Liputan6.com, Jakarta - Sholat jamak merupakan salah satu kemudahan, seperti dalam perjalanan jauh. Kemudahan ini memungkinkan penggabungan dua sholat fardhu dalam satu waktu, seperti sholat Dzuhur dan Ashar.
Memahami tata cara sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar menjadi penting agar ibadah tetap terlaksana dengan benar sesuai syariat.
Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, sholat jamak adalah melaksanakan dua sholat fardhu dalam satu waktu.
Secara spesifik, tata cara sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar berarti melaksanakan kedua sholat tersebut pada waktu sholat Dzuhur. Ini berbeda dengan jamak takhir yang dilakukan pada waktu sholat Ashar.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (24/7/2025).
Syarat Umum Pelaksanaan Sholat Jamak
Untuk dapat melaksanakan sholat jamak, baik jamak taqdim maupun jamak takhir, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sholat tersebut sah. Syarat-syarat ini ditetapkan untuk memastikan bahwa keringanan ini digunakan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
- Dalam Perjalanan (Safar): Sholat jamak umumnya diperuntukkan bagi musafir. Mayoritas ulama sepakat bahwa jarak minimal perjalanan yang membolehkan seseorang menjamak sholat adalah sekitar 80 hingga 82 kilometer. Perjalanan ini tidak boleh bertujuan untuk maksiat.
- Sakit atau Uzur Lainnya: Selain safar, sholat jamak juga diperbolehkan karena sakit yang menyulitkan, atau kondisi darurat seperti hujan lebat. Namun, jamak karena alasan selain safar atau sakit tidak boleh menjadi kebiasaan.
- Niat Jamak: Niat untuk menjamak sholat harus dilakukan pada sholat yang pertama. Disunnahkan untuk membaca niat bersamaan dengan takbiratul ihram.
- Tertib: Maksud tertib adalah mendahulukan sholat pertama daripada yang kedua, misalnya mendahulukan sholat Dzuhur daripada Ashar.
- Muwalat (Berurutan): Tidak ada jeda yang lama antara sholat pertama dan sholat kedua. Setelah selesai sholat yang pertama, harus segera takbiratul ihram untuk sholat yang kedua.
- Masih dalam Perjalanan (untuk Jamak Taqdim): Ketika mengerjakan sholat yang kedua, status musafir masih harus berlaku. Apabila sebelum melaksanakan sholat kedua ada niatan untuk mukim, maka sholat jamak tidak boleh dilakukan.
Tata Cara Sholat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar
Sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar dilakukan dengan menggabungkan kedua sholat tersebut pada waktu Dzuhur. Pelaksanaan sholat jamak taqdim ini memerlukan ketertiban dan niat yang benar agar sah di mata syariat.
- Pertama, pastikan telah berwudhu dengan sempurna dan menghadap kiblat.
- Kemudian, niatkan sholat Dzuhur dengan niat jamak taqdim, disunnahkan bersamaan dengan takbiratul ihram.
- Laksanakan sholat Dzuhur empat rakaat seperti biasa, dimulai dengan doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat pendek, hingga salam.
- Setelah salam dari sholat Dzuhur, segera berdiri untuk melaksanakan sholat Ashar tanpa diselingi aktivitas lain yang memisahkan terlalu lama.
- Niatkan sholat Ashar dengan niat jamak taqdim, lalu ucapkan takbiratul ihram.
- Laksanakan sholat Ashar empat rakaat seperti biasa hingga selesai dan salam.
Proses ini harus dilakukan secara berurutan dan tanpa jeda yang berarti.
Niat Sholat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar
Niat merupakan bagian penting dalam pelaksanaan sholat jamak taqdim. Niat ini diucapkan pada sholat pertama, yaitu sholat Dzuhur, dan kemudian pada sholat kedua, yaitu sholat Ashar, dengan penyesuaian lafalnya.
Untuk sholat Dzuhur sebagai sholat pertama dalam jamak taqdim, niatnya adalah sebagai berikut melansir dari Kemenag.go.id:
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Lafal Latin: Ushallî fardladh-dhuhri arba‘a raka‘âtin majmû‘an bil-‘ashri jam‘a taqdîmin lillâhi ta‘ala.
Artinya: "Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama’ bersama Ashar dengan jama’ taqdim karena Allah Ta’ala."
Sementara itu, untuk sholat Ashar sebagai sholat kedua dalam jamak taqdim, niatnya adalah:
Ushallii fardlal 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja sholat fardu Ashar empat rakaat yang dijamak dengan Dzuhur, fardu karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar
Berbeda dengan tata cara sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar, sholat jamak takhir Dzuhur dan Ashar dilakukan dengan menggabungkan kedua sholat tersebut pada waktu Ashar. Meskipun waktu pelaksanaannya berbeda, prinsip muwalat (berurutan) tetap berlaku.
- Setelah berwudhu dan menghadap kiblat, niatkan sholat Dzuhur dengan niat jamak takhir, disunnahkan bersamaan dengan takbiratul ihram.
- Laksanakan sholat Dzuhur empat rakaat seperti biasa hingga selesai dan salam.
- Segera setelah salam dari sholat Dzuhur, berdiri untuk melaksanakan sholat Ashar tanpa jeda yang lama.
- Niatkan sholat Ashar dengan niat jamak takhir, lalu takbiratul ihram.
- Laksanakan sholat Ashar empat rakaat seperti biasa hingga selesai dan salam.
Kedua sholat ini harus dikerjakan secara berurutan di waktu Ashar.
Niat Sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar
Niat untuk sholat jamak takhir diucapkan pada sholat pertama, yaitu sholat Dzuhur, meskipun pelaksanaannya dilakukan pada waktu sholat Ashar. Penting untuk membedakan niat ini dari niat jamak taqdim.
Niat sholat Dzuhur sebagai sholat pertama dalam jamak takhir adalah sebagai berikut melansir dari Kemenag.go.id:
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Lafal Latin: Ushallî fardladh-dhuhri arba‘a raka‘âtin majmû‘an bil-‘ashri jam‘a ta’khîrin lillâhi ta‘ala.
Artinya: "Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama’ bersama Ashar dengan jama’ ta’khir karena Allah Ta’ala."
Sedangkan niat sholat Ashar sebagai sholat kedua dalam jamak takhir adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Lafal Latin: Ushallii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu Ashar empat rakaat yang dijamak dengan Dzuhur, fardu karena Allah Ta'ala."
Kondisi yang Membolehkan Sholat Jamak
Sholat jamak adalah bentuk keringanan (rukhsah) dalam Islam yang diberikan dalam kondisi-kondisi tertentu, memungkinkan umat Muslim untuk tetap menjalankan kewajiban sholat meskipun menghadapi kesulitan. Beberapa kondisi yang secara umum disepakati membolehkan jamak meliputi:
- Perjalanan Jauh (Safar): Ini adalah alasan paling umum dan disepakati oleh mayoritas ulama, dengan jarak minimal sekitar 80,64 km atau 82 km.
- Hujan Lebat: Hujan lebat yang menyulitkan untuk sholat di masjid atau tempat sholat dapat menjadi alasan untuk menjamak sholat, terutama jamak taqdim.
- Sakit: Orang yang sakit dan kesulitan untuk melaksanakan sholat pada waktunya diperbolehkan menjamak sholat. Menurut ulama mazhab Hanbali, kondisi sakit lebih dahsyat daripada hujan lebat sebagai alasan jamak.
- Menunaikan Ibadah Haji di Arafah dan Muzdalifah: Saat wukuf di Arafah, disunnahkan menjamak sholat Dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim, sementara di Muzdalifah disunnahkan menjamak sholat Maghrib dan Isya dengan jamak takhir.
- Kondisi Mendesak atau Uzur Lainnya: Beberapa ulama memperbolehkan jamak karena adanya kebutuhan mendesak yang jika tidak dilakukan akan berakibat buruk, seperti ibu menyusui yang sulit menjaga kesucian atau pekerja berat.
Batasan Uzur dalam Sholat Jamak
Meskipun Islam memberikan keringanan melalui sholat jamak, penting untuk memahami bahwa tidak semua kondisi dapat dijadikan alasan untuk menjamak sholat. Batasan uzur ini penting agar keringanan tidak disalahgunakan dan kewajiban sholat tetap terjaga.
Misalnya, kesibukan dalam acara resepsi pernikahan (walimah al-urs) tidak dapat dikategorikan sebagai alasan syar'i untuk menjamak sholat.
Menurut jurnal ilmiah Tinjauan Hukum Islam Tentang Sholat Jamak dan Qadha Bagi Pengantin Ketika Resepsi Pernikahan (Walimah Al-‘Urs) oleh Faridatul Isnaeni (2019), kesibukan tersebut tidak termasuk dalam kondisi masyaqqah (kesulitan) yang menghilangkan kewajiban sholat pada waktunya.
Kewajiban sholat fardhu adalah mutlak, dan jika tidak mampu berdiri, sholat dapat dilakukan dengan duduk, berbaring, atau bahkan isyarat, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 103.
Oleh karena itu, setiap Muslim harus memastikan bahwa alasan menjamak sholat benar-benar sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan. Keringanan ini diberikan untuk memudahkan, bukan untuk menggampangkan atau menyepelekan kewajiban ibadah. Memahami batasan ini akan membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadahnya dengan benar dan penuh tanggung jawab.
Sumber Referensi
- Kementerian Agama Republik Indonesia. (2023, 28 November). Cara Shalat Jamak Lengkap dengan Niat dan Syaratnya. Diakses dari https://kemenag.go.id/read/cara-shalat-jamak-lengkap-dengan-niat-dan-syaratnya-42350
- Isnaeni, F. (2019, Juni). Tinjauan Hukum Islam Tentang Sholat Jamak dan Qadha Bagi Pengantin Ketika Resepsi Pernikahan (Walimah Al-‘Urs). Jurnal Ilmiah Universitas Islam Malang. Diakses dari https://jurnal.unisma.ac.id/index.php/jurnal-ilmiah/article/view/216119
- Muhammad bin Qosim. (2008). Fathal Qorib. Libanon: Darul Kutub Alamiah.
- Sayyid Sabiq. (1998). Fiqih as-sunnah Bab al-jam’u baina shalatain. Jilid ke-1. Kairo: Dar al-Fath lil-I’lam al-‘Arobi.
FAQ
1. Apa itu sholat jamak taqdim?
Sholat jamak taqdim adalah menggabungkan dua sholat fardhu di waktu sholat pertama, misalnya Dzuhur dan Ashar dilakukan di waktu Dzuhur.
2. Kapan seseorang boleh menjamak sholat?
Saat dalam perjalanan jauh (minimal 80 km), sakit, hujan lebat, atau kondisi darurat lain yang dibenarkan syariat.
3. Apa syarat sah sholat jamak taqdim?
Musafir, niat jamak sejak sholat pertama, tertib urutan sholat, dilakukan berurutan tanpa jeda panjang, dan masih dalam perjalanan saat sholat kedua.
4. Apakah sholat Subuh bisa dijamak?
Tidak bisa. Sholat Subuh tidak termasuk dalam sholat yang boleh dijamak.
5. Bagaimana urutan pelaksanaan jamak taqdim Dzuhur dan Ashar?
Sholat Dzuhur 4 rakaat dengan niat jamak, lalu langsung sholat Ashar 4 rakaat tanpa jeda.
6. Apakah niat jamak harus diucapkan?
Cukup di dalam hati, tapi disunnahkan melafalkan niat bersamaan dengan takbiratul ihram.
7. Apa perbedaan jamak taqdim dan jamak takhir?
Jamak taqdim dilakukan di waktu sholat pertama (Dzuhur), sedangkan jamak takhir di waktu sholat kedua (Ashar).