Liputan6.com, Jakarta - Dalam membaca Al-Quran, pemahaman tajwid sangatlah penting. Salah satu hukum tajwid yang perlu dikuasai adalah contoh mad jaiz munfasil.
Hukum ini berkaitan dengan bagaimana cara memanjangkan bacaan ketika huruf mad bertemu dengan hamzah di dua kata yang berbeda.
Contoh mad jaiz munfasil sering ditemukan dalam Al-Quran.
Menurut buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag., dan Sun Choirol Ummah, S.Ag., M.S.I., mad jaiz munfasil adalah mad thabi'i yang bertemu dengan hamzah tidak dalam satu kata.
Mad thabi'i sendiri terjadi apabila huruf alif terletak setelah harakat fathah, huruf ya terletak setelah harakat kasrah, dan huruf wawu mati terletak setelah harakat dhammah.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (14/7/2025).
Anak kecil tersebut terlihat begitu khusyuk dalam membaca Al-Quran, meskipun di tengah hiruk-pikuk lalu lintas yang padat
Pengertian Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil adalah hukum tajwid yang terjadi ketika mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah pada kata yang berbeda. Mad thabi'i adalah bacaan panjang yang terjadi secara alami pada huruf alif, ya, atau wawu. Hukum ini disebut 'jaiz' atau boleh karena terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai panjang bacaannya.
Nasham Hidayatush Shibyan menjelaskan, apabila ada huruf mad yang bertempat di akhir kata, setelah itu terdapat hamzah yang bertempat di kata yang lain setelahnya dan tidak ada yang memisahkan antara mad dan hamzah tersebut, maka disebut mad jaiz munfasil.
Secara sederhana, mad jaiz munfasil terjadi ketika ada huruf mad di akhir sebuah kata, diikuti oleh huruf hamzah di awal kata berikutnya. Contohnya, pada kata إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ (QS: Al Kautsar [108]:1), terdapat mad thabi'i pada kata إِنَّآ yang bertemu dengan hamzah pada kata أَعْطَيْنَٰكَ.
Untuk membedakannya dengan mad wajib muttasil, perhatikan bahwa pada mad jaiz munfasil, huruf mad dan hamzah berada di dua kata yang terpisah. Sementara pada mad wajib muttasil, keduanya berada dalam satu kata.
Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfasil
Hukum bacaan mad jaiz munfasil adalah jaiz atau boleh, yang berarti panjang bacaannya bisa bervariasi. Umumnya, para ahli tajwid menyarankan untuk memanjangkan bacaan mad jaiz munfasil antara 4 hingga 5 harakat (ketukan). Namun, ada juga pendapat yang memperbolehkan panjang bacaan hanya 2 harakat.
Perbedaan pendapat ini menjadi dasar mengapa hukum bacaan ini disebut jaiz. Penting untuk memilih satu pendapat dan mengamalkannya secara konsisten saat membaca Al-Quran. Konsistensi akan menjaga keindahan dan keseragaman bacaan.
Menurut buku Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an, Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I dan Zulkipli Nasution, MA, (2020: 62), mad wajib munfashil adalah mad asli yang bertemu dengan huruf hamzah bukan dalam satu kalimah (kata). Pengertian tersebut merujuk pada arti kata "munfashil" yang artinya terpisah.
Bagi yang tidak memahami bahasa Arab, cara mengenali hukum mad jaiz munfashil bisa dilihat dari bentuk tulisannya. Pada mad jaiz munfasil, huruf hamzahnya tertulis dengan alif + hamzah. Ciri lainnya adalah adanya harakat berbentuk garis melengkung tipis.
Contoh Mad Jaiz Munfasil dalam Al-Quran (1-7)
Berikut adalah contoh mad jaiz munfasil yang terdapat dalam Al-Quran beserta penjelasannya:
- قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ (QS At Tahrim [66]:6): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- الَّذِي أَطْعَمَهُمْ (QS. Al Quraisy [106]:4): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- فِيهَا أَبَدًا ۖ (QS. Al Bayyinah [98]:8): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- اَلَآ اِنَّهُمْ (QS Al Baqarah [2]:12): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat kasrah dalam dua kata yang terpisah.
- وَلَا تَاۡكُلُوۡهَاۤ اِسۡرَافًا (QS An Nisa [4]:6): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat kasrah dalam dua kata yang terpisah.
- إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ (QS: Al Qadar [97]:1): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- لَآ أَعْبُدُ (QS: Al Kafirun [109]:2): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana huruf mad di akhir kata bertemu dengan hamzah di awal kata berikutnya, menciptakan hukum mad jaiz munfasil.
Contoh Mad Jaiz Munfasil dalam Al-Quran (8-14)
Berikut adalah contoh mad jaiz munfasil lainnya dalam Al-Quran beserta penjelasannya:
- وَلَآ أَنتُمْ (QS: Al Kafirun [109]: 3): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ (QS: Al Kautsar [108]:1): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ (QS: Al Fajr [89]:27): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat kasrah dalam dua kata yang terpisah.
- وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ (QS: Al Baqarah Ayat 4): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ (QS: Al Baqarah Ayat 7): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا (QS: Al Baqarah Ayat 9): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ (QS: Al Baqarah Ayat 11): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
Dengan memahami contoh-contoh ini, diharapkan pembaca dapat lebih mudah mengidentifikasi dan membaca mad jaiz munfasil dengan benar.
Contoh Mad Jaiz Munfasil dalam Al-Quran (15-21)
Berikut adalah contoh mad jaiz munfasil lainnya dalam Al-Quran beserta penjelasannya:
- اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ (QS: Al Baqarah Ayat 12): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُۗ (QS: Al Baqarah Ayat 13): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّاۚ (QS: Al Baqarah Ayat 14): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِى اسْتَوْقَدَ نَارًاۚ فَلَمَّآ اَضَاۤءَتْ مَا حَوْلَهٗ (QS: Al Baqarah Ayat 17): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ (QS: Al Baqarah Ayat 19): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِۙ (QS: Al Baqarah Ayat 20): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا (QS: Al Kahf Ayat 6): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
Dengan mengenali contoh-contoh ini, pembaca diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah tajwid.
Contoh Mad Jaiz Munfasil dalam Al-Quran (22-27)
Berikut adalah contoh mad jaiz munfasil lainnya dalam Al-Quran beserta penjelasannya:
- اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً (QS: Al Kahf Ayat 10): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- ثُمَّ بَعَثْنٰهُمْ لِنَعْلَمَ اَيُّ الْحِزْبَيْنِ اَحْصٰى لِمَا لَبِثُوْٓا اَمَدًا (QS: Al Kahf Ayat 12): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَامُوْا فَقَالُوْا رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلٰهًا (QS: Al Kahf Ayat 14): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- اِنَّهُمْ اِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوْكُمْ اَوْ يُعِيْدُوْكُمْ فِيْ مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوْٓا اِذًا اَبَدًا (QS: Al Kahf Ayat 20): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ (QS: Yasin Ayat 6): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
- لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (QS: Yasin Ayat 7): Mad thabi'i bertemu hamzah berharakat fathah dalam dua kata yang terpisah.
Dengan memahami seluruh contoh di atas, diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan hukum mad jaiz munfasil dengan tepat saat membaca Al-Quran.
Perbedaan Mad Jaiz Munfasil dan Mad Wajib Muttasil
Perbedaan utama antara mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil terletak pada posisi huruf mad dan hamzah. Pada mad jaiz munfasil, huruf mad dan hamzah berada di dua kata yang terpisah, sedangkan pada mad wajib muttasil, keduanya berada dalam satu kata.
Menurut Nazham Hidayatush Shibyan: "Apabila ada huruf mad yang setelahnya berupa huruf hamzah dan terdapat dalam satu kata, maka disebut mad wajib muttasil, seperti lafadz Allah جَائَتِه." Contoh bacaannya yaitu: سُوٓءُ, هَنِيٓـًٔۢا
Selain itu, panjang bacaan pada mad wajib muttasil harus 4-5 harakat, sedangkan pada mad jaiz munfasil, panjang bacaannya boleh 2, 4, atau 5 harakat. Meskipun demikian, disarankan untuk membaca mad jaiz munfasil dengan panjang 4-5 harakat agar seragam dengan mad wajib muttasil.
Memahami perbedaan ini akan membantu Anda untuk tidak keliru dalam membaca Al-Quran. Dengan demikian, bacaan Anda akan lebih baik dan sesuai dengan kaidah tajwid yang benar.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa itu Mad Jaiz Munfasil?
Mad Jaiz Munfasil adalah hukum tajwid di mana huruf mad bertemu hamzah di dua kata berbeda.
Berapa panjang bacaan Mad Jaiz Munfasil?
Panjang bacaannya boleh 2, 4, atau 5 harakat, tetapi disarankan 4-5 harakat.
Apa perbedaan Mad Jaiz Munfasil dan Mad Wajib Muttasil?
Mad Jaiz Munfasil terpisah kata, Mad Wajib Muttasil dalam satu kata.
Mengapa hukumnya disebut Jaiz?
Karena ada perbedaan pendapat ulama tentang panjang bacaannya.
Bagaimana cara mengenali Mad Jaiz Munfasil dalam Al-Quran?
Cari huruf mad diikuti hamzah di kata berikutnya, ada garis melengkung tipis.