Sujud syukur bukan sekadar simbol keagamaan, tetapi juga mencerminkan pengakuan spiritual terdalam seorang hamba atas karunia dan kebesaran Allah SWT. Amalan ini memiliki berbagai keutamaan yang sangat mulia, tidak hanya dari sisi spiritualitas individu, tetapi juga dalam memperkuat hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Berikut ini adalah uraian mendalam mengenai berbagai keutamaan sujud syukur sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an, hadis, dan pandangan para ulama.
1. Mendapatkan Tambahan Nikmat dari Allah SWT
Keutamaan paling utama dari sujud syukur adalah janji Allah SWT untuk menambah nikmat bagi siapa pun yang bersyukur. Dalam QS. Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'"
Ayat ini menjadi landasan kuat bahwa ekspresi syukur, termasuk dalam bentuk sujud syukur, merupakan jalan untuk memperoleh keberkahan tambahan. Dengan kata lain, sujud syukur adalah bentuk ibadah yang menjadi penyebab turunnya limpahan rahmat dan karunia Allah SWT.
2. Mendapat Kepuasan dan Ketenteraman Batin
Sujud syukur juga menghadirkan ketenangan jiwa yang mendalam. Ketika seseorang menyadari bahwa segala nikmat, kemenangan, keselamatan, dan kebaikan yang diterima bukanlah hasil usahanya semata, melainkan karunia dari Allah SWT, maka ia akan merasa lebih ringan menjalani hidup. Sujud syukur menjadi bentuk pelepasan ego dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah.
Dalam kondisi ini, sujud syukur menjadi momen intim seorang hamba bersama Rabb-nya, yang memberi efek ketenteraman spiritual dan batiniah. Hal ini selaras dengan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA:
"Paling dekatnya seorang hamba kepada Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud. Maka perbanyaklah doa."
Sujud syukur menjadi sarana terdekat untuk berkomunikasi dengan Allah dan menyampaikan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan.
3. Menguatkan Keimanan dan Rasa Tunduk kepada Allah SWT
Keutamaan lainnya adalah meningkatnya keimanan dan rasa tunduk kepada Allah SWT. Sujud secara fisik adalah bentuk kerendahan diri. Seseorang menempelkan dahinya ke tanah, bagian tubuh yang paling mulia, untuk menunjukkan betapa kecilnya ia di hadapan Sang Pencipta. Dalam konteks sujud syukur, perasaan ini diperkuat dengan kesadaran bahwa tidak ada satu pun kebaikan yang datang selain dari Allah.
Dengan melakukan sujud syukur secara konsisten setiap kali mendapat nikmat atau terhindar dari bahaya, seseorang akan semakin sadar akan kekuasaan Allah. Ini mendorong dirinya untuk terus mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, zikir, dan amal saleh lainnya.
4. Menjadi Bukti Nyata Syukur Seorang Hamba
Sujud syukur juga menjadi bukti konkret dari rasa syukur. Berbeda dari ucapan "Alhamdulillah" yang hanya berupa lisan, sujud syukur melibatkan seluruh tubuh dalam ekspresi terima kasih. Menurut Fiqih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, sujud syukur disyariatkan ketika seseorang menerima kabar gembira atau selamat dari bahaya.
Contohnya adalah tindakan Nabi Muhammad SAW yang langsung bersujud ketika menerima kabar baik. Dalam hadis riwayat Ahmad, Abdurrahman bin Auf RA berkata:
"Rasulullah SAW pernah sujud dan lama sujudnya, lalu beliau mengangkat kepalanya dan bersabda: 'Sesungguhnya Malaikat Jibril telah datang kepadaku dengan membawa kabar gembira, maka aku bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah.'"
Dengan mengikuti jejak Rasulullah SAW, seorang muslim tidak hanya meniru tindakan beliau, tetapi juga menunjukkan bahwa ia menempatkan syukur sebagai prioritas utama dalam hidupnya.
5. Selamat dari Siksa dan Murka Allah SWT
Sebaliknya dari syukur adalah kufur nikmat. Dalam QS. Ibrahim ayat 7, Allah memperingatkan bahwa siapa yang mengingkari nikmat-Nya akan merasakan siksa yang sangat pedih. Oleh karena itu, sujud syukur juga bisa dimaknai sebagai upaya perlindungan diri dari kemurkaan Allah. Dengan bersujud syukur, seorang hamba menunjukkan bahwa ia menyadari dan menghargai nikmat yang diberikan, sehingga ia dijauhkan dari sifat kufur yang membawa pada azab.
Sujud syukur juga menjadi cara efektif untuk menahan diri dari sikap sombong atau membanggakan diri atas prestasi dan pencapaian. Seseorang yang baru saja mendapat kemenangan, menjadi juara, atau meraih rezeki melimpah sangat mungkin tergoda untuk membanggakan diri. Namun, dengan melakukan sujud syukur, ia mengakui bahwa semua itu terjadi semata karena pertolongan Allah SWT. Ini melatih dirinya untuk tetap rendah hati dan tidak melupakan asal segala kebaikan.
7. Menghidupkan Sunnah Nabi SAW
Sujud syukur adalah amalan yang dilakukan Rasulullah SAW. Dengan mengamalkannya, seorang muslim menghidupkan sunnah beliau. Dalam hadis riwayat Al-Baihaqi dan asalnya dari Shahih Bukhari, disebutkan bahwa Nabi SAW sujud syukur saat menerima kabar masuk Islamnya penduduk Yaman.
Menghidupkan sunnah Rasul tidak hanya berpahala besar, tetapi juga memperkuat ikatan batin dan cinta kepada beliau. Bahkan dalam hadis lain dari Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi, Nabi sujud spontan setiap kali mendapat kabar gembira. Artinya, sujud syukur merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling langsung menggambarkan akhlak syukur Rasulullah SAW.