Liputan6.com, Jakarta Hidup tidak selalu berjalan sesuai harapan. Ada kalanya kesedihan datang tanpa diundang. Namun, la tahzan innallaha ma'ana menjadi pengingat bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri.
Saat tengah menghadapi ujian yang berat, harapan bisa tumbuh dari kepercayaan pada pertolongan Allah. Kalimat la tahzan innallaha ma'ana memberi kekuatan untuk terus bertahan meski situasi terasa melelahkan.
Keyakinan itu adalah cahaya di tengah kegelapan. Dengan memegang teguh ungkapan la tahzan innallaha ma'ana, hati pun bisa kembali merasa tenang dan kuat menghadapi segala ujian.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang arti dan makna la tahzan innallaha ma'ana, Selasa (8/7/2025).
Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta menjadikan kami sebagai orang-orang islam.
Makna dan Esensi La Tahzan Innallaha Ma'ana
"La Tahzan Innallaha Ma'ana" adalah frasa dalam bahasa Arab yang berarti “Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Kalimat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah pengingat penuh makna yang memberikan ketenangan batin, khususnya ketika seseorang sedang berada dalam kesulitan. Frasa ini memiliki kedalaman spiritual yang kuat, menjadi penopang hati yang gundah dan jiwa yang lelah oleh berbagai ujian kehidupan.
Makna dari kalimat ini mencerminkan sebuah afirmasi iman—bahwa dalam kondisi seberat apa pun, kita tidak pernah benar-benar sendiri. Allah SWT selalu bersama hamba-Nya, mendengar setiap doa, dan mengetahui setiap kesedihan yang tersembunyi. Oleh karena itu, La Tahzan Innallaha Ma'ana menjadi sumber kekuatan yang menumbuhkan kesabaran, ketabahan, serta semangat untuk terus melangkah, meski jalan terasa terjal.
Frasa La Tahzan Innallaha Ma'ana mengandung pesan mendalam yang relevan dalam kehidupan seorang Muslim, terutama dalam tiga dimensi utama berikut:
1. Sebagai penghibur hati
Saat hati dirundung kecemasan, kesedihan, atau keputusasaan, kalimat ini mengajak kita untuk menenangkan diri. Ia menjadi pengingat bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya, bahkan dalam kondisi paling sulit sekalipun.
2. Sebagai penguat iman
Kalimat ini menegaskan bahwa kehadiran Allah adalah nyata. Dalam setiap ujian, selalu ada peluang untuk memperkuat hubungan dengan-Nya dan menumbuhkan keimanan yang lebih dalam.
3. Sebagai penguat kepercayaan kepada takdir
Ia membantu kita memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup memiliki hikmah. Kita diajak untuk meyakini bahwa Allah tidak akan membebani seseorang di luar batas kemampuannya, dan bahwa rencana-Nya selalu lebih baik dari apa yang kita bayangkan.
Mengutip buku berjudul 13 Cara Nyata Mengubah Takdir (2010) oleh Jamal Ma'mur Asmani, Ade Hidayat, Andri A.F. dijelaskan bahwa takdir adalah perkara ghaib, hanya Allah yang tahu. Tujuan perahasiaan ini supaya manusia terus melakukan ibadah dan amal shaleh sampai datangnya kematian.
Ketika diucapkan atau direnungkan, kalimat ini mampu menguatkan jiwa dan membimbing hati untuk tetap berprasangka baik kepada Allah dalam setiap keadaan.
Asal-Usul dan Konteks Historis
Meskipun sering dikira sebagai ayat Al-Qur’an secara utuh, frasa "La Tahzan Innallaha Ma'ana" sebenarnya bukan satu ayat lengkap, melainkan bagian dari ayat yang terdapat dalam Surah At-Taubah.
Frasa ini berasal dari QS. At-Taubah ayat 40, yang mengisahkan momen penting dalam sejarah Islam, yakni saat Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya, Abu Bakar As-Shiddiq, bersembunyi di Gua Tsur ketika dikejar oleh kaum musyrikin Quraisy dalam peristiwa hijrah ke Madinah.
Allah SWT berfirman:
"إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ"
"Ketika dia (Nabi Muhammad) berkata kepada sahabatnya: 'Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.'" (QS. At-Taubah: 40)
Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menenangkan Abu Bakar yang merasa khawatir akan keselamatan mereka. Dengan penuh keyakinan, beliau mengucapkan "La Tahzan Innallaha Ma’ana"—sebuah ungkapan yang mencerminkan tawakal yang sempurna kepada Allah SWT dan keimanan yang mendalam akan pertolongan-Nya.
Kisah tersebut bukan hanya menjadi bagian penting dari sejarah Islam, tetapi juga menghadirkan dimensi spiritual yang kuat bagi umat Muslim sepanjang zaman. Frasa ini bukan sekadar ungkapan hiburan, melainkan warisan iman yang diwariskan dari Nabi SAW kepada umatnya.
La Tahzan Innallaha Ma’ana menjadi simbol kekuatan jiwa, harapan dalam kesulitan, serta pengingat bahwa bersama Allah, tak ada alasan untuk takut atau bersedih.
Melalui kalimat tersebut, Islam mengajarkan pentingnya sikap tawakal—berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin. Seperti dalam firman Allah:
"وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ"
"Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)." (QS. At-Talaq: 3).
Manfaat Mengamalkan La Tahzan Innallaha Ma'ana
Mengamalkan frasa La Tahzan Innallaha Ma’ana dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi bentuk dzikir atau pengingat biasa, tetapi juga sarana untuk membangun ketenangan batin dan memperkuat spiritualitas.
Ungkapan yang sederhana ini menyimpan banyak keutamaan yang dapat dirasakan secara langsung, baik secara psikologis maupun secara ruhani. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari menghayati dan mengamalkan makna frasa ini:
1. Menumbuhkan rasa tenang dan damai dalam hati
Ketika dihadapkan pada situasi sulit atau tekanan emosional, mengingat kalimat La Tahzan Innallaha Ma’ana mampu meredakan kecemasan dan memberikan ketenangan. Kesadaran bahwa Allah senantiasa bersama kita menjadi penyejuk jiwa dan penguat semangat untuk tidak menyerah.
2. Meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT
Dengan mengamalkan frasa ini sebagai bagian dari doa dan dzikir, seseorang akan lebih sering mengingat kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Hal ini memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Sang Pencipta, serta menjadikan Allah sebagai tempat bergantung utama dalam suka maupun duka.
3. Menumbuhkan kesabaran dan ketabahan saat menghadapi ujian
Kalimat ini membantu menanamkan keyakinan bahwa setiap ujian yang Allah berikan pasti disertai dengan pertolongan. Ini mendorong lahirnya sikap sabar, tabah, dan tidak mudah putus asa karena ada keyakinan kuat bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal RUHAMA Volume 1 No.1, Mei 2018, sabar (al-shabru) menurut bahasa adalah menahan diri dari keluh kesah. Menurut M. Quraish Shihab pengertian sabar sebagai "menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur).
4. Menumbuhkan rasa syukur dalam berbagai keadaan
Dengan memaknai bahwa Allah selalu bersama kita, seseorang akan lebih mudah bersyukur, baik dalam kelapangan maupun kesempitan. Frasa ini mengingatkan kita bahwa keberadaan Allah adalah nikmat terbesar yang melebihi segala bentuk kesenangan duniawi.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di situs STIT Ihsanul Fikri, kata "Syukur" berasal dari bahasa Arab yakni 'syakaro', 'syukura','wa syukuran' yangberarti pujian atas kebaikan. Kata 'syukur' terdapat pada Al- Quran surah al Furqān ayat 62 yang berbunyi :
"Dan dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagiorang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur" (QS. AlFurqān : 62)
5. Mengubah cara pandang terhadap kesulitan hidup
La Tahzan Innallaha Ma’ana mendorong seseorang untuk melihat ujian hidup bukan sebagai beban, melainkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menguatkan keimanan. Pandangan ini membuat hati lebih lapang dalam menerima takdir dan lebih siap untuk bangkit dari keterpurukan.
Q & A Seputar Topik
Apa arti dari frasa La Tahzan Innallaha Ma’ana?
Frasa ini berasal dari bahasa Arab yang berarti “Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Kalimat ini menjadi penghibur dan penenang hati, terutama saat seseorang berada dalam kesedihan atau ujian hidup.
Apakah La Tahzan Innallaha Ma’ana merupakan ayat Al-Qur’an?
Ya, frasa ini merupakan bagian dari QS. At-Taubah ayat 40, yang mengisahkan ucapan Nabi Muhammad SAW kepada Abu Bakar saat bersembunyi di Gua Tsur. Meskipun bukan satu ayat penuh, frasa ini mengandung makna iman yang sangat dalam.
Apa makna spiritual dari frasa La Tahzan Innallaha Ma’ana?
Makna spiritualnya adalah keyakinan bahwa Allah SWT senantiasa menyertai hamba-Nya dalam segala keadaan. Kalimat ini mengajarkan pentingnya berserah diri (tawakal), sabar, dan yakin bahwa pertolongan Allah akan datang pada waktu yang tepat.
Bagaimana pengaruh frasa ini dalam kehidupan sehari-hari?
Mengamalkan frasa ini dapat menenangkan hati, meredakan kecemasan, meningkatkan keimanan, serta mengajarkan kita untuk melihat ujian sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Frasa ini juga menjadi pengingat bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri.
Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah di balik frasa ini?
Dari peristiwa di Gua Tsur, kita belajar bahwa kepercayaan dan keyakinan kepada Allah harus tetap kokoh, bahkan di saat paling genting. La Tahzan Innallaha Ma’ana menunjukkan bahwa kekuatan terbesar datang dari iman yang yakin akan kehadiran dan pertolongan Allah.