Liputan6.com, Jakarta Wudhu merupakan salah satu ibadah yang lekat dengan sholat. Bahkan sahnya sholat juga bergantung pada wudhu, tanpa wudhu, kondisi berhadats kecil akan membuat sholat tidak diterima. Seperti ibadah pada umumnya ada sunnah wudhu yang harus diikuti berdasarkan ajaran Rasulullah SAW.
Mengetahui sunnah dalam berwudhu bukan hanya tentang ibadah. Menurut buku
Kedahsyatan Wudhu halaman 49, wudhu merupakan ritual yang bisa mengaktifkan titik biologis. Bagian yang dibasuh dan dipijat merupakan pintu masuk utama bakteri hingga titik syaraf.
Seperti sunnah wudhu saat menyelai jari dengan air, di tangan merupakan titik syaraf yang bisa memperlancar peredaran darah. Terlepas dari manfaat wudhu, tata cara berwudhu wajib diikuti umat Islam agar ibadah semakin sempurna. Pasalnya di setiap gerakan wudhu yang disunnahkan Rasulullah ini jika dilakukan secara benar akan mendatangkan banyak pahala.
Seperti namanya, wudhu merupakan cara untuk membersihkan diri dari hadas. Menurut buku Rahasia Butiran Air Wudhu Menurut Al Quran dan As Sunnah karya Ust. Mukhsin Matheer · 2014, halaman 5, wudhu memiliki arti al wadha’ah atau kebersihan dan kecerahan.
Sedangkan dalam buku Fiqih Sunnah Jilid 1 karangan Sayyid Sabiq, 2017 halaman 55, sunnah wudhu dijelaskan secara rinci apa saja praktik yang dilakukan Rasulullah SAW saat menunaikan wudhu.
1. Membaca Basmalah dan Niat
Niat menjadi awal seseorang dalam beribadah, termasuk wudhu. Wudhu menjadi bagian dari ibadah yang harus dimulai dengan kebaikan atas nama Allah SWT. Dijelaskan dalam sebuhah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud hadis nomor 399 disebutkan:
صَلَاةَ لِمَنْ لا وُضُوءَ لَهُ وَلَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
"(Tidak sah) shalat seseorang tanpa wudhu, dan (tidak sempurna) wudhu seseorang yang tidak menyebu asma Allah (dalam wudhunya)."
2. Bersiwak
Sebenarnya, siwak merupakan kayu yang digunakan di zaman Rasulullah untuk menggosok gigi. Namun dalam hal ini Rasulullah SAW membersihkan mulut saat berwudhu. Rasulullah biasa bersiwak saat bangun tidur, saat berwudhu, hingga saat hendak membaca Al Quran.
Meski dulu bersiwak harus dengan kayu dari pohon Arak, bersiwak saat wudhu cukup menggunakan jari telujuk. Seperti dijelaskan dalam hadis berikut: , "Wahai Rasulullah, apakah orang yang sudah tidak memiliki gigi disunnahkan juga untuk bersiwak?" Kata Rasulullah,
نَعَمْ. قُلْتُ كَيْفَ يَصْنَعُ؟ قَالَ: يُدْخِلُ إِصْبِعَهُ فِي فِيْهِ
"Ya." Aku berkata kepada beliau. "Bagaimana caranya?" Jawab beliau, "Dengan cara memasukkan jari-jari ke mulutnya. "
3. Membasuh Kedua Telapak Tangan di Awal
Orang yang tergesa-gesa dalam berwudhu terkadang melewatkan membasuh kedua telapak tangan sebelum berwudhu. Rasulullah SAW berwudhu dan beliau membasuh telapak tangan sebanyak 3 kali. Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda dan diriwayatkan oleh Bukhari di dalam Shahih Bukhari, Kitab al-Wudhû':
"Jika salah seorang dari kalian terbangun dari tidurnya, maka janganlah memasukkan tangannya ke dalam bak mandi, hingga ia mencucinya tiga kali. Sebab ia tidak tahu, di mana tangannya berada (saat tidur). "
4. Membasahi Janggut
Dijelaskan dalam shahih Abu Dawud nomor 133, ketika berwudhu, Rasulullah SAW menggosok kedua sisi wajah beliau dengan pelan. Kemudian beliau membasuh jenggot sebanyak dua kali menggunakan jari-jari tangan.
5. Membersihkan Sela-Sela Jari
Perintah menyempurnakan wudhu lewat sunnah wudhu selanjutnya ialah membersihkan sela-sela jari. Hal ini dijelaskan dalam Hadis Abu Dawud nomor 148.
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ إِذَا تَوَضَّأَ يَدْلُكُ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ بِخِنْصَرِهِ
"Saya melihat Rasulullah SAW apabila berwudhu beliau menggosok sela jari-jari kakinya dengan jari kelingkingnya." (HR. Abu Dawud, At-Turmidzi, Ibnu Majah)
6. Memulai dengan Bagian Kanan
Bagian tubuh kanan selalu diibaratkan simbol kebaikan. Baik dalam Al Quran maupun rasulullah yang mengawali wudhu dengan sisi kanan tubuh.
Aisyah dalam sebuah hadis menceritakan Rasulullah selalu memulai mengerjakan sesuatu dengan bagian kanan. Seperti mengenakan sandal, bersuci, bahkan dalam segala hal.
7. Membasuh Sebanyak 3 Kali
Setiap bagian anggota tubuh yang dibasuh saat berwudhu dianjurkan untuk membasuhnya sebanyak 3 kali. Hal ini dijelaskan dalam sebuah riwayat
menunjukkan bahwa pada umumnya beliau membasuh anggota tubuh sebanyak tiga kali. Jika ada riwayat yang menceritakan hal lain, maka hal tersebut hanya untuk menunjukkan bahwa membasuh sebanyak tiga kali bukanlah hal yang wajib.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Sunan Abi Dawud, Kitâb ath-Thaharah, Amru bin Syuaib ra. menceritakan, ada seorang a'râbî (orang Arab pedalaman) datang menemui Rasulullah Saw., dan bertanya mengenai wudhu. Rasulullah lalu mencontohkan cara berwudhu kepadanya dengan tiga kali siraman. Lalu beliau bersabda,
هَذَا الْوُضُوءُ فَمَنْ زَادَ عَلَى هَذَا فَقَدْ أَسَاءَ أَوْ تَعَدَّى أَوْ ظَلَمَ.
"Beginilah cara berwudhu. Siapa saja yang menambah-nambahi, maka ia telah melakukan sesuatu yang buruk, melampaui batas, dan berbuat zalim. "
8. Memperluas Cakupan Basuhan
Diriwayatkan oleh Bukhari di dalam Shahih Bukhari, Kitâb al-Wudhů bahwa Rasulullah menggambarkan sisa sisa air wudhu sebagai gambaran wajah yang putih cemerlang. Sunnah wudhu ini dianjurkan untuk memperluas basuhan wudhu di lengan atas, wajah, hingga atas mata kaki.
Abu Hurairah ra. bercerita bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرَّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ. إِنَّ أُمَّتِي يَأْتُونَ
"Sungguh, umatku akan datang pada hari Kiamat dengan wajah putih dan cemerlang, sebab sisa-sisa wudhu."
9. Hemat Air
Saat berwudhu, air menjadi kunci utama dalam bersuci. Rasulullah SAW yang hidup di tanah gersang Makkah dan Madinah tentu terbatas air jika dibandingkan di Indonesia. Namun dalam hal ini menghemat air tetap menjadi sunnah. Pasalnya Allah sendiri tidak menyukai orang yang boros.
Berlebihan dalam menggunakan air wudhu adalah tidak sesuai syar’i. Misalnya membasuh lebih dari 3 kali dan terlalu banyak membuang air.
10. Menggosok Tubuh yang Disucikan
Dalam hal ini menggosok bisa dilakukan bersamaan dengan air yang disiramkan atau sesudahnya. Rasulullah berwudhu dengan menggunakan air sebanyak 3 mud dan menggosokkan kedua lengan beliau.
Menggosokkan air saat berwudhu juga menjadi keutamaan tersendiri saat berwudhu. Salah satunya bisa membersihkan dengan detail anggota tubuh dalam wudhu.
11. Melakukan dengan Segera
Tata cara dalam wudhu adalah secara runtut dan dilakukan beriringan langkahnya. Dalam hal ini menjadi sunnah wudhu tidak menunda-nunda melakukan langkah berwudhu selanjutnya. Mulai dari membasuh telapak tangan sampai membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
12. Sholat Dua Rakaat Setelah Wudhu
Sunnah Wudhu selanjutnya yang sering terlewat ialah sholat sunnah dua rakaat setelah wudhu atau sholat Thahur. Hal ini dijelaskan dalam riwayat populer bahwa mantan hamba sahaya bernama Bilal, langkah kakinya di Surga didengarkan oleh Rasulullah.
Bilal menjawab ia tak pernah meninggalkan sholat dua rakaat setelah berwudhu baik malam maupun siang hari. Kisah hadis terebut diriwayatkan dalam Bukhari di dalam Shahih Bukhari, Kitâb al-Jum'ah.
QNA Seputar Wudhu
Tidak hafal bacaan wudhu apakah sah?
Wudhu tetap sah meskipun tidak hafal bacaan doa wudhu karena bacaan doa adalah sunnah, bukan syarat sahnya wudhu. Yang terpenting adalah memenuhi rukun wudhu secara fisik, yaitu membasuh dan mengusap anggota tubuh yang diwajibkan. Membaca doa adalah amalan tambahan yang dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah, tetapi tidak membatalkan wudhu jika tidak dilakukan atau tidak hafal.
Apakah sah wudhu hanya membaca bismillah?
Tidak. Wudu tidak sah hanya dengan membaca bismillah karena wudu adalah tindakan fisik membasuh anggota tubuh, bukan hanya ucapan. Membaca bismillah adalah sunnah yang sangat dianjurkan, tetapi wudu hanya sah jika rukun-rukunnya terpenuhi, yaitu membasuh seluruh anggota tubuh yang wajib secara berurutan.
Bagaimana mengetahui wudhu batal?
Faktor paling mendasar yang membatalkan wudu adalah ekskresi alami tubuh . Ini meliputi urine, feses, dan kentut. Setelah mengalami ekskresi ini, memperbarui wudu menjadi penting sebelum melanjutkan ibadah.
Memegang payudara sendiri apakah membatalkan wudhu?
Tidak, menyentuh payudara sendiri dengan telapak tangan tidak membatalkan wudhu. Hal yang membatalkan wudhu adalah menyentuh kemaluan (qubul) atau dubur sendiri atau orang lain secara langsung dengan telapak tangan atau jari.