Liputan6.com, Jakarta Siapa orang yang paling menyesal di hari kiamat? Pertanyaan ini kerap muncul dalam benak setiap muslim yang beriman kepada hari akhir. Mengetahui golongan-golongan yang akan mengalami penyesalan terbesar dapat menjadi peringatan bagi kita untuk memperbaiki diri dan menjauhi perbuatan yang akan mendatangkan kerugian di akhirat kelak.
Melansir dari buku Pendidikan Agama Islam karya Bachrul Ilmy, setiap manusia harus bertanggungjawab atas segala hal yang ia perbuat semasa hidup. Semuanya akan mendapat balasan yang setimpal dan seadil-adilnya di hadapan Allah SWT. Hari kiamat merupakan hari kehancuran alam semesta yang menjadi bagian dari rukun iman kelima.
Pada hari yang penuh dengan pertanggungjawaban itu, setiap manusia akan merasakan berbagai emosi, termasuk penyesalan mendalam atas perbuatan yang telah dilakukan semasa hidup di dunia. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (20/10/2025).
4 Golongan Orang yang Paling Menyesal di Hari Kiamat
Berdasarkan berbagai riwayat hadits dan perkataan para ulama, terdapat empat golongan utama yang akan mengalami penyesalan terbesar ketika hari kiamat tiba. Pengetahuan tentang golongan-golongan ini sangat penting sebagai peringatan agar kita tidak termasuk ke dalam golongan yang merugi.
1. Orang yang Menjual Akhiratnya dengan Dunia Orang Lain
Golongan pertama yang akan merasakan penyesalan terdalam adalah mereka yang menjual kehidupan akhiratnya demi kepentingan duniawi orang lain. Maksudnya adalah orang-orang yang rela melakukan dosa, mengabaikan perintah Allah, atau bahkan mengorbankan nilai-nilai agama hanya untuk mendapatkan keuntungan materi atau kedudukan yang sebenarnya akan dinikmati oleh orang lain, bukan dirinya sendiri.
Contohnya adalah seseorang yang korupsi untuk memperkaya diri, tetapi akhirnya hartanya dihabiskan oleh ahli warisnya yang tidak bertanggungjawab. Dalam sebuah hadits yang termaktub dalam Kanzul-Ummal dan dikutip dari Muntakhab Mizanul Hikmah karya Muhammad M Reysyahri, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya orang yang paling besar penyesalannya pada hari kiamat adalah pribadi yang menjual akhiratnya dengan dunia orang lain." Hadits ini menunjukkan betapa sia-sianya perbuatan seseorang yang mengorbankan kehidupan abadi di akhirat hanya untuk kesenangan sementara di dunia yang bahkan tidak sepenuhnya ia nikmati sendiri.
Golongan kedua orang paling menyesal di hari kiamat adalah mereka yang memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu, khususnya ilmu agama, tetapi tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan ilmu adalah cahaya yang akan menerangi jalan menuju surga.
Dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam Nahwa Manhaj 'Ilmi Islami karya Hasan Muhammad Asy Syarqawi: "Orang yang paling menyesal kelak pada hari kiamat adalah orang yang memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu, namun ia tidak menuntutnya; dan orang yang mengetahui suatu ilmu sehingga orang lain dapat mengambil manfaatnya, sedangkan dirinya sendiri tidak dapat mengambil manfaatnya."
Hadits ini menunjukkan dua tipe orang yang akan menyesal: yang tidak belajar dan yang tidak mengamalkan ilmunya. Penyesalan golongan ini muncul karena mereka menyadari bahwa ilmu adalah kunci untuk memahami dan melaksanakan ajaran agama dengan benar. Tanpa ilmu, seseorang akan tersesat dan melakukan banyak kesalahan dalam beribadah dan bermuamalah.
3. Orang yang Berkata tentang Keadilan tapi Menentangnya dengan Tindakan
Kemunafikan merupakan salah satu sifat paling dibenci oleh Allah SWT. Golongan ketiga yang akan mengalami penyesalan besar di hari kiamat adalah mereka yang selalu berbicara tentang keadilan, kebenaran, dan nilai-nilai luhur dengan kata-kata yang indah, tetapi tindakan mereka justru bertolak belakang dengan apa yang mereka ucapkan.
Mereka adalah orang-orang yang pandai berpidato tentang kejujuran tetapi korupsi, mengajak orang lain untuk berakhlak mulia tetapi mereka sendiri berbuat jahat, atau mengkritik kemungkaran orang lain tetapi melakukan kemungkaran yang lebih besar.
Imam Ja'far Shadiq dalam Amali al-Thusi menyatakan: "Sesungguhnya orang yang paling menyesal pada hari kiamat adalah orang yang menggambarkan keadilan dengan kata-katanya, kemudian dia menentangnya dengan tindakan yang berlawanan dengan keadilan." Pernyataan ini menunjukkan bahwa kesenjangan antara ucapan dan perbuatan merupakan dosa yang sangat berat dan akan mendatangkan penyesalan mendalam di akhirat.
4. Orang yang Mencari Harta Bukan dalam Ketaatan kepada Allah SWT
Harta adalah ujian bagi setiap manusia di dunia. Golongan keempat yang akan merasakan penyesalan terbesar adalah mereka yang mencari dan mengumpulkan harta dengan cara-cara yang tidak diridhai Allah SWT seperti melalui riba, korupsi, penipuan, atau eksploitasi terhadap orang lain.
Imam Ali dalam Nahj al-Balaghah berkata: "Sesungguhnya penyesalan terbesar pada hari kiamat adalah orang yang mencari harta bukan dalam ketaatan kepada Allah, kemudian hartanya diwarisi oleh pewarisnya yang membelanjakan hartanya dalam ketaatan kepada Allah Yang Mahasuci. Oleh karenanya, dia masuk surga lantaran kebaikannya itu. Adapun orang yang pertama (yang mencari harta bukan dalam ketaatan kepada Allah) bakal masuk neraka lantaran hartanya itu."
Perbedaan Antara Penyesalan di Dunia dan Akhirat
Penyesalan adalah bagian dari pengalaman manusia yang tak terhindarkan. Di dunia, penyesalan sering kali datang sebagai dorongan untuk berubah atau memperbaiki kesalahan. Meski menyakitkan, penyesalan di dunia masih menyisakan ruang untuk bertobat, meminta maaf, atau melakukan perbaikan. Waktu menjadi anugerah bagi manusia untuk memperbaiki dirinya selama hidup masih berlangsung.
Dalam buku Bekal Hidup Sesudah Mati, menggambarkan betapa dahsyatnya penyesalan di akhirat. Penyesalan di akhirat itu bukan seperti penyesalan di dunia. Ia bukan sekadar rasa sedih, tapi keputusasaan mutlak, karena tidak ada lagi kesempatan untuk kembali dan memperbaiki kesalahan.
Karena itu, memahami perbedaan antara penyesalan di dunia dan di akhirat mendorong manusia untuk lebih sadar terhadap waktu dan pilihan yang diambil. Dunia adalah tempat ujian dan kesempatan, sementara akhirat adalah tempat pembalasan dan keadilan. Selama masih hidup, pintu ampunan selalu terbuka. Namun setelah kematian, tidak ada jalan kembali.
FAQ
1. Siapa orang yang paling menyesal di hari kiamat menurut hadits?
Orang yang paling menyesal adalah mereka yang menjual akhiratnya dengan dunia orang lain, tidak menuntut ilmu saat berkesempatan, berkata tentang keadilan tapi tidak melaksanakannya, dan mencari harta bukan dalam ketaatan Allah SWT.
2. Apakah masih ada kesempatan untuk bertaubat di hari kiamat?
Tidak, di hari kiamat sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat karena waktu untuk beramal telah berakhir dan yang tersisa hanya pembalasan atas perbuatan di dunia.
3. Mengapa orang yang tidak menuntut ilmu akan sangat menyesal di hari kiamat?
Karena ilmu adalah kunci untuk memahami dan melaksanakan ajaran agama dengan benar, tanpa ilmu seseorang akan tersesat dan kehilangan kesempatan untuk beramal saleh yang bernilai tinggi.
4. Apa itu muhasabah dan bagaimana cara melakukannya?
Muhasabah adalah introspeksi diri untuk mengevaluasi perbuatan yang telah dilakukan, dilakukan dengan merenungkan amal kebaikan dan kesalahan setiap hari kemudian memperbaikinya.
5. Bagaimana cara mencari rezeki yang tidak akan mendatangkan penyesalan di akhirat?
Dengan mencari rezeki melalui cara-cara yang halal, menghindari riba, korupsi, dan penipuan, serta menggunakan harta tersebut dalam ketaatan kepada Allah SWT.
6. Apakah dosa kecil juga akan diperhitungkan di hari kiamat?
Ya, semua perbuatan baik dan buruk akan diperhitungkan di hari kiamat, bahkan yang seberat dzarrah (atom) sekalipun tidak akan terlewatkan.
7. Apa yang harus dilakukan agar tidak termasuk golongan yang menyesal di hari kiamat?
Perkuat keimanan, perbanyak ilmu dan amalkan, jaga konsistensi ucapan dan perbuatan, cari rezeki halal, perbanyak amal saleh, dan rutin melakukan muhasabah serta bertaubat.