Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan seringkali membawa serta angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana. Fenomena ini dapat menyebabkan pohon tumbang, banjir, dan kerusakan bangunan di berbagai wilayah.
Sebagai umat Muslim, memanjatkan doa angin kencang adalah salah satu cara untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT. Ini adalah wujud ketundukan hamba kepada Sang Pencipta dalam menghadapi kekuatan alam.
Cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim menjadikan frekuensi hujan lebat dan angin kencang kian meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengamalkan doa angin kencang yang diajarkan dalam Islam.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (16/7/2025).
Doa Angin Kencang Singkat dan Lengkap Sesuai Sunnah
Ketika angin bertiup kencang, umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa-doa ini bukan hanya sekadar permohonan, melainkan juga bentuk pengakuan akan kekuasaan Tuhan atas segala fenomena alam.
Melansir dari antaranews.com, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk tidak mencela angin, melainkan memohon kebaikan dan berlindung dari keburukannya.
Salah satu doa angin kencang yang singkat namun padat makna adalah:
Arab: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا
Latin: Allâhumma innî as'aluka khairahâ wa a'ûdzubika min syarrihâ
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya."
Doa ini diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Abu Dawud nomor 5079 dan Ibnu Majah nomor 3727. Versi lain yang lebih lengkap juga diajarkan oleh Rasulullah SAW, memohon kebaikan yang terkandung dalam angin dan tujuannya, serta berlindung dari keburukan yang mungkin dibawanya.
Arab: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Latin: Allâhumma innî as'aluka khairahâ wa khairamâ fîha wa khairamâ ursilat bih, wa a'ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîha wa syarrimâ ursilat bih.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada padanya, dan kebaikan tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada padanya, dan keburukan tujuan angin ini dihembuskan."
Doa ini terdapat dalam Hadits Riwayat Muslim nomor 899 dan at-Tirmidzi nomor 3449, yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Keduanya merupakan doa angin kencang yang sangat dianjurkan untuk diamalkan.
Angin dalam Perspektif Islam: Rahmat dan Ujian
Dalam ajaran Islam, angin dipandang sebagai salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Angin memiliki peran penting dalam keseimbangan alam, seperti membantu penyerbukan tumbuhan, menggerakkan awan pembawa hujan, hingga membersihkan udara. Namun, di sisi lain, angin juga bisa menjadi ujian atau bahkan azab jika Allah menghendaki.
Al-Qur'an sendiri menyebutkan tentang peran angin dalam penciptaan alam semesta. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 164, Allah berfirman: "Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." Ayat ini menegaskan bahwa pergerakan angin adalah bagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya yang patut direnungi.
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk tidak mencela angin. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, "Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya." Pesan ini menekankan pentingnya berserah diri dan memohon perlindungan saat menghadapi fenomena alam.
Maka dari itu, ketika angin bertiup kencang, seorang Muslim dianjurkan untuk senantiasa berdoa dan memohon agar angin tersebut membawa kebaikan dan rahmat, serta dihindarkan dari segala bentuk bahaya. Ini adalah bentuk tawakal dan ikhtiar spiritual yang sejalan dengan tuntunan agama.
Doa Angin Kencang Lainnya untuk Perlindungan
Selain doa-doa utama yang telah disebutkan, terdapat beberapa doa lain yang dapat dipanjatkan saat angin kencang. Doa-doa ini memiliki fokus yang sedikit berbeda, ada yang memohon agar angin menjadi rahmat, ada pula yang spesifik memohon agar angin membawa kebaikan dan hujan.
Salah satu doa yang memohon agar angin menjadi rahmat dan bukan siksa adalah:
Arab: اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً
Latin: Allâhummaj'alhâ rahmatan wa lâ taj'alhâ 'adzâban. Allâhummaj'alhâ riyâhan wa lâ taj'alhâ dharûratan.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Ya Allah, jadikanlah ini sebagai angin yang membawa kebaikan dan jangan jadikan ini sebagai angin yang membawa bahaya."
Doa ini sangat relevan ketika angin kencang terasa mengkhawatirkan dan berpotensi menimbulkan kerusakan. Ada pula doa yang memohon agar angin membawa keberkahan berupa hujan, bukan sekadar angin kosong yang tidak membawa manfaat, seperti yang dikutip dari Buku Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat susunan Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf:
Latin: Allahumma laghan laa 'aqiiman, allahummaj'al rahmatan wa laa taj'alna 'adzaaban, allahummaj'al riyaahan wa laa taj'alna riihan.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah angin ini pembawa hujan, bukan angin yang kosong dan tiada membawa kebaikan. Ya Allah, jadikanlah ia sebagai rahmat, dan jangan Engkau jadikan sebagai azab. Ya Allah, jadikanlah ia riyah (angin yang membawa kebajikan), dan jangan Engkau jadikan dia rith (angin yang membawa keburukan)."
Doa-doa ini menunjukkan kekayaan khazanah Islam dalam menghadapi berbagai situasi alam, mengajarkan umatnya untuk selalu bergantung dan memohon kepada Sang Pencipta.
Doa Ketika Hujan Disertai Angin Kencang
Hujan deras yang disertai angin kencang merupakan kombinasi cuaca yang seringkali menimbulkan kekhawatiran karena potensi bahaya yang lebih besar. Dalam situasi seperti ini, terdapat doa khusus yang dapat dipanjatkan untuk memohon perlindungan dan agar hujan serta angin tersebut membawa manfaat, bukan kerusakan.
Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW saat hujan deras disertai angin kencang adalah memohon agar hujan turun di sekitar dan tidak merusak. Sebagaimana diriwayatkan dalam HR Bukhari, doa tersebut berbunyi:
Arab: اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Latin: Allâhumma haawalaina wa laa 'alaina. Allâhumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."
Selain itu, ada pula doa gabungan yang memohon kebaikan dari hujan dan angin sekaligus, seperti yang disebutkan dalam Buku Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan oleh Ali Akbar bin Aqil:
Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ.
Latin: Allâhumma innî as'alukha khairhâ wa khairâ mâ fîhâ wa khairâ mâ ursilat bih, wa a'ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ ursilat bih.
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan hujan dan angin ini, serta aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya."
Doa-doa ini menunjukkan bahwa dalam Islam, setiap fenomena alam adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon kebaikan, dan berlindung dari segala marabahaya.
Pentingnya Kewaspadaan dan Tindakan Pencegahan
Meskipun membaca doa angin kencang adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, penting untuk diingat bahwa doa harus diiringi dengan tindakan nyata dan kewaspadaan. Berdoa merupakan bentuk tawakal dan penyerahan diri kepada Allah, namun manusia juga memiliki tanggung jawab untuk berusaha dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Saat angin kencang melanda, beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain memastikan jendela dan pintu tertutup rapat, menjauhi pohon besar atau papan reklame yang berpotensi tumbang, serta memantau informasi cuaca dari sumber resmi. Melansir dari berbagai sumber informasi mitigasi bencana, persiapan diri dan lingkungan sangat krusial untuk mengurangi risiko dampak buruk.
Pemerintah dan instansi terkait, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), secara rutin mengeluarkan peringatan dini dan panduan keselamatan. Mengikuti anjuran dari sumber-sumber resmi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Waktu Mustajab Berdoa Saat Cuaca Ekstrem
Dalam Islam, terdapat beberapa waktu yang dianggap mustajab atau waktu di mana doa memiliki kemungkinan besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Salah satu waktu mustajab yang seringkali berkaitan dengan fenomena alam adalah saat turunnya hujan, terutama jika disertai angin kencang.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, "Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan." Ini menunjukkan betapa berharganya momen hujan sebagai kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memanjatkan permohonan, termasuk doa angin kencang.
Cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan angin kencang, seringkali menjadi pengingat akan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Momen-momen ini dapat menumbuhkan rasa rendah hati dan ketergantungan penuh kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, memanfaatkannya untuk berdoa adalah bentuk ketaatan dan pengharapan.
Memanjatkan doa pada waktu-waktu mustajab ini diharapkan dapat memberikan ketenangan batin dan perlindungan dari segala bahaya. Dengan demikian, umat Muslim tidak hanya berserah diri, tetapi juga aktif mengambil bagian dalam memohon kebaikan dan keberkahan dari setiap fenomena alam yang terjadi.
Sumber Informasi:
- Luthfia, Allisa. "Doa saat angin kencang yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW." antaranews.com. Diakses 16 Juli 2025.
- Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. Doa & Wirid.
- Yusuf, Ustaz Enjang Burhanudin. Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat.
- Aqil, Ali Akbar bin. Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan.
FAQ
1. Apa doa yang dianjurkan saat angin kencang?
Doanya: Allâhumma innî as'aluka khairahâ wa a'ûdzubika min syarrihâ.
2. Apa arti dari doa tersebut?
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan berlindung dari keburukannya.”
3. Apakah Nabi SAW melarang mencela angin?
Ya, beliau melarang mencela angin karena angin bagian dari ciptaan Allah.
4. Adakah doa yang lebih lengkap?
Ada, dengan tambahan permohonan kebaikan dari tujuan angin dan perlindungan dari keburukannya.
5. Apa doa agar angin menjadi rahmat, bukan azab?
Allâhummaj‘alhâ rahmatan wa lâ taj‘alhâ ‘adzâban...
6. Kapan dianjurkan membaca doa angin kencang?
Saat angin bertiup kencang, terutama jika berpotensi membahayakan.
7. Bolehkah membaca doa ini saat hujan deras dan angin?
Boleh, bahkan dianjurkan agar hujan dan angin membawa keberkahan, bukan musibah.