14 Kerajaan Islam di Indonesia: Sejarah Lengkap dan Peninggalannya

3 months ago 33

Liputan6.com, Jakarta - Kerajaan Islam di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-13 Masehi. Perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam ini tidak terlepas dari proses islamisasi yang berlangsung secara damai melalui jalur perdagangan dan dakwah.

Kerajaan Islam pertama yang berdiri di Nusantara adalah Kesultanan Perlak di Aceh pada tahun 860 Masehi. Keberadaan kerajaan ini menandai awal transformasi politik dan budaya masyarakat Indonesia yang sebelumnya menganut Hindu-Buddha.

Menurut Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi, proses islamisasi di Indonesia berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan, tidak memiliki awal dan akhir yang pasti. Islamisasi lebih condong ke proses yang berkesinambungan dan proses ini cenderung mempengaruhi masa kini juga masa yang akan datang.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (14/7/2025).

Gorontalo memiliki sebuah masjid yang menjadi bukti sejarah masuknya islam, yakni Masjid Hunto Sultan Amay. Masjid ini merupakan masjid pertama di Gorontalo dan dibangun oleh seorang raja sebagai mahar pernikahannya dengan putri raja dari Sulawesi Te...

Pengertian dan Karakteristik Kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan Islam di Indonesia merupakan sistem pemerintahan yang menerapkan ajaran Islam sebagai dasar ideologi dan hukum negara. Karakteristik utama kerajaan-kerajaan ini adalah penerapan syariat Islam, struktur pemerintahan yang dipimpin sultan atau raja muslim, serta peran aktif dalam penyebaran agama Islam.

Menurut Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia oleh Binuko Amarseto, kerajaan Islam di Indonesia memiliki ciri khas dalam hal sistem pemerintahan, ekonomi, dan budaya. Sistem pemerintahan umumnya bersifat monarki absolut dengan sultan sebagai pemimpin tertinggi yang juga berperan sebagai pemimpin agama.

Kerajaan Islam di Indonesia berbeda dengan kerajaan Hindu-Buddha sebelumnya karena tidak mengenal sistem kasta. Ajaran Islam yang menekankan kesetaraan di hadapan Allah menjadi daya tarik utama bagi masyarakat Indonesia untuk memeluk agama ini.

Dari segi ekonomi, kerajaan-kerajaan Islam Indonesia umumnya berkembang melalui perdagangan maritim, pertanian, dan industri kerajinan. Posisi strategis Indonesia sebagai jalur perdagangan dunia memungkinkan kerajaan-kerajaan ini menjalin hubungan dengan berbagai negara muslim di Asia dan Timur Tengah.

Kerajaan Islam Pertama: Perlak, Samudera Pasai, dan Aceh Darussalam

1. Kesultanan Perlak (860 M – 1292 M)

Kesultanan Perlak merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Indonesia. Didirikan oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, kerajaan ini terletak di Aceh Timur dan dikenal dengan hasil kayu perlak berkualitas tinggi untuk pembuatan kapal.

2. Kerajaan Samudera Pasai (1267 M – 1521 M)

Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Merah Silu yang kemudian bergelar Sultan Malik Al-Saleh. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Mahmud Malik Az-Zahir dan menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dengan mata uang emas.

3. Kesultanan Aceh Darussalam (1496 M – 1903 M)

Kesultanan Aceh Darussalam didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah dan mencapai masa keemasan di bawah Sultan Iskandar Muda. Kerajaan ini berhasil menguasai Pahang sebagai sumber timah utama dan menjadi kekuatan maritim terbesar di Asia Tenggara.

Melansir dari Sejarah 2 oleh Sardiman, ketiga kerajaan Islam di Aceh ini memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara. Posisi strategis di Selat Malaka memungkinkan kerajaan-kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan dakwah Islam.

Kerajaan Islam di Jawa: Cirebon, Demak, dan Pajang

4. Kesultanan Cirebon (1430 M – 1677 M)

Kesultanan Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati dan menjadi kerajaan Islam paling berpengaruh di Jawa Barat. Kerajaan ini berperan sebagai pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau.

5. Kerajaan Demak (1481 M – 1554 M)

Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah setelah runtuhnya Majapahit. Dengan dukungan Wali Songo, Demak menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa yang berhasil menyatukan wilayah pesisir utara Jawa.

6. Kerajaan Pajang (1554 M – 1568 M)

Kerajaan Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) setelah berhasil mengalahkan Arya Penangsang. Meskipun berusia singkat, kerajaan ini menjadi penghubung antara era Demak dan Mataram Islam.

Ketiga kerajaan Islam di Jawa ini memiliki karakteristik yang berbeda namun saling berkaitan dalam proses islamisasi pulau Jawa. Peranan Wali Songo sebagai penyebar Islam sangat dominan dalam perkembangan kerajaan-kerajaan ini.

Puncak Kejayaan: Mataram Islam dan Perkembangannya

7. Kerajaan Mataram Islam (1586 M – 1755 M)

Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Panembahan Senapati dan mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Kerajaan ini berhasil menguasai hampir seluruh Jawa kecuali Batavia, Banten, dan Blambangan.

Mataram Islam memiliki sistem pemerintahan yang unik dengan memadukan ajaran Islam dan tradisi Jawa. Hukum Surya Alam merupakan perpaduan antara syariat Islam dan adat istiadat Jawa yang menjadi dasar pemerintahan.

Kemunduran Mataram Islam dimulai pada masa Amangkurat II karena campur tangan VOC. Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 membagi kerajaan menjadi dua: Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Berdasarkan Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi, Kerajaan Mataram Islam memiliki peran penting dalam pengembangan kebudayaan Islam di Jawa. Kehidupan sosial masyarakat menggunakan hukum Islam tanpa meninggalkan nilai-nilai leluhur.

Kerajaan Islam di Maluku: Ternate, Tidore, dan Kekuatan Maritim

8. Kesultanan Ternate (1257 M – Kini)

Kesultanan Ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara yang masih eksis hingga kini. Kerajaan ini memiliki peran penting di kawasan timur Indonesia berkat perdagangan rempah-rempah.

9. Kesultanan Tidore (1081 M – Kini)

Kesultanan Tidore terletak di selatan Ternate dan pernah menguasai sebagian besar Kepulauan Maluku. Sultan pertamanya adalah Kolano Syahjati, dan kerajaan ini pernah bersengketa dengan Ternate pada tahun 1521.

Kedua kerajaan Islam di Maluku ini memiliki karakteristik sebagai kerajaan maritim yang menguasai perdagangan rempah-rempah. Posisi strategis di kawasan timur Indonesia memungkinkan kerajaan-kerajaan ini menjalin hubungan dengan berbagai negara.

Menurut Bank Soal IPS SD/MI Kelas 4, 5, 6 oleh Uly Amalia dkk, Kesultanan Ternate memiliki peninggalan berupa naskah surat Sultan Abu Hayat II kepada Raja Portugal yang merupakan dokumen Melayu tertua dan kini disimpan di Museum Lisbon.

Kerajaan Islam di Sulawesi: Gowa dan Buton

10. Kerajaan Gowa (1332 M – Kini)

Kerajaan Gowa berpusat di Sulawesi Selatan dan didirikan oleh Karaeng Tunigallo dengan gelar Sultan Alauddin. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Hasanuddin dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah.

11. Kesultanan Buton (1332 M – Kini)

Kesultanan Buton mengalami transformasi dari kerajaan Hindu menjadi kesultanan Islam pada tahun 1538. Raja Buton ke-6 memeluk Islam dan mengubah sistem pemerintahan menjadi kesultanan dengan menerapkan syariat Islam.

Kedua kerajaan Islam di Sulawesi ini memiliki keunikan dalam hal sistem pemerintahan dan budaya. Kerajaan Gowa terkenal dengan perlawanannya terhadap VOC, sementara Kesultanan Buton dikenal dengan sistem syariat Islam yang diakui dunia.

Mengutip dari Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi, Sultan Buton mendapat gelar Khalifatul Khamis dari Khalifa Utsmaniyah karena penerapan syariat Islam yang sempurna di kerajaannya.

Kerajaan Islam di Kalimantan: Kutai, Banjar, dan Perdagangan

12. Kesultanan Kutai Kartanegara (1300 M – Kini)

Kesultanan Kutai awalnya merupakan kerajaan Hindu yang kemudian bertransformasi menjadi kesultanan Islam pada tahun 1575. Kerajaan ini didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti dan masih eksis hingga kini.

13. Kesultanan Banjar (1526 M – 1905 M)

Kesultanan Banjar didirikan oleh Pangeran Samudera dengan bantuan Kerajaan Demak. Kerajaan ini menjadi kesultanan Islam pertama di Kalimantan Selatan dan memiliki wilayah yang luas.

Kedua kerajaan Islam di Kalimantan ini berkembang melalui perdagangan dan memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Posisi strategis di jalur perdagangan memungkinkan kerajaan-kerajaan ini berkembang pesat.

Berdasarkan catatan sejarah, Kesultanan Banjar sempat menolak monopoli VOC pada tahun 1606 dan 1610, menunjukkan sikap resistensi terhadap kekuatan kolonial Belanda.

Kerajaan Islam di Nusa Tenggara: Bima dan Penyebaran Islam

14. Kesultanan Bima (1620 M – 1958 M)

Kesultanan Bima awalnya merupakan kelompok masyarakat Suku Mbojo yang menganut animisme. Transformasi menjadi kesultanan Islam terjadi setelah Raja La Kai (raja ke-27) memeluk Islam dengan bantuan mubalig dari Kesultanan Demak.

Kerajaan Islam di Nusa Tenggara ini memiliki karakteristik unik karena proses islamisasinya yang berbeda dengan daerah lain. Peranan mubalig dan pedagang dari Demak sangat penting dalam penyebaran Islam di wilayah ini.

Kesultanan Bima berkembang menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah Nusa Tenggara Barat dan memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Sistem pemerintahan menggabungkan ajaran Islam dengan tradisi lokal Suku Mbojo.

Melansir dari berbagai sumber sejarah, Kesultanan Bima memiliki peran penting dalam jaringan perdagangan antar pulau dan menjadi salah satu kerajaan Islam terakhir yang berdiri di Indonesia.

FAQ tentang Kerajaan Islam di Indonesia

1. Apa kerajaan Islam pertama di Indonesia?

Kesultanan Perlak di Aceh yang didirikan pada tahun 860 Masehi dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. Namun, beberapa sejarawan lebih meyakini Kerajaan Samudera Pasai sebagai yang pertama karena bukti sejarah yang lebih kuat.

2. Bagaimana proses islamisasi kerajaan-kerajaan di Indonesia?

Proses islamisasi berlangsung secara damai melalui perdagangan, pernikahan, pendidikan, dan dakwah. Para pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia.

3. Apa yang membedakan kerajaan Islam dengan kerajaan Hindu-Buddha?

Kerajaan Islam tidak mengenal sistem kasta dan menekankan kesetaraan di hadapan Allah. Sistem pemerintahan berdasarkan syariat Islam dan sultan berperan sebagai pemimpin politik sekaligus agama.

4. Kerajaan Islam mana yang paling berpengaruh di Indonesia?

Kerajaan Mataram Islam dianggap paling berpengaruh karena berhasil menguasai hampir seluruh Jawa dan memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik selama hampir dua abad.

5. Apakah masih ada kerajaan Islam yang eksis hingga kini?

Ya, beberapa kesultanan masih eksis hingga kini seperti Kesultanan Ternate, Tidore, Kutai, Gowa, dan Buton, meskipun perannya lebih bersifat budaya dan tradisional.

6. Bagaimana peran Wali Songo dalam kerajaan Islam di Jawa?

Wali Songo memiliki peran penting dalam penyebaran Islam dan pembentukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, terutama dalam mendukung berdirinya Kerajaan Demak dan penyebaran Islam di wilayah pesisir utara Jawa.

7. Apa faktor utama kemunduran kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia?

Faktor utama meliputi campur tangan VOC dengan politik adu domba, perebutan kekuasaan internal, dan kemajuan teknologi militer bangsa Eropa yang lebih superior dibandingkan kerajaan-kerajaan Islam lokal.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |