Niat Sholat Qobliyah Isya: Ketahui Hukum, Tata Cara, Beserta Keutamaannya

18 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Niat sholat qobliyah Isya merupakan salah satu aspek fundamental dalam pelaksanaan ibadah sunnah sebelum sholat fardhu Isya. Pemahaman yang benar mengenai niat ini sangat penting untuk memastikan keabsahan dan kesempurnaan ibadah seorang Muslim.

Sholat sunnah ini dikerjakan sebanyak dua rakaat secara mandiri, tidak dianjurkan berjamaah. Meskipun sunnah, melaksanakannya dapat menjadi penyempurna amalan ibadah harian.

Dalam jurnal Konsep Niat dalam Ibadah: Studi Fikih dan Psikologi Islam oleh Dedi Sutardi, diterbitkan dalam Jurnal Al-Adyan (Vol. 13, No. 2, 2018), dijelaskan bahwa niat memiliki dua aspek, yaitu syar‘i dan psikologis. Secara syar‘i, niat berfungsi untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, termasuk dalam konteks niat sholat qobliyah Isya.

Berikut Liputan6.com ulas selengkapnya niat sholat qobliyah isya melansir dari berbagai sumber, Sabtu (19/7/2025).

Pengertian Sholat Qobliyah Isya

Sholat qobliyah Isya adalah sholat sunnah yang dilaksanakan sebelum sholat fardhu Isya. Ibadah ini merupakan bagian dari sholat sunnah rawatib, meskipun statusnya berbeda dengan sholat rawatib muakkadah lainnya.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab karya Imam Nawawi, dijelaskan bahwa sholat sunnah rawatib terbagi menjadi dua, yaitu muakkadah (sangat dianjurkan) dan ghairu muakkadah (tidak terlalu ditekankan). Imam Nawawi menyebut bahwa sebelum Isya tidak terdapat dalil shahih yang secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi ﷺ selalu melakukannya, sehingga sholat sunnah sebelum Isya tergolong ghairu muakkadah.

Penjelasan ini merujuk pada hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang secara khusus hanya menyebutkan sholat rawatib muakkadah: dua rakaat sebelum Subuh, dua sebelum dan dua sesudah Zuhur, dua sesudah Maghrib, dan dua sesudah Isya. Oleh karena itu, sholat qobliyah Isya tidak termasuk dalam kategori sunnah muakkadah yang selalu dikerjakan Nabi.

Meskipun demikian, dalam buku Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, disebutkan bahwa sholat sunnah sebelum Isya tidak disebutkan sebagai kebiasaan tetap Nabi, namun tidak ada larangan untuk melakukannya. Jika seorang Muslim ingin melakukan sholat sunnah dua rakaat sebelum Isya, hal itu diperbolehkan sebagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah.

Niat Sholat Qobliyah Isya

Niat sholat qobliyah Isya merupakan rukun sholat yang esensial dan tidak boleh ditinggalkan. Niat ini berfungsi sebagai penentu sah atau tidaknya suatu ibadah, membedakan antara satu jenis sholat dengan sholat lainnya.

Bacaan niat sholat qobliyah Isya adalah sebagai berikut:

Arab: أُصَلِّي سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatil 'isya'i rak'ataini qabliyatann lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat sholat sunnah Isya dua rakaat sebelum Isya karena Allah Ta'ala.

Dalam buku Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, disebutkan bahwa niat sholat sunnah cukup dengan menyebut dalam hati jenis sholat, jumlah rakaat, dan waktunya. Contoh niat dalam hati untuk sholat Qobliyah Isya adalah "Saya niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta’ala." Jika ingin dilafalkan sebagai bentuk kebiasaan, bisa berbunyi:

أُصَلِّي سُنَّةَ القَبْلِيَّةِ لِلْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushalli sunnatal qabliyati isya’i rak‘ataini lillahi ta‘ala.” 

Sayyid Sabiq menjelaskan bahwa pelafalan niat ini tidak pernah diajarkan Nabi ﷺ secara tekstual, namun sebagian ulama menganggapnya sebagai bentuk membantu kehadiran hati dalam ibadah.

Hukum Sholat Qobliyah Isya

Hukum sholat qobliyah Isya menjadi pembahasan penting dalam fiqih Islam. Berdasarkan sumber yang ada, sholat ini tidak termasuk dalam kategori sunnah muakkadah, melainkan sunnah ghairu muakkadah atau mubah, yang berarti tidak terlalu ditekankan namun diperbolehkan.

Mengutip Kumpulan Risalah Bimbingan Sholat Lengkap oleh Muhajir dan Abdul Gani Asykur (1989: 71), hukum sholat qobliyah Isya termasuk sunnah muakkad, yakni sholat yang nilai sunnahnya sangat dianjurkan untuk menyempurnakan amalan ibadah umat Muslim. Namun, perlu dicatat bahwa pandangan ini mungkin berbeda dengan ulama lain.

Dalam artikel berjudul “Analisis Sholat Sunnah Rawatib dalam Pandangan Ulama Mazhab” oleh Ahmad Khoirul Umam, yang dimuat di Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin (Volume 17, No. 2, 2018), dijelaskan bahwa tidak ada konsensus di kalangan ulama tentang adanya sholat sunnah khusus sebelum Isya yang dilakukan secara rutin. Namun, sebagian ulama Hanbali dan Syafi’i membolehkan pelaksanaannya berdasarkan dalil umum tentang keutamaan sholat sunnah secara mutlak.

Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa sholat Qobliyah Isya bukan bagian dari sunnah rawatib muakkadah, namun termasuk ibadah sunnah yang diperbolehkan (mubah) dan dapat bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat ikhlas. Meskipun demikian, jika dikerjakan, sholat ini umumnya dilakukan sebanyak dua rakaat, meskipun ada yang menyebutkan boleh empat rakaat dengan hukum ghairu muakkad.

Tata Cara Sholat Qobliyah Isya

Tata cara sholat qobliyah Isya pada dasarnya sama dengan sholat sunnah dua rakaat lainnya, dengan perbedaan utama terletak pada niat. Sebelum memulai sholat, pastikan tubuh dan pakaian suci dari hadas dan najis.

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan sholat qobliyah Isya:

  1. Berdiri tegak menghadap kiblat, kemudian membaca niat sholat qobliyah Isya di dalam hati atau melafalkannya.
  2. Mengangkat kedua tangan untuk melakukan takbiratul ihram, diikuti dengan membaca Allahu Akbar.
  3. Membaca doa Iftitah.
  4. Membaca surat Al-Fatihah.
  5. Membaca surat pendek dari Al-Quran setelah Al-Fatihah.
  6. Melakukan rukuk dengan tuma'ninah, lalu disusul dengan iktidal.
  7. Melakukan sujud pertama, kemudian duduk di antara dua sujud.
  8. Melanjutkan dengan melakukan sujud kedua.
  9. Berdiri untuk rakaat kedua, mengulangi gerakan dan bacaan seperti rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah.
  10. Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud akhir.
  11. Menutup sholat qobliyah dengan salam ke kanan dan ke kiri.

Keutamaan Sholat Qobliyah Isya  

 1. Bernilai Ibadah dan Berpahala Berdasarkan Hadis Umum

  • Dalam Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab karya Imam Nawawi, sholat sunnah rawatib muakkadah tidak mencantumkan Qobliyah Isya secara khusus.
  • Namun, setiap sholat sunnah di luar rawatib tetap berpahala, berdasarkan sabda Nabi ﷺ:
“Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
  • Dari hadis ini, ulama memahami sholat Qobliyah Isya tetap memiliki nilai spiritual mendekatkan diri kepada Allah selama tidak pada waktu terlarang.

2. Menambah Amal dan Menambal Kekurangan Sholat Wajib

  • Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah menyebut tidak ada riwayat kuat Nabi ﷺ rutin sholat sebelum Isya, tetapi sholat sunnah mutlak dianjurkan untuk memperbanyak amal.
  • Hadis Nabi ﷺ:
“Amal manusia yang pertama dihisab adalah sholat... Jika terdapat kekurangan, Allah berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah?’ Maka sholat sunnah itu akan menyempurnakan kekurangan sholat wajibnya.” (HR. Abu Dawud no. 864, hasan menurut Al-Albani)
  • Sholat Qobliyah Isya dapat menjadi penutup kekurangan sholat wajib Isya pada hari kiamat.

3.  Memperkuat Karakter Spiritual dan Psikologis

  • Menurut penelitian Nurul Hidayati dalam Jurnal Ilmiah Islam Fitrah (Vol. 2, No. 1, 2020), sholat sunnah seperti Qobliyah Isya membantu membentuk karakter spiritual yang lebih tenang dan disiplin.
  • Mahasiswa yang rutin sholat sunnah sebelum/ sesudah sholat fardhu memiliki kontrol emosi lebih baik dan kedekatan spiritual yang lebih tinggi.
  • Keutamaan Qobliyah Isya bukan hanya pahala, tetapi juga pengaruh positif dalam perilaku sehari-hari.

Sholat Qobliyah Isya Harus di Masjid?

Pertanyaan mengenai tempat pelaksanaan sholat qobliyah Isya seringkali muncul di kalangan umat Muslim. Meskipun masjid adalah tempat yang mulia untuk beribadah, namun untuk sholat sunnah seperti qobliyah Isya, ada anjuran khusus terkait tempat pelaksanaannya.

Menurut buku Super Lengkap Shalat Sunah karya Ubaidurrahim El-hamdy, tempat yang paling afdhal untuk melaksanakan sholat rawatib, baik qobliyah maupun ba'diyah, adalah di rumah. Rasulullah SAW sendiri telah mencontohkan hal ini, di mana beliau biasa melaksanakan sholat sunnah di kediaman beliau.

Rasulullah SAW juga mendorong umatnya untuk memperbanyak ibadah sholat di rumah. Hal ini bertujuan agar rumah tidak sepi seperti kuburan dan semakin diridhai oleh Allah SWT. Beliau bersabda, "Jadikanlah sholat (sunnah) kalian di rumah kalian. Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan." (HR Bukhari).

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda, "Sebaik-baik sholat seseorang adalah sholat di rumahnya kecuali sholat wajib." (HR Bukhari dan Ahmad). Hadis ini menegaskan bahwa sholat sunnah, termasuk niat sholat qobliyah Isya, lebih utama dikerjakan di rumah untuk mendapatkan keberkahan dan keutamaan yang lebih besar.

Sumber: 

  • Jurnal Konsep Niat dalam Ibadah: Studi Fikih dan Psikologi Islam oleh Dedi Sutardi, diterbitkan dalam Jurnal Al-Adyan (Vol. 13, No. 2, 2018)
  • Kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq
  • Kumpulan Risalah Bimbingan Sholat Lengkap oleh Muhajir dan Abdul Gani Asykur (1989: 71)
  • Analisis Sholat Sunnah Rawatib dalam Pandangan Ulama Mazhab” oleh Ahmad Khoirul Umam, yang dimuat di Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin (Volume 17, No. 2, 2018)
  • Buku Super Lengkap Shalat Sunah karya Ubaidurrahim El-hamdy

FAQ Seputar Niat Sholat Qobliyah Isya 

Apakah niat sholat qobliyah Isya wajib dilafalkan?

Niat sholat qobliyah Isya tidak wajib dilafalkan secara lisan, cukup diucapkan dalam hati saat memulai sholat. Pelafalan niat seringkali dilakukan untuk membantu memantapkan hati dan fokus dalam ibadah.

Berapa rakaat sholat qobliyah Isya?

Sholat qobliyah Isya umumnya dikerjakan sebanyak dua rakaat. Meskipun ada pandangan yang membolehkan empat rakaat, dua rakaat adalah yang paling umum dan sesuai dengan praktik sholat sunnah rawatib lainnya.

Apa hukum sholat qobliyah Isya?

Hukum sholat qobliyah Isya adalah sunnah ghairu muakkadah atau mubah, yang berarti tidak terlalu ditekankan namun sangat dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.

Apakah sholat qobliyah Isya harus dilakukan berjamaah?

Sholat qobliyah Isya adalah sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara munfarid atau sendiri-sendiri, tidak dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.

Apa perbedaan niat sholat qobliyah Isya dengan sholat fardhu Isya?

Perbedaan utama terletak pada lafal niatnya, di mana niat qobliyah Isya menyebutkan "sunnah" dan "qabliyyatan" (sebelum), sedangkan niat sholat fardhu Isya menyebutkan "fardhu" dan "adaa-an" (melaksanakan).

Bisakah sholat qobliyah Isya dilakukan di rumah?

Ya, sholat qobliyah Isya sangat dianjurkan untuk dilakukan di rumah, karena Rasulullah SAW mencontohkan dan menganjurkan sholat sunnah dilaksanakan di rumah untuk mendapatkan keberkahan.

Apakah ada keutamaan khusus dari sholat qobliyah Isya?

Meskipun tidak ada hadis spesifik yang menyebutkan keutamaan khusus sholat qobliyah Isya seperti sholat rawatib muakkadah lainnya, setiap sholat sunnah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |