Liputan6.com, Jakarta - Subhanallah merupakan salah satu kalimat thayyibah yang paling sering diucapkan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat suci ini memiliki makna "Maha Suci Allah" dan menjadi bagian integral dari dzikir serta ibadah dalam Islam.
Memahami kapan Subhanallah diucapkan ketika menghadapi berbagai situasi menjadi penting bagi setiap Muslim. Kalimat ini bukan hanya sekedar ucapan biasa, melainkan bentuk pengakuan terhadap kesucian dan kemahakuasaan Allah SWT.
Melansir dari Jurnal Tafse: Journal of Qur'anic Studies, kata tasbih dan variasinya disebut sebanyak 92 kali dalam al-Quran dalam berbagai bentuk, menunjukkan betapa pentingnya konsep tasbih dalam ajaran Islam.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (11/08/2025).
Makna dan Bacaan Subhanallah
Subhanallah diucapkan ketika umat Muslim ingin menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan menyatakan kebesaran-Nya. Secara harfiah, kata ini memiliki makna mendalam:
Bacaan Arab: سُبْحَانَ اللّهُ
Bacaan Latin: Subhanallahu
Arti: Maha Suci Allah
- Saat menghadapi musibah atau cobaan - Subhanallah diucapkan sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah dan pengakuan bahwa segala ketentuan-Nya adalah yang terbaik.
- Ketika melihat hal yang tidak pantas - Mengucapkan Subhanallah menunjukkan penolakan terhadap kemungkaran sambil memohon perlindungan Allah.
- Saat terkejut atau heran - Ungkapan ini menjadi respon alami Muslim ketika menyaksikan sesuatu yang mengagumkan atau di luar dugaan.
- Dalam keadaan marah atau emosi - Subhanallah membantu menenangkan hati dan mengingatkan akan kesabaran.
- Sebagai dzikir sehari-hari - Bagian dari amalan rutin pagi dan petang yang dianjurkan dalam Islam.
Mengutip dari Muhammadiyah.or.id, Rasulullah SAW bersabda: "Kalimat thayyibah adalah sedekah, dan setiap langkah yang dijalankan menuju shalat atau masjid adalah sedekah" (HR Ahmad).
Waktu-Waktu Dianjurkan Mengucapkan Subhanallah
Subhanallah diucapkan ketika Muslim ingin mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai momen dalam kehidupan:
- Setelah shalat fardhu - Sebagai bagian dari dzikir wirid dengan bacaan lengkap "Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaha illallahu wallahu akbar"
- Saat pagi dan petang - Mengikuti sunnah Rasulullah dalam berzikir dengan kalimat thayyibah
- Ketika menghadapi kesulitan - Subhanallah memberikan ketenangan hati dan pengingat akan pertolongan Allah
- Saat melihat keajaiban ciptaan Allah - Mengagumi keindahan alam atau fenomena luar biasa
- Dalam kondisi syukur - Meski lebih tepat dengan Alhamdulillah, Subhanallah juga bisa diucapkan sebagai pengakuan kebesaran Allah
Melansir dari Antara News, penting membedakan penggunaan Subhanallah dengan Masya Allah agar tidak keliru dalam konteks pengucapannya.
Hikmah dan Manfaat Mengucapkan Subhanallah
Berzikir dengan Subhanallah membawa berbagai manfaat spiritual dan psikologis bagi Muslim:
- Membersihkan hati dari dosa - Setiap kalimat thayyibah bernilai sedekah di sisi Allah SWT
- Menambah pahala - Hadis menyebutkan bahwa mengucapkan Subhanallah termasuk kalimat yang paling utama
- Menenangkan jiwa - Dzikir memiliki efek terapeutik yang telah terbukti secara ilmiah
- Meningkatkan ketaqwaan - Konsisten berzikir menguatkan hubungan dengan Allah
- Perlindungan dari gangguan - Subhanallah menjadi benteng spiritual dari berbagai kemudharatan
Mengutip dari buku Yang Disenangi Nabi SAW dan Yang Tak Disukai oleh Adnan Tharsyah, Subhanallah artinya "Allah itu Maha tinggi dan Mahasuci" sebagai penyucian dari segala sesuatu buruk yang tidak pantas bagi Allah.
Perbedaan Subhanallah dengan Kalimat Thayyibah Lainnya
Subhanallah diucapkan ketika berbeda dengan kalimat thayyibah lainnya dalam konteks penggunaannya:
Subhanallah vs Masya Allah:
Subhanallah: untuk hal negatif, musibah, atau penyucian Allah
Masya Allah: untuk mengagumi hal positif dan indah
Subhanallah vs Alhamdulillah:
Subhanallah: menyucikan Allah dari kekurangan
Alhamdulillah: memuji Allah atas nikmat-Nya
Subhanallah vs Allahu Akbar:
Subhanallah: pengakuan kesucian Allah
Allahu Akbar: pengakuan kebesaran Allah
Subhanallah vs La hawla wa la quwwata illa billah:
Subhanallah: tasbih atau penyucian
La hawla wa la quwwata illa billah: taslim atau penyerahan
Dalil-Dalil tentang Keutamaan Subhanallah
Al-Quran dan hadis memberikan landasan kuat tentang keutamaan mengucapkan Subhanallah:
- QS. Ar-Rum: 17-18 - Perintah bertasbih di waktu petang dan pagi
- QS. Al-Baqarah: 32 - Pengakuan kesucian Allah oleh para malaikat
- QS. Al-Isra: 44 - Seluruh alam bertasbih memuji Allah
Hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan Subhanallahi wa bihamdihi ketika pagi dan petang, tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada yang ia bawa pada hari kiamat" (HR. Muslim).
Mengutip dari Tafse: Journal of Qur'anic Studies Vol. 5 No. 1, tasbih dalam bentuk perintah (fi'l al-amr) berfungsi sebagai peringatan untuk senantiasa bertasbih baik di dalam maupun luar waktu shalat.
Daftar Sumber
- Muhammadiyah.or.id
- Antara News
- Buku "Yang Disenangi Nabi SAW dan Yang Tak Disukai" oleh Adnan Tharsyah
- Buku "65 Kultum Kamtibmas" oleh Drs. K. H. D. Syarif Hidayatullah, M.A.
- Tafse: Journal of Qur'anic Studies, Vol. 5, No. 1, January-June 2020
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah boleh mengucapkan Subhanallah dalam keadaan tidak berwudhu?
Boleh mengucapkan Subhanallah dalam keadaan tidak berwudhu karena ini termasuk dzikir umum, bukan bacaan al-Quran. Namun, akan lebih utama jika dalam keadaan suci.
2. Berapa kali sebaiknya mengucapkan Subhanallah dalam sehari?
Tidak ada batasan khusus, namun dalam dzikir setelah shalat dianjurkan 33 kali. Yang terpenting adalah konsistensi dan penghayatan makna.
3. Apakah mengucapkan Subhanallah saat marah dapat meredakan emosi?
Ya, mengucapkan Subhanallah dapat membantu menenangkan emosi karena mengingatkan akan kesabaran dan kekuasaan Allah yang sempurna.
4. Kapan waktu yang paling utama untuk mengucapkan Subhanallah?
Waktu paling utama adalah setelah shalat fardhu, saat pagi dan petang, ketika menghadapi musibah, dan melihat hal yang tidak pantas.
5. Apakah ada perbedaan pahala antara Subhanallah dengan dzikir lainnya?
Semua kalimat thayyibah memiliki keutamaan masing-masing. Rasulullah menyebutkan empat kalimat terbaik termasuk Subhanallah yang semuanya memiliki nilai sedekah.
6. Bolehkah mengucapkan Subhanallah dengan suara keras di tempat umum?
Lebih baik mengucapkan dengan suara pelan atau dalam hati agar tidak mengganggu orang lain, kecuali dalam majlis dzikir yang memang diperuntukkan untuk itu.
7. Apakah mengucapkan Subhanallah bisa menghapus dosa?
Berdasarkan hadis, kalimat thayyibah termasuk Subhanallah bernilai sedekah yang dapat menghapus dosa-dosa kecil dan menambah pahala kebaikan.