Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit umat Islam meyakini bahwa waktu paling mustajab untuk berdoa adalah di sepertiga malam terakhir. Namun, pandangan ini rupanya tidak sepenuhnya mencakup keseluruhan ajaran Islam tentang waktu-waktu utama untuk bermunajat kepada Allah.
KH Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, mengungkapkan bahwa ada satu waktu lain yang tak kalah istimewa dalam hal dikabulkannya doa. Waktu ini bahkan sering kali luput dari perhatian banyak orang.
Menurut Gus Baha, waktu paling mustajab untuk berdoa justru berada di ujung hari Jumat, tepatnya menjelang waktu maghrib. Ia menyebutkan bahwa di saat-saat itu, langit terbuka dan Allah lebih dekat kepada hamba-hamba-Nya.
“Bukan hanya di sepertiga malam. Waktu yang sangat mustajab juga ada di penghujung Jumat, sebelum maghrib,” ujar Gus Baha dalam kajian yang dikutip Ahad (13/07/2025) dari YT Kajian Islam.
Penjelasan Gus Baha ini dilandaskan pada berbagai riwayat yang menyebutkan tentang keutamaan hari Jumat, termasuk saat-saat akhir sebelum malam tiba. Di waktu itu, doa dipercaya menembus langit dan mendapat perhatian langsung dari Allah.
Simak Video Pilihan Ini:
8 Orang Terjebak di Dalam Lubang Tambang Emas di Banyumas
Doa Mustajab jika Dibaca di Waktu yang Tepat
Gus Baha menegaskan bahwa permohonan, hajat, dan harapan yang dipanjatkan di waktu tersebut, dengan sungguh-sungguh, akan lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan. Bahkan, doa sebesar apapun diyakini tidak akan sia-sia.
“Hajat sebesar apa pun, meski sebanyak pasir di laut atau setinggi gunung, insyaallah akan dikabulkan jika dibaca pada waktu mustajab itu,” tegasnya.
Rasulullah SAW sendiri disebutkan dalam hadis-hadis sahih menganjurkan umatnya untuk memperbanyak doa di hari Jumat. Namun, banyak umat Islam hanya memaknainya secara umum, tanpa menyadari kekhususan waktu menjelang maghrib.
“Berdoalah di waktu tersebut yakni akhir Jumat, sebab itulah awal manusia diciptakan,” tutur Gus Baha, merujuk pada penciptaan Nabi Adam yang menurut beberapa riwayat terjadi di hari Jumat.
Ia pun mengajak kaum muslimin untuk memanfaatkan momen langka ini. Tak hanya mengandalkan malam hari, namun juga memperhatikan detik-detik berakhirnya hari Jumat.
Berdoa yang Benar
Meski demikian, Gus Baha tidak menafikan keutamaan waktu-waktu lain. Ia menjelaskan bahwa doa bisa dilakukan kapan saja, karena Allah Maha Mendengar dan tidak membatasi waktu untuk berkomunikasi dengan hamba-Nya.
Namun, saat-saat mustajab adalah anugerah khusus yang selayaknya tak disia-siakan. Karena itulah, Gus Baha berharap umat Islam bisa lebih peka terhadap momentum-momentum spiritual yang penuh berkah.
“Doa itu tidak cukup hanya dibaca, tapi juga disertai dengan kesungguhan hati dan ikhtiar yang nyata,” tambahnya.
Doa yang keluar dari lisan saja, tanpa hadirnya hati dan keyakinan, menurut Gus Baha, hanya akan menjadi rangkaian kata tanpa ruh. Maka penting untuk berdoa dengan penuh harap dan keimanan.
Ia juga mengingatkan bahwa hasil doa tidak selalu langsung terlihat. Namun, janji Allah untuk mengabulkan doa adalah mutlak, meski dengan bentuk dan waktu yang mungkin berbeda dari apa yang diharapkan.
“Insyaallah Allah akan mendengar dan mewujudkan segala hajat dan permohonan kita,” tutup Gus Baha.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul