Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sholawat. Hikmah dan keutamaannya begitu luar biasa. Di antaranya, berlimpah pahala, ketenangan batin, dan penyejuk jiwa.
Sholawat juga merupakan koneksi khusus antara umat Islam dengan Rasulullah Muhammad SAW, sebagai wasilah keselamatan di dunia dan akhirat. Di antara ragam sholawat, ada sholawat munjiyat yang disebut pula dengan sholawat penyelamat.
Pendapat jumhur ulama, keutamaan lain sholawat ini adalah doa mudah dikabulkan. Sholawat munjiyat ini juga terdapat dalam wirid dan hizib yang dipraktikkan di pondok pesantren, memperlihatkan keutamaan sholawat munjiyat.
Perintah sholawat termaktub dalam Al-Qur'an. Di antaranya dalam Surah Al-Azhab:
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab:56).
Sholawat Munjiyat bisa diamalkan kapanpun dan di manapun, asal bukan di tempat yang dilarang syariat, termasuk hari ini Sabtu 2 Agustus 2025.
Sebelum menyimak bacaan sholawat munjiyat, mari simak tanggal hijriah hari ini, Sabtu (2/8/2025). Kalender Hijriah menjadi panduan dan jadwal dalam peribadatan umat Islam.
Tanggal Hijrah Hari ini, Sabtu 2 Juli 2025
Berdasarkan kalender Hijriah Kementerian Agama (Kemenag), tanggal Hijriah hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025 adalah 8 Safar 1447 H. Berikut kalender lengkapnya.
Selasa, 29 Juli 2025 M/4 Safar 1447 H
Rabu, 30 Juli 2025 M/5 Safar 1447 H
Kamis, 31 Juli 2025 M/6 Safar 1447 H
Jumat, 1 Agustus 2025 M/7 Safar 1447 H
Sabtu, 2 Agustus 2025 M/8 Safar 1447 H
Ahad, 3 Agustus 2025 M/9 Safar 1447 H
Senin, 4 Agustus 2025 M/10 Safar 1447 H
Selasa, 5 Agustus 2025 M/11 Safar 1447 H
Rabu, 6 Agustus 2025 M/12 Safar 1447 H
Kamis, 7 Agustus 2025 M/13 Safar 1447 H
Jumat, 8 Agustus 2025 M/14 Safar 1447 H
Sabtu, 9 Agustus 2025 M/15 Safar 1447 H
Ahad, 10 Agustus 2025 M/16 Safar 1447 H
Senin, 11 Agustus 2025 M/17 Safar 1447 H
Selasa, 12 Agustus 2025 M/18 Safar 1447 H
Rabu, 13 Agustus 2025 M/19 Safar 1447 H
Kamis, 14 Agustus 2025 M/20 Safar 1447 H
Jumat, 15 Agustus 2025 M/21 Safar 1447 H
Sabtu, 16 Agustus 2025 M/22 Safar 1447 H
Ahad, 17 Agustus 2025 M/23 Safar 1447 H
Senin, 18 Agustus 2025 M/24 Safar 1447 H
Selasa, 19 Agustus 2025 M/25 Safar 1447 H
Rabu, 20 Agustus 2025 M/26 Safar 1447 H
Kamis, 21 Agustus 2025 M/27 Safar 1447 H
Jumat, 22 Agustus 2025 M/28 Safar 1447 H
Sabtu, 23 Agustus 2025 M/29 Safar 1447 H
Ahad, 24 Agustus 2025 M/30 Safar 1447 H
Bacaan Sholawat Munjiat: Arab, Latin dan Artinya
Mengutip laman NU Online, berikut lafal Sholawat Munjiyat secara lengkap dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât
Artinya: Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.
Arti dari Shalawat Munjiyat sendiri adalah “Shalawat Penyelamat”. Bacaan shalawat tersebut berasal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh salah satu orang ‘arif.
Shalawat Munjiyat ini biasa dilafalkan pada awalan bacaan doa-doa, khususnya pada saat bacaan doa tahlil. Masyhur sekali bahwa doa yang diawali dengan membaca shalawat munjiyat ini akan cepat terkabulkan, tentu atas seizin Allah subhanahu wa ta’ala.
Selain itu, bacaan shalawat munjiyat juga dianjurkan untuk dibaca sebagai dzikir pada saat setelah melaksanakan shalat hajat, dengan harapan agar hajat yang diinginkan segera terpenuhi. Shalawat Munjiyat juga banyak tercantum dalam wirid-wirid dan hizib-hizib yang biasa diamalkan di banyak pesantren.
Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya keutamaan membaca Shalawat Munjiyat ini. Namun meski begitu, akan lebih afdhal jika dalam mengamalkan shalawat munjiyat atas petunjuk dari seorang guru (mujiz) yang mengarahkan kita untuk mengamalkan membaca shalawat munjiyat, agar kadar bacaan yang kita amalkan dapat lebih efektif dan proposional. Wallahu a’lam.