Liputan6.com, Jakarta Apa amalan ringan yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Selain berdzikir, sholawat adalah salah satunya. Setiap sholawat yang diucapkan, adalah wujud cinta kita terhadap Nabi Muhammad SAW. Lantunannya mengandung pujian-pujian atas kemuliaan Rasul dan permohonan kepada Allah SWT agar melimpahkan rahmat dan berkah kepada beliau serta keluarganya.
Bacaan sholawat ada berbagai macam jenisnya. Salah satu yang sangat dikenal di kalangan umat Islam adalah sholawat Ibrahimiyah. Sholawat Nabi pendek ini bahkan sering kita amalkan saat sholat, tepatnya ketika tasyahud.
Umumnya, sholawat Ibrahimiyah sama seperti sholawat Nariyah, sholawat Busyro, ataupun sholawat Fatih yang mengandung makna spiritual mendalam. Namun, sholawat Ibrahimiyah ini menjadi yang paling familiar sehingga mudah untuk diamalkan.
Asal-Usul Sholawat Ibrahimiyah
Sholawat Ibrahimiyah merupakan sholawat yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Hal ini diriwayatkan dalam hadis shahih ketika sahabat bertanya tentang bagaimana mereka jika ingin mengucapkan salam kepada Nabi SAW dan bersholawat kepadanya.
Ka’ab bin ‘Ujroh mengatakan, “Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahui bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid” (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.)
Kemudian dalam riwayat Bukhari terdapat lafazh sholawat sebagai berikut,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.”
(Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.)
Disebutkan pula bahwa Nabi Ibrahim pernah memohon pada Allah agar diberikan “sebutan baik di kalangan umat terakhir.” Doa tersebut dikabulkan, dan dimasukkanlah nama Ibrahim ke dalam sholawat Ibrahimiyah, sehingga umat terakhir, yaitu umat Nabi Muhammad SAW, senantiasa mengucap namanya selalu diucapkan dan diingat bahkan dalam sholat.
Bacaan Lengkap Sholawat Ibrahimiyah
Bacaan sholawat Ibrahimiyah sebenarnya cukup familiar karena kita sering membacanya dalam sholat. Berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim fil ‘alamin innaka hamidum majid.
Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga beliau sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkan pula keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Makna Spiritual
Sholawat ibrahimiyah mencakup makna pokok berupa permohonan agar Allah melimpahkan rahmat dan barakah kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang telah dianugerahkan kepada Nabi Ibrahim. Dengan begitu, orang yang mengamalkan sholawat turut menjadi bagian dari mata rantai doa yang pernah diucapkan para Nabi.
Selain itu, terdapat perbedaan kecil dalam sholawat Ibrahimiyah, yaitu penambahan kata “Sayyidina” sebelum nama Rasulullah SAW. Perbedaan ini muncul dari dua sudut pandang: antara mengikuti teks hadis secara literal dan menambahkan unsur adab dalam pengagungan kepada Nabi.
Mengutip dari laman NU Online, Imam Syamsuddin Ar-Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaj menjelaskan bahwa sekalipun lafadz “Sayyidina” tidak tercantum secara eksplisit dalam hadis, menambahkannya justru merupakan bentuk penghormatan yang dianjurkan.
Keutamaan Sholawat Ibrahimiyah
Meskipun termasuk amalan ringan, membaca Sholawat Ibrahimiyah juga membawa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Bukan hanya menambah pahala, umat Islam yang membaca sholawat juga membawa ketenangan batin dan limpahan berkah. Berikut adalah beberapa keutamaan sholawat Ibrahimiyah sebagaimana dijelaskan dalam hadis dan pendapat para ulama:
1. Mendapat syafaat Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca sholawat ini, aku akan menjadi saksi baginya di hari kiamat dan memberikan syafaat kepadanya.” (HR. Bukhari)
2. Balasan berkali-kali lipat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
3. Diangkat derajatnya oleh Allah
Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa,
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.” (HR. An-Nasa’I.)
4. Menjadi orang yang dekat dengan Nabi
Rasulullah SAW bersabda,
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi.)
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa itu Sholawat Ibrahimiyah?
Doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon rahmat dan keberkahan bagi beliau serta Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
2. Kapan waktu terbaik membaca Sholawat Ibrahimiyah?
Setiap tasyahud akhir dalam shalat, serta dapat dibaca kapan saja di luar shalat.
3. Apakah wajib menambahkan lafadz “Sayyidina”?
Tidak wajib, tapi disunnahkan karena termasuk adab dan penghormatan kepada Rasulullah SAW.
4. Berapa kali sebaiknya dibaca?
Minimal dalam setiap shalat, namun bisa diperbanyak sesuai kemampuan dan keikhlasan.
5. Apa manfaat membaca Sholawat Ibrahimiyah secara rutin?
Mendapat syafaat Nabi, keberkahan hidup, ketenangan batin, dan penghapusan dosa.