Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menganggap bahwa kesuksesan diukur dari seberapa besar penghasilan yang dimiliki. Namun, pandangan itu tidak sepenuhnya benar jika dilihat dari perspektif keislaman. KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha punya sudut pandang yang berbeda mengenai hal ini.
Melalui salah satu ceramahnya, Gus Baha menekankan bahwa manusia tidak perlu cari uang alias mengejar harta secara berlebihan. Menurutnya, uang memang penting, tapi bukan satu-satunya tujuan hidup yang harus diburu mati-matian.
Gus Baha menjelaskan bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk dalam urusan mencari nafkah. Manusia cukup berusaha secukupnya, selama bisa memenuhi kebutuhan dasar diri dan keluarganya.
Ulama asal Rembang ini menyampaikan bahwa banyak orang mempersulit dirinya sendiri karena terlalu ambisius mengejar dunia. Padahal, jika dipahami dengan hati yang lapang, kecukupan bisa membawa kebahagiaan yang lebih nyata daripada kelimpahan.
Dalam ceramahnya, Gus Baha mengisahkan bagaimana Allah SWT telah mencukupi seluruh makhluk sejak langit dan bumi diciptakan. Bahkan, makhluk sebesar dan seberat dinosaurus pun telah dibiayai rezekinya oleh Allah.
Simak Video Pilihan Ini:
Video Viral Daihatsu Sigra Dikejar dan Diamuk Warga Kebumen, Kenapa?
Untuk Apa Mencari Uang Banyak?
Dikutip Senin (07/07/2025) dari tayangan video di kanal YouTube Story Islami, Gus Baha menyentil realita kehidupan saat ini. Ia bertanya, “Untuk apa kamu mencari uang banyak-banyak? Istrimu makannya cuma sepiring. Masa kamu sampai susah nyarinya?”
Pernyataan tersebut membuat para jemaah tertawa, namun sebenarnya menyimpan pesan serius. Gus Baha ingin menyadarkan bahwa kebutuhan dasar keluarga sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan banyak orang.
Dengan gaya khasnya, ia menambahkan, “Kecuali istrimu kaya dinosaurus.” Kalimat ini kembali mengundang tawa, namun menjadi penutup yang tajam terhadap sikap berlebihan dalam mencari nafkah.
Gus Baha kemudian mengingatkan bahwa fokus hidup seharusnya bukan pada jumlah harta, tapi pada amal, ibadah, dan keberkahan dalam setiap langkah kehidupan. Harta yang berlebih tak selalu membawa ketenangan jika tidak disertai keberkahan.
Ia mengajak umat Islam untuk mempercayai janji Allah SWT bahwa rezeki pasti dicukupkan selama seseorang bertakwa dan tetap berada di jalan-Nya. Maka, mencari uang secukupnya adalah bagian dari tawakal.
Uang Bisa Mematikan Hati
Menurutnya, uang yang halal dan secukupnya lebih berkah daripada harta berlimpah tapi dicapai dengan cara yang tak diridhai Allah. Terlalu cinta pada harta justru bisa membuat hati menjadi keras dan jauh dari Allah.
Gus Baha pun mengutip pepatah yang menyebut bahwa uang bisa mematikan hati. Artinya, ketika seseorang terlalu mengejar dunia, ia bisa kehilangan arah dalam hidupnya dan melupakan tujuan akhir.
Karena itu, ia menyarankan agar umat tetap bekerja dan mencari rezeki, tapi dengan niat dan ukuran yang wajar. Yang terpenting adalah mencukupi kebutuhan anak dan istri, tanpa menjadi hamba dunia.
Dalam pandangannya, hidup yang sederhana namun penuh syukur justru lebih membuat hati tenang dan damai. Tidak dibebani ambisi dunia yang berlebihan menjadikan hidup lebih ringan.
Gus Baha mengingatkan bahwa Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hamba-Nya. Maka tak perlu memaksakan diri mengejar kekayaan yang berlebih jika itu membuat hidup terasa sempit.
Dengan pesan yang ringan namun dalam, Gus Baha mengajak umat Islam untuk menata kembali niat dalam mencari nafkah. Jangan sampai lupa bahwa rezeki adalah urusan Allah, tugas manusia hanyalah ikhtiar yang baik dan cukup.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul