Liputan6.com, Jakarta - Memahami ayat tentang toleransi dalam Al-Qur’an penting untuk menjaga kerukunan sosial dalam hidup bermasyarakat. Ini karena ayat-ayat tersebut mengajarkan untuk tidak memaksakan kehendak agama dan menghormati perbedaan keyakinan masing-masing individu.
Mempelajari ayat tentang toleransi baik itu dalam urusan agama, hukum, dan lainnya, dapat mencegah konflik dan perpecahan, serta memperkuat persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat yang beragam.
Dalam agama Islam, prinsip yang diajarkan dalam ayat tentang toleransi tidak hanya sebatas tidak mengusik, tetapi justru aktif menunjukkan kebaikan dan perlakuan adil terhadap sesama manusia. Ini termasuk bagi yang berbeda agama atau keyakinan sekalipun.
Berikut Liputan6.com ulas ayat tentang toleransi tersebut lengkap teks Arab, latin, arti, dan penafsirannya.
Ayat Tentang Toleransi 1-5
1. Surah Al-Mumtahanah Ayat 8
لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS Al-Mumtahanah: 8).
Dalam ayat ini, Allah SWT mengizinkan umat Islam untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada orang-orang yang tidak menyakiti mereka karena agama. Ini menunjukkan sebuah toleransi, kebaikan, dan keadilan harus ditunjukkan kepada siapa pun yang tidak mengancam, terlepas dari perbedaan agama.
Toleransi bukan berarti mencampuradukkan keyakinan, melainkan menjaga hubungan baik dengan sesama umat manusia yang hidup berdampingan.
Allah SWT dalam ayat tentang toleransi ini menghendaki umat Islam untuk berlaku adil dan baik tanpa memandang latar belakang agama mereka, selama mereka tidak memerangi atau mengusir umat Muslim.
2. Surah Al-Mumtahanah Ayat 13
لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ ٨
Artinya: "Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah: 13)
Mirip seperti ayat tentang toleransi sebelumnya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk bersikap baik dan adil kepada siapa saja yang tidak memusuhi, mengusir, atau memerangi dalam urusan agama.
Kebaikan dan keadilan bersifat universal, sehingga umat Islam diizinkan berinteraksi dan menjalin hubungan yang baik dan damai dengan kelompok lain.
3. Surah Al-Baqarah Ayat 178
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِصَاصُ فِى ٱلْقَتْلَى ۖ ٱلْحُرُّ بِٱلْحُرِّ وَٱلْعَبْدُ بِٱلْعَبْدِ وَٱلْأُنثَىٰ بِٱلْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِىَ لَهُۥ مِنْ أَخِيهِ شَىْءٌ فَٱتِّبَاعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ وَأَدَآءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَٰنٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ ٱعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).
Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.
Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.” (QS Al-Baqarah: 178).
Ini ayat tentang toleransi yang berhubungan dengan hukum dasar qishash (hukuman setimpal) bagi pelaku pembunuhan. Ada toleransi (wujud kasih sayang) melalui pilihan kepada korban untuk memberikan maaf dan menerima diyat (denda atau kompensasi).
Pada dasarnya prinsip qishash adalah kesetaraan, yakni antara orang merdeka dengan orang yang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan sesama wanita.
Jika pemaafan diberikan sebagai toleransi, hukum qishash dapat digantikan dengan pembayaran diyat. Proses tersebut harus dilakukan secara baik-baik oleh kedua belah pihak. Ketentuan adanya toleransi dalam hukuman ini merupakan keringanan dan rahmat dari Allah SWT.
4. Surah Al-Kafirun Ayat 1-6
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
"Katakanlah (Muhammad): ‘Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah, untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (QS Al-Kafirun: 1-6).
Ini ayat tentang toleransi yang berhubungan dengan aqidah seorang muslim. Muslim dan orang kafir memiliki perbedaan mendasar dalam hal kepercayaan pada Tuhan dan cara penyembahan, sehingga tidak mungkin ada kompromi dalam hal itu.
Sementara dalam kehidupan sosial, Islam mengajarkan untuk bisa saling menghormati kebebasan beragama orang lain (Untukmu agamamu). Namun, tetap tanpa mengabaikan kebebasan diri untuk memeluk dan menjalankan agama Islam yang diyakininya (dan untukku agamaku).
5. Surah Al-Baqarah Ayat 256
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ٢٥٦
"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat.
Siapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Ada dua hal yang dijelaskan dalam ayat tentang toleransi ini, yakni sebuah prinsip toleransi dalam beragama dan pentingnya keimanan kepada Allah SWT.
Pertama, menegaskan tidak ada paksaan dalam memeluk agama karena kebenaran dan kesesatan sudah jelas terpisah. Maka dari itu, memaksa seseorang adalah perbuatan yang tidak dibenarkan.
Kedua, Allah SWT memberikan penegasan bahwa iman menjadi pegangan terkuat. Iman setara dengan berpegang pada tali yang sangat kuat, sehingga tidak akan putus atau terjerumus dalam kesesatan dalam bentuk apapun.
Ayat Tentang Toleransi 6-10
6. Surah Al-Hujurat Ayat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan.
Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat: 13).
Ayat tentang toleransi yang menerangkan tentang keanekaragaman suku. Semua manusia berasal dari satu asal yang sama, yakni Nabi Adam dan Siti Hawa. Sementara itu, keragaman suku serta bangsa menjadi salah satu cara Allah agar manusia dapat saling mengenal, bukan untuk saling membeda-bedakan atau membanggakan dirinya sendiri.
Allah menegaskan bahwa kemuliaan seseorang di sisi-Nya diukur dari tingkat ketakwaan, bukan dari latar belakang suku, ras, atau harta benda yang dirahmatkan kepadanya.
7. Surah Yunus Ayat 40-41
وَمِنْهُمْ مَنْ يُؤْمِنُ بِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ لَا يُؤْمِنُ بِهِ ۚ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِينَ . وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ ۖ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
"Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Quran), dan di antaranya ada (pula) ada orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah: ‘bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu.
Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak pertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS Yunus: 40-41).
Ayat tentang toleransi yang mengajarkan prinsip toleransi beragama yang pada saat itu ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Pesan utama dalam ayat tentang toleransi tersebut, penegasan tanggung jawab setiap manusia di hadapan Tuhannya.
Oleh karena itu, umat Islam diperintahkan untuk senantiasa selalu menghormati pilihan orang lain dan tidak memaksakan keyakinan kepada mereka.
8. Surah Yunus Ayat 99
وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَاٰمَنَ مَنْ فِى الْاَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيْعًاۗ اَفَاَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتّٰى يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ
"Seandainya Tuhanmu menghendaki, tentulah semua orang di bumi seluruhnya beriman.
Apakah engkau (Nabi Muhammad) akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang-orang mukmin?"
Allah SWT melalui ayat ini mengajarkan toleransi dengan menekankan keimanan harus datang dari kesukarelaan hati, bukan paksaan.
Sesungguhnya, jika Allah SWT menghendaki niscaya semua manusia akan beriman. Tetapi, karena Dia menciptakan keragaman keyakinan, hal ini menunjukkan adanya kebebasan manusia untuk memilih. Sementara tugas para nabi hanyalah menyampaikan risalah, bukan memaksakannya.
Ayat tentang toleransi ini pada saat pertama kali diturunkan, menjadi penghibur bagi Nabi Muhammad SAW karena tidak bisa memaksa siapapun untuk menerima ajaran. Bahkan kepada orang-orang terdekatnya.
9. Surah Al-Hajj Ayat 40
ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَٰتٌ وَمَسَٰجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا ٱسْمُ ٱللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ
“(Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: ‘Tuhan kami hanyalah Allah’.
Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain.
Tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS Al-Hajj: 40).
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan prinsip toleransi dan kebebasan beragama yang menekankan bahwa siapa saja berhak untuk melindungi “hak beribadah” mereka. Ayat tentang toleransi yang mengisahkan kaum Muslimin yang diusir secara zalim dari tempat tinggal mereka hanya karena beriman kepada Allah SWT.
Pada ayat tersebut diberi pengandaian juga, bahwa seandainya Allah SWT tidak menolak kezaliman sebagian manusia dengan sebagian lainnya, maka tempat-tempat ibadah dari semua agama (seperti biara, gereja, rumah ibadat Yahudi, dst) akan dihancurkan oleh-Nya.
10. Surah Al-Khaf Ayat 29
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu.
Maka, siapa yang menghendaki (beriman), hendaklah dia beriman dan siapa yang menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.”
Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang zalim yang gejolaknya mengepung mereka.
Jika mereka meminta pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi air seperti (cairan) besi yang mendidih yang menghanguskan wajah.
(Itulah) seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang paling jelek."
Ayat ini mengandung pemaknaan dari toleransi yang terbatas dan penekanan pada kebebasan memilih keyakinan masing-masing. Di mana Allah SWT memberikan kebebasan kepada setiap umat manusia untuk memilih beriman atau kafir, tetapi tidak lupa memberi penegasan dari konsekuensi atas pilihan tersebut.
Bagi mereka umat yang memilih iman, pasti akan mendapatkan balasan berupa pahala yang memudahkan. Sementara bagi yang memilih menjadi kekafiran atau zalim terhadap dirinya sendiri, akan mendapatkan balasan neraka yang mengerikan.
FAQ
1. Apa makna utama dari ayat tentang toleransi dalam Al-Qur’an?
Ayat-ayat tersebut menekankan penghormatan terhadap perbedaan, keadilan, dan larangan memaksa keyakinan.
2. Surah apa saja yang memuat ajaran toleransi?
Di antaranya Al-Mumtahanah, Al-Baqarah, Al-Kafirun, Al-Hujurat, Yunus, Al-Hajj, dan Al-Kahf.
3. Mengapa toleransi penting dalam Islam?
Karena menjadi dasar keharmonisan sosial dan mencegah konflik antar manusia.
4. Apakah Islam membolehkan paksaan dalam agama?
Tidak, sebab Al-Baqarah ayat 256 menjelaskan tidak ada paksaan dalam memeluk agama.
5. Apa hubungan toleransi dengan keadilan?
Islam mengajarkan perlakuan adil kepada semua pihak selama tidak memusuhi atau menzalimi.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424308/original/005831300_1764139219-Pernikahan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405529/original/098852900_1762486960-Majelis_Ilmu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424526/original/011520200_1764144843-Ilustrasi_Tidur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405874/original/079886700_1762501732-Berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424422/original/074791000_1764142150-Daging_Babi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424058/original/076374400_1764131363-Sholat_berjamaah_di_rumah.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4840923/original/066809800_1716467767-Ilustrasi_haji__Ka_bah__Islami__muslim.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424215/original/085499100_1764136424-Sholawat_Khobbiri.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288278/original/027721100_1752903757-WhatsApp_Image_2025-07-19_at_12.33.52_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4035011/original/027443700_1653624347-sick-man-sweater-scarf-holding-cup-tea-while-having-cough.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3989128/original/096644500_1649396762-shutterstock_1723409665.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424037/original/048660500_1764130779-sholawat_ujang_bustomi.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365524/original/054763800_1759199598-Wanita_muslim_membaca_buku_di_kasur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376360/original/049261700_1760001962-Ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4377921/original/034602000_1680202666-LAFAL_ISTIGHFAR.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285465/original/042576000_1752678571-Screen_Shot_2025-07-16_at_22.02.59.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/937364/original/035696900_1437967494-20150727-Hari-Pertama-Masuk-Sekolah-Jakarta3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3430882/original/001310400_1618561331-20210416-Itikaf-Masjid-Kubah-Emas-8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423472/original/065770100_1764063704-masjid_di_malam_nisfu_syaban.png)





























