Keutamaan Bulan Rabi'ul Akhir dan Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam

3 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Keutamaan Bulan Rabi'ul Akhir kerap menjadi pembahasan mengingat urutannya setelah Rabiul Awal sebagai bulan Maulid Nabi SAW. Rabi'ul Akhir, juga dikenal sebagai Rabi‘uts Tsani, merupakan bulan keempat dalam kalender Hijriah.

Nama ini berasal dari tradisi Arab kuno, di mana pada masa Jahiliyah bulan ini disebut Wubshan atau Wabshan. Penamaan “Rabi‘ul Akhir” menurut sebagian pendapat diberikan oleh Kilab bin Murrah, buyut kelima Rasulullah SAW. Abu Bakar Muhammad dalam Jamhartul Lughah menjelaskan, nama ini berkaitan erat dengan musim semi (rabi‘) di Jazirah Arab, di mana rerumputan menghijau dan tanaman tumbuh subur.

Merujuk Lisanul ‘Arab karya Abu al-Ghauts, secara makna, “Rabi‘ul Akhir” berarti musim semi kedua, menandakan kelanjutan dari bulan sebelumnya, Rabi‘ul Awwal (musim semi pertama). Penamaan bulan ini sangat erat kaitannya dengan siklus alam dan budaya masyarakat Arab sebelum dan sesudah Islam.

1. Turunnya Surah Al-Hasyr

Rabi'ul akhir memang bukanlah bulan haram atau yang dimuliakan. Meski begitu, banyak keutamaan yang ada di bulan ini.

Berikut ini adalah keutamaan Rabiul Akhir merujuk Ensikopledi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah karya Abu Ubaidah bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman, kitab “Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, dan sejumlah sumber lainnya.

Turunnya Surah Al-Hasyr

Salah satu keutamaan bulan Rabiul Akhir adalah turunnya surah Al Hasyr kepada Nabi Muhammad SAW. Asbabun Nuzul atau sebab-sebab diturunkannya surah tersebut adalah terjadinya peristiwa upaya pembunuhan Rasulullah SAW pleh kaum Yahudi bani Nadhir.

هُوَ الَّذِيْٓ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِۗ مَا ظَنَنْتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ مَّانِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْا وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَۙ فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ ۝٢

Artinya: Dialah yang mengeluarkan orang-orang yang kufur di antara Ahlulkitab (Yahudi Bani Nadir) dari kampung halaman mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar. Mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat menjaganya dari (azab) Allah. Maka, (azab) Allah datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka. Dia menanamkan rasa takut di dalam hati mereka sehingga mereka menghancurkan rumah-rumahnya dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka, ambillah pelajaran (dari kejadian itu), wahai orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).

Dalam Tafsir al-Thabari (Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an) karya Imam al-Thabari dijelaskan, konteks turunnya surat ini sebagai pelajaran tentang akibat pengkhianatan dan pentingnya persatuan umat Islam.

2. Momentum Memperbanyak Amal Ibadah Sunnah

Bulan Rabi’ul Akhir dikenal sebagai salah satu bulan yang penuh keberkahan bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah sunnah, seperti shalat sunnah, puasa sunnah, sedekah, dan membaca Al-Qur’an.

Dalam kitab “Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, dijelaskan bahwa tidak ada larangan khusus untuk beramal di bulan ini, sehingga setiap amal baik yang dilakukan akan tetap mendapatkan ganjaran besar, sebagaimana di bulan-bulan lainnya.

Bulan Rabi’ul Akhir adalah waktu yang baik untuk memperbanyak amal saleh dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

3. Bulan Terjadinya Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam

Rabi’ul Akhir menjadi saksi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti pengusiran Bani Nadhir dari Madinah dan pengiriman pasukan Rasulullah ke berbagai kabilah.

Dalam kitab “Maghazi al-Waqidi” karya Muhammad bin Umar al-Waqidi, disebutkan bahwa beberapa ekspedisi militer Rasulullah, termasuk Perang Dzat ar-Riqa’, terjadi di bulan ini.

Hal ini mengajarkan umat Islam untuk mengambil hikmah dari perjuangan dan pengorbanan para sahabat dalam mempertahankan agama. Imam Ibnu Katsir dalam “Al-Bidayah wa An-Nihayah”  juga menegaskan bahwa mengenang peristiwa sejarah di bulan ini dapat memperkuat semangat jihad dan keimanan.

4. Waktu untuk Muhasabah dan Memperbaiki Diri

Keutamaan lain dari bulan Rabi’ul Akhir adalah sebagai momentum muhasabah (introspeksi diri) dan memperbaiki kualitas ibadah. Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitabnya “Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq” mengingatkan pentingnya memperbaiki niat dan amal di bulan-bulan Hijriah, termasuk Rabi’ul Akhir, agar hidup lebih bermakna dan penuh keberkahan.

Sementara dalam “Nashaihul ‘Ibad” karya Syekh Nawawi al-Bantani disebutkan bahwa bulan ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan taubat, karena Allah membuka pintu ampunan-Nya sepanjang tahun tanpa terkecuali.

Peristiwa Penting di Bulan Rabi'ul Akhir

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting pada Rabi'ul Akhir, merujuk Buku Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Al-Bidayah wa-An-Nihayah Ibnu Katsir, Maghazi al-Waqidi” karya Muhammad bin Umar al-Waqidi.

1. Pengusiran Bani Nadhir dari Madinah

Salah satu peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rabi’ul Akhir adalah pengusiran Bani Nadhir, salah satu kabilah Yahudi, dari Madinah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-4 Hijriyah. Bani Nadhir diusir karena melanggar perjanjian dengan Rasulullah dan bersekongkol dengan musuh Islam.Kitab rujukan:

Ibnu Katsir menjelaskan secara detail kronologi pengusiran ini, sebagaimana dituliskan dalam tafsir Surah Al-Hasyr. Peristiwa yang terjadi pada Rabi’ul Akhir dan menjadi pelajaran penting tentang konsekuensi pelanggaran perjanjian dalam Islam.

2. Ekspedisi Khalid bin Walid ke Bani al-Harits bin Ka’ab

Pada bulan Rabi’ul Akhir tahun ke-10 Hijriyah, Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid untuk menyeru Bani al-Harits bin Ka’ab di Najran agar masuk Islam. Mereka pun akhirnya menerima dakwah Islam tanpa peperangan.Kitab rujukan:

Ini adalah salah satu contoh keberhasilan diplomasi Khalid bin Walid sebagai contoh penting dakwah tanpa kekerasan.

Perang Dzat ar-Riqa’, al-Ghabah, Ekspedisi Dzul Qashshah

3. Perang Dzat ar-Riqa’

Menurut sebagian riwayat, Perang Dzat ar-Riqa’ terjadi pada bulan Rabi’ul Akhir tahun ke-4 Hijriyah. Perang ini melibatkan pasukan Muslim melawan beberapa kabilah yang mengancam keamanan Madinah.

Para ahli sejarah mencatat rincian strategi dan hikmah dari peristiwa ini, termasuk pentingnya kesiapsiagaan umat Islam dalam menjaga stabilitas.

4. Perang al-Ghabah (Perang Ghaba)

Perang ini terjadi setelah Perang Khaibar, saat sekelompok musuh menyerang ternak milik Rasulullah di daerah Ghabah. Rasulullah segera mengirim pasukan untuk menanganinya.

5. Ekspedisi Muhammad bin Maslamah ke Dzul Qashshah

Ekspedisi ini juga terjadi pada bulan Rabi’ul Akhir, di mana Muhammad bin Maslamah diutus untuk menindak kelompok yang mengancam keamanan Madinah.

People Also Ask

1. Rabiul Akhir apakah bulan bagus?

Bulan Rabiul Akhir adalah waktu yang baik untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama. Kita bisa memperbanyak sedekah, baik berupa harta, tenaga, maupun ilmu

2. Apa yang terjadi di bulan Rabiul Akhir?

Beberapa peristiwa penting terjadi di bulan Rabiul Akhir, seperti Perang al-Ghabah (Dzi Qarad), pengiriman pasukan Khalid bin Walid ke Bani Harits, wafatnya tokoh besar seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dan pengangkatan Umar bin Khattab sebagai Khalifah menggantikan Abu Bakar. Bulan ini juga menjadi saksi turunnya Surah Al-Hasyr dan pengusiran Bani Nadhir dari Madinah.

3. Apakah Rabiul Akhir boleh menikah?

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Rabiul Akhir bukan bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Mitos yang berkembang, menikah pada bulan tersebut akan mendapat kesialan atau mara bahaya. Masyarakat Jawa menyebut Rabiul Akhir sebagai bulan Bakda Mulud atau Silih Mulud.

4. Rabiul Akhir artinya apa?

Rabiul Akhir artinya musim semi yang akhir atau musim semi kedua, merujuk pada salah satu dari dua bulan dalam kalender Hijriah yang bertepatan dengan musim semi di Jazirah Arab pada zaman dahulu. Bulan ini merupakan bulan keempat dalam kalender Hijriah, mengikuti Rabiul Awal, dan juga dikenal dengan nama Rabiul Tsani.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |