4 Doa Akhir Bulan Rabiul Akhir, Muhasabah dan Komitmen Memperbaiki Diri

17 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Di antara amalan yang dianjurkan bagi umat Islam adalah berdoa. Doa akhir bulan Rabiul Akhir menjadi salah satu amalan yang dilakukan menjelang berakhirnya bulan. Doa ini umumnya dibaca sebagai bentuk harapan agar segala amal ibadah di bulan tersebut diterima, serta memohon keberkahan dan perlindungan di bulan berikutnya.

Secara spesifik, tidak ditemukan dalil shahih dari Al-Qur’an maupun hadis yang secara eksplisit memerintahkan membaca doa khusus di akhir Rabiul Akhir. Namun, diperbolehkan mengamalkan doa akhir bulan, berdasarkan dalil umum tentang keutamaan berdoa dan memohon kebaikan di waktu-waktu yang baik, termasuk saat pergantian bulan.

Doa akhir bulan atau akhir tahun menjadi harapan sekaligus sarana evaluasi atau muhasabah yang dianjurkan. Merenungi bulan yang telah berlalu dan komitmen memperbaiki diri di bulan yang akan datang. 

Dalam Kitab Induk Doa 'Al-Adzkar' karya Imam Nawawi, dijelaskan bahwa memperbanyak doa di momen-momen penting adalah sesuatu yang dianjurkan karena termasuk dalam kategori dzikir dan permohonan kebaikan yang bersifat umum.

1. Doa Permohonan Ampunan Akhir Bulan Rabiul Akhir

Berikut ini adalah doa-doa yang bisa dibaca pada akhir Rabiul akhir, merujuk Zubdatul al-Futuhat al Makkiyah, karya dari Shalahuddin at Tijani, kitab al-Wasaya li Ibnu Arabi, karya Imam Akbar, Ibnu Arabi, dikutip dalam Buku Perukunan Melayu, dan sumber lainnya.

 رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ , رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ, رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ, رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ, رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Artinya: Rabbanā aksyif 'anna al-'adzāba innā mu'minūn. Rabbi auzi'nī an asykura ni'mataka allatī an'amta 'alayya wa 'ala walidayya wa an a'mala shālihan tardlāhu wa aslih lī fi dzurriyyatī innī tubtu ilayka wa innī minal muslimīn. Rabbighfir lanā wa li ikhwāninā allazhīna sabaqūnā bil īmāni wa la taj'al fī qulūbina ghilla lilladzīna āmanū rabbanā innaka raūfun rahīm. Rabbanā 'alaika tawakkalnā wa ilayka anabnā wa ilaikal mashīr. Rabbanā la taj'alna fitnatal lilladzīna kafarū waghfir lanā rabbanā innaka antal 'azīzul hakīm. Rabbanā atmim lanā nūrana waghfir lanā innaka 'ala kulli syai'in qadīr.

Artinya: Ya Tuhan kami, angkatlah azab dari kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman.Ya Tuhanku, tunjukilah kepadaku agar aku bersyukur atas nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai dan perbaikilah bagiku keturunanku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman sebelum kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, dan hanya kepada Engkaulah tempat kembali.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir dan ampunilah kami, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.(Zubdatul al-Futuhat al Makkiyah, Jilid 2).

Doa-doa di atas adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang biasa diamalkan dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam rangkaian doa akhir bulan, yakni QS. Ad-Dukhan: 12, QS. Al-Ahqaf: 15, QS. Al-Hasyr: 10, QS. Al-Mumtahanah: 4, QS. Al-Mumtahanah: 5, dan QS. At-Tahrim: 8.

Ayat-ayat tersebut adalah doa-doa para nabi dan orang shalih yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Allah memuji dan menyuruh umat Islam untuk meneladani doa-doa para nabi dan orang shalih.

Imam Nawawi dalam Al-Adzkar menjelaskan, membaca doa-doa dari ayat Al-Qur’an sangat dianjurkan, bahkan lebih utama dibanding doa karangan sendiri, karena lafaznya sudah pasti baik, shahih, dan penuh makna.

Sementara, Ibnu Katsir dalam tafsirnya menegaskan bahwa doa-doa dalam Al-Qur’an bersifat ma’tsur (diriwayatkan dari Nabi dan orang shalih), sehingga sangat dianjurkan untuk diamalkan dalam berbagai kondisi, baik di akhir bulan, awal bulan, maupun kapan saja.

2. Doa Memohon Kebaikan di Dunia dan Akhirat

Beriku ini adalah doa agar Allah memberikan kebaikan di dunia dan akhirat, serta melindungi dari kejahatan orang yang zalim.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ, رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ, رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا, رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا, رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ, رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ, رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ, رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ, رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ, حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ.

Latin: ​​​​​​​Rabbānā taqabbal minnā, innaka antas-samī'ul-‘alīm. Rabbānā ātinā fid-dunyā hasanatan wa fil-ākhirati hasanatan wa qinā ‘adzāban-nār. Rabbānā afrigh ‘alainā sabrān wa tsabbit aqdāmānā wanshurnā ‘alal-qaumi l-kāfirīn. Rabbānā lā tuākhidznā in nasīnā au akhthā’nā, Rabbānā wa lā tahmil ‘alainā isran kamā hamaltahu ‘alal-ladzīna min qablinā, Rabbānā wa lā tuhammilnā mā lā ṭāqata lanā bihī, wa’fu ‘annā, waghfirlanā, warhamnā, anta maulānā, fanshurnā ‘alal-qaumi l-kāfirīn. Rabbānā lā tuzigh qulūbanā ba‘da idz hadaitanā, wa hab lanā min ladunka raḥmatan, innaka anta l-wahhāb. Rabbānā inanā amannā faghfirlnā dzunubūnā wa qinā ‘adzāban-nār. Rabbī hablī min ladunka dzurriyyatan thayyibatan, innaka samī’ud-du’ā’. Rabbānā āmannā bimā anzalta wa ttaba‘nā ar-rasula, faktubnā ma‘a asy-syāhidīn. Rabbānā ighfir lanā dzunubanā wa isrāfanā fī amrinā wa tsabbit aqdāmānā wanshurnā ‘alal-qaumi l-kāfirīn. Hasbunal-lāhu wa ni‘mal-wakīl.

Artinya: Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka. Ya Tuhan kami, limpahkan kesabaran kepada kami, teguhkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami terlanjur berbuat salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau membebani orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sungguh, Engkau Maha Pemberi. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka. Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, maka tulislah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi.

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan kesalahan-kesalahan kami, dan teguhkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. Cukuplah Allah menjadi Pelindung kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (kitab al-Wasaya li Ibnu Arabi, karya Imam Akbar, Ibnu Arabi, halaman 194).

Doa ini merupakan rangkaian ayat-ayat Al-Qur'an, yaitu QS. Al-Baqarah: 127, QS. Al-Baqarah: 201, QS. Al-Baqarah: 250, QS. Al-Baqarah: 286, QS. Al-Baqarah: 286, QS. Al-Baqarah: 286, QS. Ali Imran: 8, QS. Ali Imran: 16, QS. Ali Imran: 38, QS. Ali Imran: 53, QS. Ali Imran: 147, QS, dan Ali Imran: 173.

Wahbah Az-Zuhaili menyatakan doa-doa Al-Qur’an adalah doa terbaik, sangat mustajab, dan boleh dibaca dalam berbagai kondisi, baik pribadi maupun berjamaah.

Doa-doa ini boleh diamalkan kapan saja: setelah shalat, di akhir bulan, awal bulan, saat menghadapi masalah, atau kapan pun membutuhkan pertolongan Allah. Tidak ada larangan atau pembatasan waktu untuk membaca doa-doa Al-Qur’an, karena isinya adalah permohonan kebaikan, ampunan, dan perlindungan.

3. Doa Memohon Hidayah

Berikut ini doa permohonan agar diberi petunjuk, hidayah, kekuatan, rezeki, dan perlindungan juga merupakan permohonan yang penting. Hal ini karena petunjuk dan hidayah adalah kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ. رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ» «وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا. وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ» «رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ. رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ» «فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْأَعْدَاءَ وَلَا تَجْعَلْنِي مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ. وَأَدْخِلْنَا فِي رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ. أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ.

Latin: Rabbana mā khalaqta hādzā bāthilan subhānaka faqinā 'adzāba nār. Rabbana innā sami'nā munādiyan yunādī lil-īmāni an āminū birabbikum faāmannā rabbanā faghfirlānā dżunūbanā wa kaffir 'annā sayyi'ātinā wa tawaffanā ma'al-abrar. Rabbanā wa ātinā mā wa'adtanā 'alā rusulika wa lā tukhzina yaumal-qiyāmati innaka lā tukhlifu l-mī'ād. Wa ja'al lanā min ladunka waliyā wa ja'al lanā min ladunka naṣīrā. Warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn. Rabbanā dhalamnā anfusanā wa in lam taghfir lanā wa tarhamnā lanakūnanna minal-khāsirīn. Rabbanā aftah baynanā wa bayna qauminā bil-ḥaqqi wa anta khairul-fātiḥīn. Rabbanā afrigh 'alainā ṣhabran wa tawaffanā muslimīn. Falā tusymit biyal-a'dāa wa lā taj'alnī ma'al-qaumidh-dhālimīn. Wa adkhilnā fī raḥmatika wa anta arhamur-rāḥimīn. Anta waliyyūnā faghfir lanā warhamnā wa anta khairul-ghāfirīn. Rabbanā lā taj'alnā fitnatal-lil-qaumidh-dhālimīn wa najjina birahmatika minal-qaumilkafirīn. Fāṭiral-samāwāti wal-arḍi anta waliyyī fid-dunyā wal-ākhirati tawaffanī musliman wa alhiqnī biṣ-ṣhāliḥīn.

Artinya: Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, (yaitu) "Berimanlah kepada Tuhanmu," maka kami beriman.

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui para rasul-Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji. Dan jadikanlah bagi kami pelindung dari sisi-Mu, dan jadikanlah bagi kami penolong dari sisi-Mu. Dan berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.

Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan merahmati kami, maka sungguh kami termasuk orang-orang yang merugi. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (kebenaran), dan Engkaulah sebaik-baik pemberi keputusan. Ya Tuhan kami, limpahkan kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan Muslim.Maka janganlah Engkau membiarkan musuh-musuhku bersuka ria terhadapku.

Doa ini merupakan rangkaian ayat-ayat Al-Qur'an. Di antaranya, QS. Ali Imran: 191, QS. Ali Imran: 193-194, QS. Al-Isra: 80, QS. Al-Baqarah: 286, QS. Al-A’raf: 23, QS. Al-A’raf: 89, QS. Al-A’raf: 150, QS. Al-A’raf: 151, QS. Al-A’raf: 155, QS. Yunus: 85-86, dan QS. Yusuf: 101.

Berdoa dengan ayat Al-Qur’an adalah amalan yang sangat utama, baik untuk permohonan pribadi, keluarga, maupun umat. Tidak ada waktu khusus, boleh dibaca kapan saja, termasuk akhir bulan, sebagai bentuk permohonan kebaikan, perlindungan, dan ampunan kepada Allah SWT.

Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir juga menguatkan, bahwa doa-doa dari Al-Qur’an adalah doa yang mustajab, karena berisi permohonan yang diajarkan langsung oleh Allah atau para nabi.

4. Doa Pengampunan Dosa dan Diterima Amal Shaleh

Doa ini juga memohon kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa dan menerima amal-amal shalih.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَهْرِ رَبِيْعِ الْآخِرِ، وَاجْعَلْهُ خَيْرًا لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَاجْعَلْهُ شَهْرًا تُغْفَرُ فِيْهِ الذُّنُوْبُ، وَتُقْبَلُ فِيْهِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ. اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ: {وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ}. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي هَذَا الشَّهْرِ الْعَظِيْمِ، وَالْوَقْتِ الْكَرِيْمِ، أَنْ تُجِيْبَ دَعْوَتَنَا، وَتَقْبَلَ تَوْبَتَنَا، وَتُصْلِحَ قُلُوْبَنَا، وَتُعَافِيَ أَبْدَانَنَا، وَتَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْرٍ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَنْ تَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَأَنْ تَحْفَظَ بِلَادَنَا وَأَهْلَهَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ.

Latin: Allāhummașalli alā Muhammadin waalā āli Muhammad, wa baarak alā Muhammadin waalā āli Muhammad, kamā shallaita alā Ibrāhīma waalā āli Ibrāhīm, wa baarak alā Ibrāhīma waalā āli Ibrāhīm, fī al-`ālamīn, innaka hamīdun majīd.

Allāhummabarik lanā fī syahri Rabīil Ākhir, wa jaalhu khayran lilmuslimīn, wa jaalhu syahran tughfiru fīhi al-dhunūb, wa tuqbalu fīhi al-amal as-sālih. Allāhumma innaka qulta: {Wa idhā saalakaibādiya annī fa innī qarībun, ujību dawat ad-dāi idhā daāni, falyasujibū lī wa lyuminū bi, laallahum yaršudūn}.

Allāhumma innā nasaluka fī hādzihil syahri al-aẓīm, wa al-waqt al-karīm, an tujiba dawatanā, wa taqabbala tawbatanā, wa tusliḥa qulūbānā, wa tuāfī abadanā, wa tatafadhdhal `alainā bikull khayr. Allāhumma innā nasaluka an tuizza al-Islāma wa al-muslimīn, wa an tudhilla al-syirka wa al-musyrikīn, wa an tahfaẓa bilādanā wa ahlhā min kulli miḥnah.

Artinya; Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat dan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rabiul Akhir ini, dan jadikanlah bulan ini sebagai bulan yang baik bagi kaum muslimin. Jadikanlah bulan ini sebagai bulan di mana dosa-dosa diampuni dan amal-amal shalih diterima.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman: {Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku, agar mereka mendapat petunjuk}.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu pada bulan yang agung ini dan waktu yang mulia ini, agar Engkau mengabulkan doa kami, menerima taubat kami, memperbaiki hati kami, mengampuni badan kami, dan melimpahkan kepada kami segala kebaikan.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar Engkau memuliakan Islam dan kaum muslimin, menghinakan syirik dan orang-orang musyrik, dan menjaga negeri kami dan penduduknya dari segala macam musibah.

Keterangan: Bagian awal doa yang Anda tuliskan adalah bacaan shalawat Ibrahimiyah. Bagian kedua adalah permohonan keberkahan Rabiul akhir. Ketiga, adalah permohonan kebaikan, taubat, dan perlindungan (QS. Al-Baqarah: 186). Sementara, bagian keempat adalah permohonan kemuliaan Islam dan perlindungan negeri.

Tidak ada dalil khusus dari Nabi SAW untuk doa ini secara spesifik, namun isinya adalah permohonan kebaikan dan keberkahan di bulan tertentu. Ini termasuk dalam doa-doa umum yang diperbolehkan oleh syariat.

Imam Nawawi dalam Al-Adzkar dan Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu menegaskan, doa dengan lafaz yang baik dan tidak bertentangan dengan syariat boleh diamalkan, walaupun tidak ada contoh spesifik dari Nabi, asalkan tidak diyakini sebagai sunnah yang muakkadah.

Hikmah Doa Akhir Bulan Rabiul Akhir

Doa akhir bulan Rabiul Akhir tidak hanya terbatas pada permohonan lisan, namun lebih jauh lagi menjadi sarana untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan membangun jiwa yang bersih dan bersyukur.

1. Introspeksi dan Muhasabah Diri

Doa akhir bulan, termasuk di akhir bulan Rabiul Akhir, menjadi momentum bagi seorang Muslim untuk melakukan introspeksi (muhasabah) terhadap amal perbuatan selama sebulan terakhir. Dengan berdoa, seseorang diingatkan untuk menilai sejauh mana kebaikan dan kekurangan amalnya, serta menyesali dosa yang telah dilakukan.

Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW untuk selalu mengevaluasi diri, sebagaimana sabdanya: "Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menilai dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati." (HR. Tirmidzi).

2. Memperkuat Hubungan dengan Allah

Melalui doa, seorang hamba memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT. Doa di akhir bulan adalah bentuk pengakuan atas kelemahan diri, sekaligus pengharapan akan rahmat dan ampunan Allah. Ini memperkuat keyakinan bahwa segala sesuatu hanya terjadi dengan izin dan kehendak Allah, serta menanamkan sikap tawakal dan rendah hati.

3. Memohon Keberkahan dan Kebaikan di Bulan Berikutnya

Doa akhir bulan juga berisi permohonan agar Allah memberikan keberkahan, perlindungan, dan kemudahan di bulan berikutnya. Hal ini merupakan wujud optimisme dan harapan seorang Muslim agar kehidupannya senantiasa berada dalam bimbingan dan rahmat Allah. Sikap ini penting untuk membangun semangat dan motivasi dalam menghadapi hari-hari ke depan.

4. Menghidupkan Tradisi Ibadah dan Dzikir

Membaca doa di akhir bulan, termasuk Rabiul Akhir, menghidupkan tradisi ibadah dan dzikir di tengah masyarakat. Ini menjadi sarana untuk membiasakan diri dan keluarga untuk selalu dekat dengan Allah, serta menjadi contoh yang baik bagi lingkungan sekitar.

5. Memperoleh Ampunan dan Pembersihan Jiwa

Salah satu isi doa akhir bulan adalah permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dengan berdoa, seorang Muslim berharap agar Allah menghapus kesalahan dan dosa-dosanya, sehingga memasuki bulan berikutnya dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci.

6. Menumbuhkan Rasa Syukur

Doa akhir bulan juga menjadi sarana untuk mensyukuri nikmat dan kesempatan yang telah diberikan Allah selama sebulan penuh. Dengan bersyukur, seseorang akan lebih menghargai setiap detik kehidupannya dan tidak mudah lalai dalam menjalankan kewajiban sebagai hamba Allah.

People also Ask:

1. Apa keutamaan bulan Rabiul Akhir?

Keutamaan bulan Rabiul Akhir terletak pada sejarah pentingnya seperti turunnya Surat Al-Hasyr, serta anjuran untuk memperbanyak ibadah sunnah seperti sedekah, puasa sunnah, dan salat malam untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan ini menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para sahabat dan meningkatkan kepedulian sosial.

2. Apa doa akhir pertemuan?

Arab latin: Allohummarham na bil qur'an. Waj'al hu lanaa imaama, wa nuuro, wa hudaa, wa rohmah. Allohumma dakkir na minhu ma nasiina, wa 'allimna minhu ma jahilna warjuqna tilaawatahu.

3. Apakah doa akhir tahun dibaca 3 kali?

Doa ini bersumber dari kitab Maslakul Akhyar tulisan Habib Utsman bin Yahya. Hendaknya, membaca doa ini sebanyak 3 kali sebelum waktu maghrib yang merupakan saat pergantian hari kalender Hijriah tiba. Wallahu a'lam bish-shawab.

4. Bulan Rabiul Akhir bulan apa?

Bulan Rabiul Akhir adalah bulan keempat dalam kalender Hijriah, yang secara etimologi berarti "musim semi terakhir" atau "musim semi kedua".

Nama ini diberikan karena jatuh pada musim semi di Jazirah Arab, yang ditandai dengan tumbuh suburnya rerumputan dan tanaman.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |