Liputan6.com, Jakarta - Dajjal diriwayatkan akan muncul menjelang kiamat dan menebar fitnah di seluruh penjuru dunia, terkecuali dua Kota Suci (Haramain). Rasa khawatir fitnah Dajjal inipun muncul. Maka itu, penting bagi seorang muslim untuk mengetahui surat Al-Quran yang melindungi dari Dajjal.
Buku The Story Of Dajjal: Mengungkap Tanda-Tanda Kemunculan Dajjal dan Rahasia Selamat dari Fitnah Terbesar Akhir Zaman oleh Muhammad Muhlisin dijelaskan mengenai ciri-ciri, tanda-tanda kemunculan, hingga kiat agar selamat dari fitnah Dajjal berdasarkan Al-Qur’an, hadis shahih, serta kitab-kitab karya para ulama terkemuka.
Sementara, dalam Jurnal Kajian Sistematis Al-Qur'an Surat Al-Kahfi Ayat 1-10 oleh Farhan, dkk, terungkap ujian keimanan akan dialami oleh orang-orang yang beriman di akhir zaman dan merupakan hukuman bagi orang-orang yang tidak beriman dan menuhankan teknologi serta sains, yaitu kemunculan fitnah terbesar bagi manusia; Dajjal Al-Masih.
Lantas, surat apa yang melindungi dari Fitnah Dajjal? Jawabannya adalah Surat Al-Kahfi.
Bacaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-5:
Dalam beberapa hadits shahih, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk membaca sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal. Dalam riwayat lain disebutkan akhir-akhir surat Al Kahfi yang dibaca.
Intinya, surat Al Kahfi yang dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan yang lebih sempurna adalah menghafal seluruh ayat dari surat tersebut.
Surat ini berisi kisah-kisah ujian keimanan dan pelajaran penting tentang keteguhan iman, yang sangat relevan dengan fitnah besar yang akan dibawa oleh Dajjal. Berikut ini adalah bacaab surat Al-Kahfi ayat 1-10.
Bacaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-5:
1. الْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا
Latin: Alhamdu lillaahil-ladzii anzala 'alaa 'abdihil-kitaaba wa lam yaj'al lahu 'iwajaa
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak menjadikannya bengkok.
2. قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
Latin: Qayyiman liyundzira ba'san syadiidan mil ladunhu wa yubassyiral mu'miniinalladziina ya'maluunash-shaalihaati anna lahum ajran hasanaa
Artinya: Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,
3. مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
Latin: Maakitsiina fiihi abadaa
Artinya: Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
4. وَيُنذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا
Latin: Wa yundzira alladziina qaalut takhadzallaahu waladaa Artinya: Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."
5. مَّا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
Latin: Maa lahum bihi min 'ilmin wa laa li aabaaa'ihim kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim in yaquuluuna illaa kadzibaa
Artinya: Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
Bacaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-10
6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا
Latin: Fala'allaka baakhi'un nafsaka 'alaa aatsaarihim illam yu'minu bihaadzal hadiitsi asafaa
Artinya: Maka barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
7. إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
Latin: Innaa ja'alnaa maa 'alal ardhi ziinatal lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaa
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amalnya.
8. وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
Latin: Wa innaa laja'iluuna maa 'alaihaa sha'iidan juruzzaa
Artinya: Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
9. أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا
Latin: Am hasibta anna ash-haabal kahfi war-raqiimi kaanu min aayaatinaa 'ajabaa
Artinya: Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
10. إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Latin: Idz awa al-fityatu ilal-kahfi faqaaluu rabbanaa aatinaa mil ladunka rahmatan wa hayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa
Artinya: (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, berikanlah kami rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
Tafsir Al-Kahfi Ayat 1-10
Menurut dua mufassir besar, Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'an al-Adzim dan Prof Quraish Shihab dalam Buku Tafsir Al-Misbah, Surat Al-Kahfi ayat 1-10 mengandung pelajaran utama tentang keesaan Allah, kemurnian wahyu, peringatan terhadap kesyirikan, hakikat dunia sebagai ujian, serta pentingnya keteguhan iman dalam menghadapi cobaan:
Kesimpulan Tafsir Ibnu Katsir dan Quraish Shihab atas Surat Al-Kahfi Ayat 1-10:
1. Pokok-pokok Tauhid dan Peringatan
Baik Ibnu Katsir maupun Quraish Shihab menegaskan bahwa ayat-ayat awal Surat Al-Kahfi menekankan keesaan Allah, kemurnian wahyu Al-Quran, serta peringatan keras terhadap orang-orang yang menyekutukan Allah dan menuduh Allah memiliki anak. Ayat-ayat ini juga menegaskan bahwa Al-Quran adalah petunjuk lurus tanpa ada penyimpangan sedikit pun.
2. Ujian Kehidupan dan Nilai Amal
Kedua mufassir sepakat bahwa dunia dan segala isinya hanyalah perhiasan serta ujian bagi manusia, untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya. Allah mengingatkan bahwa segala sesuatu di bumi akan musnah, sehingga manusia hendaknya fokus pada amal saleh dan tidak tertipu oleh gemerlap dunia.
3. Kisah Ashabul Kahfi
sebagai Inspirasi ImanIbnu Katsir dan Quraish Shihab menyoroti kisah para pemuda Ashabul Kahfi sebagai contoh teladan keteguhan iman di tengah tekanan lingkungan yang penuh kemusyrikan. Doa mereka kepada Allah juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya memohon rahmat dan petunjuk dalam menghadapi ujian hidup.
4. Kedua mufassir tersebut menekankan agar umat Islam selalu memurnikan tauhid, memperbanyak amal saleh, dan meneladani Ashabul Kahfi dalam menjaga keimanan.
Kandungan Surat Al-Kahfi Ayat 1-10
Surat Al-Kahfi ayat 1-10 mengajarkan tentang keesaan Allah, kemurnian wahyu, peringatan terhadap kesyirikan, hakikat dunia sebagai ujian, pentingnya amal saleh, serta keteladanan Ashabul Kahfi dalam memohon pertolongan dan menjaga keimanan.
Berikut ini adalah kandungan surat Al-Kahfi ayat 1-10:
1. Pujian kepada Allah atas turunnya Al-Quran
Ayat-ayat awal memulai dengan memuji Allah yang telah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk yang lurus dan sempurna, tanpa ada penyimpangan di dalamnya.
2. Al-Quran sebagai Petunjuk dan Peringatan
Al-Quran berfungsi sebagai peringatan bagi orang-orang yang ingkar dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dengan jaminan pahala yang besar dan kekal.
3. Penolakan terhadap Keyakinan Allah punya Anak
Terdapat penegasan bahwa Allah tidak memiliki anak, dan tuduhan seperti itu adalah kebohongan besar tanpa dasar ilmu.
4. Kesedihan Nabi atas Penolakan Kaumnya
Allah menegur Nabi Muhammad SAW agar tidak terlalu bersedih hati atas penolakan kaumnya terhadap kebenaran yang beliau bawa.
5. Dunia sebagai Ujian Allah
menjelaskan bahwa segala sesuatu di muka bumi hanyalah perhiasan dan ujian untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya. Semua itu akan musnah dan kembali menjadi tanah tandus.
6. Kisah Ashabul Kahfi sebagai Tanda Kekuasaan Allah
Ayat-ayat ini mengisyaratkan kisah para pemuda Ashabul Kahfi, yang menjadi tanda kekuasaan Allah dan teladan bagi orang-orang yang ingin menjaga iman di tengah godaan zaman.
7. Doa Memohon Rahmat dan Petunjuk
Terdapat pelajaran tentang pentingnya memohon rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh para pemuda Ashabul Kahfi saat menghadapi tantangan keimanan.
Korelasi Kisah Ashabul Kahfi dengan Perlindungan dari Dajjal
Kisah Ashabul Kahfi (para pemuda penghuni gua) dan anjuran membaca Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal memiliki hubungan yang erat dalam hal keteguhan iman dan ujian keimanan.
1. Keteguhan Iman dalam Menghadapi Ujian
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang mempertahankan tauhid dan keimanan mereka di tengah lingkungan yang penuh kemusyrikan dan tekanan dari penguasa zalim. Mereka memilih bersembunyi di gua demi menjaga akidah dan menghindari fitnah (ujian) yang dapat menyesatkan mereka dari kebenaran.
2. Dajjal sebagai Fitnah Terbesar
Dajjal digambarkan dalam hadits sebagai fitnah terbesar bagi umat manusia di akhir zaman, yang akan menyesatkan banyak orang dengan tipu daya, kekuatan, dan keajaiban luar biasa. Hanya orang yang kuat imannya yang akan selamat dari godaan Dajjal.
3. Surat Al-Kahfi sebagai Benteng Keimanan
Rasulullah SAW menganjurkan membaca Surat Al-Kahfi, khususnya ayat-ayat awal, sebagai perlindungan dari fitnah Dajjal. Hal ini karena kandungan Surat Al-Kahfi, terutama kisah Ashabul Kahfi, mengajarkan tentang pentingnya menjaga keimanan, bersabar dalam ujian, dan berlindung kepada Allah dari godaan dunia dan kebatilan.
Catatan: Kisah Ashabul Kahfi menjadi simbol keteguhan iman di tengah fitnah dan ujian besar, sebagaimana fitnah Dajjal di akhir zaman. Membaca dan memahami Surat Al-Kahfi, serta meneladani sikap Ashabul Kahfi, adalah salah satu cara menjaga diri dan iman agar tidak mudah terjerumus dalam fitnah Dajjal yang menyesatkan.
Surat Al-Kahfi membekali umat Islam dengan nilai-nilai tauhid, kesabaran, dan tawakal yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi ujian terbesar tersebut.
Dalil Surat Al-Kahfi sebagai Perlindungan dari Dajjal
Berikut adalah dalil tentang Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal, dan penjelasan ulama:
1. Hadits 10 Ayat Pertama Surat Al-Kahfi
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Latin: “Man hafiza ‘ashra ayatin min awwali suratil kahfi ‘usima minad dajjal.”
Artinya: “Barang siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim, no. 809).
2. Hadits Sepuluh Ayat Terakhir
مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Latin: “Man qara’a ‘ashara ayatin min akhir suratil kahfi ‘usima min fitnatid dajjal.”
Artinya: “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari Surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” (HR. Ahmad, no. 21860. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6470)
3. Hadits Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Latin: “Man qara’a suratal kahfi fi yaumil jum’ah adhaa-a lahu minan nuri ma bainal jum’atain.”
Artinya: “Barangsiapa membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim, no. 3392, dan Al-Baihaqi; dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6470)
Imam Nawawi berkata, “(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut,". (Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi).
maksud terlindungi dari Dajjal adalah Allah akan menjaga orang tersebut dari fitnah dan tipu daya Dajjal, baik secara fisik maupun batin. Perlindungan ini bisa berupa kekuatan iman, keteguhan hati, serta petunjuk untuk membedakan kebenaran dan kebatilan.
Kapan Waktu Tepat Membaca Surat Al-Kahfi?
Berikut adalah waktu-waktu yang tepat untuk mengamalkan (membaca) Surat Al-Kahfi menurut sunnah dan penjelasan para ulama:
1. Pada Hari Jumat
Waktu utama: Sejak terbenam matahari pada malam Jumat (malam Jumat dimulai setelah maghrib hari Kamis) hingga maghrib hari Jumat.
Terdapat hadits yang menganjurkan membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat: “Barangsiapa membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan lainnya).
2. Sebagai Dzikir Perlindungan Diri dari Fitnah Dajjal
Waktu: Tidak terbatas pada hari tertentu, namun sangat dianjurkan untuk dibaca dan dihafalkan secara rutin, terutama dalam rangka memohon perlindungan dari fitnah Dajjal, sesuai dengan hadits Nabi:
“Barang siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim)
3. Setiap Kali Merasa Membutuhkan Perlindungan dari Fitnah
Waktu: Setiap saat ketika merasa iman sedang diuji atau menghadapi fitnah, sangat dianjurkan membaca dan mengingat ayat-ayat ini sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah.
Catatan: Waktu paling utama untuk membaca Surat Al-Kahfi ayat 1-10 adalah pada hari Jumat, namun juga sangat baik diamalkan secara rutin kapan saja, terutama sebagai perlindungan dari fitnah Dajjal dan fitnah dunia pada umumnya. Menghafal dan memahami maknanya juga sangat dianjurkan sebagai benteng keimanan.
People also Ask:
1. Surah apa untuk menghindari Dajjal?
Surat yang dapat melindungi dari fitnah Dajjal adalah surat Al-Kahfi, khususnya dengan menghafal sepuluh ayat pertama. Selain itu, ada doa lain yang bisa diamalkan, seperti doa perlindungan dari azab neraka, kubur, fitnah hidup dan mati, serta keburukan fitnah Dajjal yang terdapat dalam tasyahud akhir sholat.
2. Surah apa yang harus dibaca untuk perlindungan dari Dajjal?
Jika ada seorang muslim di antara kamu yang bertemu dengannya, hendaklah ia membacakan ayat pembuka Surat Al-Kahfi untuknya (yang dapat melindunginya dari Dajjal).
3. Apakah surat Al-Kahfi bisa melindungi dari Dajjal?
Ya, membaca Surat Al-Kahfi bisa melindungi dari Dajjal, terutama dengan menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surah tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Keutamaan ini juga diperkuat dengan tadabbur dan pemahaman makna surat tersebut yang mengandung kisah-kisah sebagai "anti-narasi" terhadap fitnah Dajjal.
4. Al Kahfi ayat 17 tentang apa?
Artinya: Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah.