Niat dan Tata Cara Solat Hajat, Kunci Menggapai Keinginan dengan Ridha Allah SWT

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Setiap individu pasti memiliki keinginan dan harapan dalam hidupnya, baik yang berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat. Dalam Islam, salah satu cara untuk memohon terkabulnya segala hajat dan keinginan tersebut adalah melalui ibadah sunnah, yaitu solat hajat. Ibadah ini menjadi sarana spiritual bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyerahkan segala permohonannya.

Solat hajat merupakan sholat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang memiliki permohonan khusus kepada Allah, atau sedang menghadapi kesulitan yang membutuhkan pertolongan-Nya. Pelaksanaan sholat ini mencerminkan sikap tawakal dan keyakinan penuh bahwa hanya Allah lah yang Maha Mengabulkan segala doa hamba-Nya. Dengan niat yang tulus dan tata cara yang sesuai syariat, diharapkan setiap doa yang dipanjatkan dapat dikabulkan.

Memahami niat dan tata cara melaksanakan sholat hajat dengan benar sangat penting agar ibadah ini dapat dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Hal ini akan membantu umat Islam menjalankan ibadah ini dengan lebih baik dan penuh harapan. Berikut Liputan6.com ulas selengkapnya melansir dari berbagai sumber, Sabtu (19/7/2025).

Pengertian Solat Hajat

Secara etimologi, kata 'shalat' berasal dari bahasa Arab yang berarti rahmat, permohonan ampun, doa, dan tasbih. Sedangkan menurut istilah, shalat adalah serangkaian kegiatan ibadah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan syarat dan rukun tertentu. Pengertian ini sebagaimana dijelaskan dalam skeipsi Pengaruh Intensitas Menjalankan Shalat Hajat Terhadap Kesehatan Mental Santri Di Pondok Pesantren Putri Al-Qudsy Demaan Kota Kudus Oleh Laili Fitrotun Ni’mah (UIN Walisongo 2015)

Sementara itu, 'hajat' secara bahasa berarti keperluan, kebutuhan, atau kepentingan. Dalam terminologi fikih, solat hajat merupakan sholat sunnah yang dilakukan karena adanya suatu hajat, keinginan, kebutuhan, atau keperluan tertentu. Jadi, sholat hajat adalah sholat yang dikerjakan ketika seseorang memiliki kebutuhan dengan tujuan agar apa yang menjadi keperluan, harapan, dan cita-cita dapat dikabulkan atau dimudahkan oleh Allah SWT.

Ibadah ini menjadi jembatan spiritual bagi seorang hamba untuk berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta, memohon pertolongan dan kemudahan dalam setiap urusan. Melalui solat hajat, seorang Muslim menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungannya kepada kehendak Allah.

Hukum Solat Hajat

Menurut jumhur ulama, hukum melaksanakan solat hajat adalah sunnah. Ini berarti apabila dilakukan akan mendapatkan pahala, namun jika tidak dilakukan tidaklah berdosa. Meskipun demikian, sangat dianjurkan untuk melaksanakannya karena ibadah ini merupakan wujud penghambaan kepada Allah dan sarana memohon pertolongan-Nya.

Dilansir dari laman resmi muhammadiyah.or.id, hukum solat hajat adalah masyru’ (disyariatkan). Ini didasarkan pada hadis sahih riwayat Ibnu Majah nomor 1375, yang menceritakan seorang lelaki buta yang meminta Nabi Muhammad SAW mendoakannya. Nabi kemudian menyuruhnya berwudu, shalat dua rakaat, dan berdoa dengan perantaraan Nabi.

Meskipun terdapat beberapa hadis lain yang derajatnya dhaif, hadis Ibnu Majah tersebut cukup kuat sebagai landasan disyariatkannya solat hajat. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk menunaikan ibadah ini ketika memiliki kebutuhan atau keinginan khusus yang ingin dipanjatkan kepada Allah SWT.

Dalil Solat Hajat

Anjuran melaksanakan solat hajat memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam. Salah satu dalil utama adalah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 153 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, karena sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” Ayat ini secara umum menganjurkan umat Islam untuk memohon pertolongan melalui shalat.

Lebih spesifik, terdapat hadis Nabi Muhammad SAW yang menjadi rujukan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi: “Barangsiapa yang memiliki hajat kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian sholat dua rakaat, lalu memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian hendaklah ia berdoa.”

Dijelaskan di laman resmi muhammadiyah.or.id, Meskipun hadis ini dinilai dhaif jiddan oleh sebagian ulama seperti Muhammad Nashiruddin Al-Albani karena adanya perawi yang dikritik, namun secara global, hadis ini sering dijadikan pedoman.

Dalil yang lebih kuat dan sahih adalah hadis riwayat Ibnu Majah nomor 1375 dari Usman bin Hunaif. Hadis ini menceritakan tentang seorang lelaki buta yang datang kepada Nabi SAW untuk didoakan kesembuhan. Nabi SAW menyuruhnya berwudu, shalat dua rakaat, dan kemudian berdoa. Hadis ini menjadi dasar yang kuat bahwa solat hajat disyariatkan sebagai sarana memohon kepada Allah SWT.

Tata Cara Solat Hajat

Pelaksanaan solat hajat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya, namun memiliki perbedaan pada niat dan doa yang dipanjatkan. Umumnya, sholat hajat dilakukan sebanyak dua rakaat, namun dalam beberapa riwayat, jumlah rakaatnya bisa bervariasi hingga dua belas rakaat, terutama ketika seseorang memiliki permohonan yang lebih besar. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002, halaman 103) menyebutkan bahwa orang yang sedang mengalami kesempitan atau berhajat, hendaklah melakukan shalat hajat.

Berikut adalah tata cara melaksanakan solat hajat, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia:

  1. Niat Sholat Hajat: Niat diucapkan dalam hati saat takbiratul ihram. Lafaz niatnya adalah: "أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى" (Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ), yang artinya “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
  2. Rakaat Pertama: Setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, membaca Surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek. Dianjurkan membaca Ayat Kursi sebanyak satu kali.
  3. Rakaat Kedua: Setelah berdiri dari sujud rakaat pertama, membaca Surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek. Dianjurkan membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak satu kali.
  4. Salam: Setelah tahiyat akhir, diakhiri dengan salam seperti sholat pada umumnya.

Jika ingin melaksanakan lebih dari dua rakaat, setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Penting untuk melaksanakan solat hajat dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan bahwa Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya.

Doa Setelah Solat Hajat

Setelah selesai melaksanakan solat hajat, sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalawat dan memanjatkan doa-doa khusus. Doa ini menjadi puncak permohonan kepada Allah SWT agar hajat yang diinginkan dapat terkabul. Melansir dari laman nu.or.id, berikut adalah beberapa doa yang dapat dibaca:

Doa Pertama (dari Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain):

"سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Artinya: “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana.”

Doa Kedua (dari Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain):

"لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ"

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Doa Ketiga (doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi):

"اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ"

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”

Setelah membaca doa-doa tersebut, tahapan terakhir adalah memanjatkan doa dengan khusyuk, menyampaikan hajat atau keinginan secara spesifik kepada Allah SWT. Keyakinan penuh akan kemahakuasaan Allah dalam mengabulkan doa adalah kunci utama dalam ibadah solat hajat ini.

Hikmah Solat Hajat

Melaksanakan solat hajat tidak hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga membawa berbagai hikmah dan manfaat mendalam bagi pelakunya. Dalam penelitian berjudul Pengaruh Intensitas Menjalankan Shalat Hajat Terhadap Kesehatan Mental Santri Di Pondok Pesantren Putri Al-Qudsy Demaan Kota Kudus Oleh Laili Fitrotun Ni’mah (UIN Walisongo 2015), disebutkan beberapa hikmah yang terkandung di dalamnya.

Pertama, shalat ini dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan bersimpuh dan memohon kepada-Nya, seorang hamba akan merasakan kedekatan spiritual yang kuat, mempertebal iman, dan meningkatkan rasa syukur. Kedua, solat hajat dapat membersihkan hati, mensucikan jiwa, dan menguatkan kemauan untuk mencapai kemuliaan karena Allah. Ibadah ini melatih diri untuk mengalahkan pengaruh negatif dan fokus pada tujuan yang baik.

Ketiga, shalat ini berpotensi menghilangkan rasa susah dan kegelisahan hati. Ketika seseorang menyerahkan segala permasalahannya kepada Allah, beban di hati akan terasa ringan, digantikan oleh ketenangan dan harapan. Keempat, shalat dapat menggerakkan energi positif dalam berbagai bidang kehidupan. Kesungguhan dalam melaksanakan solat hajat merupakan usaha kerja keras yang melatih konsentrasi, tuma'ninah, dan fokus, yang pada gilirannya menjadi modal besar bagi seseorang dalam menggapai kesuksesan, sebagaimana dijelaskan oleh An-Nahrowi (2012: 77).

Sumber: 

  • Pengaruh Intensitas Menjalankan Shalat Hajat Terhadap Kesehatan Mental Santri Di Pondok Pesantren Putri Al-Qudsy Demaan Kota Kudus Oleh Laili Fitrotun Ni’mah (UIN Walisongo 2015)
  • Muhammadiyah.or.id
  • Kitab Nihayatuz Zain (Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002, halaman 103)
  • Laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia

FAQ Seputar Sholat Hajat

Apa itu solat hajat?

Solat hajat adalah sholat sunnah yang dilaksanakan oleh seorang Muslim ketika ia memiliki keinginan atau kebutuhan khusus yang ingin dipanjatkan dan dikabulkan oleh Allah SWT. Ini adalah cara memohon pertolongan dan kemudahan dari Allah.

Berapa rakaat solat hajat?

Jumlah rakaat solat hajat umumnya adalah dua rakaat. Namun, dalam beberapa riwayat, sholat ini juga dapat dilakukan hingga dua belas rakaat, dengan salam setiap dua rakaat, tergantung pada urgensi dan pentingnya hajat yang dipanjatkan.

Kapan waktu terbaik melaksanakan solat hajat?

Solat hajat dapat dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam, selama bukan pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah pada sepertiga malam terakhir, saat banyak orang tertidur, karena pada waktu tersebut doa lebih mudah dikabulkan.

Apa saja doa setelah solat hajat?

Setelah solat hajat, dianjurkan membaca shalawat Nabi, kemudian doa-doa yang diajarkan, seperti doa dari Syekh Nawawi Banten yang memuji keagungan Allah, dan doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi yang memohon rahmat, ampunan, dan pengabulan hajat.

Apa hikmah dari melaksanakan solat hajat?

Hikmah melaksanakan solat hajat antara lain adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan hati dan jiwa, menghilangkan kegelisahan, serta menggerakkan energi positif dalam diri untuk mencapai kesuksesan. Ini juga menjadi bentuk tawakal dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |