Makanan dan Minuman Penghuni Neraka, Gambaran Penderitaannya dalam Al-Qur'an

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Makanan dan minuman penghuni neraka digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadits sebagai sesuatu yang sangat mengerikan, menjijikkan, dan penuh siksaan. Makanan yang di dunia menjadi sumber keberkahan, di neraka justru menjadi siksaan nan pedih.

Merujuk buku Penghuni Neraka Paling Bawah karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Pengarang) dengan tashiq Abu al-Hasan, makanan dan minuman penghuni neraka bukanlah sesuatu yang dapat mengenyangkan, menyehatkan, atau memberi kenikmatan, melainkan menjadi sumber tambahan penderitaan.

Gambaran betapa mengerikannya makanan dan minuman penghuni neraka terekam dalam Al-Qur'an. Di antaranya dalam Al-Qur'an surat Ad-Dukhan: 43-46 dan Surat Muhammad: 15. Dalam kedua surat tersebut penghuni neraka diriwayatkan akan diberi makanan dan minuman panas mendidih seperti cairan tembaga, yang memutus usus mereka.

Dua ayat di atas menunjukkan bahwa penderitaan di neraka sangatlah berat dan terus-menerus, tidak ada sedikit pun kesejukan atau kelegaan, melainkan siksaan yang bertubi-tubi.

1. Makanan dan Minuman Penghuni Neraka: Buah Zaqum

Mengutip skripsi “Makanan dan Minuman Ahli Neraka dalam Al-Qur’an” oleh Muslimah Sri Kandi Utami, makanan dan minuman penghuni neraka merupakan bagian dari bentuk siksaan yang sangat menyakitkan dan menambah penderitaan bagi mereka.

Al-Qur’an menggambarkan secara umum dan khusus tentang jenis-jenis makanan dan minuman tersebut, yang semuanya sangat jauh dari sifat makanan dan minuman di dunia yang biasanya menyehatkan dan mengenyangkan.

Berikut ini adalah makanan dan minuman penghuni neraka:

Buah Zaqum

Pohon Zaqum tumbuh di dasar neraka Jahannam, dan buahnya menjadi makanan utama penghuni neraka. Makanan yang seharusnya menjadi sumber kehidupan justru berubah menjadi penyebab azab dan penderitaan abadi.

Allah berfirman: 

إِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّومِ (٤٣) طَعَامُ الْأَثِيمِ (٤٤) كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ (٤٥) كَغَلْيِ الْحَمِيمِ (٤٦)

Artinya: “Sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan bagi orang yang banyak berdosa. Seperti cairan logam yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhān: 43–46)

Dan juga:

إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (٦٤) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (٦٥)

Artinya: “Sesungguhnya pohon itu tumbuh di dasar neraka Jahim, buahnya seperti kepala setan.” (QS. As-Shaffāt: 64–65)

Dalam Tafsir Al-Qurthubi, ayat ini menggambarkan betapa menjijikkannya bentuk buah tersebut — menyerupai kepala setan yang mengerikan. Syaikh Thahir bin ‘Asyur dalam At-Tahrir wa At-Tanwir menjelaskan bahwa disebut “mal‘unah” (terlaknat) karena pohon itu tumbuh di tempat yang dijauhkan dari rahmat Allah, yakni neraka. Orang Arab menyebut sesuatu yang berbahaya dan merusak dengan sebutan mal‘un.

Kengerian pohon Zaqum juga diperingatkan dalam hadis. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَوْ أَنَّ قَطْرَةً مِنَ الزَّقُّومِ قُطِرَتْ فِي الدُّنْيَا لأَفْسَدَتْ عَلَى أَهْلِ الدُّنْيَا مَعَايِشَهُمْ فَكَيْفَ بِمَنْ يَكُونُ طَعَامُهُ؟

Artinya: “Seandainya setetes dari pohon Zaqum menetes di dunia, niscaya akan merusak kehidupan seluruh manusia. Maka bagaimana dengan orang yang makanannya adalah Zaqum?” (HR. At-Tirmidzi no. 2585)

2. Dhari‘ (Tumbuhan Berduri dan Beracun)

Kata dhari‘ berasal dari akar kata ḍarā‘ yang dapat bermakna dekat atau pohon yang kering. Dalam bentuk dhari‘, ia dipahami sebagai tumbuhan yang berwarna merah, baunya busuk, dan daging buahnya kering. Ini menggambarkan betapa buruk dan dibencinya makanan yang ada di neraka sebagai siksaan.

Makanan ini menggambarkan keputusasaan penghuni neraka. Saat mereka lapar, mereka mencari makan, tetapi yang ada hanyalah racun dan duri yang membakar dari dalam. Tidak mengenyangkan, malah menambah azab.

Allah berfirman:

لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ (٦)

Artinya: “Tidak ada bagi mereka makanan selain dari pohon Dhari‘.” (QS. Al-Ghāsyiyah: 6).

Menurut Ibnu Katsir, Dhari‘ adalah tumbuhan berduri beracun yang tumbuh di wilayah Hijaz. Hewan pun tidak mau mendekatinya karena sangat mematikan. Namun di akhirat, bentuknya jauh lebih mengerikan. “Di akhirat, Dhari‘ adalah duri yang terbuat dari api.” (Tafsir Ibnu Katsir, Al-Ghasyiyah: 6)

Sementara, Ibnu Abbas berkata, “Tidak ada yang sama antara yang di dunia dan di akhirat kecuali hanya namanya saja.”

3. Ghisliin (Darah dan Nanah)

Ghisliin merupakan nanah, darah, dan kotoran busuk yang keluar dari tubuh penghuni neraka, lalu menjadi “makanan” mereka secara paksa.

Dalam Al-Qur'an disebut:

 وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ (٣٦)

Artinya: “Dan tidak ada bagi mereka makanan sedikit pun kecuali dari ghisliin.” (QS. Al-Haqqah: 36)

Imam At-Thabari dalam Tafsir At-Thabari menafsirkan ghisliin adalah kotoran yang paling busuk dan menjijikkan, hasil dari pembusukan tubuh-tubuh penghuni neraka akibat panas api yang membakar mereka, lalu cairan itu menetes dari tubuh mereka, dan mereka dipaksa memakannya.

Sementara, Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Ghisliin adalah campuran nanah, darah, dan keringat dari tubuh-tubuh ahli neraka. Ia disiapkan sebagai santapan penghuni neraka karena kehinaan mereka di sisi Allah.” (Al-Jami‘ li Ahkam al-Qur’an, tafsir QS. Al-Haqqah: 36).

Ghisliin adalah simbol kehinaan dan azab batin. Mereka dipaksa memakan cairan najis yang keluar dari tubuh mereka sendiri, suatu bentuk balasan terhadap dosa dan kesombongan mereka di dunia.

4. Hamim (Cairan Panas yang Memotong Usus)

Hamim adalah air mendidih yang sangat panas, diberikan sebagai minuman kepada penghuni neraka. Minuman ini bukan hanya tidak menghilangkan dahaga, tetapi justru menambah penderitaan dan menyiksa, bahkan dapat memutus dan merusak usus-usus mereka.

Allah berfirman:

ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيمٍ (٦٧)

Artinya: “Kemudian, sesudahnya mereka mendapat campuran dari air yang mendidih.” (QS. As-Shaffāt: 67)

Dan juga:

وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ

Artinya: “Mereka diberi minum air yang mendidih sehingga usus mereka terputus-putus.” (QS. Muhammad: 15)

Dalam Tafsir Al-Munir, Wahbah Zuhaili menjelaskan Hamim adalah air mendidih yang sangat panas, jauh lebih panas dari air mendidih di dunia. Air ini diminum oleh penghuni neraka setelah mereka memakan makanan neraka seperti zaqqum atau dhari’, dan bukannya menghilangkan dahaga, justru menambah siksaan.

Hamim adalah air panas yang luar biasa, yang ketika diminum akan menyebabkan kerusakan parah pada organ dalam tubuh, seperti usus yang terpotong-potong.

5. Ghassaq (Minuman Membekukan)

Ghassaq adalah minuman penghuni neraka yang sangat menyiksa, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan tafsir para ulama. Ghassaq memiliki dua penafsiran utama, yakni cairan yang sangat dingin hingga membekukan dan menambah penderitaan penghuni neraka

Sedangkan yang kedua, cairan yang sangat menjijikkan, berupa nanah, darah, dan kotoran yang keluar dari tubuh penghuni neraka sendiri.

Hal ini dijelaskan dalam Surat An-Naba' ayat 24-25, Allah berfirman:

لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (٢٤) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (٢٥)

Artinya: “Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya, dan tidak mendapat minuman, selain air yang mendidih dan ghassaq.” (QS. An-Naba’: 24–25)

Ada dua tafsiran utama tentang ghassaq:

Ibnu Abbas berkata, “ghassaq adalah minuman yang sangat dingin, menakutkan karena kedinginannya.” SemenrtaraMujahid berkata:

Sementara, Athiyyah bin Sa‘id menjelaskan ghassaq adalah cairan yang keluar dari kulit mereka.

6. Ma’ Sadiid (Cairan Nanah)

Merujuk skripsi Makanan dan Minuman Ahli Neraka dalam Al-Qur’an, masih ada dua minuman penghuni neraka lainnya, yakni Ma'sid Sadiid dan Ma' ka Muhl.

Ma’ Sadiid adalah cairan nanah yang keluar dari luka-luka dan tubuh penghuni neraka. Sifatnya sangat busuk, menjijikkan, dan panas, sehingga ketika diminum menambah penderitaan dan siksaan.

Allah berfirman:

مِّن وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ مِن مَّاءٍ صَدِيدٍيَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِن وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ

Artinya: "Di hadapannya ada neraka Jahanam dan dia diberi minuman dengan air nanah (ṣadīd). Dia meminumnya sedikit demi sedikit dan hampir tidak bisa menelannya, dan datanglah kematian kepadanya dari segala penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya masih ada azab yang berat." (QS. Ibrahim: 16-17)

Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menjelaskan, Ma’ Sadiid adalah cairan nanah yang keluar dari tubuh penghuni neraka yang sangat busuk, panas, dan menyakitkan, serta tidak bisa ditelan dengan mudah.

Ma’ Sadiid berfungsi sebagai minuman penghuni neraka berupa cairan nanah yang sangat panas, busuk, dan menyakitkan, berasal dari luka-luka dan tubuh mereka sendiri. Sedangkan Ghisliin adalah makanan penghuni neraka berupa nanah, darah, dan kotoran yang keluar dari tubuh mereka, yang menambah siksaan dan kehinaan.

7. Ma’ ka al-Muhl (Cairan Logam Panas)

Ma’ ka al-Muhl (ماء كالمهل) adalah salah satu jenis minuman penghuni neraka yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai cairan yang sangat panas, menyerupai besi atau tembaga cair yang membara. Minuman ini menjadi bagian dari siksaan yang sangat pedih bagi para penghuni neraka.

وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا

Artinya: "Dan jika mereka meminta minuman, mereka akan diberi minuman dengan air seperti besi cair yang membakar wajah. Itulah seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang paling buruk." (QS. al-Kahfi: 29)

Para ulama tafsir seperti al-Maraghi dan Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa muhl adalah cairan yang sangat panas, seperti besi atau tembaga cair, atau minyak hitam yang mendidih.

Dalam Tafsir Al-Munir, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa muhl adalah cairan yang sangat panas, lebih panas dari air mendidih biasa, yang mampu membakar wajah ketika didekatkan, dan ketika diminum akan membakar organ dalam dan menambah siksaan.

Sifat Al-Muhl warnanya hitam pekat, kental, panas luar biasa. Ketika diminum oleh penghuni neraka, panasnya akan menghanguskan wajah dan organ dalam mereka. Siksaan ini semakin menambah penderitaan, karena mereka minum bukan untuk menghilangkan dahaga, melainkan justru menambah azab.

People also Ask:

1. Apa makanan dan minuman bagi penghuni neraka?

Surah Al-Haqqah ayat 36 menjelaskan penghuni neraka akan diberi makanan dan minuman berupa campuran darah dan nanah. Artinya: "Tidak ada makanan (baginya), kecuali dari darah dan nanah." Juga tertulis dalam surah Sad ayat 57, Allah SWT berfirman.

2. Adapun minuman penghuni neraka yaitu?

Umar Sulaiman Al-Asyqar melalui bukunya Surga dan Neraka yang diterjemahkan Kaserun, mengemukakan minuman ahli neraka yakni 'al-An' seperti dalam ayat 5 di atas, merupakan air yang sangat panas yang mencapai puncaknya. Adapun makanannya, penghuni neraka akan memperoleh 'adh-Dhari'.

3. Apa jenis makanan yang disebutkan dalam ayat ke-6 yang disediakan untuk ahli neraka?

Ya, makanan penduduk neraka seperti tertulis dalam QS Al-Jasyiyah ayat 6-7 adalah dhari dan zaqqum. Sedangkan minuman mereka adalah hamim, dhislin, dan qhassaq. Allah berfirman, "Mereka tidak memperoleh makanan selain dari dhari (pohon yang berduri), yang tidak menggemukan dan tidak pula menghilangkan lapar"

4. Apa saja makanan dan minuman di surga?

Makanan dan minuman di surga adalah buah-buahan, daging burung, hati ikan, susu, madu, air jahe, dan khamr. Makanan dan minuman ini tidak akan pernah habis, rasanya lebih nikmat dari di dunia, dan tidak menyebabkan efek negatif seperti kekenyangan atau sakit.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |