Liputan6.com, Jakarta Kiamat Kubra, atau hari kiamat besar, adalah peristiwa fundamental dalam akidah Islam. Peristiwa ini diyakini sebagai kehancuran total alam semesta, menandai berakhirnya kehidupan dunia.
Kehadiran kiamat kubra merupakan bagian tak terpisahkan dari rukun iman kelima, yaitu iman kepada hari akhir. Waktu pasti terjadinya kiamat ini hanya diketahui oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits.
Meski demikian, berbagai sumber keagamaan telah mengisyaratkan tanda-tanda yang akan mendahului kedatangan hari dahsyat tersebut. Melansir dari Buku Terjemah Al-Irsyaad ilaa Shahil I’tiqaad karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, tanda-tanda kiamat dibagi menjadi tiga kategori utama.
Berikut Liputan6.com mengulas lengkap kiamat kubra melansir dari berbagai sumber, Rabu (16/7/2025).
Pengertian Kiamat Kubra: Kehancuran Total Alam Semesta
Kiamat Kubra adalah peristiwa maha dahsyat yang mengakhiri seluruh eksistensi alam semesta beserta isinya. Ini bukan sekadar bencana lokal, melainkan kehancuran universal yang melenyapkan semua makhluk hidup.
Setelah Kiamat Kubra, kehidupan di dunia ini akan berakhir sepenuhnya, dan manusia akan memasuki fase kehidupan akhirat. Peristiwa ini menjadi awal dimulainya pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan selama hidup di dunia.
Menurut Skripsi Hari Kiamat da;lam Perspektif Al-Quran oleh Rukmanasari UIN Alauddin Makassar, Kiamat Kubra digambarkan sebagai hari di mana malaikat Israfil meniup sangkakala. Firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf/7: 187 menegaskan bahwa pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi Allah dan akan datang tiba-tiba.
Kiamat Kubra akan terjadi hanya sekali dan belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kejadian yang luar biasa di luar bayangan manusia. Pada saat itu, segala amal perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat.
Pembagian Tanda Kiamat Menurut Hadits dan Ulama
Tanda-tanda kiamat, termasuk kiamat kubra, telah dijelaskan dalam berbagai riwayat dan tafsir para ulama. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan dalam Terjemah Al-Irsyaad ilaa Shahil I’tiqaad membagi tanda-tanda ini menjadi tiga kategori utama.
Pertama, tanda yang muncul lalu berakhir, atau tanda-tanda yang jauh. Contohnya adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW, wafatnya beliau, penaklukan Baitul Maqdis, pembunuhan Utsman bin Affan, dan munculnya fitnah serta kelompok sesat.
Kedua, tanda-tanda pertengahan, yaitu tanda yang muncul dan tidak berakhir bahkan senantiasa bertambah. Ini meliputi fenomena sosial seperti orang hina menjadi pemimpin, kesabaran dalam beragama seperti menggenggam bara api, dan kebanggaan terhadap kemegahan masjid.
Sebagaimana Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكُونَ أَسْعَدَ النَّاسِ بِالدُّنْيَا لُكَعْ ابْنُ لُكَ
"Kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang paling bahagia dengan kehidupan dunia adalah Luka' bin Luka."
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Ad-Dhiya' Al-Maqdisi dari hadits Hudzaifah radhiallahu 'anhu bahwa makna "Luka" adalah hamba yang bodoh/dungu dan hina. Maksudnya adalah kiamat tidak akan terjadi sampai orang yang hida dan dungu menjadi pemimpin manusia.Sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانُ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
"Akan datang kepada manusia suatu masa, yang mana pada masa itu seorang yang bersabar diantara mereka demi agamanya seperti orang yang menggenggam bara api. "
Ketiga, tanda kiamat besar atau kiamat kubra, yang langsung diikuti oleh terjadinya hari kiamat itu sendiri. Tanda-tanda ini bersifat monumental dan mengindikasikan semakin dekatnya kehancuran total alam semesta.
Tanda-Tanda Kiamat Kubra yang Akan Muncul
Kemunculan tanda-tanda besar merupakan indikator kuat mendekatnya kiamat kubra. Salah satu tanda yang paling dinanti adalah munculnya Imam Mahdi, seorang pemimpin adil yang akan membawa kebaikan. Selain itu tanda-tanda kiamat kubra dipaparkan dalam Skripsi Hari Kiamat da;lam Perspektif Al-Quran oleh Rukmanasari antara lain:
1. Turunnya Nabi Isa as. ke dunia
Umat Islam meyakini Nabi Isa as. belum wafat, melainkan diangkat ke langit dan akan diturunkan kembali menjelang kiamat untuk mengalahkan Dajjal dan menegakkan keadilan. Hal ini ditegaskan dalam QS Ali Imran: 55, al-Zukhruf: 61, dan al-Nisa: 159. Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa pada akhirnya seluruh ahli kitab akan beriman kepada Nabi Isa as. sebelum hari kiamat, dan beliau akan menjadi saksi atas mereka di hari kiamat nanti.
2. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Tanda besar kiamat berikutnya adalah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj dari balik tembok penghalang, lalu mereka akan menyebar dengan cepat dari tempat-tempat tinggi, membuat kerusakan di bumi. Hal ini disebut dalam QS al-Anbiya: 96-97, yang menegaskan bahwa kemunculan Ya’juj dan Ma’juj merupakan pertanda dekatnya hari kebangkitan, hingga orang-orang kafir akan terkejut dan mengakui kelalaian mereka selama di dunia.
3. Munculnya Al-Dukhan (kabut)
QS al-Dukhan: 10-11 menjelaskan akan muncul kabut yang nyata yang meliputi manusia sebagai azab pedih. Para ulama berbeda pendapat mengenai kabut ini: sebagian memahaminya sudah terjadi saat kelaparan menimpa kaum kafir Quraisy, sementara pendapat yang lebih kuat menurut Ibn Katsir menyebut kabut ini akan muncul menjelang kiamat sebagai tanda besar sebelum terjadinya kehancuran dunia.
4. Matahari terbit dari arah Barat
Dalam QS al-An’am: 158 disebutkan salah satu tanda besar kiamat adalah terbitnya matahari dari arah barat. Pada saat itu, iman seseorang yang sebelumnya belum beriman tidak akan lagi diterima, karena fase taubat telah ditutup. Tanda ini akan menjadi peringatan akhir bagi manusia bahwa kiamat akan segera terjadi.
5. Keluarnya Al-Dabbah (hewan melata dari bumi)
Allah menjelaskan dalam QS al-Naml: 82 bahwa akan muncul hewan melata dari bumi yang akan berbicara kepada manusia dan memberi tahu bahwa manusia sebelumnya tidak meyakini ayat-ayat Allah. Kemunculan Dabbah ini menjadi salah satu tanda besar kiamat yang akan mengingatkan manusia atas kelalaian mereka selama di dunia terhadap ayat-ayat Allah.
Perbedaan Kiamat Kubra dan Kiamat Sugra
Dalam ajaran Islam, terdapat dua jenis kiamat yang perlu dipahami, yaitu Kiamat Kubra dan Kiamat Sugra. Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam skala dan dampaknya terhadap kehidupan.
Kiamat Sugra, atau kiamat kecil, merujuk pada peristiwa-peristiwa yang terjadi secara individual atau lokal, seperti kematian setiap makhluk hidup. Ini juga mencakup bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan peperangan yang dampaknya terbatas.
Menurut Skripsi Hari Kiamat dalam Perspektif Al-Quran oleh Rukmanasari, kiamat sugra adalah hari di mana hanya makhluk hidup yang merasakannya, dan roh akan berada di alam barzah setelah kematian. Kiamat sugra ini berfungsi sebagai peringatan bagi manusia untuk kembali ke jalan yang benar.
Berbeda dengan kiamat sugra, kiamat kubra adalah kehancuran total dan universal alam semesta. Dampaknya meluas ke seluruh jagat raya, membinasakan semua makhluk hidup dan mengubah tatanan kosmos secara fundamental, menandai berakhirnya dunia secara menyeluruh.
Nama-Nama Hari Akhir dalam Islam
Setelah Kiamat Kubra, manusia akan memasuki berbagai tahapan di hari akhir, yang memiliki nama-nama spesifik dalam ajaran Islam. Nama-nama ini menggambarkan proses dan peristiwa yang akan dialami manusia setelah kehidupan dunia berakhir.
Dilansir dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD yang diterbitkan Kementerian Agama RI, beberapa nama hari akhir meliputi Yaumul Qiamah, yang berarti hari kehancuran alam semesta. Kemudian, ada Yaumul Ba’as, hari kebangkitan manusia dari alam kubur setelah tiupan sangkakala kedua.
Selanjutnya adalah Yaumul Mahsyar, hari di mana seluruh manusia dikumpulkan di padang yang luas untuk menunggu perhitungan amal. Setelah itu, Yaumul Hisab, hari perhitungan amal perbuatan manusia, di mana mulut akan terkunci dan tangan serta kaki menjadi saksi.
Tahapan berikutnya adalah Yaumul Mizan, hari penimbangan amal baik dan buruk manusia, yang menentukan nasib di akhirat. Terakhir, Yaumul Jaza atau Yaumul Ad-Din, yaitu hari pembalasan atas segala perbuatan, di mana setiap individu akan menerima balasan sesuai amal ibadahnya.
Sumber:
- Terjemah Al-Irsyaad ilaa Shahil I’tiqaad karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
- Skripsi Hari Kiamat da;lam Perspektif Al-Quran oleh Rukmanasari UIN Alauddin Makassar
- Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD- Kementerian Agama RI
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Kiamat Kubra
Q: Apa bedanya kiamat kubra dengan kiamat sugra?
A: Kiamat kubra adalah hari kehancuran alam semesta secara total, semua makhluk mati, bumi digulung, dan langit terbelah. Sementara kiamat sugra adalah kematian seseorang atau bencana besar yang menimpa suatu kaum, tapi tidak menghancurkan seluruh alam.
Q: Apakah munculnya Dajjal termasuk tanda kiamat kubra?
A: Ya, kemunculan Dajjal termasuk tanda kiamat kubra. Dalam riwayat, kemunculannya termasuk tanda besar (asyraath al-sa'ah al-kubra), yang akan diikuti tanda-tanda besar lain seperti turunnya Nabi Isa AS dan keluarnya Ya'juj Ma'juj.
Q: Benarkah kiamat kubra akan diawali dengan tiupan sangkakala?
A: Benar. Israfil akan meniup sangkakala dua kali. Tiupan pertama mematikan semua makhluk, dan tiupan kedua membangkitkan mereka untuk menuju padang mahsyar.
Q: Apakah manusia bisa mengetahui kapan kiamat kubra terjadi?
A: Tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Allah berfirman dalam QS. Luqman: 34 bahwa hanya Allah yang mengetahui kapan kiamat terjadi, bahkan Nabi Muhammad ﷺ pun tidak mengetahuinya.
Q: Kenapa kiamat kubra disebut sebagai “hari yang pasti terjadi”?
A: Karena kiamat kubra adalah janji Allah SWT yang pasti terjadi (QS. Al-Hajj: 7), sebagai tanda berakhirnya dunia dan awal kehidupan akhirat, tanpa bisa dihindari siapa pun.
Q: Apakah kiamat kubra akan terjadi setelah semua tanda kiamat kecil selesai?
A: Ya, tanda-tanda kiamat kecil akan terjadi terlebih dahulu (contohnya banyaknya fitnah, hilangnya amanah), kemudian disusul tanda-tanda kiamat besar satu demi satu hingga akhirnya kiamat kubra tiba.
Q: Bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi kiamat kubra?
A: Dengan memperbaiki amal, menjaga tauhid, memperbanyak taubat, dan meninggalkan maksiat. Kiamat kubra pasti datang, tetapi yang terpenting adalah kondisi iman kita saat ajal tiba.