Doa Berbuka Puasa Teks Arab dan Artinya, Kapan Waktu Tepat Membacanya?

4 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Doa berbuka puasa Arab dan artinya banyak dicari oleh umat Islam. Salah satu alasannya adalah bahwa orang yang berbuka tak akan ditolak doanya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang artinya:

“Tiga golongan yang tidak ditolak doanya: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi yang diangkat oleh Allah di atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, lalu Allah berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu meski setelah beberapa waktu’.” (HR Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra, Sunan Ibnu Majah, dan Sunan At-Tirmidzi).

Terkait dengan lafal doa berbuka puasa, ada sejumlah riwayat yang merujuk kepada doa Rasulullah SAW saat berbuka puasa. Yang paling populer adalah dari hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar dan Mu’adz bin Zuhrah, serta gabungan doa keduanya.

Pertanyaan penting lainnya adalah, kapan waktu tepat doa tersebut dibaca, sebelum atau sesudah berbuka puasa?

Bacaan Doa Berbuka Puasa Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini adalah bacaan doa buka puasa seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dhahaba zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allah

Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.

Doa buka puasa Rasulullah ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

"Kāna Rasūlullāhi Shallallāhu 'alaihi wa sallam, idhā afṭara qāla: Dhahaba zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allah,"

“Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” Hadits Hasan, [HR. Abu Daud no. 2357].

Doa Buka Puasa Versi Dua dan Gabungan

Ada pula doa lain yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Zuhrah, yaitu:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu

Artinya: Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.

Paling banyak diamalkan adalah gabungan dari dua doa di atas. Maka lafal doanya adalah:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ

Artinya: Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.

Dalam Kitab Fathul Muin dijelaskan, "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu” dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: “Dzahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-a-Llâh,” (Fath al-Mu’in, juz 2, hal. 279),".

Bahwa ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadis riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah di atas. Sedangkan lafal doa dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. 

Namun demikian, nyaris tak ada orang berbuka puasa hanya berupa makanan tanpa minuman, kecuali sangat terdesak. Sehingga, bacaan yang sering kita dapati adalah penggabungan doa dari hadis tersebut.

Waktu Tepat Membaca Doa Buka Puasa

Umumnya, masyarakat membaca doa berbuka puasa tersebut saat akan berbuka puasa, persis setelah masuk maghrib, sebelum minum atau menyantap makanan. Padahal, melihat redaksi, maka doa tersebut lebih tepat saat dan setelah berbuka puasa.

Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin menjelaskan, pijakan dalil penempatan membaca doa berbuka dilakukan setelah selesai berbuka puasa adalah dengan memandang makna yang terkandung dalam doa berbuka tersebut, khususnya pada doa berbuka yang tercantum dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar di atas yang hanya pantas (al-munasib) diucapkan sesudah selesai berbuka puasa.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dengan membaca doa di atas sebelum berbuka puasa, telah mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah), tapi tetap yang paling utama adalah membacanya tatkala selesai berbuka.

Pendapat ini juga senada dengan Syekh Said bin Muhammad Ba’ali, yang dituliskannya di Kitab Busyra al-Karim:

“Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka—tapi yang lebih utama setelah berbuka—membaca doa “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu,”.

Begitu pula dalam Kitab Nihayatuzzain, Imam Nawawi Al Bantani menjelaskan, kesunnahan puasa yang ketiga: Doa dari Nabi SAW yang diucapkan setelah berbuka puasa.

Berdasar pandangan dua ulama ini, maka membaca doa berbuka puasa sebaiknya dilakukan setelah selesai berbuka, hal ini dimaksudkan agar kita memperoleh kesunnahan yang sempurna (kamal as-sunnah) dalam membaca doa.

Pandangan Ustadz Adi Hidayat

Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk periode 2022–2027, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan pandangan yang lebih moderat terkait kapan waktu yang tepat untuk membaca doa berbuka puasa di atas.

Dalam salah satu ceramahnya, UAH meminta agar umat Islam tidak terjebak dalam perdebatan apakah doa buka puasa versi riwayat Ibnu Umar RA dibaca sebelum atau sesudah berbuka puasa. 

Pendapat pertama, kata dia, melihat redaksinya secara zahir, maka tepat dibaca setelah berbuka puasa. Namun, ada pula pendapat bahwa doa tersebut bisa dibaca saat berbuka puasa. Keduanya memiliki alasan yang kuat.

Untuk itu, dia justru menekankan pentingnya memanfaatkan waktu berbuka puasa untuk banyak berdoa. Sebab, diyakini ini adalah waktu yang terbaik (mustajab) untuk berdoa.

"Banyak orang ketika buka, fokus pada makanan. Padahal ada hadis shahih riwayat Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah RA, saat buka itulah ternyata kita ditunggu oleh Allah untuk menghadirkan doa, yang termasuk doa mustajab bagi orang puasa," ucap UAH, dikutip dari YouTube Ummu Haniya

Menurut dia, doa orang yang berpuasa ketika berbuka memiliki kedudukan yang begitu istimewa. Mereka termasuk ke dalam salah satu dari tiga golongan orang yang doa-doanya tidak akan ditolak oleh Allah SWT.

Sunnah saat Berbuka Puasa

Mengutip kemenag.go.id, berikut beberapa amalan sunnah saat berbuka puasa sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW:

1. Menyegerakan Berbuka Puasa

Rasulullah Saw bersabda: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no 1957 – Muslim no.1098).

2. Berbuka Puasa dengan Kurma

Rasulullah SAW berpesan: ”Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.’ (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)

3. Berdoa Sebelum Berbuka Puasa

Ketika berbuka puasa, Rasulullah SAW berdoa: "Dhahaba azh-zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah),” (HR. Abu Daud No. 2357, Hasan).

4. Berdoa Umum Tatkala Berbuka Puasa

Ketika berbuka adalah salah satu dari sekian banyak waktu mustajab atau terkabulnya do’a. Umat muslim agar tidak melewatkannya saat berdoa. Tentunya akan lebih baik lagi bila berdoa dengan doa-doa sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadis dijelaskan: "Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW: “Ada tiga orang yang tidak akan tertolak doanya, yaitu: seorang yang puasa ketika sedang berbuka, seorang imam yang adil, dan do’a seorang yang terzholimi.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

People also Ask:

1. Apa doa berbuka puasa?

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina. Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih."

2. Apa doa berbuka puasa dalam bahasa Arab?

Doa buka puasa dalam bahasa Arab yang umum dibaca adalah:اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu. Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."

3. Apa doa buka puasa yang shahih?

Doa buka puasa yang shahih dan sering dibaca adalah: "Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika aftortu. Allahumma taqabbal minni innaka antas sami'ul alim." Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Ya Allah, terimalah (puasaku), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

4. Apa doa berbuka puasa latin?

Arab-latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu

Sumber Referensi:

  • HR. Abu Daud
  • Kitab Fathul Muin, Ahmad Zainuddin Alfannani
  • Kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin, Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha
  • Kitab Busyra al-Karim, Syekh Said bin Muhammad Ba’ali
  • Ceramah Ustadz Adi Hidayat Hidayat
  • Kemenag.go.id
  • nu.or.id
  • iainfmpapua.ac.id
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |