Liputan6.com, Jakarta - Doa nurbuat dan artinya menjadi salah satu amalan yang banyak dicari umat Islam. Doa ini diyakini memiliki keistimewaan tersendiri, karena mengandung permohonan perlindungan, keselamatan, dan keberkahan hidup dari Allah SWT.
Sejak lama, doa nurbuat dan artinya dipercaya berasal dari Malaikat Jibril yang membawa doa ini kepada Nabi Muhammad SAW. Doa ini kemudian diamalkan dan diajarkan kepada umat Islam agar senantiasa mendapat penjagaan dari Allah.
Secara bahasa, nurbuat berasal dari kata nurun (cahaya) dan nubuwwah (kenabian). Karena itu, doa ini sering disebut juga doa nurbuwwah atau doa nurun nubuwa, yang berarti doa cahaya kenabian.
Doa nurbuat boleh dibaca kapan saja, baik setelah sholat fardhu, menjelang tidur, ataupun saat seseorang merasa butuh perlindungan. KH. Ustadz Sholechul Azis dalam bukunya Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah (2014) menegaskan bahwa doa ini sarat makna dan patut diamalkan umat Islam dalam keseharian.
Bacaan Lengkap Doa Nurbuat
Berikut bacaan doa nurbuat secara lengkap dalam teks Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia. Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar juga menekankan bahwa doa-doa semacam ini merupakan bagian dari warisan yang layak dijaga, selama dibaca dengan niat ikhlas.
Arab:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ
وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ
طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Latin:
Bismillaahirrahmaanirrahiim.Allaahumma dzis-sultaanil 'adziimi wa dzil-mannil qadiimi wa dzil-wajhil kariimi wa waliyyil-kalimaatit-taammaati wadd'awaati-lmustajaabaati 'aaqilil-hasani wal-husaini min anfusil haqqi 'ainil qudrati wan-naazhiriina wa 'ainil-jinni wal-insi wasy-syayaathiin.
Wa in yakadul-ladziina kafaruu layuzliquunaka bi-abshaarihim lammaa sami'udz-dzikra wa yaquuluuna innahuu lamajnuun. Wa maa huwa illaa dzikrul-lil'aalamiin. Wa mustajaabul-Qur'aanil-'azhiimi wa waritsa sulaimaanu daawuuda 'alaihimas-salaam, al-waduudu dzul-'arsyil-majiid.
Thawwilu 'umrii wa shahhih jasadii waqdhi haajatii wa aktsir amwaalii wa aulaadii wa habbibnii lin-naasi ajma'iina wa tabaa'adil-'adaawata kullahaa min banii aadama 'alaihis-salaam man kaana hayyan wayahiqqal-qaulu 'alal-kaafiriina innaka 'alaa kulli syai'in qadiir.
Subhaana rabbika rabbil-'izzati 'ammaa yashifuuna wa salaamun 'alal-mursaliina walhamdu lillaahi rabbil-'aalamiin.
Artinya:“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah yang memiliki kekuasaan yang agung, anugerah yang lama, wajah yang mulia, pemilik kalimat-kalimat sempurna, doa-doa yang mustajab, pelindung Hasan dan Husain dari jiwa yang benar, dari pandangan penuh kuasa, serta dari jin, manusia, dan syaitan.
Dan sesungguhnya orang-orang kafir hampir saja menjerumuskanmu dengan pandangan mereka ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata, ‘Sesungguhnya dia (Muhammad) benar-benar gila.’ Padahal Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam.
Panjangkanlah umurku, sehatkanlah jasadku, kabulkanlah hajatku, perbanyaklah hartaku dan anak-anakku, jadikanlah aku dicintai semua manusia, jauhkanlah segala permusuhan dari anak cucu Adam yang hidup. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Maha Suci Tuhanmu, Tuhan yang memiliki kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”Keistimewaan Doa Nurbuat
Keutamannya, Bisa Terhindar dari Makhluk Gaib!
Jurnal Keislaman UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2019) mencatat bahwa doa nurbuat sering dikaji di lingkungan pesantren, karena dianggap sebagai doa yang sarat dengan permohonan kebaikan dunia dan akhirat.
Di antara keutamaannya adalah terhindar dari gangguan makhluk gaib, diberi kesehatan, dilapangkan rezeki, serta dipanjangkan umur. Banyak ulama menambahkan bahwa doa ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antar manusia.
Ayat Al-Qur’an yang terkandung di dalamnya, misalnya QS. As-Saffat ayat 180–182, menegaskan kesucian Allah dari segala tuduhan orang kafir serta menutup doa dengan pujian kepada-Nya. Hal ini membuat doa nurbuat lebih kuat kedudukannya sebagai amalan yang penuh keberkahan.
Penting! Ini Waktu dan Tata Cara Mengamalkan
Doa nurbuat dapat dibaca kapan saja, tetapi banyak ulama menganjurkan untuk membacanya setelah sholat wajib. Ada pula yang menjadikannya wirid harian di waktu pagi atau malam hari.
Cara mengamalkannya cukup dengan membaca doa ini penuh keyakinan, disertai hati yang ikhlas memohon kepada Allah SWT. Tidak ada syarat khusus selain niat tulus dan pengharapan hanya kepada-Nya.
Di dalam kitab-kitab klasik, doa ini disebut sebagai bacaan yang penuh manfaat jika diamalkan dengan konsistensi, sehingga menjadi penguat spiritual di tengah kesibukan duniawi.
Doa Nurbuat dalam Kehidupan Modern
Banyak masyarakat Muslim meyakini bahwa dengan membacanya, hidup terasa lebih tenteram meski berada dalam kondisi penuh tantangan.
Doa ini juga menjadi pengingat bahwa manusia tidak boleh hanya mengandalkan ikhtiar duniawi, tetapi tetap bersandar kepada Allah SWT. Inilah yang membuat doa nurbuat tetap menjadi bagian dari amalan populer hingga kini.
Kehadiran doa nurbuat membuat umat Islam merasa lebih dekat dengan Allah dan selalu dalam naungan cahaya kenabian.
Doa nurbuat dan artinya merupakan salah satu bacaan istimewa yang diwariskan melalui Nabi Muhammad SAW. Dengan mengamalkannya, seorang Muslim dapat memohon perlindungan, keberkahan, serta keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Amalan ini bukan sekadar bacaan, tetapi juga pengikat hati agar selalu bergantung pada Allah SWT. Dengan keyakinan penuh, doa ini dapat menjadi cahaya yang menuntun langkah setiap Muslim menuju kehidupan yang lebih baik.
Daftar Sumber:
KH. Ustadz Sholechul Azis, Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah, 2014.
Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.
Jurnal Keislaman UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 255, As-Saffat ayat 180–182.
People also Ask:
1. Apa itu doa nurbuat? Doa nurbuat adalah doa peninggalan Nabi Muhammad SAW yang dibawa Malaikat Jibril, berisi permohonan perlindungan dan keberkahan.
2. Kapan doa nurbuat sebaiknya dibaca? Boleh dibaca kapan saja, namun banyak dianjurkan setelah sholat fardhu atau sebelum tidur.
3. Apa keutamaan doa nurbuat? Memberi perlindungan, mendatangkan rezeki, menenangkan hati, dan menjauhkan dari permusuhan.
4. Apakah doa nurbuat ada dalam Al-Qur’an? Tidak seluruhnya, tetapi sebagian isinya memuat ayat-ayat Al-Qur’an seperti QS. As-Saffat 180–182.
5. Siapa yang boleh membaca doa nurbuat? Semua umat Islam boleh mengamalkannya dengan niat baik dan ikhlas.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

2 months ago
28
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1610100/original/023138600_1496212189-Ramadan-20174.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/741885/original/078093900_1411557971-Ziarah-Gunung-Uhud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)