Mengenal 20 Sifat Mustahil Allah dan Hikmah Mempelajarinya dalam Islam

1 month ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Sifat mustahil Allah merupakan konsep fundamental dalam akidah Islam yang wajib dipahami setiap muslim. Memahami sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT akan memperkuat keimanan dan ketauhidan kita.

Berbeda dengan sifat wajib dan jaiz, sifat mustahil Allah adalah segala hal yang tidak mungkin dan tidak pantas disandarkan kepada Allah SWT. Sifat-sifat ini bertentangan dengan kesempurnaan dan keagungan Allah sebagai Dzat Yang Maha Sempurna.

Dalam ajaran Islam, terdapat 20 sifat mustahil Allah yang menjadi kebalikan dari sifat wajib-Nya. Melansir dari buku Sifat 20 dalam Al-Qur'an dalam Pandangan NU dan Muhammadiyah karya Sihabudin, para ulama menegaskan bahwa sifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang benar-benar tidak mungkin terjadi pada Dzat Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Minggu (03/8/2025).

Sifat Mustahil Allah: Bagian Pertama (1-5)

Lima sifat mustahil Allah yang pertama mencakup aspek-aspek fundamental tentang keberadaan dan sifat dasar Allah SWT. Sifat-sifat ini secara langsung berkaitan dengan konsep wujud dan kesempurnaan Allah yang mutlak.

1. 'Adam (عَدَمٌ) - Tiada

Sifat 'adam yang berarti "tiada" adalah mustahil bagi Allah SWT karena seluruh alam semesta merupakan bukti keberadaan-Nya. Allah adalah Dzat yang wajib ada, dan mustahil bagi-Nya untuk tidak ada karena segala sesuatu bergantung pada eksistensi-Nya.

2. Hudûts (حُدُوثٌ) - Baru

Sifat hudûts berarti "baru" atau memiliki permulaan, yang mustahil bagi Allah SWT. Allah adalah Dzat yang qadim (dahulu) tanpa permulaan, tidak ada yang mendahului-Nya, dan Dia adalah awal dari segala sesuatu.

3. Fana (فَنَاءٌ) - Binasa

Sifat fana yang berarti "binasa" atau "lenyap" tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Allah bersifat baqa (kekal) dan tidak akan pernah mengalami kehancuran atau kepunahan seperti makhluk-Nya.

4. Mumâtsalatu lilhawâditsi (مُمَاثَلَةٌ لِلْحَوَادِثِ) - Menyerupai Makhluk

Allah SWT tidak mungkin menyerupai makhluk-Nya karena Dia Maha Sempurna sementara makhluk memiliki keterbatasan. Tidak ada yang dapat menyamai atau menyerupai Allah dalam kesempurnaan-Nya.

5. Ihtiyâju ligairihi (إِحْتِيَاجٌ لِغَيْرِهِ) - Membutuhkan yang Lain

Sifat membutuhkan kepada yang lain adalah mustahil bagi Allah SWT. Allah Maha Kaya dan tidak bergantung pada siapapun atau apapun, karena segala sesuatu justru bergantung kepada-Nya.

Melansir dari Buku Pintar Agama Islam SD Kelas 4, 5, & 6 karya M. Syafi'ie el-Bantanie (2013), sifat mustahil Allah SWT adalah sifat yang tidak mungkin ada dan terjadi pada Allah, yang umumnya menggambarkan kekurangan yang dimiliki makhluk.

Sifat Mustahil Allah: Bagian Kedua (6-10)

Kelompok sifat mustahil Allah yang kedua ini mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan kekuasaan, kehendak, dan pengetahuan Allah SWT. Setiap sifat dalam kelompok ini menunjukkan kesempurnaan Allah dalam menjalankan kekuasaan-Nya.

6. Ta'addud (تَعَدُّدٌ) - Terbilang

Sifat ta'addud yang berarti "banyak" atau "lebih dari satu" mustahil bagi Allah SWT. Allah adalah Dzat Yang Maha Esa dan jika Dia lebih dari satu, akan menimbulkan kekacauan dalam pengaturan alam semesta.

7. Ajzun (عَجْزٌ) - Lemah

Sifat 'ajzun yang berarti "lemah" tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak membutuhkan bantuan dari siapapun untuk melaksanakan kehendak-Nya.

8. Karâhah (كَرَاهَةٌ) - Terpaksa

Sifat karâhah yang berarti "terpaksa" mustahil ada pada Allah SWT. Allah berkehendak atas segala sesuatu sesuai dengan kemauan-Nya yang mutlak tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

9. Jahlun (جَهْلٌ) - Bodoh

Sifat jahlun yang berarti "bodoh" atau "tidak mengetahui" jelas mustahil bagi Allah SWT. Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk hal-hal yang tersembunyi dalam hati makhluk-Nya.

10. Mautun (مَوْتٌ) - Mati

Sifat mawtun yang berarti "mati" tidak mungkin terjadi pada Allah SWT. Allah adalah Dzat Yang Maha Hidup dan kekal, tidak akan pernah mengalami kematian atau kefanaan seperti makhluk-Nya.

Mengutip dari jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No. 2 (2019), sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada Allah, dan sekiranya terdapat sifat tersebut dapat melemahkan derajat Allah SWT.

Sifat Mustahil Allah: Bagian Ketiga (11-15)

Kelompok ketiga dari sifat mustahil Allah berkaitan dengan kemampuan indera dan sifat-sifat yang menunjukkan kesempurnaan Allah dalam mendengar, melihat, dan berkomunikasi. Sifat-sifat ini menegaskan bahwa Allah tidak memiliki keterbatasan seperti makhluk-Nya.

11. Shummun (صَمٌّ) - Tuli

Sifat shummun yang berarti "tuli" mustahil dimiliki Allah SWT. Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar, tidak ada satu pun suara atau perkataan yang luput dari pendengaran-Nya, termasuk doa dan keluhan hamba-Nya.

12. 'Umyun (عَمْيٌ) - Buta

Sifat 'umyun yang berarti "buta" tidak mungkin ada pada Allah SWT. Allah Maha Melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, tidak ada yang luput dari penglihatan-Nya.

13. Bukmun (بُكْمٌ) - Bisu

Sifat bukmun yang berarti "bisu" mustahil bagi Allah SWT. Allah berfirman kepada makhluk-Nya melalui wahyu yang disampaikan kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk bagi umat manusia.

14. Ajizan (عَجِيزٌ) - Yang Lemah

Sifat ajizan yang berarti "yang lemah" dalam bentuk isim fail mustahil dimiliki Allah SWT. Allah adalah Dzat Yang Maha Perkasa dengan kekuatan sempurna untuk mengatur seluruh alam semesta tanpa batasan apapun.

15. Karihan (كَرِهٌ) - Yang Terpaksa

Sifat karihan yang berarti "yang terpaksa" tidak mungkin ada pada Allah SWT. Allah berkehendak atas segala ciptaan-Nya tanpa paksaan dari siapapun, dan kehendak-Nya bersifat mutlak dan tidak terbatas.

Para ulama menegaskan bahwa memahami sifat-sifat ini penting untuk menjauhkan umat Islam dari kesalahan dalam memahami Tuhan Yang Maha Esa. Setiap sifat mustahil ini menunjukkan kebalikan dari kesempurnaan Allah yang harus diyakini oleh setiap muslim.

Sifat Mustahil Allah: Bagian Keempat (16-20)

Kelompok terakhir dari sifat mustahil Allah melengkapi pemahaman kita tentang kesempurnaan Allah SWT. Lima sifat ini menekankan bahwa Allah tidak memiliki kekurangan dalam aspek pengetahuan, kehidupan, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan berkomunikasi.

16. Jahilan (جَاهِلٌ) - Yang Bodoh

Sifat jahilan yang berarti "yang bodoh" dalam bentuk isim fail mustahil dimiliki Allah SWT. Allah Maha Mengetahui dengan ilmu yang sempurna dan tidak terbatas, tidak ada yang mengajari-Nya karena ilmu-Nya adalah bagian dari kesempurnaan dzat-Nya.

17. Mayyitan (مَيِّتٌ) - Yang Mati

Sifat mayyitan yang berarti "yang mati" tidak mungkin ada pada Allah SWT. Allah adalah Dzat Yang Maha Hidup dengan kehidupan yang kekal dan tidak mengalami perubahan, kelelahan, atau kematian.

18. Ashammu (أَصَمُّ) - Yang Tuli

Sifat ashammu yang berarti "yang tuli" mustahil bagi Allah SWT. Allah Maha Mendengar segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, baik yang diucapkan secara nyata maupun yang terlintas dalam hati makhluk-Nya.

19. A'ma (أَعْمَى) - Yang Buta

Sifat a'ma yang berarti "yang buta" tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Allah Maha Melihat dengan penglihatan yang sempurna, tidak ada satupun yang tersembunyi dari-Nya, sekecil apapun itu.

20. Abkamu (أَبْكَمُ) - Yang Bisu

Sifat abkamu yang berarti "yang bisu" mustahil ada pada Allah SWT. Allah berfirman kepada makhluk-Nya melalui wahyu dan firman-Nya yang terkandung dalam Al-Qur'an menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia.

Melansir dari website Islamic Cultural Center Jakarta, pemahaman tentang sifat mustahil Allah ini sangat penting dalam memurnikan akidah dan memperkuat keimanan umat Islam terhadap kesempurnaan Allah SWT.

Hikmah Mempelajari Sifat Mustahil Allah

Mempelajari sifat mustahil Allah memberikan hikmah yang mendalam bagi kehidupan spiritual dan akidah seorang muslim. Pemahaman ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi memiliki dampak praktis dalam memperkuat keimanan dan ketauhidan.

1. Memurnikan konsep ketauhidan

Pertama, mempelajari sifat mustahil Allah memurnikan konsep ketauhidan dalam hati seorang muslim. Dengan memahami bahwa Allah tidak memiliki kekurangan apapun, seorang muslim akan terhindar dari pemahaman yang keliru tentang Allah SWT dan tidak akan menyamakan Allah dengan makhluk-Nya.

2. Memperkuat keyakinan terhadap kesempurnaan Allah SWT

Kedua, pengetahuan tentang sifat mustahil Allah memperkuat keyakinan terhadap kesempurnaan Allah SWT. Ketika seseorang memahami bahwa Allah tidak mungkin lemah, bodoh, atau membutuhkan bantuan, maka kepercayaannya kepada Allah akan semakin kokoh dan tidak mudah goyah.

 3. Melindungi akidah dari berbagai penyimpangan dan bid'ah

Ketiga, pemahaman ini melindungi akidah dari berbagai penyimpangan dan bid'ah yang dapat merusak kemurnian tauhid. Dengan mengetahui batasan-batasan yang jelas tentang sifat Allah, seorang muslim akan terhindar dari cara berpikir yang dapat menurunkan martabat Allah SWT.

Mengutip dari Akidah dan Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karya H. Masan AF, mempelajari sifat mustahil Allah menjadi landasan penting dalam membangun akidah yang benar dan terhindar dari kesalahan dalam memahami Dzat Yang Maha Sempurna.

Daftar Sumber

  • Sihabudin. Sifat 20 dalam Al-Qur'an dalam Pandangan NU dan Muhammadiyah
  • Yusmansyah. (2008). Akidah dan Akhlak untuk Kelas VII MTs, halaman 33
  • M. Syafi'ie el-Bantanie. (2013). Buku Pintar Agama Islam SD Kelas 4, 5, & 6, halaman 17
  • H. Masan AF. Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VII
  • Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No. 2 (2019)
  • Islamic Cultural Center Jakarta (icc-jakarta.com)
  • Ahlulbait Indonesia (ahlulbaitindonesia.or.id)

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan sifat mustahil Allah?

Sifat mustahil Allah adalah segala sifat yang tidak mungkin dan tidak pantas dimiliki oleh Allah SWT karena bertentangan dengan kesempurnaan dan keagungan-Nya. Sifat-sifat ini merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah dan menggambarkan hal-hal yang tidak layak disandarkan kepada-Nya.

2. Berapa jumlah sifat mustahil Allah?

Terdapat 20 sifat mustahil Allah yang telah ditetapkan oleh para ulama. Jumlah ini sama dengan jumlah sifat wajib Allah, dimana setiap sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib yang dimiliki Allah SWT.

3. Mengapa penting mempelajari sifat mustahil Allah?

Mempelajari sifat mustahil Allah penting untuk memurnikan akidah, memperkuat keimanan, dan melindungi diri dari pemahaman yang keliru tentang Allah SWT. Hal ini juga membantu umat Islam memahami kesempurnaan Allah dan tidak menyamakan-Nya dengan makhluk.

4. Apa perbedaan antara sifat mustahil dan sifat wajib Allah?

Sifat wajib Allah adalah sifat-sifat yang pasti dimiliki Allah dan menunjukkan kesempurnaan-Nya, sedangkan sifat mustahil Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah karena bertentangan dengan kesempurnaan-Nya.

5. Apakah sifat mustahil Allah sama dengan sifat makhluk?

Ya, sebagian besar sifat mustahil Allah adalah sifat-sifat yang dapat dimiliki oleh makhluk seperti lemah, bodoh, tuli, buta, dan bisu. Namun sifat-sifat ini mustahil ada pada Allah karena Allah Maha Sempurna tanpa kekurangan.

6. Bagaimana cara menghafalkan 20 sifat mustahil Allah?

Cara terbaik adalah dengan memahami pengelompokannya menjadi empat kategori: sifat nafsiyah (1 sifat), sifat salbiyah (5 sifat), sifat ma'ani (7 sifat), dan sifat ma'nawiyah (7 sifat). Kemudian hafalkan setiap kelompok secara bertahap dengan memahami makna masing-masing sifat.

7. Apa hikmah dari mempelajari sifat mustahil Allah?

Hikmah mempelajari sifat mustahil Allah antara lain: memurnikan konsep ketauhidan, memperkuat keyakinan terhadap kesempurnaan Allah, melindungi akidah dari penyimpangan, dan membantu umat Islam memiliki pemahaman yang benar tentang Allah SWT sebagai Dzat Yang Maha Sempurna.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |