Penjelasan Bagaimana Bumi dan Langit Hancur Pada Hari Kiamat Menurut Al-Quran

Liputan6.com, Jakarta Gambaran mengenai bagaimana bumi dan langit hancur pada hari kiamat menurut Al-Quran, penting diketahui oleh setiap Muslim. Peristiwa ini merupakan akhir dari kehidupan di dunia dan seluruh alam semesta. 

Memahami bagaimana bumi dan langit hancur pada hari kiamat menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mempersiapkan diri. Menurut buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah (2021), kiamat kubra adalah istilah untuk hancurnya alam semesta sehingga alam dunia musnah dan berganti dengan alam baru.

Tak seorang pun yang dapat mengetahui kapan terjadinya kiamat kubra, kecuali Allah SWT. Meski begitu, umat Muslim wajib meyakini datangnya hari akhir ini sebagai bagian dari rukun iman. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (9/10/2025).

Hari Kiamat atau dalam bahasa Arab disebut Yaumul Qiyamah, adalah peristiwa puncak dari seluruh kehidupan di alam semesta. Peristiwa ini melibatkan kehancuran total bumi dan seluruh isinya, termasuk manusia dan makhluk lainnya. Tidak ada satu pun makhluk dapat lolos dari kehancuran ini, dan umat Islam wajib mengimani kedatangannya sebagai bagian dari rukun iman.

Kiamat menandai berakhirnya kehidupan fana di dunia dan dimulainya kehidupan yang kekal di akhirat. Setelah kehancuran alam semesta, seluruh manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan mereka selama hidup di dunia. Ini adalah awal dari kehidupan yang sebenarnya, di mana setiap jiwa akan menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya.

Dalam Islam, terdapat dua jenis kiamat, yaitu kiamat sugra (kecil) dan kiamat kubra (besar). Kiamat sugra merujuk pada kematian individu atau bencana lokal yang menyebabkan hilangnya nyawa dalam jumlah banyak, seperti banjir atau kecelakaan. Sementara itu, kiamat kubra adalah kehancuran total alam semesta yang mengakibatkan kemusnahan seluruh makhluk hidup.

Al-Quran memberikan gambaran yang sangat detail dan mengerikan tentang bagaimana bumi dan langit hancur pada hari kiamat. Peristiwa ini dimulai dengan tiupan sangkakala oleh Malaikat Israfil, yang akan menyebabkan seluruh sendi-sendi alam semesta hancur dan menjadi lemah. Langit, bumi, matahari, bintang-bintang, dan seluruh tata surya akan kehilangan kekuatannya dan saling bertabrakan.

Pada hari itu, bumi akan digoncangkan dengan goncangan super dahsyat, mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan gunung-gunung akan dihancurkan hingga menjadi debu beterbangan. Langit akan terbelah, berguncang, dan berubah warna menjadi merah mawar seperti kilapan minyak, bahkan pecah mengeluarkan kabut putih. Bintang-bintang akan berjatuhan dan lautan akan meluap.

Kehancuran ini bersifat universal, melibatkan seluruh alam raya dan pada puncaknya semua akan binasa kecuali Allah SWT. Manusia akan digambarkan beterbangan seperti laron dan gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan. Ini adalah hari di mana eksistensi manusia di dunia berakhir secara keseluruhan, dan alam semesta akan dibinasakan tanpa terkecuali.

Al-Quran menyebutkan berbagai dalil shahih yang menjelaskan peristiwa kiamat. Berikut adalah dalil-dalil utama yang menggambarkan kehancuran bumi dan langit:

1. Surat Az-Zalzalah (99:1-6)

Ayat ini menjelaskan bahwa bumi akan digoncangkan dengan goncangan yang sangat dahsyat. Bumi akan mengeluarkan beban-beban berat, termasuk segala isi perut bumi. Manusia akan bertanya-tanya dengan penuh kebingungan mengapa bumi menjadi seperti itu. Pada hari itu, bumi akan menceritakan semua kejadian yang pernah terjadi di atasnya karena perintah Allah SWT.

2. Surat Al-A'raf (7:187)

Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat selain Allah SWT. Ketika ditanya tentang waktu kiamat, Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk menjawab bahwa pengetahuan tentang kiamat hanya ada pada sisi Allah. Ini menunjukkan bahwa kiamat adalah rahasia ilahi yang tidak dapat diketahui oleh makhluk.

3. Surat Al-Infitar (82:1-4)

Ayat ini menggambarkan langit akan terbelah, bintang-bintang akan berhamburan, lautan akan meluap dan diledakkan, serta kubur-kubur akan dibongkar. Ini adalah tanda-tanda kehancuran total sistem alam semesta yang selama ini tertata rapi.

4. Surat Al-Qari'ah (101:1-5)

Surat ini menjelaskan tentang hari kiamat yang sangat mengerikan, di mana manusia akan bertebaran seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung yang kokoh akan menjadi seperti bulu yang dihambur-hamburkan oleh angin. Gambaran ini menunjukkan betapa chaos-nya kondisi alam saat kiamat tiba.

5. Surat At-Takwir (81:1-6)

Ayat-ayat ini menyebutkan bahwa matahari akan digulung cahayanya, bintang-bintang akan berjatuhan, gunung-gunung akan berjalan dari tempatnya, unta-unta bunting yang berharga akan diterlantarkan, dan binatang-binatang liar akan dikumpulkan.

6. Surat Al-Haqqah (69:13-16)

Ayat ini menjelaskan bahwa ketika sangkakala ditiup sekali tiupan, bumi dan gunung-gunung diangkat lalu dibenturkan sekali benturan, maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. Langit terbelah karena pada hari itu langit menjadi lemah.

7. Surat Ar-Rahman (55:37)

Ayat ini menggambarkan langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak yang terbakar. Ini adalah gambaran visual yang sangat dramatis tentang kehancuran langit pada hari kiamat.

Dalam buku Tanda Kiamat-besar karya Syaikh Mahir Ahmad As‑Shufi, disebutkan bahwa terdapat beberapa tanda besar yang menandai datangnya hari kiamat kubra. Beberapa diantaranya adalah:

1. Matahari Terbit dari Barat

Matahari akan terbit dari ufuk barat, kebalikan dari kebiasaan selama ini. Saat peristiwa ini terjadi, seluruh manusia akan beriman dan berbuat baik sebagaimana orang-orang sebelum mereka. Namun, iman dan amal baik mereka sudah tidak ada gunanya lagi karena pintu taubat telah tertutup. Ini adalah tanda bahwa waktu untuk bertaubat dan memperbaiki diri telah habis.

2. Munculnya Dabbatul Ardh

Akan muncul binatang aneh dari dalam bumi yang mampu berbicara kepada orang-orang yang tidak beriman kepada Allah SWT. Binatang ini akan memberi tanda pada manusia, membedakan antara orang mukmin dan orang kafir. Ini adalah tanda bahwa pemisahan antara yang hak dan yang batil sudah sangat jelas.

3. Kemunculan Dajjal

Dajjal akan muncul dan mengajak manusia berpaling dari agama yang benar. Ia mampu mempertontonkan keajaibannya yang luar biasa, hingga memesonakan banyak orang yang menyaksikannya sehingga akhirnya menjadi kafir. Bahkan ada yang menganggap Dajjal sebagai Tuhan karena terpedaya oleh keajaibannya. Dajjal akan menyebar fitnah yang sangat besar di muka bumi.

4. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj

Yakjuj dan Makjuj adalah kaum yang membuat kerusakan di muka bumi. Mereka akan segera turun dengan cepat dari tempat tinggi ketika tembok penghalang mereka terbuka, sebagai tanda telah dekatnya kedatangan janji Allah SWT. Jumlah mereka sangat banyak dan akan menyebabkan kekacauan besar di bumi.

5. Turunnya Nabi Isa AS

Nabi Isa AS akan turun kembali ke bumi untuk membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan. Ia akan memimpin umat Islam dan menghancurkan salib serta membunuh babi sebagai simbol penghapusan ajaran yang menyimpang.

6. Mengepulnya Asap Tebal

Asap tebal akan mengepul memenuhi jagat raya, dan asap itu tinggal di bumi selama empat puluh hari. Asap itu dirasakan sebagai serangan flu bagi kaum mukminin. Sedangkan orang-orang kafir akan dibuat mabuk karenanya dan menderita sangat hebat.

7. Tenggelamnya Tiga Tempat

Akan terjadi tiga kali tenggelam: di timur, di barat, dan di Jazirah Arab. Ini adalah bencana besar yang akan melanda berbagai belahan bumi sebagai tanda semakin dekatnya hari kiamat.

Dalam buku Kiamat Sudah Dekat? karya Dr. Muhammad al‑‘Areifi disebutkan, bahwa hari kiamat adalah rahasia Allah SWT. Al‑Qur’an dan Hadits hanya menyampaikan informasi mengenai tanda‑tandanya tanpa menyebutkan waktunya, sebagai isyarat akan dekatnya akhir dunia.

Dalam Surat Al-A'raf ayat 187, Allah SWT berfirman bahwa ketika Nabi Muhammad SAW ditanya tentang waktu kiamat, beliau diperintahkan untuk menjawab bahwa pengetahuan tentang kiamat hanya ada pada sisi Allah. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Ini menunjukkan bahwa bahkan Rasulullah SAW yang merupakan manusia pilihan Allah tidak diberi tahu tentang waktu kiamat.

Rahasia ini disimpan Allah bukan tanpa hikmah. Salah satu hikmahnya adalah agar manusia selalu dalam keadaan waspada dan siap menghadapi kematian kapan saja. Jika manusia tahu kapan kiamat terjadi, kemungkinan besar mereka akan lalai di awal waktu dan baru beramal shaleh menjelang waktu kiamat. Dengan tidak tahu waktu kiamat, manusia didorong untuk selalu berbuat baik setiap saat.

Meskipun waktu kiamat tidak diketahui, Allah telah memberikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kiamat sudah dekat. Tanda-tanda ini berfungsi sebagai peringatan bagi manusia untuk semakin meningkatkan ketakwaan dan kualitas ibadah mereka.

1. Apa yang dimaksud dengan kiamat kubra?

Kiamat kubra adalah hancurnya seluruh alam semesta secara total sehingga alam dunia musnah dan berganti dengan alam baru yaitu alam akhirat.

2. Siapa yang tahu kapan terjadinya hari kiamat?

Hanya Allah SWT yang mengetahui kapan tepatnya hari kiamat akan terjadi, tidak ada makhluk lain yang mengetahuinya termasuk para nabi dan malaikat.

3. Apa saja tanda-tanda besar akan terjadinya kiamat?

Tanda-tanda besar kiamat antara lain matahari terbit dari barat, munculnya Dabbatul Ardh, kemunculan Dajjal, keluarnya Yakjuj dan Makjuj, turunnya Nabi Isa AS, dan mengepulnya asap tebal di jagat raya.

Bumi akan digoncangkan dengan goncangan yang sangat dahsyat, mengeluarkan semua isi perutnya, gunung-gunung akan hancur seperti debu, dan kubur-kubur akan terbongkar.

5. Apa yang terjadi pada langit saat hari kiamat?

Langit akan terbelah dan menjadi lemah, bintang-bintang akan berhamburan dan kehilangan cahayanya, serta matahari akan digulung dan kehilangan sinarnya.

6. Apa perbedaan kiamat sughra dan kiamat kubra?

Kiamat sughra adalah kematian individual yang dialami setiap manusia, sedangkan kiamat kubra adalah hancurnya seluruh alam semesta yang dialami oleh semua makhluk secara bersamaan.

7. Mengapa Allah tidak memberitahu waktu pasti terjadinya kiamat?

Agar manusia selalu dalam keadaan waspada dan siap menghadapi kematian kapan saja, sehingga terdorong untuk selalu berbuat baik dan beramal shaleh setiap saat.