Matahari Terbit dari Barat dan Haditsnya, Ini Penjelasan Ulama Tafsir tentang Tanda Kiamat

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tanda kiamat yang pasti adalah terbitnya matahari dari barat. Kali ini, kita akan mengulas topik matahari terbit dari barat dan haditsnya.

Firman Allah: "Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (QS. Al-An’am: 158).

Para ulama tafsir sepakat bahwa maksud “sebagian tanda-tanda Tuhanmu” dalam ayat ini adalah terbitnya matahari dari barat, sebagaimana dijelaskan dalam hadis-hadis Nabi. Ayat ini menegaskan peristiwa terbitnya matahari dari barat, sekaligus peringatan bahwa tidak ada lagi kesempatan untuk beriman atau bertaubat bagi mereka yang belum melakukannya.

Labih dari itu, dalam eskatologi Islam, kiamat adalah kepastian. Tak ada yang mengetahui kapan waktu terjadinya. Allah dan Rasul-Nya hanya memberitahukan tanda-tanda datangnya kiamat, baik melalui nash Al-Qur'an maupun hadis. Berikut ini adalah hadis-hadis tentang tanda kiamat terutama yang menyebut terbitnya matahari dari barat, serta penjelasan para ulama tafsir.

Hadis Terbitnya Matahari dari Barat

Merujuk ebook Terbitnya Matahari dari Barat, dari Kitab Asyraathus Saa'ah, edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, karya Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, terbitnya matahari dari barat adalah salah satu tandabesar Kiamat, hal tersebut telah tetap berdasarkan al-Qur‟an dan as-Sunnah.

Cukup banyak hadis yang menyebutkan terbitnya matahari dari baratdan diriwayatkan para ulama besar. Berikut ini adalah sebagian hadis tentang terbitnya matahari dari barat:

1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim (Abu Hurairah RA)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ فَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، فَذَلِكَ حِينَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا

Artinya: "Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menegaskan bahwa salah satu tanda besar kiamat adalah terbitnya matahari dari arah barat. Peristiwa ini sangat luar biasa dan tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Ketika matahari benar-benar terbit dari barat, seluruh manusia yang menyaksikan peristiwa tersebut akan meyakini kebenaran hari kiamat dan beriman kepada Allah. Namun, pada saat itu, keimanan yang baru tumbuh atau taubat yang baru dilakukan tidak lagi diterima oleh Allah. Hal ini karena kesempatan untuk beriman dan bertaubat telah ditutup seiring terjadinya tanda besar tersebut.

Dalam Tafsir al-Qurthubi, dijelaskan bahwa saat matahari terbit dari barat, manusia akan menyaksikan sendiri kebenaran hari kiamat sehingga tidak ada lagi alasan untuk mengingkari. Namun, iman yang muncul karena paksaan dan ketakutan, bukan karena keyakinan sejak awal, tidak lagi diterima oleh Allah.

2. Hadis Riwayat Muslim

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا: طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، أَوِ الدُّخَانُ، أَوِ الدَّجَّالُ، أَوِ الدَّابَّةُ، أَوْ خَاصَّةُ أَحَدِكُمْ، أَوْ أَمْرُ الْعَامَّةِ 

Artinya:"Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya enam hal: terbitnya matahari dari barat, atau (munculnya) asap, atau Dajjal, atau binatang melata, atau (kematian) khusus salah seorang di antara kalian, atau urusan umum (kiamat besar)."(HR. Muslim, no. 2947).

Hadis ini merupakan peringatan dari Rasulullah ﷺ agar umat Islam tidak menunda-nunda amal shalih dan segera memanfaatkannya selama masih ada kesempatan.

Dalam hadis ini disebutkan enam perkara besar yang jika telah terjadi, maka kesempatan untuk beramal, bertaubat, dan memperbaiki diri akan tertutup. Salah satunya adalah terbitnya matahari dari barat, yang disebut sebagai salah satu tanda besar kiamat.

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa maksud "bersegeralah beramal" adalah jangan menunda-nunda amal shalih, karena jika salah satu dari enam perkara besar itu terjadi, maka kesempatan untuk beramal dan bertaubat sudah tertutup.

Khusus untuk terbitnya matahari dari barat, Imam An-Nawawi menegaskan bahwa setelah peristiwa ini, taubat dan iman tidak lagi diterima bagi yang belum beriman sebelumnya.

3. Hadis Riwayat Ahmad dan Tirmidzi (Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى:«يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ» قَالَ: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا 

Artinya: Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda mengenai firman Allah Ta’ala:"Pada hari datangnya beberapa ayat dari Tuhanmu." Beliau bersabda: "Maksudnya adalah matahari terbit dari barat." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Ayat yang dimaksud adalah firman Allah dalam QS. Al-An’am: 158: "Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu...".

Para ulama tafsir seperti Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan Ath-Thabari sepakat bahwa maksud "sebagian tanda-tanda Tuhanmu" dalam ayat ini adalah terbitnya matahari dari barat. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah ﷺ dalam hadis di atas. Dengan demikian, hadis ini menjadi penjelas (tafsir) langsung dari ayat tersebut.

Dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ketika matahari telah terbit dari barat, maka tertutuplah pintu taubat. Iman yang muncul pada saat itu tidak lagi diterima, sebagaimana firman Allah dalam ayat tersebut. Ibnu Katsir menegaskan bahwa tafsir yang benar (shahih) tentang ayat ini adalah sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi, yaitu terbitnya matahari dari barat.

4. Hadis Riwayat Muslim (Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu)

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَتَدْرُونَ أَيْنَ تَذْهَبُ هَذِهِ الشَّمْسُ؟ قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: إِنَّ هَذِهِ تَجْرِي حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى مُسْتَقَرِّهَا تَحْتَ الْعَرْشِ، فَتَخِرُّ سَاجِدَةً، فَلا تَزَالُ كَذَلِكَ حَتَّى يُقَالَ لَهَا: ارْتَفِعِي، ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ، فَتَرْجِعُ فَتَطْلُعُ مِنْ مَطْلِعِهَا، ثُمَّ تَجْرِي حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى مُسْتَقَرِّهَا تَحْتَ الْعَرْشِ، فَيُقَالُ لَهَا: ارْتَفِعِي، أَصْبِحِي طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِكِ، فَتَصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِهَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "ذَاكَ حِينَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا".

Artinya:Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,"Tahukah kalian ke mana perginya matahari?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda, "Sesungguhnya matahari ini berjalan hingga sampai ke tempat peristirahatannya di bawah ‘Arsy, lalu ia bersujud, dan ia tetap demikian hingga dikatakan kepadanya, 'Bangkitlah, kembalilah dari tempat engkau datang.' Maka ia kembali dan terbit dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan hingga sampai ke tempat peristirahatannya di bawah ‘Arsy, lalu dikatakan kepadanya, 'Bangkitlah! Terbitlah dari tempat terbenammu!' Maka ia pun terbit dari barat. Rasulullah ﷺ bersabda, 'Itulah saat di mana tidak lagi bermanfaat iman seseorang yang belum beriman sebelumnya atau belum beramal baik dalam imannya.'"(HR. Muslim).

Hadis ini menjelaskan secara simbolik dan hakiki tentang kekuasaan Allah atas alam semesta, khususnya pergerakan matahari. Saat ini, matahari terbit dari timur sesuai sunnatullah. Namun, menjelang kiamat, Allah akan memerintahkan matahari untuk terbit dari barat sebagai tanda kebesaran-Nya dan sebagai salah satu tanda besar kiamat.

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyatakan bahwa hadis ini adalah dalil yang sangat jelas tentang terjadinya terbitnya matahari dari barat secara hakiki, bukan kiasan. Peristiwa ini adalah tanda besar kiamat yang telah disebutkan dalam banyak hadis mutawatir.

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari menyebutkan, makna “matahari bersujud di bawah ‘Arsy” adalah bentuk ketaatan makhluk kepada Allah, dan perintah untuk terbit dari barat adalah perubahan sunnatullah sebagai tanda kiamat. Setelah peristiwa ini, pintu taubat tertutup dan tidak ada lagi peluang untuk beriman atau beramal bagi yang sebelumnya belum melakukannya.

Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim menegaskan bahwa hadis ini sejalan dengan ayat QS. Al-An’am: 158. Setelah terbitnya matahari dari barat, iman dan taubat tidak lagi diterima, karena manusia akan beriman karena terpaksa setelah melihat tanda kekuasaan Allah yang sangat nyata.

5. Hadis Riwayat Muslim

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ 

Artinya:Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:"Barang siapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Allah akan menerima taubatnya."(HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa pintu taubat masih terbuka selama tanda besar kiamat (terbitnya matahari dari barat) belum terjadi. Setelah itu, taubat tidak lagi diterima. Para ulama menasihati agar seorang muslim tidak menunda taubat dan segera kembali kepada Allah sebelum datangnya waktu yang telah ditetapkan sebagai penutup pintu taubat.

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa hadis ini menunjukkan keluasan rahmat Allah dan besarnya keutamaan taubat. Selama belum terjadi tanda besar kiamat, yaitu terbitnya matahari dari barat, pintu taubat masih terbuka selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin kembali kepada Allah, tidak peduli seberapa besar dosa-dosanya.

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menegaskan bahwa terbitnya matahari dari barat adalah batas akhir diterimanya taubat. Setelah itu, tidak ada lagi kesempatan bagi siapa pun untuk bertaubat, sebagaimana tidak diterimanya taubat orang yang telah sampai pada sakaratul maut.

Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim menafsirkan bahwa hadis ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al-An’am: 158. Selama belum terjadi tanda besar kiamat, orang yang bertaubat akan diterima taubatnya oleh Allah. Namun, jika matahari sudah terbit dari barat, maka tertutuplah pintu taubat dan tidak ada lagi kesempatan bagi orang kafir untuk beriman ataupun bagi pelaku maksiat untuk bertaubat.

6. Hadis Riwayat Ahmad, Muslim, dan Ahli Sunan (Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu)

Para ulama menyebut sepuluh tanda besar kiamat ini sebagai ash-shughra (tanda kecil) dan al-kubra (tanda besar). Tanda-tanda besar kiamat ini akan terjadi menjelang berakhirnya kehidupan dunia dan menandai dekatnya hari kiamat.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْا عَشْرَ آيَاتٍ: الدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، وَالدَّابَّةُ، وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَيَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ، وَثَلاَثَةُ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ 

Artinya:Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:"Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda: asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam ‘alaihis salam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali terjadinya gerhana (di timur, di barat, dan di Jazirah Arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman menggiring manusia ke tempat berkumpul mereka."(HR. Muslim, Ahmad, dan para Ahli Sunan)

Hadis ini menegaskan bahwa hari kiamat akan didahului oleh sepuluh tanda besar, salah satunya adalah terbitnya matahari dari barat. Para ulama sepakat bahwa setelah terjadinya tanda ini, pintu taubat tertutup dan tidak ada lagi kesempatan untuk beriman dan bertaubat. Ini menjadi peringatan besar bagi manusia agar segera memperbaiki diri sebelum datangnya tanda-tanda besar kiamat tersebut.

Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menjelaskan bahwa sepuluh tanda besar kiamat ini bersifat mutawatir (diriwayatkan oleh banyak jalur sehingga tidak diragukan kebenarannya) dan menunjukkan kedahsyatan peristiwa akhir zaman. Terbitnya matahari dari barat disebut sebagai salah satu tanda besar yang pasti akan terjadi, dan setelahnya pintu taubat ditutup.

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menegaskan bahwa semua tanda yang disebutkan dalam hadis ini benar-benar akan terjadi secara nyata, bukan kiasan atau simbolis. Tanda-tanda ini adalah peringatan keras agar manusia tidak lalai dan segera memperbaiki diri sebelum semua peluang berakhir.

Hikmah Hadis Tanda Kiamat 'Terbitnya Matahari dari Barat'

Hadis-hadis tentang terbitnya matahari dari barat adalah peringatan sekaligus motivasi bagi umat Islam agar segera memperbaiki diri, bertaubat, dan memperbanyak amal shalih sebelum datangnya waktu yang sudah tidak ada lagi manfaatnya iman dan taubat. Ini juga menguatkan keimanan kepada hari akhir dan kekuasaan Allah atas segala sesuatu.

Berikut ini adalah penjelasan hikmah hadis tanda kiamat, terutama yang menyebut 'Terbitnya Matahari dari Barat':

1. Dorongan untuk Segera Bertaubat dan Beramal Shalih

Hadis-hadis tersebut menegaskan bahwa pintu taubat akan tertutup setelah terbitnya matahari dari barat. Ini merupakan peringatan keras agar manusia tidak menunda-nunda taubat dan amal shalih. Selama belum terjadi tanda besar kiamat ini, rahmat Allah masih terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin memperbaiki diri, kembali kepada-Nya, dan memperbanyak amal kebaikan.

2. Keyakinan akan Kebenaran Hari Kiamat

Peristiwa terbitnya matahari dari barat adalah salah satu tanda besar yang pasti terjadi dan telah disebutkan secara tegas dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis shahih. Hal ini menanamkan keyakinan kuat dalam hati seorang mukmin tentang kebenaran hari kiamat dan kekuasaan Allah atas seluruh alam semesta. Tidak ada yang mustahil bagi Allah, termasuk membalikkan arah terbitnya matahari.

3. Peringatan agar Tidak Menunda-nunda Iman

Hadis-hadis ini mengingatkan bahwa keimanan yang baru muncul setelah melihat tanda-tanda besar kiamat tidak lagi diterima. Oleh karena itu, manusia harus beriman dan memperbaiki diri sejak dini, bukan menunggu hingga datangnya tanda-tanda yang nyata, karena keimanan yang muncul karena paksaan atau ketakutan tidak bernilai di sisi Allah.

4. Memahami Batas Waktu Amal dan Taubat

Hadis-hadis tentang terbitnya matahari dari barat menegaskan bahwa kesempatan beramal dan bertaubat tidak akan berlangsung selamanya. Ada batas waktu yang telah ditetapkan Allah, baik berupa kematian pribadi maupun tanda besar kiamat. Ini menjadi motivasi agar setiap muslim memanfaatkan waktu hidup dengan sebaik-baiknya.

5. Menguatkan Keimanan kepada Hal Ghaib

Percaya kepada tanda-tanda kiamat, termasuk terbitnya matahari dari barat, adalah bagian dari iman kepada hal-hal ghaib yang diperintahkan dalam Islam. Hal ini melatih hati untuk tunduk dan percaya kepada ketetapan Allah, meskipun belum terjadi dan tidak bisa dijangkau oleh akal manusia secara logika saat ini.

6. Menunjukkan Maha Kuasanya Allah

Peristiwa ini menunjukkan kekuasaan Allah yang mutlak atas alam semesta. Allah mampu mengubah hukum-hukum alam kapan saja sesuai kehendak-Nya, sebagai pelajaran dan peringatan bagi manusia agar tidak sombong dan selalu mengingat kebesaran-Nya.

People also Ask:

1. Matahari terbit dari arah barat pertanda apa?

Matahari terbit dari barat identik dengan kehancuran alam semesta. Artinya: Rasulullah SAW mengatakan, "Tidak akan terjadi hari kiamat sampai matahari terbit dari barat, dan ketika terbit (dari barat) dan orang-orang melihatnya, mereka semua akan percaya.

2. Terbitnya matahari dari barat hadist siapa?

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ menafsirkan bahwa tanda kebesaran Allah ﷻ di dalam ayat ini adalah terbitnya matahari dari barat.

3. Apa artinya matahari terbit dari barat bagi umat Islam?

"Sebelum matahari terbit dari Barat" telah menjadi pepatah di kalangan umat Islam yang berarti " sebelum terlambat ." Kita tidak seharusnya menunggu tanda-tanda ajaib untuk berserah diri kepada Sang Pencipta. Jika Anda merasa dalam hati bahwa Islam itu benar, atau bahwa Anda perlu memohon ampun atas dosa-dosa tertentu – lakukanlah sekarang.

4. Apakah diterima taubat seseorang jika matahari sudah terbit dari barat?

“Manusia tetap ada setelah matahari terbit dari barat selama seratus dua puluh tahun.” Jawaban atas semua pernyataan di atas bahwa nash-nash menunjukkan sesungguhnya taubat tidak diterima setelah matahari terbit dari barat, dan seorang kafir tidak diterima keislamannya ketika itu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |