Liputan6.com, Jakarta Doa nabi Ayub ayat 83 terdapat dalam surah Al-Anbiya. Ayat ini biasa dipanjatkan untuk memohon kesembuhan penyakit kepada Allah SWT. Penyakit merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia, seringkali menguji kesabaran dan keimanan seseorang. Dalam menghadapi cobaan ini, umat beragama kerap mencari kekuatan dan pertolongan dari Tuhan melalui doa.
Salah satu doa yang dikenal luas karena kisahnya yang inspiratif adalah doa Nabi Ayub ayat 83 dalam Al-Quran. Doa ini merupakan permohonan kesembuhan yang dipanjatkan oleh Nabi Ayub AS ketika beliau ditimpa penyakit yang berat. Kisah Nabi Ayub menjadi teladan tentang kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian hidup. Doa ini menunjukkan kepasrahan total kepada Allah SWT sebagai satu-satunya sumber penyembuhan dari penyakit.
Menurut laman Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat, dalam Surah Al-Anbiya ayat 83 terdapat sebuah doa Nabi Ayyub ' untuk memohon kesembuhan. Doa ini menjadi rujukan bagi banyak Muslim yang sedang berjuang melawan penyakit, mencari kekuatan spiritual dan harapan akan kesembuhan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (23/7/2025).
Doa Nabi Ayub Ayat 83
Doa Nabi Ayub yang termaktub dalam Surah Al-Anbiya ayat 83 adalah permohonan tulus seorang hamba yang sedang diuji dengan penyakit parah. Ayat ini berbunyi:
وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَۚ ٨٣.
"Wa ayyûba idz nâdâ rabbahû annî massaniyadl-dlurru wa anta ar-ḫamur-râḫimîn."
Artinya: "(Ingatlah kisah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya, '(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang',"
Ayat ini menceritakan tentang Nabi Ayyub yang berdoa kepada Allah SWT setelah ditimpa penyakit yang berat. Beliau memohon kesembuhan dengan mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang paling penyayang. Meskipun pada surat Al-Anbiya' ayat 83 tidak ada doa secara eksplisit dari Nabi Ayyub kepada Allah SWT, namun sebenarnya di sana ada permohonan secara implisit.
Beliau seakan berkata, “Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa kesulitan, sedang Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang, maka Wahai Tuhan perlakukanlah aku sesuai kebesaran dan keagungan rahmat-Mu,” Doa ini mencerminkan tawakal dan keyakinan penuh kepada rahmat Allah, bahkan di tengah penderitaan yang luar biasa.
Doa sebagai Ikhtiar Spiritual dalam Mencari Kesembuhan
Doa merupakan bentuk ikhtiar spiritual yang dilakukan orang untuk memohon pertolongan dari Tuhan, termasuk untuk meminta kesembuhan dari penyakit. Selain doa Nabi Ayub ayat 83, ada juga doa lain yang dapat dipanjatkan untuk memohon kesembuhan. Misalnya, doa yang dipanjatkan setelah meminum air Zamzam. Doa tersebut adalah:
"Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an wa rizqon waasi’an wa syifaan min kulli daa-in".
Artinya: “Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit.” Doa ini menunjukkan keluasan rahmat Allah yang mencakup berbagai aspek kehidupan, tidak hanya kesembuhan fisik.
Doa adalah salah satu bentuk ikhtiar, namun tidak serta-merta menggantikan pengobatan medis. Jika sedang sakit, tetaplah berkonsultasi dengan dokter. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, ikhtiar spiritual (doa) harus sejalan dengan ikhtiar fisik (pengobatan medis) untuk mencapai kesembuhan yang optimal.
Kombinasi antara kekuatan doa dan upaya medis adalah pendekatan yang dianjurkan. Dengan memanjatkan doa Nabi Ayub ayat 83/ dan mengikuti anjuran medis, seorang Muslim dapat mengoptimalkan usahanya dalam mencari kesembuhan///.
Adab dan Amalan Pendukung dalam Memohon Kesembuhan
Dalam memanjatkan doa kesembuhan, terdapat beberapa adab dan amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk memperkuat ikhtiar. Adab ini mencakup persiapan diri dan cara meminum air yang diniatkan untuk kesembuhan, terutama jika menggunakan air yang diberkahi seperti air zamzam.
- Kebersihan: Pastikan air yang diminum bersih dan sehat untuk konsumsi.
- Niat yang Tulus: Niatkan dalam hati bahwa air yang diminum adalah sarana untuk mencari kesembuhan dari Allah SWT, bukan semata-mata karena khasiat air itu sendiri.
- Menyucikan Diri: Menyucikan diri sebelum berdoa, misalnya dengan wudhu, lebih dianjurkan dalam ajaran agama Islam untuk mendapatkan keberkahan.
- Minum dengan Perlahan: Minum air dengan perlahan, dimulai dengan membaca basmalah dan selawat, menunjukkan adab dan penghormatan.
Selain doa, beberapa amalan sunnah lainnya yang dapat dilakukan untuk memperkuat ikhtiar memperoleh kesembuhan dari penyakit sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ayyub AS antara lain:
- Berpuasa: Puasa dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon kesembuhan, serta memiliki manfaat kesehatan.
- Bersedekah: Memberikan sedekah merupakan bentuk ibadah yang dapat mendatangkan keberkahan dan membersihkan harta, serta dapat menjadi penolak bala.
- Berzikir: Membaca zikir secara rutin dapat menenangkan hati dan memperkuat iman, membantu menjaga ketenangan batin di tengah cobaan.
Pentingnya Keyakinan dan Kesabaran dalam Menghadapi Penyakit
Kisah Nabi Ayub adalah simbol kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan penyakit yang berat. Beliau tidak pernah putus asa dan selalu yakin akan pertolongan Allah SWT. Keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT akan memberikan kesembuhan sangatlah penting, karena keyakinan adalah pilar utama dalam berdoa.
Seperti janji Allah dalam Surah Al-Mukmin ayat 60,
"Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan".
Ayat ini memberikan harapan dan motivasi bagi setiap hamba yang memanjatkan doa, termasuk doa Nabi Ayub ayat 83.
Kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi penyakitnya yang berkepanjangan menjadi inspirasi bagi umat manusia untuk tidak menyerah pada keputusasaan. Sikap sabar dan tawakal ini merupakan kunci dalam menjalani ujian hidup, termasuk penyakit, karena Allah tidak akan membebani hamba-Nya melebihi kemampuannya.
Dengan memanjatkan doa Nabi Ayub ayat 83 dan diiringi kesabaran, seorang Muslim diharapkan dapat melewati masa sulit dengan hati yang tenang dan penuh harapan. Kesabaran bukan berarti pasif, melainkan aktif dalam mencari solusi dan tetap berprasangka baik kepada Allah.
Dalam menghadapi penyakit, menggabungkan doa dan tawakal akan memberikan kekuatan batin yang luar biasa. Ini bukan berarti mengabaikan pengobatan medis, melainkan melengkapi upaya fisik dengan kekuatan spiritual. Keyakinan bahwa Allah adalah penyembuh sejati akan meringankan beban psikologis pasien.
Keutamaan doa dan tawakal juga terletak pada pahala yang dijanjikan bagi mereka yang sabar dan berserah diri dalam menghadapi cobaan. Setiap kesabaran akan dibalas dengan kebaikan, dan setiap doa yang tulus akan didengar oleh Allah SWT, meskipun hasilnya mungkin tidak selalu sesuai dengan keinginan manusia.
Daftar Sumber
- *Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur'an Studi Madzahibut Tafsir/ Aliran-aliran dari Periode Klasik, Pertengahan, Hingga Modern- Kontemporer*. Abdul Mustaqim. 2016. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Institutional Repository.
- *Guru dalam Proses Belajar Mengajar*. Muhammad Ali. 2007. Sinar Baru Algesindo.
- *Doa Minum Air Zamzam Sesuai Sunah dengan Artinya*. BPKH. 2024.
FAQ
Apa isi doa Nabi Ayub dalam Surah Al-Anbiya ayat 83?
Doa Nabi Ayub dalam Surah Al-Anbiya ayat 83 berbunyi: “Rabbi anni massaniyad durru wa anta arhamur rahimin” yang artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."
Mengapa doa Nabi Ayub menjadi contoh dalam memohon kesembuhan?
Doa ini mencerminkan kesabaran dan ketawakkalan Nabi Ayub dalam menghadapi ujian penyakit yang berat, sehingga dijadikan teladan oleh umat Islam dalam berdoa dan memohon pertolongan Allah ketika sakit.
Kapan waktu terbaik membaca doa Nabi Ayub untuk kesembuhan?
Doa ini bisa dibaca kapan saja, terutama setelah salat fardhu, saat tahajud, atau di waktu-waktu mustajab berdoa seperti saat hujan, antara azan dan iqamah, serta menjelang berbuka puasa.
Apakah doa Nabi Ayub harus dibaca dalam bahasa Arab?
Sebaiknya dibaca dalam bahasa Arab sebagaimana dalam Al-Qur'an, namun jika belum lancar, boleh juga dibaca dengan terjemahannya sambil tetap berusaha mempelajari lafal Arabnya.
Apakah doa ini hanya untuk penyakit fisik saja?
Tidak, doa Nabi Ayub dapat diamalkan untuk memohon kesembuhan dari berbagai bentuk ujian, baik penyakit fisik, mental, maupun kesulitan hidup lainnya, karena inti dari doa ini adalah permohonan pertolongan dan kasih sayang Allah.