Niat Puasa Syawal sekaligus Bayar Hutang, Simak Bacaan serta Tata Cara dan Hukumnya

1 month ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Topik niat puasa Syawal sekaligus bayar hutang kerap diperbincangkan mengingat keutamaan puasa enam hari Syawal sekaligus kewajiban qadha Ramadhan. Di satu sisi seorang muslim berharap memperoleh keutamaan puasa Syawal, tetapi di sisi lain ingin secepatnya membayar utang puasa Ramadhan.

Berbagai alasan menyebabkan seseorang tidak bisa berpuasa sebulan penuh pada Ramadhan. Bisa jadi karena sakit, perjalanan, aktivitas berat yang membuatnya mendapat rukhsah, atau alasan lain. Bagi muslimah, alasan paling banyak adalah karena haid, nifas dan penyebab lainnya.

Anjuran puasa Syawal terdapat dalam berbagai hadis, salah satunya sabda Nabi SAW yang diriwayatkan Muslim:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim no. 1164).

Di sisi lain, Qadha Ramadhan juga merupakan kewajiban. Allah SWT menjelaskan tentang kewajiban mengqadha dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 185, yang artinya:

"Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,". (QS. Al-Baqarah:185).

Berikut ini adalah bacaan niat puasa Syawal sekaligus bayar hutang puasa Ramadhan.

Bacaan Niat Puasa Syawal sekaligus Bayar Hutang

1. Niat puasa Syawal enam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى

Nawaitu shauma ghadin 'an adai sittatin min syawwal lillahi ta'ala

Artinya:"Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta'ala.

2. Niat puasa Syawal malam hari tapi tidak berurutan

Sementara bagi orang yang hendak melafalkan niat sedari malam tapi tidak secara berurutan, lafal niatnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatis Syawwal lillaahi ta'ala.

Artinya:"Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

3. Niat puasa Syawal siang hari di hari tersebut

Bagi orang yang baru ingin berpuasa saat itu juga, sebab misalnya dia belum makan dan minum, padahal waktu sudah siang, adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى

Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adaa'i sunnatis Syawwaal lillaahi ta'ala.

Artinya:"Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Niat puasa qadha Ramadhan mulai dilafalkan malam hari sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT".

Tata Cara Niat Puasa Syawal sekaligus Qadha Ramadhan

Jika ada yang ingin menggabungkan kedua niat, maka ia bisa membaca niat qadha dan mengharapkan pahala puasa Syawal, walaupun pendapat yang paling kuat menyarankan untuk memisahkannya. Oleh karena itu, memahami niat puasa Syawal dan ganti puasa Ramadhan menjadi penting agar tidak salah dalam pengamalan ibadah.

Selain lafadz, waktu mengucapkan niat juga penting. Untuk puasa wajib (qadha Ramadhan), niat harus dilakukan di malam hari sebelum fajar.

Sedangkan untuk puasa sunnah (Syawal), boleh berniat di pagi hari selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa. Hal ini harus diperhatikan agar niat puasa Syawal dan ganti puasa Ramadhan dilakukan dengan sah.

Hukum Gabungkan Niat Puasa Syawal sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan

Mengutip uinsgd.ac.id, Syekh Dr. Ali Jumah menjelaskan, boleh hukumnya menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dan puasa sunah Syawal. Orang yang meniatkan puasa qadha digabungkan dengan puasa sunah, maka akan mendapat dua pahala, yakni atas puasa qadha Ramadhan dan sunah Syawal.

Pahala puasa qadha Ramadhan adalah menggantikan kewajiban yang tertinggal, sedangkan pahala puasa sunah Syawal adalah sebagai bentuk kesyukuran atas limpahan rahmat Allah SWT di bulan Ramadhan.

“Ada pun menggabungkan niat puasa sunah enam Syawal—seluruhnya atau sebagiannya— dengan puasa qadha Ramadhan yang dilaksanakan di Bulan Ramadhan, maka boleh hukumnya bagi setiap Muslim bahwa ia berniat puasa sunah berserta puasa fardu. Maka siapa yang mengamalkan demikian mendapatkan dua pahala," jelasnya, dikutip Sabtu (9/8/2025).

Syekh Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anatuth Thalibin, jilid II, menjelaskan bahwa hukum menggabungkan puasa sunnah dengan puasa qadha adalah diperbolehkan. Pendapat ini juga didukung oleh beberapa ulama lain seperti Syekh al-Kurdi dalam kitabnya Syekh al-Kurdi, Syekh Khatib al-Sayarbini, dan Syekh al-Jamal al-Ramli.

Ketika seseorang berpuasa pada hari yang dianjurkan untuk puasa sunnah, misalnya puasa Arafah, puasa Asyura, dan Syawal niat tersebut secara otomatis sudah terhitung sebagai puasa di hari itu.  Bahkan jika orang tersebut berniat puasa sunnah tersebut bersamaan dengan niat puasa lainnya, maka pahala untuk keduanya tetap bisa didapatkan.

Pendapat ini diperkuat oleh Syekh al-Barizi dalam kitab al-I’ab. Ia berfatwa bahwa seseorang yang menjalankan puasa qadha Ramadhan atau puasa lainnya di hari yang dianjurkan untuk puasa sunnah [Syawal atau Arafah], maka pahala untuk kedua puasa tersebut bisa didapatkan,  terlepas apakah orang tersebut menyertakan niat puasa sunnah tersebut atau tidak.

Dalam kitab al-Asybah wan Nazhair, Jilid I, halaman 21 terdapat penjelasan bahwa jika seseorang berpuasa pada hari yang dianjurkan puasa sunnah (seperti Arafah atau Syawal) dan juga berniat untuk mengganti puasa wajib yang tertinggal atau puasa lainnya, maka puasanya sah dan dia mendapatkan pahala keduanya. Ini berlaku jika dia tidak menentukan niat secara spesifik untuk salah satu puasa tersebut.

Dengan demikian, berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa bisa menggabungkan niat qadha Ramadhan dengan puasa sunnah Syawal.

Keutamaan Puasa Syawal

Salah satu keutamaan utama puasa Syawal adalah pahalanya yang disetarakan dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

عن أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآله وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

'An abii ayyubalanshaari radiyallaahu 'anhhu, Anna Rasulullahi shallalaahu 'alaihi waalihii wasallama qaala: Man shouma ramadhaana tsumma atba'ahu sittaa min syawaailin kaana kasiyaamiddahri.

Artinya: “Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian menyempurnakannya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.”

Berikut ini adalah lima keutamaan puasa Syawal:

1. Mendapat Pahala Seperti Puasa Setahun Penuh

Sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas, puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan dihitung seperti puasa sepanjang tahun. Ini adalah bentuk kemurahan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang ingin memperbanyak amal ibadah.

2. Penyempurnaan Ibadah Ramadhan

Setiap ibadah memiliki kekurangan yang mungkin tidak kita sadari. Puasa Syawal menjadi pelengkap dan penyempurna dari kekurangan puasa Ramadhan yang telah dilakukan.

3. Tanda Diterimanya Ibadah Ramadhan

Salah satu tanda bahwa ibadah Ramadhan kita diterima adalah adanya keinginan untuk terus melakukan amal saleh setelahnya. Puasa Syawal menjadi bukti bahwa seseorang tetap istiqamah dalam ibadahnya.

4. Meningkatkan Kedekatan dengan Allah SWT

Dengan melanjutkan puasa setelah Ramadhan, seorang Muslim menunjukkan ketakwaannya kepada Allah dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

5. Mengajarkan Konsistensi dalam Beribadah

Puasa Syawal mengajarkan kita untuk tetap beribadah secara konsisten, bukan hanya saat Ramadhan saja. Ini membantu membangun kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.

People Also Ask

1. Apa niat puasa Syawal sekaligus bayar utang?

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Sementara, niat puasa Syawal adalah:

Nawaitu shauma ghadin 'an adai sittatin min syawwal lillahi ta'ala.

Artinya:"Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta'ala.

2. Bolehkah puasa Syawal digabung dengan puasa Senin Kamis?

Hukum menggabungkan niat puasa Syawal dengan puasa Senin Kamis diperbolehkan dan sah. Syaikh Abu Bakar Syatha melalui kitab I'anatut Thalibin menyebut bahwa orang yang berniat menggabungkan dua puasa sunnah maka mendapatkan keduanya.

3. Apakah puasa Syawal bisa membayar hutang puasa Ramadhan?

Niat puasa Syawal sekaligus bayar utang memang diperbolehkan oleh sebagian ulama, namun tidak disepakati secara mutlak. Maka dari itu, langkah terbaik adalah mendahulukan pelunasan utang Ramadan agar tidak mengabaikan kewajiban.

Sumber Referensi:

  • Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 185
  • HR. Muslim no. 1164
  • uinsgd.ac.id
  • 'Aqidat Ahl al-Sunna wa al-Jama'a1983, Syaikh Ali Jumah
  • Kitab I’anatuth Thalibin, jilid II, Syekh Abu Bakar Syatha
  • Kitab al-I’ab, Syekh al-Barizi
  • Kitab al-Asybah wan Nazhair, Jilid I
  • mui.or.id
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |