14 Jenis Sholat Sunnah dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

2 months ago 25

Liputan6.com, Jakarta Sholat sunnah merupakan rangkaian ibadah tambahan di luar sholat fardhu yang menjadi tanda cinta seorang Muslim kepada Allah SWT. Dengan memahami jenis‑jenis sholat sunnah, umat Islam dapat memperkaya amalan harian mereka dan menambah pahala. Sholat‑sunnah ini tidak diwajibkan, namun sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena banyak manfaat spiritual, fisik, dan sosial yang terkandung di dalamnya, mulai dari penyempurna ibadah hingga sarana refleksi dan detoks jiwa. 

Dalam kitab 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc., MA., disebutkan bahwa ada puluhan jenis sholat sunnah yang diturunkan sesuai kebutuhan zaman, seperti sholat rawatib, dhuha, tahajjud, witir, tarawih, hingga sholat istikharah dan gerhana. 

Sementara itu, dalam Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap (2009) karya Abdul Kadir Nuhuyanan, menjelaskan bahwa sholat sunnah dibagi menjadi dua kategori utama, yakni rawatib (yang melengkapi sholat wajib) dan ghairu rawatib (non‑rawatib) seperti dhuha, taubat, hingga tasbih. Penjabaran ini mempertegas betapa keberagaman sholat sunnah memberikan fleksibilitas dalam menjalankan amalan sesuai kesempatan dan kondisi, tanpa mengurangi kedalaman spiritualnya. 

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Sabtu (12/7/2025). 

Viral sebuah video yang menampilkan suasana angin puting beliung muncul saat warga Rogojampi, Banyuwangi hendak melaksanakan sholat Istisqa meminta hujan.

1. Sholat Sunnah Rawatib (Qabliyah dan Ba’diyah) 

Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu. Sholat ini terbagi menjadi: 

  • Qabliyah, yang dikerjakan sebelum sholat wajib. 
  • Ba’diyah, yang dikerjakan setelah sholat wajib. 

Rasulullah SAW bersabda: 

“Barang siapa yang rutin melaksanakan dua belas rakaat sholat sunnah rawatib dalam sehari semalam, maka akan dibangunkan untuknya rumah di surga.” (HR. Muslim) 

Urutan sholat rawatib yang dianjurkan adalah: 

  • 2 rakaat sebelum Subuh (muakkadah, sangat dianjurkan). 
  • 4 rakaat sebelum Dzuhur dan 2 rakaat setelahnya. 
  • 2 rakaat setelah Maghrib. 
  • 2 rakaat setelah Isya. 

Sholat ini sangat penting karena bisa menambal kekurangan dalam sholat fardhu, sebagaimana sabda Nabi SAW: 

“Sesungguhnya amalan pertama yang dihisab pada hari kiamat adalah sholat. Jika sholatnya sempurna maka dicatat sempurna, jika tidak maka Allah berfirman: Lihatlah, adakah hamba-Ku itu memiliki sholat sunnah?” (HR. Abu Dawud) 

2. Sholat Tahajud 

Sholat tahajud termasuk ibadah yang sangat agung. Ia dikerjakan setelah tidur pada sepertiga malam terakhir. Waktu terbaiknya adalah sekitar pukul 02.00–04.00 dini hari. Dalam QS. Al-Isra: 79 disebutkan: 

“Dan pada sebagian malam hari, lakukanlah sholat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” 

Biasanya sholat sunnah tahajud ini dikerjakan 2 rakaat hingga 11 rakaat, diakhiri dengan witir. Dalam hadits riwayat Muslim, Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menambah sholat malam lebih dari 11 rakaat, baik Ramadhan maupun di luar Ramadhan. 

3. Sholat Witir 

Sholat witir adalah sholat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil dan menjadi penutup dari sholat malam. Witir memiliki kedudukan penting dan Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, bahkan ketika safar (bepergian). 

Jumlah rakaatnya bisa 1, 3, 5, 7, 9, atau 11. Bentuk pelaksanaannya bervariasi yakni 1 rakaat (langsung) dan 3 rakaat: bisa dilakukan langsung atau dua rakaat salam, lalu satu rakaat salam. Doa qunut sering dibaca di rakaat terakhir terutama saat bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda: 

“Sesungguhnya Allah itu witir dan menyukai witir, maka kerjakanlah witir wahai Ahlul Qur’an.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud) 

4. Sholat Dhuha 

Sholat dhuha dilakukan saat matahari naik sepenggalah, kira-kira mulai pukul 07.00 hingga menjelang Dzuhur. Rasulullah SAW menjelaskan keutamaannya: 

“Pada tiap-tiap pagi, setiap ruas tulang tubuh seseorang wajib disedekahi… Cukuplah dua rakaat dhuha sebagai ganti dari sedekah tersebut.” (HR. Muslim) 

Sholat ini dikenal sebagai pembuka pintu rezeki. Dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat (umum 2–8 rakaat). Selain memperlancar rezeki, sholat ini juga menenangkan jiwa dan memperkuat semangat hidup. 

5. Sholat Tahiyatul Masjid 

Sholat ini dilakukan dua rakaat setiap kali seseorang masuk masjid, sebelum duduk. Fungsinya sebagai bentuk penghormatan terhadap rumah Allah SWT. Rasulullah bersabda, 

“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka jangan duduk sebelum ia melaksanakan sholat dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Tahiyatul masjid dapat diganti dengan sholat rawatib jika dilakukan pada waktu yang sama. 

6. Sholat Taubat 

Sholat taubat adalah dua rakaat sholat sunnah yang dilakukan saat seseorang merasa telah melakukan dosa dan ingin memohon ampunan dari Allah SWT. Waktu pelaksanaannya bebas, kecuali di waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Dalam hadits: 

“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa, kemudian ia bersuci, sholat dua rakaat, dan memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi) 

Sholat ini merupakan ekspresi penyesalan dan permohonan ampunan yang tulus dari hati seorang hamba. 

7. Sholat Hajat 

Sholat hajat dilakukan dua rakaat ketika seseorang memiliki kebutuhan mendesak atau keinginan yang sangat penting. Setelah sholat, dianjurkan berdoa sesuai kebutuhan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, 

“Barang siapa berwudhu dan menyempurnakannya, lalu sholat dua rakaat dan memohon sesuatu kepada Allah, maka Allah akan memberikan apa yang ia minta…” (HR. Ahmad) 

Sholat ini mengajarkan seorang Muslim untuk kembali kepada Allah dalam setiap urusannya. 

8. Sholat Tasbih 

Sholat ini dilakukan empat rakaat dengan bacaan tasbih sebanyak 75 kali di setiap rakaat (total 300 kali). Bacaan tasbih: 

Subhanallahi wal hamdulillahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. 

Pelaksanaannya dapat dilakukan di siang atau malam hari. Meskipun sanad haditsnya diperdebatkan, banyak ulama seperti Imam Nawawi tetap menganjurkan pelaksanaannya karena kandungan dzikir yang luar biasa. 

9. Sholat Istikharah 

Sholat ini dilakukan saat menghadapi pilihan hidup, seperti menikah, pekerjaan, pindah tempat, atau keputusan penting lainnya. Setelah dua rakaat sholat, dilanjutkan dengan membaca doa istikharah. 

Doanya memohon kepada Allah agar diberikan pilihan terbaik dan dijauhkan dari yang buruk. 

“Jika salah satu dari kalian hendak melakukan sesuatu, maka sholatlah dua rakaat lalu berdoalah...” (HR. Bukhari) 

10. Sholat Gerhana (Kusuf dan Khusuf) 

Sholat ini dilakukan saat terjadi gerhana matahari (kusuf) dan bulan (khusuf). Hukumnya sunnah muakkadah dan dikerjakan dua rakaat dengan dua ruku dalam setiap rakaat. Setelah sholat, dilakukan khutbah. Nabi SAW bersabda: 

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana karena kematian seseorang, tetapi jika kalian melihat gerhana maka sholatlah...” (HR. Bukhari dan Muslim) 

11. Sholat Istisqa (Minta Hujan) 

Sholat Istisqa adalah salah satu bentuk sholat sunnah ghairu muakkadah yang dikerjakan ketika terjadi musim kemarau panjang, kekeringan, atau ketika sumber air sangat minim dan manusia serta hewan mulai menderita karena kekurangan air. 

Pelaksanaan sholat istisqa adalah dua rakaat seperti sholat Idul Fitri, namun yang membedakannya adalah niat, waktu, dan sebabnya. Sholat ini dianjurkan dilakukan secara berjamaah di lapangan terbuka, biasanya dengan berpakaian sederhana, tidak berhias, serta dalam keadaan penuh kerendahan diri dan tawakal. Nabi Muhammad SAW juga pernah melaksanakan sholat istisqa, sebagaimana dalam hadits: 

“Bahwasanya Nabi SAW keluar untuk melaksanakan sholat istisqa. Beliau menghadap kiblat, lalu membalikkan selendangnya, kemudian sholat dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Pada pelaksanaannya, imam menyampaikan khutbah setelah sholat, bukan sebelumnya. Khutbah ini berisi nasihat, istighfar, ajakan taubat, serta permohonan kepada Allah agar segera menurunkan hujan. 

12. Sholat Tarawih 

Sholat tarawih adalah sholat malam yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Biasanya dilakukan sebanyak 8 atau 20 rakaat, dan diakhiri dengan witir. Pelaksanaannya bisa sendiri atau berjamaah. 

Tarawih menjadi momen kebangkitan spiritual umat Islam di malam hari selama Ramadhan. Pahalanya besar, sebagaimana hadits: 

“Barang siapa melaksanakan sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

13. Sholat Sunnah Mutlak 

Sholat sunnah mutlak adalah jenis sholat sunnah yang tidak terikat waktu, sebab, tempat, atau jumlah rakaat tertentu. Hal ini merupakan bentuk sholat yang paling fleksibel, karena dapat dilakukan kapan saja (selain waktu-waktu yang dilarang), dengan jumlah rakaat sesuai kemampuan, dan tanpa harus menunggu momen atau sebab tertentu seperti sholat sunnah lainnya. 

Sholat sunnah mutlak biasanya dilakukan dua rakaat-dua rakaat (setiap salam), namun boleh juga lebih dari itu sesuai kemampuan. Sholat ini disebut sebagai bentuk ibadah taqarrub, yaitu pendekatan diri kepada Allah, sebagaimana firman Allah SWT: 

“Dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.” (QS. Al-‘Alaq: 19) 

14. Sholat Dua Hari Raya 

Sholat yang ditunaikan hanya di dua waktu tiap tahun Hijriahnya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Waktu afdalnya dimulai pada saat matahari naik setinggi tombak, sekitar pukul 07.00 pagi. Dianjurkan untuk dilaksanakan di lapangan terbuka, agar dapat dihadiri banyak kaum muslim. 

Jumlah rakaatnya dua rakaat. Pada rakaat pertama terdapat tujuh kali takbir, dan rakaat kedua sebanyak lima kali takbir. Tidak didahului oleh azan atau iqamah sebelum sholatnya, Dan setelah sholat disunnahkan menyampaikan khutbah oleh imam. 

QnA Seputar Sholat Sunnah 

Q: Apa itu sholat sunnah? 

A: Sholat sunnah adalah sholat yang tidak diwajibkan, tetapi sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Sholat ini menjadi pelengkap bagi sholat fardhu dan dapat menambah pahala serta menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW sendiri sangat mencintai dan rutin mengerjakan berbagai macam sholat sunnah sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. 

Q: Apakah niat sholat sunnah harus dilafalkan dengan suara? 

A: Tidak wajib dilafalkan. Niat cukup dilakukan dalam hati. Melafalkannya dengan suara hanya sebagai bantuan untuk menguatkan niat dalam hati dan bukan merupakan syarat sah sholat. 

Q: Apakah boleh melaksanakan sholat sunnah secara berjamaah? 

A: Sebagian sholat sunnah boleh dilakukan berjamaah seperti sholat tarawih, sholat gerhana, dan sholat istisqa. Namun, sholat sunnah lain seperti tahajud, dhuha, atau rawatib lebih utama dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid), meskipun dalam keadaan tertentu boleh dilakukan berjamaah. 

Q: Apakah wanita juga dianjurkan melaksanakan sholat sunnah? 

A: Ya, wanita Muslimah sama dianjurkannya untuk melaksanakan sholat sunnah sebagaimana laki-laki. Bahkan sholat sunnah dapat menjadi cara memperbanyak pahala dan memperkuat hubungan spiritual tanpa terikat kondisi sosial atau aktivitas luar rumah. 

Q: Bolehkah sholat sunnah dilakukan sambil duduk jika sedang lelah atau sakit? 

A: Boleh. Rasulullah SAW sendiri kadang melaksanakan sholat sunnah malam dalam keadaan duduk. Sholat sunnah lebih fleksibel dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan sholat fardhu. Namun, jika dikerjakan dalam keadaan duduk tanpa uzur, pahalanya setengah dari sholat berdiri. 

Q: Apakah ada urutan yang harus diikuti dalam melaksanakan berbagai sholat sunnah? 

A: Tidak ada urutan baku. Namun, sholat sunnah yang memiliki kaitan langsung dengan waktu atau ibadah wajib (seperti rawatib atau witir) memiliki urutan yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW. Untuk sholat sunnah yang lain, pelaksanaannya fleksibel tergantung kebutuhan dan kesempatan masing-masing. 

Q: Apakah pahala sholat sunnah sama besarnya dengan sholat wajib? 

A: Pahala sholat wajib tetap lebih besar dan tidak tergantikan. Namun sholat sunnah bisa menambah timbangan amal dan menambal kekurangan dalam sholat wajib. Dalam hadits disebutkan bahwa amal sholat fardhu yang kurang akan disempurnakan dengan sholat sunnah serupa. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |