Contoh Khotbah Tentang Kuasa Doa dan Keajaiban di Balik Kesabaran

3 weeks ago 15

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesempatan untuk terus berdoa kepada-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang istiqamah mengikuti sunnahnya hingga akhir zaman.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, hari ini kita akan membahas satu tema yang sering kita lakukan namun kadang kita remehkan: kuasa doa. Banyak di antara kita berdoa setiap hari, tapi tak sedikit yang kehilangan keyakinan bahwa doa itu memiliki kekuatan besar. Padahal dalam Al-Qur’an, Allah sendiri menegaskan bahwa doa adalah bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya.

Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 186:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Wa idzā sa’alaka ‘ibādī ‘annī fa innī qarīb, ujību da’wata d-dā’i idzā da‘ān, falyastajībū lī wal yu’minū bī la‘allahum yarshudūn.

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ayat ini menjadi pengingat bahwa Allah tidak pernah jauh. Ia mendengar setiap doa, bahkan bisikan hati yang tak pernah diucapkan. Maka jangan pernah meremehkan kekuatan doa, karena di sanalah letak harapan dan pertolongan Allah.

Doa bukan sekadar ucapan, tetapi bentuk penghambaan yang paling dalam. Saat seseorang berdoa, ia sedang mengakui kelemahan dirinya di hadapan Sang Maha Kuasa. Karena itu Rasulullah SAW bersabda, “Doa adalah inti ibadah.” Artinya, orang yang terbiasa berdoa berarti senantiasa terhubung dengan Tuhannya.

Saudara-saudara, doa juga merupakan senjata bagi orang beriman. Dalam kesulitan hidup, doa menjadi kekuatan yang tak terlihat, tetapi sangat nyata dampaknya. Banyak kisah para nabi yang menunjukkan betapa dahsyatnya kuasa doa. Nabi Nuh berdoa selama bertahun-tahun sebelum doanya dikabulkan dengan turunnya hujan besar yang menyelamatkan kaum beriman. Nabi Ayyub berdoa dalam kesakitan yang panjang, hingga Allah sembuhkan dengan penuh kasih.

Firman Allah dalam Surah Al-Anbiya ayat 83-84:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ

Wa ayyūba idz nādā rabbahū annī massaniyad-dhurru wa anta arhamur-rāḥimīn, fastajabnā lahu fakashafnā mā bihī min dhurr.

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia berdoa kepada Tuhannya, ‘Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.’ Maka Kami kabulkan doanya, lalu Kami hilangkan penyakit yang ada padanya.”

Dari kisah ini, kita belajar bahwa doa bukan tentang seberapa cepat dikabulkan, tetapi seberapa sabar kita menunggu dengan keyakinan penuh kepada Allah. Karena setiap doa pasti didengar, hanya waktunya yang menjadi rahasia Allah.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, dalam berdoa kita juga harus tulus. Jangan jadikan doa hanya formalitas setelah sholat. Doa harus lahir dari hati yang bersih dan penuh pengharapan. Sampaikanlah segala keluh kesah kita kepada Allah sebagaimana seorang anak kecil mengadu kepada orang tuanya.

Namun, doa juga harus diiringi usaha. Islam tidak pernah mengajarkan pasrah tanpa ikhtiar. Orang yang hanya berdoa tanpa berusaha ibarat menanam tanpa menyiram. Maka, saat kita berdoa meminta rezeki, berusahalah pula mencari pekerjaan yang halal. Saat berdoa meminta kesembuhan, jagalah tubuh dengan makanan dan gaya hidup sehat.

Ingatlah firman Allah dalam Surah Ar-Ra’d ayat 11:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

Inna Allāha lā yugayyiru mā biqawmin ḥattā yugayyirū mā bi’anfusihim.

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

Maka, doa harus disertai langkah nyata, dengan penuh tawakal dan keikhlasan.

Saudara sekalian, kadang kita merasa doa kita tak kunjung terkabul. Padahal bisa jadi Allah sedang menunda untuk menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Allah Maha Tahu kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan. Tugas kita hanya terus berdoa dan bersabar.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal: segera dikabulkan, disimpan untuk akhirat, atau dihindarkan dari keburukan yang sepadan.”

Betapa indah janji Allah ini. Maka jangan berhenti berdoa, bahkan ketika hasilnya belum tampak.

Saudara-saudara yang dirahmati Allah, mari kita jadikan doa sebagai bagian dari hidup kita. Bangunlah kebiasaan berbicara dengan Allah setiap hari, di waktu senang maupun susah. Jadikan doa bukan hanya pelengkap ibadah, tetapi inti dari kehidupan kita sebagai hamba.

Sebagai penutup, marilah kita renungkan kembali firman Allah dalam Surah Ghafir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Wa qāla rabbukum ud‘ūnī astajib lakum.

Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tak pernah berhenti berdoa dan yakin atas janji Allah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |