7 Doa Ketika Sakit untuk Diri Sendiri dari Sumber Al-Qur'an dan Hadis, Lengkap Penjelasannya

18 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Doa ketika sakit untuk diri sendiri menjadi bagian etika seorang hamba saat tertimpa musibah, di luar ikhtiar lahir seperti berobat. Dalam Islam sakit dipahami bukan sekadar gangguan fisik, melainkan juga sebagai ujian dari Allah SWT, yang bertujuan untuk menyadarkan hamba-Nya agar kembali merendahkan diri dan mengenal nama-Nya yang indah, Asy-Syafi' (Maha Menyembuhkan).

Merujuk Al-Fawatih Jurnal Kajian al-Qur’an dan Hadis: Interpretasi Ayat-Ayat Syifa dan Relevansinya terhadap Kesehatan Masa Kini, Riza Awal Novanto dkk, kesehatan dipandang sebagai salah satu anugerah terbesar dari Allah SWT. Kesehatan itu meliputi fisik, mental dan spiritual.

Saat sakit, Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan ikhtiar (usaha) sembuh. Di samping pengobatan medis, ada jalan pengobatan spiritual yang berpusat pada ayat-ayat Al-Qur'an, doa, dan dzikir.

Dalil yang menjadi landasan etika seorang hamba ketika sakit adalah doa Nabi Ibrahim AS, yang artinya: "Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkanku." (QS. Asy-Syu'ara' [26]: 80)

1. Doa Kesembuhan

Dalam praktiknya, Islam menganjurkan pengobatan secara lahir maupun batin. Sebab, seringkali penyakit tak selalu berasal dari gangguan lahir, namun karena mental.

Merujuk Journal Islamic Education: Penyembuhan Berbagai Penyakit Menurut Persepektif Islam, Dewi Sarianti dan Yuniza Nasywa Rini dalam Al-Qur'an, penyembuhan dalam perspektif Islam ada dua jenis. Pertama adalah pengobatan medis, yaitu pengobatan yang menggunakan obat-obatan dan peralatan medis. Dan yang kedua adalah pengobatan spiritual, yaitu pengobatan yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an, doa, dan zikir.

Berikut ini adalah doa-doa ketika sakit, disarikan dari sumber di atas, merujuk Al-Qur'an dan hadis, serta ijma' ulama:

 اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَاسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Latin: Allahumma rabban-naas adzhibil-ba'sa isyfi antasy-syaafii laa syifaa'a illaa syifaa'uka syifaa'an laa yughadiru saqaman

Artinya: "Ya Allah Tuhan semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas penyakit."

Doa ini diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:

Bahwasanya Nabi ﷺ apabila menjenguk orang sakit, beliau membaca:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا. (HR. Bukhari no. 5743 dan Muslim no. 2191)

Hadis ini merupakan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca ketika menjenguk orang sakit atau ketika seseorang mendoakan kesembuhan untuk diri sendiri.

Dalam Fath al-Bari (10/208), Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa doa ini mengandung pengakuan bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang mampu menyembuhkan, bukan obat, dokter, atau sebab duniawi lainnya. Semua sebab hanya bekerja dengan izin-Nya.

2. Doa Ketika Merasakan Sakit

 بِسْمِ اللَّهِ . أَعُوْذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

Latin: Bismillah (3x) A'uudzu billahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru (7x)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari segala kejahatan yang menimpaku dan segala yang saya khawatirkan."

Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim.

Dari Utsman bin Abi Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku mengadu kepada Rasulullah tentang rasa sakit yang ada pada tubuhku. Beliau bersabda: “Letakkan tanganmu di tempat yang sakit, lalu bacalah: Bismillah (tiga kali). Kemudian bacalah tujuh kali: A‘ūdzu billāhi wa qudratihi min syarri mā ajidu wa uhādziru.” (HR. Muslim no. 2202)

Hadis ini menunjukkan tuntunan Nabi SAW untuk doa penyembuhan diri (ruqyah syar’iyyah).

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa doa ini berfungsi sebagai ruqyah untuk menghilangkan rasa sakit dengan memohon perlindungan kepada Allah.

3. Doa Nabi Ayyub AS

رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Latin: Rabbi annii massaniyad-dhurru wa anta arhamur-raahimiin

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."

Doa ini diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 83. Ini adalah doa yang dipanjatkan Nabi Ayyub AS ketika diuji dengan penyakit kulit yang sangat berat. Doa ini mengajarkan kita untuk tetap bersabar dan berserah diri kepada Allah SWT meski dalam kondisi sakit yang parah.

Kisah Nabi Ayyub AS memberikan teladan luar biasa tentang kesabaran dalam menghadapi ujian sakit. Meski mengalami penyakit kulit yang sangat berat hingga dijauhi banyak orang, beliau tetap tabah dan tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan Nabi Ayyub AS ini diabadikan dalam Al-Quran sebagai pembelajaran bagi umat Islam dalam menghadapi ujian sakit.

4. Doa untuk Sakit Kepala dan Demam

Islam mengajarkan doa-doa khusus untuk berbagai jenis penyakit yang dapat diamalkan sesuai dengan kondisi yang dialami. Doa diberi kesembuhan dari penyakit ini telah diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW melalui hadits-hadits yang shahih.

 بِسْمِ اللهِ الْعَظِيمِ نَعُوذُ بِاللهِ الْكَبِيرِ مِنْ شَرِّ النَّارِ

Latin: Bismillahil 'Azhimi na'udzu billahil Kabir min syarri an-nar

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Besar, kami berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dari kejahatan panasnya api."

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ mengajarkan doa perlindungan dari api neraka dengan bacaan: بِسْمِ اللهِ الْعَظِيمِ، نَعُوذُ بِاللهِ الْكَبِيرِ مِنْ شَرِّ النَّارِ (HR. Ahmad dan An-Nasa’i dalam Amal al-Yaum wal-Lailah)Doa ini masuk dalam kumpulan doa perlindungan (isti‘ādzah) yang dibaca untuk memohon keselamatan dari azab dan bahaya.

Ibn Katsir menjelaskan bahwa doa semacam ini adalah bentuk isti‘ādzah dengan menyebut nama dan sifat keagungan Allah: Al-‘Azhīm dan Al-Kabīr. Dalam konteks kesembuhan, api neraka tersebut relevan dengan kondisi demam yang dialami. Pada intinya adalah pada doa isti'adzah.

5. Doa Saat Luka Terbakar, Tersengat, Bisul atau Sejenisnya

 اللَّهُمَّ مُطْفِئَ الْكَبِيرِ وَمُكْبِرَ الصَّغِيْرِ أَطْفِتْهَا عَنِّي

Latin: Allaahumma muthfi'al kabiiri, wa mukbirash shaghiiri, athfi'haa 'annii

Artinya: "Ya Allah, Pemadam (api) yang besar dan Pembesar (api) yang kecil, padamkanlah dariku apa yang aku rasakan."

Doa ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad dan juga dicantumkan oleh An-Nasa’i dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah. Redaksinya disebut sebagai doa menghadapi api atau panas.

Dalam riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah ﷺ mengajarkan doa ketika seseorang merasakan panas atau terkena api:

Walaupun sebagian ulama menganggap sanadnya hasan li ghairihi, doa ini tetap dipraktikkan dalam konteks ruqyah terhadap rasa panas, sengatan, atau luka bakar, atau penyakit kulit lainnya, seperti bisul.

6. Doa untuk Mengurangi Bengkak dan Nyeri

 اللَّهُمَّ مُصَغَرَ الْكَبِيرِ وَمُكَبِّرَ الصَّغِيْرِ صَغَرُ مَا بِي

Latin: Allaahumma mushagh-ghiral kabiiri, mukabbirash shaghiiri, shaghghir maa bii

Artinya: "Ya Allah, Dzat yang mengecilkan yang besar dan membesarkan yang kecil, kecilkanlah sesuatu yang bengkak pada diriku."

Doa ini disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad dan juga disebut dalam beberapa kitab Amal al-Yaum wa al-Lailah. Riwayatnya datang dari sebagian sahabat sebagai doa meredakan rasa sakit atau gangguan fisik.

Sebagian ulama menganggap sanadnya lemah tetapi boleh diamalkan dalam konteks doa umum dan ruqyah syar‘iyyah, karena isinya baik, tidak bertentangan dengan syariat, dan masuk dalam bab doa mutlak.

Ibn al-Qayyim dalam Zād al-Ma‘ād menjelaskan bahwa doa-doa seperti ini termasuk ruqyah syar‘iyyah yang maknanya benar dan selaras dengan kaidah syariat.

7. Doa Memohon Rahmat dan Kesembuhan 

Doa ini memohon kesembuhan dengan menyebut nama Allah Yang Maha Penyayang dan bersandar pada rahmat-Nya.

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Latin: Laa ilaaha illallaa-hul 'azhiimul haliim. Laa ilaaha illallaa-hu rabbul 'arsyil 'azhiim. Laa ilaaha illallaa-hu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul 'arsyil kariim.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arsy yang Agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, Tuhan bumi, dan Tuhan Arsy yang Mulia."  (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa ini dianjurkan dibaca saat seseorang sedang merasa sakit atau sedang tertimpa musibah yang berat.

Hikmah Berdoa Ketika Sakit

Berdoa saat sakit adalah inti dari pengobatan spiritual (ruqyah syar'iyyah) dan membawa dampak fundamental pada iman, psikologi, dan nasib seorang mukmin:

1. Penguatan Tauhid (Asy-Syafi')

Doa menegaskan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Penyembuh (Asy-Syafi'). Kesembuhan, meskipun melalui medis, adalah izin dan kehendak-Nya.

2. Kaffarah (Penggugur Dosa)

Penyakit yang diiringi doa dan kesabaran berfungsi sebagai alat pembersih (kaffarah) yang menghapus dosa-dosa dan kesalahan masa lalu.

3. Meningkatkan Derajat

Sakit yang diterima dengan rida dan doa akan mengangkat derajat hamba di sisi Allah, menjadi bekal pahala yang besar di akhirat.

4. Ketenangan Batin (Syifa' Hati)

Doa melepaskan kecemasan, ketakutan, dan kegelisahan, memberikan penyembuhan spiritual (syifa' lima fiish-shuduur) yang vital bagi pemulihan.

5. Momen Qurb (Kedekatan)

Sakit menjadi momen emas di mana hati paling tulus dan merendah, sehingga doa yang dipanjatkan lebih dekat kepada pengabulan dan mendekatkan hamba kepada Penciptanya.

6. Memperkuat Ikhtiar

Doa bukan berarti pasrah buta, melainkan memberikan energi spiritual untuk melaksanakan ikhtiar (usaha) mencari pengobatan medis secara maksimal.

7. Sikap Rida terhadap Takdir

Doa membantu seorang mukmin menerima ketentuan sakit sebagai takdir Allah, sehingga ia dapat menghadapi proses penyembuhan dengan kesabaran yang indah (sabr jamil).

People Also Talk:

1. Apa doa untuk diri sendiri yang sedang sakit?

Doa Kesembuhan untuk Diri Sendiri

“Allahumma rabban-nasi adzhibil-ba'sa isyfi antas-syafii laa syifaa-a illa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqama.”

2. Dzikir apa untuk kesembuhan penyakit?

Kumpulan Doa untuk Kesembuhan Orang Sakit Lengkap Arab Latin dan Terjemahnya. Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzhalimin. Artinya: Tiada Tuhan selain Engkau, Allah. Mahasuci Engkau.

3. Apa doa yang paling kuat untuk kesembuhan?

Allahumma rabban-naas adzhibil-basa isyfi antasy-syaafii laa syifaa'a illaa syifaa uka syifaa'an laa yughadiru saqaman. Artinya: "Ya Allah Tuhan semua manusia hilangkan dan sembuhkanlah sakit ini. Tiada yang dapat menyembuhkan kecuali kesembuhan dari-Mu. Kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas penyakit."

4. Apa doa Rasulullah ketika sakit?

Doa Rasulullah Ketika Menjenguk Orang Sakit. Artinya: “Ya Allah, Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit, sembuhkanlah, Engkau-lah Dzat Yang Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.”

5. Surat apa yang dibaca saat sakit?

Mengamalkan Surah Al Mu'awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) Dalam agama Islam yang di mana surat Al-Quran menjadi pedoman hidup, maka beberapa suratnya diyakini bisa dibaca untuk memberikan kesembuhan atas penyakit yang sedang diderita.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |