Doa Agar Diterima Amal Ibadah dan Taubat Oleh Allah SWT: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemah

1 month ago 24

Liputan6.com, Jakarta Doa agar diterima amal ibadah dan taubat menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pengampunan-Nya atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja dalam kehidupannya.

Ampunan Allah SWT sangat luas bagi hamba-Nya yang bertaubat dan berdoa agar diterima amal ibadah dan taubat dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim" (Q.S al-Hujurat: 11).

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya taubat dalam kehidupan seorang Muslim, dan doa menjadi sarana untuk menghadirkan ketulusan hati dalam proses bertaubat tersebut. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/10/2025).

Doa Agar Diterima Amal Ibadah dan Taubat: Arab, Latin, dan Terjemah

Melansir dari buku Kumpulan Do'a dari Al-Quran dan As-Sunnah yang Shahih' dari Pustaka Imam Asy-Syafi'i, doa yang dapat diamalkan untuk memohon agar taubat dan amal ibadah diterima Allah SWT adalah sebagai berikut:

Teks Arab: رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Transliterasi Latin: Robbanaa taqobbalminnaa innaka antassamii'ul 'aliim. Wa tub 'alainaa innaka 'antattawwaaburrohiim.

Terjemahan: "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Baqarah: 127 dan 128).

Doa ini merupakan permohonan yang sangat mulia karena berasal langsung dari Al-Quran, yaitu doa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS ketika membangun Ka'bah. Dengan membaca doa ini, seorang Muslim memohon kepada Allah agar segala amal ibadahnya diterima dan taubatnya diampuni. 

Pentingnya Taubat dalam Islam

Taubat secara bahasa berasal dari kata "taba" yang berarti kembali. Dalam terminologi Islam, taubat adalah kembalinya seorang hamba dari perbuatan dosa menuju ketaatan kepada Allah SWT dengan penuh penyesalan dan tekad untuk tidak mengulanginya lagi.

Taubat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam karena merupakan pintu ampunan Allah yang selalu terbuka bagi hamba-Nya. Allah SWT sangat mencintai hamba yang bertaubat, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri" (QS. Al-Baqarah: 222).

Melalui taubat, seorang Muslim dapat membersihkan jiwa dan hatinya dari noda dosa serta memulai lembaran baru dalam kehidupan spiritualnya. Taubat yang diterima oleh Allah SWT adalah taubat yang memenuhi syarat dan rukun tertentu, bukan sekadar penyesalan verbal tanpa perubahan nyata dalam sikap dan perilaku.

Ketulusan dalam bertaubat akan tercermin dari perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari, meninggalkan perbuatan maksiat, dan konsisten dalam menjalankan perintah Allah. Oleh karena itu, memahami makna taubat secara mendalam sangat penting agar proses bertaubat dapat dilakukan dengan benar dan diterima oleh Allah SWT.

Syarat dan Rukun Taubat yang Shahih

Bertaubat kepada Allah SWT memiliki syarat dan rukun yang harus dipenuhi agar taubat tersebut diterima. Melansir dari berbagai literatur fikih Islam, berikut adalah syarat dan rukun taubat yang shahih:

1. Menyesal atas Dosa yang Telah Dilakukan

Penyesalan yang tulus merupakan rukun pertama dalam bertaubat. Seorang hamba harus benar-benar merasa menyesal di dalam hatinya atas dosa yang telah diperbuat, bukan hanya menyesali akibat atau konsekuensi dari perbuatan tersebut.

2. Berhenti dari Perbuatan Dosa

Rukun kedua adalah segera meninggalkan perbuatan dosa yang sedang atau telah dilakukan. Tidak ada gunanya bertaubat jika masih terus melakukan kemaksiatan, karena taubat menuntut perubahan nyata dalam perilaku.

3. Bertekad Kuat Tidak Mengulangi Dosa

Niat yang sungguh-sungguh untuk tidak kembali kepada dosa yang sama merupakan rukun ketiga. Tekad ini harus benar-benar kuat dan disertai dengan usaha untuk menjauhi segala hal yang dapat menjerumuskan kembali kepada dosa tersebut.

4. Mengembalikan Hak Orang Lain (Jika Terkait dengan Hak Manusia)

Apabila dosa yang dilakukan berkaitan dengan hak orang lain, seperti mencuri, menggunjing, atau menganiaya, maka harus ada upaya untuk mengembalikan hak tersebut atau meminta maaf kepada yang bersangkutan. Taubat tidak akan sempurna tanpa memenuhi aspek ini.

5. Taubat Dilakukan Sebelum Ajal Tiba

Taubat harus dilakukan dalam waktu yang masih diberikan Allah, yaitu sebelum ajal menjemput atau sebelum matahari terbit dari barat sebagai tanda kiamat. Setelah melewati batas waktu tersebut, pintu taubat akan tertutup.

Memenuhi kelima syarat dan rukun ini akan menjadikan taubat lebih bermakna dan berpeluang besar untuk diterima oleh Allah SWT. Kombinasi antara penyesalan hati, perubahan perilaku, dan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan merupakan wujud taubat yang hakiki dalam pandangan Islam.

Amalan yang Dapat Dilakukan Saat Bertaubat

Selain membaca doa agar diterima amal ibadah dan taubat, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk memperkuat proses taubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut adalah amalan-amalan yang dianjurkan:

1. Memperbanyak Istighfar

Istighfar atau meminta ampun kepada Allah merupakan amalan yang sangat dianjurkan saat bertaubat. Ucapan "Astaghfirullah" atau doa istighfar lainnya dapat dibaca kapan saja dan di mana saja sebagai bentuk permohonan ampunan. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa beliau meminta ampun kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari.

2. Melaksanakan Shalat Taubat (Shalat Taubah)

Shalat taubat adalah shalat sunnah yang terdiri dari dua rakaat dan dilakukan setelah seseorang berbuat dosa. Setelah melaksanakan shalat ini, disunnahkan untuk berdoa memohon ampunan kepada Allah atas dosa yang telah dilakukan.

3. Bersedekah dan Berbuat Baik

Sedekah dan amal kebaikan lainnya dapat menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda bahwa kebaikan dapat menghapus kejahatan. Oleh karena itu, memperbanyak sedekah dan berbuat baik kepada sesama merupakan amalan yang sangat baik untuk menyertai taubat.

4. Membaca dan Merenungkan Al-Quran

Al-Quran adalah obat bagi segala penyakit hati termasuk dosa. Membaca Al-Quran dengan tadabbur (merenungkan maknanya) dapat melembutkan hati dan menguatkan tekad untuk konsisten dalam bertaubat. Setiap huruf yang dibaca juga bernilai pahala di sisi Allah.

5. Memperbanyak Dzikir kepada Allah

Dzikir atau mengingat Allah dengan menyebut nama-nama-Nya, bertasbih, bertahmid, dan bertakbir dapat membersihkan hati dari noda dosa. Dzikir juga menjadi benteng dari godaan syetan yang selalu berusaha menjerumuskan manusia ke dalam kemaksiatan.

6. Bergaul dengan Orang-Orang Saleh

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keteguhan dalam bertaubat. Bergaul dengan orang-orang saleh dan menjauhi teman-teman yang buruk akan membantu menjaga komitmen untuk tidak kembali kepada dosa. Lingkungan yang baik akan mendorong seseorang untuk tetap istiqamah dalam kebaikan.

7. Memperbanyak Puasa Sunnah

Puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa Arafah dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan diri dari dosa. Puasa melatih kesabaran dan pengendalian diri dari hawa nafsu yang sering menjadi pintu masuk dosa.

Amalan-amalan ini akan memperkuat taubat dan membantu seseorang untuk tetap istiqamah dalam kebaikan. Konsistensi dalam melakukan amalan-amalan tersebut menunjukkan kesungguhan dalam bertaubat dan keinginan yang kuat untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Tanda-Tanda Orang yang Taubatnya Diterima Allah

Taubat yang diterima oleh Allah SWT memiliki tanda-tanda yang dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilaku seseorang. Mengutip dari Ensiklopedia Taubat, berikut adalah tanda-tanda orang yang taubatnya diterima:

1. Bergaul dengan Orang-Orang Saleh dan Menjauhi Teman yang Buruk

Orang yang taubatnya diterima akan memilih untuk bergaul dengan orang-orang yang saleh dan menjauhi pergaulan yang buruk. Perubahan lingkungan pergaulan ini merupakan indikator kuat bahwa seseorang benar-benar serius dalam bertaubat dan ingin menjaga dirinya dari pengaruh negatif.

2. Perilaku Lebih Baik dari Sebelumnya

Tanda yang paling nyata adalah perubahan perilaku menjadi lebih baik daripada sebelum bertaubat. Seseorang yang tadinya malas beribadah menjadi rajin, yang tadinya sering berbohong menjadi jujur, dan yang tadinya kasar menjadi lembut dalam bertutur kata.

3. Berhenti dari Perbuatan Dosa dan Menerima Kebajikan

Orang yang taubatnya diterima akan benar-benar berhenti dari perbuatan dosa dan dengan tangan terbuka menerima segala bentuk kebajikan. Tidak ada lagi keragu-raguan dalam melakukan kebaikan, sebaliknya ia akan sangat antusias untuk berbuat baik.

4. Selalu Merasa Cemas terhadap Azab dan Murka Allah

Rasa cemas terhadap azab dan murka Allah akan terus membayangi orang yang taubatnya diterima. Kecemasan ini bukan berarti putus asa dari rahmat Allah, tetapi merupakan bentuk kehati-hatian dan kewaspadaan agar tidak kembali terjerumus ke dalam dosa.

5. Hati Berpaling dari Urusan Dunia dan Haus akan Akhirat

Prioritas hidup berubah dari yang tadinya berorientasi duniawi menjadi lebih fokus pada kehidupan akhirat. Orang yang taubatnya diterima akan lebih memikirkan bekal untuk kehidupan setelah mati daripada sekadar mengejar kemewahan dunia yang fana.

6. Hati Selalu Aktif dan Tersadar karena Penyesalan

Hati yang selalu aktif mengingat dosa-dosa masa lalu dan merasa menyesal merupakan tanda taubat yang diterima. Penyesalan ini akan mendorong seseorang untuk terus memperbanyak amal kebaikan sebagai penebus dosa-dosa yang telah dilakukan.

7. Hancurnya Hati di Hadapan Allah dengan Penuh Kekhusyukan

Melansir dari pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam berbagai kitabnya, tanda tertinggi dari taubat yang diterima adalah hancurnya hati di hadapan Allah dengan penuh rasa hina dan khusyuk. Kondisi ini menunjukkan ketundukan total kepada Allah dan pengakuan atas kelemahan diri sebagai hamba yang penuh dosa.

Tanda-tanda ini tidak harus muncul semuanya secara bersamaan, namun kehadirannya menunjukkan bahwa taubat seseorang telah diterima oleh Allah. Semakin banyak tanda yang muncul, semakin kuat indikasi bahwa Allah telah menerima taubat hamba-Nya tersebut.

FAQ

1. Apa doa agar taubat diterima Allah?

Doa yang dapat diamalkan adalah "Robbanaa taqobbalminnaa innaka antassamii'ul 'aliim. Wa tub 'alainaa innaka 'antattawwaaburrohiim" yang artinya memohon agar Allah menerima amal dan taubat kita (QS. Al-Baqarah: 127-128).

2. Kapan waktu yang tepat untuk bertaubat?

Waktu yang tepat untuk bertaubat adalah sekarang juga, tidak boleh ditunda-tunda karena tidak ada yang tahu kapan ajal akan datang, selama nyawa masih di kandung badan pintu taubat masih terbuka.

3. Apa saja syarat taubat yang diterima Allah?

Syarat taubat yang diterima adalah menyesal atas dosa, berhenti dari perbuatan dosa, bertekad kuat tidak mengulanginya, dan mengembalikan hak orang lain jika berkaitan dengan hak manusia.

4. Apakah dosa besar bisa diampuni dengan bertaubat?

Ya, semua dosa bisa diampuni oleh Allah selama bertaubat dengan tulus dan memenuhi syarat-syarat taubat, karena rahmat Allah sangat luas dan Allah Maha Pengampun.

5. Bagaimana tanda-tanda taubat yang diterima Allah?

Tanda taubat diterima antara lain perubahan perilaku menjadi lebih baik, meninggalkan pergaulan buruk, menjauhi tempat maksiat, dan hati yang selalu merasa cemas akan murka Allah.

6. Apakah bertaubat cukup dengan istighfar saja?

Bertaubat tidak cukup hanya dengan istighfar saja, tetapi harus disertai dengan penyesalan yang tulus, berhenti dari dosa, dan tekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi.

7. Berapa kali seseorang boleh bertaubat dari dosa yang sama?

Seseorang boleh bertaubat berkali-kali selama taubatnya tulus dan berusaha untuk tidak mengulangi dosa tersebut, karena pintu taubat Allah selalu terbuka untuk hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |