Liputan6.com, Jakarta - Doa setelah tahiyat akhir merupakan salah satu momen paling penting dalam sholat, karena saat itu seorang hamba berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah sebelum mengucapkan salam penutup. Setelah melalui rangkaian ibadah penuh kekhusyukan, mulai dari takbir, rukuk, hingga sujud, doa di penghujung sholat menjadi puncak penghambaan diri.
Rasulullah SAW sendiri mencontohkan dan menganjurkan agar umatnya memperbanyak doa pada waktu ini, sebab ia termasuk waktu mustajab di mana permohonan lebih berpeluang dikabulkan. Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Bulughul Maram menjelaskan, Rasulullah membebaskan umatnya untuk berdoa sesuai dengan yang diinginkan baik kepentingan dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan hadis:
“Kemudian hendaklah ia memilih doa yang ia sukai.”(HR. al-Bukhari no. 835 dan Muslim no. 402).
Hal ini menunjukkan keluasan rahmat Allah SWT atas hamba-Nya. Namun begitu, menurut Ibnu Hajar doa yang dianjurkan adalah doa ma'tsur atau doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
1. Sholawat Ibrahimiyah
Menurut Ustadz Abu Quro dalam Buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap Dzikir dan Doa Mustajab, setelah tahiyat akhir dengan bacaan yang sama dengan tahiyal awal (tasyahud awal) ditambah dengan sholawat atas keluarga Nabi SAW, berikutnya adalah dengan membaca sholawat Ibrahimiyah.
Hukum membaca sholawat ibrahimiyah menurut Abu Quro adalah sunnah. Berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latin: Allahumma shalli ‘alā Muhammadin wa ‘alā āli Muhammadin, kamā shallaita ‘alā Ibrāhīma wa ‘alā āli Ibrāhīm, wa bārik ‘alā Muhammadin wa ‘alā āli Muhammadin, kamā bārakta ‘alā Ibrāhīma wa ‘alā āli Ibrāhīm, fil ‘ālamīna innaka ḥamīdun majīd.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
2. Doa Setelah Tahiyat Akhir
Merujuk Fathul Mu'in, Syekh Zainuddin Al-Malibari menjelaskan berdoa setelah membaca tahiyat akhir dan sebelum salah hukumnya disunnahkan. Adapun doa yang paling utama dibaca ketika itu adalah doa yang ma’tsur dari Nabi SAW. Di antara doa yang ma’tsur tersebut adalah:
أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Latin: Allâhumma innî a’ûdzubika min adzâbil qabri wa min ‘adzâbin nar, wa min fitnatil mahyâ wal mamât wa min fitnatil masîhid Dajjâl.
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa api neraka, fitnah kehidupan dan kematian, serta berlindung dari fitnah dajjal.
Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari disunahkan pada tasyahud akhir berdoa setelah membaca doa tahiyat akhir seluruhnya. Sementara pada tasyahud awal makruh berdoa (setelah selesai baca doa tahiyat) karena tujuannya untuk meringankan (mempercepat), kecuali kalau imam belum selesai tasyahud awal. Dalam kondisi itu dibolehkan berdoa.
Inilah doa yang paling populer dipraktikkan di Indonesia.
3. Doa Setelah Tahiyat Akhir Riwayat Imam Bukhari Muslim
Selain doa di atas, dalam riwayat Al-Bukhari disebutkan redaksi doa yang lain, yaitu:
اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا كَبِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Latin: Allâhumma innî zhalamtu nafsî zhulman katsîran kabîran wa lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta, faghfir lî maghfiratan min ‘indika, warhamnî innaka antal ghafûrur rahîm.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, tidak ada yang mengampuni dosa selain engkau. Ampunilah aku dengan ampunan di sisi-Mu dan kasihilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Doa Nabi Muhammad SAW ini diajarkan kepada sahabat Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, berisi pengakuan dosa, permohonan ampun, dan harapan rahmat dari Allah Ta’ala.
Dari Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:“Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu doa yang bisa aku panjatkan dalam salatku.”Beliau ﷺ bersabda:“Ucapkanlah: ‘Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsīran...’ (hingga akhir doa).”(HR. al-Bukhari no. 834, Muslim no. 2705).
Imam An-Nawawi (Syarh Shahih Muslim, 17/39) menjelaskan doa ini termasuk doa yang paling agung karena mengandung pengakuan hamba terhadap kelemahannya, pengakuan akan dosanya, dan pengharapan ampunan dari Allah semata. Ia merupakan bentuk tadharru‘ (kerendahan hati) yang sempurna di hadapan Allah.
Hikmah Doa Setelah Tahiyat Akhir
Berdoa setelah tahiyat akhir (tasyahhud akhir) adalah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak hadis sahih yang menegaskan keutamaan waktu ini sebagai salah satu saat mustajab untuk berdoa dalam sholat.
Berikut hikmah-hikmah membaca doa setelah tahiyat akhir:
1. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Waktu ini adalah momen paling dekat seorang hamba dengan Allah, karena ia masih dalam keadaan sholat , sebuah ibadah yang paling tinggi nilainya.
2. Bentuk Kerendahan dan Kepasrahan di Hadapan Allah
Doa setelah tahiyat akhir menggambarkan puncak ketundukan dan kepasrahan seorang hamba. Setelah berdiri, rukuk, sujud, dan membaca tasyahhud, ia menutup ibadahnya dengan merendahkan diri memohon langsung kepada Allah. Setelah menghadap Allah dalam ibadah, seorang mukmin seharusnya tidak meninggalkan tempat tanpa memohon sesuatu kepada-Nya.
3. Menghimpun Harapan dan Pengampunan
Doa setelah tahiyat akhir seringkali berisi permohonan ampun, keselamatan dari azab kubur dan neraka, serta permintaan rahmat Allah. Mengajarkan agar seorang Muslim selalu ingat kehidupan akhirat dan memohon perlindungan dari ujian besar yang akan datang.
4. Doa Sebagai Penutup Ibadah yang Sempurna
Ulama menjelaskan bahwa sholat yang sempurna bukan hanya gerakan dan bacaan, tetapi juga doa dan dzikir yang menyentuh hati di akhir ibadah.
5. Meneladani Sunnah Rasulullah SAW
Rasulullah sendiri senantiasa berdoa di akhir salatnya dengan doa-doa yang penuh makna, seperti doa perlindungan dari dosa, kemalasan, kefakiran, dan fitnah kubur.
People Also Ask
1. Apa bacaan doa setelah tahiyat akhir?
Allaahumma inni a'uudzubika min 'adzaabil qabri wa min 'adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahanam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.”
2. Apa doa tahiyat akhir sebelum salam?
Doa sebelum salam tahiyat akhir yang paling utama adalah doa berlindung dari empat perkara: siksa kubur, siksa neraka, fitnah kehidupan dan kematian, serta fitnah Dajjal. Bacaan lengkapnya adalah: "Allahumma inni a'udzu bika min adzabil qabri wa min 'adzabin nar, wa min fitnatil mahya wal mamat wa min fitnatil masihid Dajjal".
3. Tahiyat akhir dibaca setelah apa?
Singkatnya, bacaan tahiyat akhir adalah sebuah rangkaian doa yang dibaca saat berada pada posisi duduk tawaruk, tepatnya setelah sujud terakhir di rakaat terakhir.
4. Apa doa tambahan sujud terakhir?
Allahumma inni a'udzu biridhaka min sakhatika wa a'udzu bimu'afatika min'uqubatika wa a'udzu bika minka, la uhsi tsana'an 'alayka, Anta kama athnayta 'ala nafsika.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridha-Mu atas kemurkaan- Mu. Aku berlindung dengan sifat pemaaf-Mu atas siksa-Mu.

                        9 hours ago
                                1
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3343034/original/050137400_1610018331-asian-muslim-woman-praying_8595-14770.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1316154/original/029416400_1471011949-IMG_20160812_080042.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4939593/original/027085900_1725806729-Imam_an-Nawawi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433076/original/095580500_1618813744-close-up-islamic-new-year-with-quran-book_23-2148611710__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401335/original/050061800_1762163848-Sholawat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4588921/original/076033400_1695712009-muhammad-7571024_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5003571/original/099304000_1731479241-jin-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2593228/original/008517700_1546693457-20180105-Cicak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3119457/original/075717600_1588607022-shutterstock_650518888.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5095573/original/012538800_1736934827-pexels-helloaesthe-15707485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393639/original/014086000_1761564726-76bfeb1a-9ad5-49ad-bbf0-2bbfba586a46.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3098127/original/085622900_1586415856-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165346/original/086610700_1742183992-cd9e6f09dddc797bbc48fde0b17ab2f2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400504/original/082953500_1762135176-doa_menghilangkan_pikiran_kotor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380779/original/021538300_1760432736-Pria_muslim_membaca_Al-Qur_an__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/904568/original/070887100_1434622909-imagepemimpinresized.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)





























