Liputan6.com, Jakarta - Sholat Dhuha merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, terutama terkait dengan kelancaran rezeki dan pengampunan dosa.
Memahami tata cara dan doa solat Dhuha menjadi penting bagi setiap Muslim yang ingin meraih keberkahan. Pelaksanaan sholat Dhuha yang rutin dapat membawa ketenangan hati dan pikiran yang jernih.
Selain itu, ibadah ini juga diyakini sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Mengutip hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (sholat dhuha), niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya." (HR. Hakim dan Thabrani).
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (22/7/2025).
Doa Sholat Dhuha Arab, Latin, dan Arti
Setelah menyelesaikan sholat Dhuha, sangat dianjurkan untuk membaca doa khusus yang dikenal sebagai doa solat Dhuha. Doa ini merupakan permohonan yang komprehensif kepada Allah SWT, meliputi aspek rezeki, keberkahan, dan perlindungan.
Mengutip dari Buku Kumpulan Doa Sehari-Hari yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI tahun 2013, berikut adalah doa yang dianjurkan:
Arab: اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Latin: "Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmatta ‘ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu’assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba’iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shalihiin."
Artinya: "Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh."
Doa ini memohon segala kebaikan dan kemudahan rezeki dari Allah SWT, dengan menyebutkan keagungan dan kekuasaan-Nya yang terkait dengan waktu Dhuha. Membaca doa solat Dhuha ini dengan penuh penghayatan diharapkan dapat membuka pintu-pintu rezeki yang tak terduga dan membersihkan rezeki yang mungkin kurang berkah.
Doa dan Dzikir Sholat Dhuha
Selain doa solat Dhuha utama, terdapat beberapa doa dan dzikir lain yang sangat dianjurkan untuk diamalkan setelah menyelesaikan sholat Dhuha. Amalan-amalan ini berfungsi sebagai pelengkap dan penguat ibadah, serta memohon ampunan dan keberkahan lebih lanjut dari Allah SWT.
Salah satu dzikir yang diriwayatkan dari Aisyah ra adalah bahwa Nabi Muhammad SAW membaca dzikir ini sebanyak 100 kali setelah sholat Dhuha:
Arab: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
Latin: "Allohummaghfir-lii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohiim"
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (HR. Bukhari)
Mengutip dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang oleh Ustadz Abdul Wahhab, setelah membaca kedua doa di atas, Anda dapat berdzikir dengan bacaan berikut ini:
- Yaa Fattah (يا فَتَّاحُ) = Wahai Dzat Yang Maha Membuka (113 kali)
- Yaa Razzaq (يا رَزَّاقُ) = Wahai Dzat Yang Maha Memberi rezeki (113 kali)
- Ya Hayyu (يا حَيُّ) = Wahai Dzat Yang Maha Hidup (111 kali)
- Ya Qayyum (يَا قَيُّوْمُ) = Wahai Dzat Yang Maha Berdiri sendiri (111 kali)
- Ya Ghaniyyu (يَا غَنِيٌّ) = Wahai Dzat Yang Maha Kaya Raya (100 kali)
- Ya Mughniy (يَا مُغْنِي) = Wahai Dzat Yang Maha Memberi Kekayaan (100 kali)
- Membaca surah Al Waqiah 1 kali
Dzikir dan doa-doa tambahan ini memperkuat hubungan spiritual seorang Muslim dengan Tuhannya, serta membuka pintu-pintu rezeki dan keberkahan yang lebih luas. Mengamalkannya secara rutin setelah doa solat Dhuha utama akan membawa ketenangan hati dan keberlimpahan dalam hidup.
Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Waktu pelaksanaan sholat Dhuha dimulai ketika matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya hingga menjelang waktu Zuhur. Waktu ini dikenal sebagai "waktu dhuha" yang menjadi dasar penamaan sholat sunah ini.
Menurut beberapa ulama, waktu terbaik untuk sholat Dhuha adalah sekitar pukul 09.00 pagi, atau ketika matahari mulai cukup tinggi dan panasnya terasa menyengat, yaitu sekitar pukul 9 hingga 10 pagi. Hal ini sesuai dengan hadits dari Rasulullah SAW yang mengindikasikan waktu yang tepat saat "anak unta merasa kepanasan," yang berarti ketika cuaca panas menjelang akhir waktu Dhuha.
Secara umum, waktu sholat Dhuha di Indonesia adalah antara pukul 07.00 hingga 11.00 WIB. Melansir dari ANTARA News, batas waktu ini memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim untuk melaksanakannya di tengah kesibukan pagi hari. Penting untuk tidak melewatkan kesempatan beribadah di waktu yang penuh berkah ini.
Meskipun demikian, sholat Dhuha tetap sah jika dilakukan di luar waktu terbaik, asalkan masih dalam rentang waktu yang diperbolehkan. Fleksibilitas waktu ini menjadikan sholat Dhuha mudah diamalkan oleh siapa saja yang ingin meraih keutamaannya, terutama terkait kelancaran rezeki.
Niat Sholat Dhuha
Niat sholat Dhuha adalah salah satu rukun penting yang harus dipenuhi sebelum memulai ibadah. Niat ini diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram, menegaskan tujuan ibadah yang akan dilakukan semata-mata karena Allah SWT.
Lafaz niat sholat Dhuha yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
Arab: أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: "Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Mengutip dari mirror.mui.or.id, niat ini menjadi penentu sah atau tidaknya sholat yang dikerjakan. Meskipun diucapkan dalam hati, memahami makna dari niat tersebut akan semakin menguatkan kekhusyukan dalam beribadah. Dengan niat yang tulus, setiap gerakan dan bacaan dalam sholat Dhuha akan bernilai pahala di sisi Allah.
Penting untuk diingat bahwa niat bukanlah sekadar lafaz yang diucapkan, melainkan kesadaran penuh dalam hati akan tujuan sholat. Fokus pada niat ini akan membantu menjaga konsentrasi sepanjang pelaksanaan sholat Dhuha, sehingga ibadah menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Tata Cara Sholat Dhuha
Tata cara sholat Dhuha secara umum mirip dengan sholat sunah lainnya, diawali dengan niat dan diakhiri dengan salam. Jumlah rakaat sholat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Rakaat-rakaat tersebut bisa dilakukan secara berurutan atau dipisah-pisah sesuai kemampuan.
Berikut adalah langkah-langkah tata cara sholat Dhuha yang dapat diikuti:
- Niat Salat Dhuha: Mulai dengan niat sholat Dhuha, yang diucapkan dalam hati. Lafaz niatnya adalah "Ushallii sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa," yang berarti "Aku niat shalat dua rakaat sunnah Dhuha karena Allah Ta'ala."
- Takbiratul Ihram: Mulailah dengan membaca takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu, menandai dimulainya sholat.
- Bacaan Doa Iftitah: Kemudian, bacalah doa iftitah sebagai pembuka sholat, meskipun hukumnya sunah.
- Membaca Surah Al-Fatihah: Bacalah surah Al-Fatihah sebagai bacaan wajib dalam setiap rakaat sholat.
- Membaca Surah Pendek Lainnya: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surah Asy-Syams pada rakaat pertama dan surah Adh-Dhuha pada rakaat kedua. Jika tidak hafal, boleh diganti dengan surah lain seperti Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
- Rukuk: Membungkukkan badan dengan tangan di atas lutut dan membaca doa rukuk.
- Iktidal: Berdiri kembali dengan posisi tangan di samping badan setelah rukuk.
- Sujud Pertama: Sujud dengan menyentuhkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki ke lantai, sambil membaca doa sujud.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk dengan posisi kaki kiri ditekuk dan kaki kanan tegak, serta membaca doa duduk di antara dua sujud.
- Sujud Kedua: Kembali sujud dan membaca doa sujud.
- Bangkit dan Melaksanakan Rakaat Kedua: Berdiri kembali dan melaksanakan rakaat kedua dengan cara yang sama seperti rakaat pertama.
- Tasyahud Akhir dan Salam: Setelah selesai rakaat terakhir, bacalah tasyahud akhir dan sampaikan salam dua kali, menandai berakhirnya sholat.
Jumlah rakaat sholat Dhuha dapat dilakukan mulai dari 2 hingga 12 rakaat, tergantung pada kemampuan masing-masing Muslim. Setelah menyelesaikan sholat Dhuha, sangat dianjurkan untuk membaca doa solat Dhuha sebagai penutup sholat.
Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan, baik di dunia maupun akhirat. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi besar bagi umat Muslim untuk rutin melaksanakannya.
Berikut beberapa keutamaan sholat Dhuha:
- Membuka Pintu Rezeki: Orang yang melakukan sholat Dhuha dengan ikhlas dipercaya dapat membuka pintu rezeki. Allah SWT berjanji akan mencukupi kebutuhan hamba-Nya yang rutin melaksanakan sholat Dhuha, sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi.
- Mendapat Ganjaran di Sore Hari: Sholat Dhuha diyakini dapat membuka pintu rezeki bagi orang yang melaksanakannya dengan ikhlas. Hadits Qudsi menyebutkan bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan di sisa hari bagi yang mengerjakan empat rakaat Dhuha di permulaan hari.
- Dijauhi dari Godaan Setan untuk Berbuat Dosa: Melaksanakan sholat Dhuha membantu menjauhkan diri dari godaan dan bisikan setan yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat dosa. Sholat ini juga memperkuat keteguhan iman dan kebersihan hati.
- Ibadah Sunah yang Mengundang Rezeki dan Menghapus Dosa: Sholat Dhuha dikenal memiliki keistimewaan untuk mendatangkan rezeki dan menghilangkan dosa. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa pun yang melaksanakan sholat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi).
- Memberi Kebahagiaan dan Ketenangan: Sholat Dhuha dapat membuat orang yang melaksanakannya merasa senang dan bahagia karena ibadah ini menghubungkan seseorang dengan Allah SWT secara lebih dekat, menghilangkan kecemasan, dan memberikan ketenangan.
- Membuat Tubuh Lebih Sehat: Sholat Dhuha dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental karena melibatkan gerakan tubuh seperti rukuk, sujud, dan bangkit, yang menyerupai gerakan olahraga ringan.
- Mendapatkan Pahala Haji dan Umrah: Dalam sebuah hadits, sholat Dhuha yang dilakukan dengan ikhlas dapat menerima pahala yang sebanding dengan pahala haji dan umrah. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini di mata Allah SWT.
- Disiapkan Istana di Surga: Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang yang sering melakukan sholat Dhuha akan diberi istana di surga oleh Allah SWT. Ini adalah janji besar bagi mereka yang istiqamah dalam ibadah ini.
- Pengganti Sedekah: Sholat Dhuha dianggap sebagai pengganti sedekah bagi seluruh persendian dalam tubuh manusia. Rasulullah SAW bersabda, "Pada tiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap persendian itu sedekah... dan cukup menggantikan semuanya itu dengan dua rakaat shalat Dhuha.” (HR. Muslim).
Berbagai keutamaan ini menunjukkan betapa besar nilai sholat Dhuha dalam Islam. Selain mendapatkan keberkahan rezeki, pelaksanaannya juga membawa manfaat spiritual dan fisik yang signifikan bagi seorang Muslim.
Dalil Sholat Dhuha
Keabsahan dan anjuran sholat Dhuha didukung oleh berbagai dalil yang kuat, baik dari Al-Qur'an maupun Hadits Nabi Muhammad SAW. Dalil-dalil ini menegaskan posisi penting sholat Dhuha dalam syariat Islam.
-
Surat Al-Isra ayat 78:
Secara umum, surat Al-Isra ayat 78 berbunyi:
"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
Ayat ini mengandung kaitan dengan sholat Dhuha karena menunjukkan pentingnya melaksanakan sholat pada waktu-waktu tertentu. Meskipun tidak secara eksplisit menyebut Dhuha, ayat ini menekankan pentingnya sholat pada waktu-waktu yang telah ditentukan, termasuk waktu pagi.
-
Hadits tentang Sholat Dhuha:
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk melaksanakan sholat Dhuha. Adapun bunyi dari hadits tersebut:
"Kekasihku, yaitu Nabi Muhammad saw., mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, melaksanakan dua rakaat shalat dhuha, dan melaksanakan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW mewasiatkan tiga amal yang dianjurkan kepada Abu Hurairah, salah satunya adalah melaksanakan dua rakaat sholat Dhuha, yang menunjukkan pentingnya dan keutamaan sholat ini dalam Islam. Dalil-dalil ini memperkuat keyakinan umat Muslim akan signifikansi sholat Dhuha sebagai ibadah sunah yang sangat dianjurkan.
Manfaat Sholat Dhuha dalam Pembentukan Akhlakul Karimah
Sholat Dhuha tidak hanya membawa keutamaan spiritual dan rezeki, tetapi juga memiliki manfaat signifikan dalam pembentukan akhlakul karimah (perilaku mulia) seorang Muslim. Pembiasaan ibadah sholat Dhuha dapat membentuk perilaku yang baik, seperti disiplin dan ketertiban.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Siti Nor Hayati pada siswa MAN Purwoasri Kediri, manfaat sholat Dhuha dalam pembentukan akhlakul karimah siswa adalah:
- Membentuk Karakter Religius: Sholat Dhuha membantu siswa dalam membentuk karakter religius yang lebih baik, melatih kedisiplinan, dan mengembangkan kebiasaan beribadah yang rutin.
- Melatih Kedisiplinan: Sholat Dhuha dapat melatih kedisiplinan siswa dengan menetapkan jadwal dan waktu pelaksanaan yang tepat. Siswa yang terbiasa sholat Dhuha akan lebih disiplin dalam aktivitas sehari-hari, seperti tepat waktu dalam pembelajaran.
- Melatih Karakter Kerja Keras: Sholat Dhuha dapat melatih siswa untuk berdoa dan bertawakal, sehingga mereka dapat mengembangkan karakter kerja keras yang lebih baik.
- Membantu dalam Pembentukan Akhlakul Karimah: Dengan melaksanakan sholat Dhuha, siswa dapat mengembangkan perilaku yang lebih baik dan sopan santun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa merasa nyaman, tenang, pikiran menjadi jernih, serta lancar membaca surat Yasin setelah melaksanakan sholat Dhuha.
Pembiasaan sholat Dhuha merupakan salah satu faktor dari kepatuhan serta tawadhu' para siswa dalam menjalani rutinitas ini. Mengutip dari Jurnal Siti Nor Hayati, sebagai sebuah kebiasaan yang membutuhkan ketelatenan, sholat Dhuha mampu mengiring siswa untuk lebih teliti dalam berbagai hal, menjadikan kedisiplinan sebagai ciri khas dan kewajiban yang dijalankan dengan ringan.
Manfaat-manfaat ini menunjukkan bahwa sholat Dhuha bukan sekadar ritual, melainkan sebuah praktik yang secara holistik membentuk pribadi yang lebih baik, baik secara spiritual maupun sosial. Ini juga relevan dengan upaya pembentukan karakter di lingkungan pendidikan.
Daftar Sumber
- Buku Kumpulan Doa Sehari-Hari. Kementerian Agama RI. 2013.
- Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari. Ustadz Arif Rahman.
- Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang. Ustadz Abdul Wahhab. Laksana. 2019.
- Hayati, Siti Nor. "MANFAAT SHOLAT DHUHA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI MAN Purwoasri Kediri Tahun Pelajaran 2014-2015)". Jurnal. Vol. 1, No. 1. Juni 2017.
- ANTARA News
- mirror.mui.or.id
- Zakat.or.id
FAQ
1. Apa bunyi doa Nabi Ayyub dalam Al-Qur’an?
Bunyi doa beliau terdapat dalam Surah Al-Anbiya ayat 83:
"Anni massaniyadh-dhurru wa anta arhamur rahimin"
Artinya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”
2. Dalam kondisi apa Nabi Ayyub AS membaca doa tersebut?
Doa ini dibaca ketika beliau sedang diuji dengan penyakit yang berat, kehilangan harta, serta wafatnya anak-anaknya. Beliau tetap bersabar, tidak mengeluh, dan hanya mengadu kepada Allah semata.
3. Apa keutamaan doa Nabi Ayyub AS?
Doa ini menunjukkan kesabaran luar biasa dan keyakinan penuh kepada kasih sayang Allah. Ia menjadi contoh ideal bagaimana seorang hamba bersikap saat diuji, serta bagaimana seharusnya seorang muslim berdoa dengan adab dan penuh tawakkal.
4. Apa pelajaran penting yang bisa diambil dari doa ini?
Pelajaran utamanya adalah kesabaran, adab dalam berdoa, serta keyakinan bahwa rahmat Allah tidak pernah tertutup bagi hamba-Nya yang bersabar dan bertawakkal.
5. Apakah doa ini boleh diamalkan oleh umat Islam saat sedang sakit?
Ya, sangat dianjurkan. Doa ini termasuk doa yang dicontohkan dalam Al-Qur’an. Membacanya saat sakit menunjukkan sikap meneladani Nabi Ayyub AS dan menguatkan iman dalam menghadapi ujian.
6. Apa yang terjadi setelah Nabi Ayyub membaca doa ini?
Allah SWT mengabulkan doanya. Beliau disembuhkan dari penyakitnya, dikaruniai kembali harta dan anak-anak, bahkan lebih banyak dari sebelumnya, sebagai bentuk rahmat dan pemuliaan atas kesabaran beliau.
7. Apakah doa ini harus dibaca dalam bahasa Arab?
Lebih utama membacanya dalam bahasa Arab sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an. Namun, tidak mengapa dibaca dalam bahasa lain jika belum hafal, asalkan dengan penghayatan dan adab yang baik dalam berdoa.