Liputan6.com, Jakarta Praktik bercermin doa ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah bentuk penghambaan dan pengingat akan kebesaran Allah SWT. Dalam ajaran Islam, setiap aktivitas sehari-hari dianjurkan untuk diawali dengan doa, termasuk saat hendak bercermin.
Cermin adalah salah satu benda yang sering digunakan manusia untuk melihat penampilannya. Lebih dari sekadar melihat fisik, momen bercermin dapat menjadi kesempatan untuk merenungkan diri dan memohon kebaikan. Dalam Islam, doa adalah inti ibadah dan sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya.
Doa bukan hanya permohonan, tetapi juga pengakuan atas kekuasaan Allah dan ketergantungan manusia kepada-Nya, seperti yang dijelaskan dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah oleh Imam An-Nawawi. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (6/10/2025).
Bacaan Doa Bercermin: Arab, Latin, dan Terjemahan
Melalui doa bercermin, seorang Muslim diajak untuk tidak hanya fokus pada penampilan luar, tetapi juga pada kualitas batin. Setiap aktivitas yang diawali dengan doa akan bernilai ibadah dan mendatangkan keberkahan sebagaimana dijelaskan dalam Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq.
Saat hendak bercermin, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk dzikir dan permohonan kepada Allah SWT. Terdapat beberapa redaksi doa yang dapat diamalkan ketika bercermin, semuanya memiliki makna yang indah tentang permohonan kebaikan akhlak.
1. Doa Bercermin Pertama
اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Allahumma kama hassanta khalqi fahassin khuluqi
Artinya: "Ya Allah, sebagaimana telah Engkau baguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku."
2. Doa Bercermin Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنُ خُلُقي
Alhamdulillaah allaahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqii
Artinya: "Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah tubuhku, maka perindahlah juga akhlakku."
3. Doa Bercermin Ketiga
اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلَهُ وَكَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِى فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa'addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha waja'alanii minal muslimin
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan dan memperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskannya dan menjadikanku termasuk orang-orang Islam."
Keutamaan Membaca Doa Bercermin
Mengamalkan doa saat bercermin memiliki banyak keutamaan yang penting bagi kehidupan spiritual seorang muslim. Doa ini bukan sekadar bacaan rutin, melainkan memiliki makna mendalam yang dapat membentuk karakter dan kesadaran diri.
1. Mensyukuri Ciptaan Allah
Membaca doa bercermin merupakan bentuk syukur atas nikmat fisik yang telah Allah SWT berikan. Setiap muslim diingatkan bahwa penampilan dan rupa adalah anugerah yang harus disyukuri, bukan untuk disombongkan. Ketika seseorang melihat dirinya di cermin, ia harus sadar bahwa kecantikan atau ketampanan tersebut adalah pemberian Allah yang dapat diambil kembali kapan saja.
2. Memohon Keindahan Akhlak
Doa bercermin mengajarkan bahwa kecantikan atau ketampanan fisik tanpa akhlak mulia adalah sia-sia. Seorang muslim diminta untuk memohon agar Allah tidak hanya memberinya penampilan yang baik, tetapi juga perangai yang terpuji. Keutamaan ini menjadikan setiap kali bercermin sebagai momen untuk mengingat pentingnya keseimbangan antara penampilan lahir dan batin.
3. Pengingat untuk Introspeksi Diri
Bercermin menjadi momen refleksi bagi seorang muslim untuk mengevaluasi diri. Apakah perilaku sehari-hari sudah sesuai dengan ajaran Islam atau justru jauh dari tuntunan Al-Qur'an dan hadis. Melalui pengamalan doa bercermin, seseorang diingatkan untuk terus memperbaiki diri dan segera bertaubat jika telah melakukan kesalahan.
Menurut berbagai ulama sebagaimana dikutip dalam kajian keislaman, introspeksi diri adalah kunci utama dalam perjalanan spiritual seorang muslim menuju kebaikan yang hakiki.
Adab-Adab Saat Bercermin dalam Islam
Selain membaca doa, terdapat beberapa adab yang sebaiknya diamalkan saat bercermin. Adab-adab ini bertujuan agar aktivitas bercermin tidak hanya bermanfaat secara fisik, tetapi juga bernilai ibadah.
1. Mengawali dengan Membaca Basmalah
Sebelum bercermin, seorang muslim dianjurkan untuk membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) sebagai pembuka. Hal ini sesuai dengan tuntunan Islam yang mengajarkan untuk memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah.
2. Membaca Doa Bercermin
Setelah basmalah, dilanjutkan dengan membaca salah satu dari tiga doa bercermin yang telah disebutkan sebelumnya. Membaca doa ini adalah bentuk dzikir dan permohonan kepada Allah agar diberikan akhlak yang baik.
3. Tidak Berlama-lama di Depan Cermin
Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk saat bercermin. Terlalu lama bercermin dapat menimbulkan rasa kagum berlebihan pada diri sendiri yang berujung pada kesombongan.
4. Menjaga Niat yang Baik
Saat bercermin, niatkan untuk merapikan penampilan agar terlihat rapi dan sopan, bukan untuk pamer atau mencari pujian dari orang lain. Niat yang baik akan menjadikan aktivitas bercermin sebagai ibadah.
5. Menghindari Sifat Ujub (Bangga Diri)
Ketika melihat penampilan yang baik di cermin, hindarilah sifat ujub atau bangga diri secara berlebihan. Ingatlah bahwa semua kebaikan berasal dari Allah SWT dan dapat diambil kembali kapan saja.
Keutamaan Membaca Doa Bercermin: Pengingat untuk Introspeksi Diri
Membaca doa bercermin juga memiliki keutamaan sebagai pengingat untuk introspeksi diri. Momen ketika seseorang melihat pantulan dirinya di cermin dapat dimanfaatkan untuk merenungkan tidak hanya penampilan fisik, tetapi juga kondisi hati dan perilakunya.
Ini adalah kesempatan untuk mengevaluasi apakah tindakan dan sikap sehari-hari sudah sesuai dengan ajaran Islam atau masih perlu perbaikan. Introspeksi diri atau muhasabah adalah praktik penting dalam Islam yang mendorong seorang Muslim untuk secara berkala mengevaluasi amal perbuatannya, seperti yang dijelaskan dalam Ihya' Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.
Doa ini mendorong seorang Muslim untuk tidak hanya fokus pada kecantikan atau ketampanan yang bersifat sementara, melainkan pada keindahan batin yang abadi. Dengan berdoa, seseorang diajak untuk bertanya pada dirinya sendiri apakah sudah berperilaku baik dan menjauhi larangan Allah.
Introspeksi yang dilakukan saat bercermin doa juga dapat menjadi pemicu untuk bertaubat jika ditemukan adanya kekurangan atau kesalahan dalam diri. Ini adalah momen untuk menyadari bahwa hidup adalah perjalanan menuju kesempurnaan spiritual.
Perbedaan Antara Bercermin untuk Ibadah dan Kesombongan
Dalam Islam, bercermin untuk merapikan diri adalah hal yang dianjurkan, namun harus dibedakan dengan bercermin yang bertujuan untuk kesombongan. Keduanya memiliki niat dan dampak yang sangat berbeda dalam kehidupan spiritual seorang muslim.
- Bercermin untuk Ibadah
Bercermin untuk ibadah adalah ketika seseorang merapikan penampilan dengan tujuan agar terlihat bersih, rapi, dan sopan di hadapan Allah dan sesama manusia. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan penampilan, terutama saat akan menghadiri majelis atau shalat berjamaah. Dalam konteks ini, bercermin menjadi sarana untuk menjaga kehormatan diri dan menghormati orang lain.
- Bercermin untuk Kesombongan
Sebaliknya, bercermin untuk kesombongan adalah ketika seseorang terlalu fokus pada penampilan fisik hingga melupakan aspek spiritual. Tanda-tandanya antara lain terlalu lama di depan cermin, terus-menerus memperbaiki penampilan untuk mendapat pujian orang lain, atau merasa lebih baik dari orang lain karena penampilan. Sikap ini dapat menjerumuskan seseorang ke dalam sifat ujub dan riya yang sangat berbahaya bagi iman.
Melansir dari berbagai kitab fikih klasik, para ulama menegaskan bahwa menjaga penampilan adalah bagian dari kebersihan yang merupakan sebagian dari iman, namun harus dilakukan dengan proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada niat dan sikap hati, bukan pada aktivitas bercerminnya itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk senantiasa mengoreksi niat dan menjaga hati dari sifat-sifat tercela.
FAQ
1. Apa itu bercermin doa? Bercermin doa adalah praktik membaca doa-doa tertentu ketika seseorang melihat pantulan dirinya di cermin sebagai bentuk syukur dan permohonan kebaikan.
2. Mengapa penting membaca doa bercermin? Penting untuk menanamkan kesadaran spiritual, rasa syukur atas ciptaan Allah, dan memohon keindahan akhlak.
3. Apakah wajib membaca doa bercermin? Membaca doa bercermin adalah sunnah (dianjurkan), bukan wajib, namun sangat dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan.
4. Apa manfaat utama dari doa bercermin? Manfaat utamanya adalah mensyukuri ciptaan Allah, memohon keindahan akhlak, dan sebagai pengingat untuk introspeksi diri.
5. Ada berapa macam doa bercermin yang umum diamalkan? Ada beberapa versi doa bercermin yang umum diamalkan, seperti yang disebutkan dalam artikel ini.
6. Kapan waktu terbaik untuk membaca doa bercermin? Doa bercermin dibaca setiap kali seseorang melihat dirinya di cermin.
7. Apakah ada adab lain saat bercermin selain membaca doa? Ya, adab lain termasuk niat yang benar, tidak berlebihan dalam penampilan, menghindari ujub dan riya, serta menjaga aurat.

3 weeks ago
16
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/904568/original/070887100_1434622909-imagepemimpinresized.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381630/original/058311500_1760512958-Dua_orang_muslim_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365522/original/031085600_1759199598-Wanita_berdoa_menengadahkan_kedua_tangan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3349760/original/068310500_1610683254-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2816698/original/011383300_1558943066-shutterstock_1104214622.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4683631/original/073976400_1702380433-ilustrasi_melihat_nabi_dalam_mimpi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4606522/original/076122700_1696998857-IMG-20231011-WA0002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3110450/original/059507500_1587634731-Praying_Hands_With_Faith_In_Religion_And_Belief_In_God__Power_Of_Hope_And_Devotion___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348709/original/090969100_1757859256-bioskop.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4510253/original/039550900_1689953461-th__3_.jpeg)





























