5 Rukun Tayamum Beserta Tata Cara dan Doanya yang Penting Dipahami Umat Muslim

1 month ago 17

Liputan6.com, Jakarta Rukun tayamum menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami agar ibadah bersuci ini dapat dilakukan dengan benar dan sah menurut syariat Islam. Tayamum sendiri merupakan salah satu cara bersuci dalam Islam yang diperbolehkan ketika umat Muslim tidak dapat menemukan atau menggunakan air. 

Mengutip dari buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust. M. Syukron Maksum, tayamum adalah mengusap muka dan kedua tangan menggunakan debu yang suci sebagai bentuk keringanan bagi umat Muslim yang tidak dapat menemukan atau memakai air saat menyucikan diri.

Dasar hukum tayamum terdapat dalam Al-Quran Surah Al-Maidah ayat 6 yang menegaskan kebolehan bertayamum dengan tanah yang baik dan bersih. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (6/8/2025).

5 Rukun Tayamum

Melansir dari Panduan Lengkap Shalat menurut Empat Imam Madzhab oleh Syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi dan H. Ahmad Yaman, Lc, tayamum memiliki kedudukan yang sama dengan wudhu dalam hal kesucian ritual. Artinya, shalat yang dilakukan setelah bertayamum memiliki nilai ibadah yang sama dengan shalat setelah berwudhu, asalkan dilakukan sesuai dengan syarat dan rukun yang benar.

Dasar hukum tayamum terdapat dalam Al-Quran Surah Al-Maidah ayat 6: "Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu." Ayat ini menjelaskan bahwa tayamum diperbolehkan dalam kondisi-kondisi tertentu sebagai pengganti bersuci dengan air.

Sementara rukun tayamum adalah hal-hal yang wajib ada dan dilakukan dalam proses tayamum, tanpa rukun tayamum menjadi tidak sah. Berdasarkan kesepakatan ulama, terdapat lima rukun tayamum yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang ingin bertayamum:

1. Niat

Niat merupakan rukun pertama dan terpenting dalam tayamum. Niat harus diucapkan dalam hati ketika memulai tayamum, tepatnya saat hendak mengusap wajah. Niat tayamum berbeda dengan niat wudhu karena disesuaikan dengan tujuan bersuci, apakah untuk shalat fardhu atau sunnah.

2. Mengusap Seluruh Bagian Wajah

Rukun kedua adalah mengusap seluruh wajah dengan tanah atau debu yang suci. Pengusapan harus merata ke seluruh bagian wajah dari batas rambut di dahi hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri.

3. Mengusap Kedua Tangan Hingga Siku

Rukun ketiga mengharuskan pengusapan kedua tangan dari ujung jari hingga siku. Pengusapan dilakukan dengan saling mengusap antara tangan kanan dan kiri, memastikan seluruh bagian tangan hingga siku terkena debu yang suci.

4. Tertib atau Urutan yang Benar

Rukun keempat adalah melakukan tayamum secara tertib, dimulai dari niat, kemudian mengusap wajah, dilanjutkan mengusap kedua tangan. Urutan ini tidak boleh ditukar atau dibalik karena akan membatalkan sahnya tayamum.

5. Menggunakan Debu atau Tanah yang Suci

Rukun kelima mengharuskan penggunaan media yang sah untuk tayamum, yaitu tanah, debu, pasir, atau benda-benda yang mengandung unsur tanah yang suci dan bersih. Media tayamum harus bebas dari najis dan kotoran.

Mengutip dari materi yang disampaikan Drs. H. Samsudin dalam Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Karimun, rukun tayamum mencakup niat, mengusap muka, mengusap kedua tangan sampai siku, dan tertib. Keempat rukun ini harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh ada yang tertinggal agar tayamum sah menurut syariat.

Syarat-Syarat Tayamum yang Harus Dipenuhi

Sebelum melakukan tayamum, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar tayamum dapat dilakukan dan dianggap sah. Beberapahal ini menjadi prasyarat yang menentukan kapan seseorang diperbolehkan bertayamum sebagai pengganti wudhu atau mandi.

Syarat pertama: adalah tidak dapat menemukan air atau kesulitan menggunakan air. Kondisi ini mencakup situasi di mana air tidak tersedia, air yang ada sangat terbatas untuk keperluan yang lebih penting seperti minum, atau berada di tempat yang jauh dari sumber air.

Syarat kedua: adalah kondisi sakit yang dapat memburuk jika menggunakan air, berdasarkan keterangan medis atau keyakinan yang kuat bahwa penggunaan air akan membahayakan kesehatan.

Syarat ketiga: adalah sedang dalam perjalanan jauh (safar) di mana akses terhadap air menjadi terbatas atau sulit diperoleh.

Melansir dari Aku Cinta Islam karya A. Rofiq, musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh dan telah masuk waktu shalat namun tidak dapat menemukan air diperbolehkan untuk bertayamum.

Syarat keempat: adalah waktu shalat telah masuk, karena tayamum hanya diperbolehkan ketika sudah masuk waktu shalat dan akan segera melaksanakan ibadah tersebut.

Syarat kelima: adalah menggunakan media tayamum yang suci dan bersih, seperti tanah, pasir, batu, atau debu yang tidak terkontaminasi najis.

Syarat keenam: adalah telah bersuci dari najis terlebih dahulu sebelum melakukan tayamum, serta memastikan bahwa tayamum hanya berlaku untuk satu kali shalat fardhu.

Tata Cara Melakukan Tayamum dengan Benar

Pelaksanaan tayamum memiliki tata cara yang sistematis dan harus dilakukan dengan benar agar sah menurut syariat Islam. Tata cara tayamum dimulai dengan memastikan semua syarat telah terpenuhi dan media tayamum yang akan digunakan dalam kondisi suci dan bersih.

Langkah 1: Persiapan dan Niat

Hadapkan diri ke arah kiblat, baca basmalah, kemudian letakkan kedua telapak tangan di atas tanah atau debu yang suci. Bacakan niat tayamum dalam hati sambil menekan kedua telapak tangan ke media tayamum. Niat dibaca bersamaan dengan memulai pengusapan wajah.

Langkah 2: Mengusap Wajah

Angkat kedua telapak tangan yang telah terkena debu, kemudian usapkan ke seluruh wajah dari atas ke bawah. Pastikan seluruh bagian wajah terkena debu, mulai dari batas rambut di dahi hingga bawah dagu, serta dari telinga kanan hingga telinga kiri.

Langkah 3: Mengusap Kedua Tangan

Letakkan kembali kedua telapak tangan ke media tayamum untuk mendapatkan debu yang cukup. Kemudian usapkan tangan kiri ke lengan kanan dari ujung jari hingga siku, dilanjutkan dengan mengusapkan tangan kanan ke lengan kiri dari ujung jari hingga siku.

Langkah 4: Menyelesaikan Tayamum

Setelah selesai mengusap kedua tangan hingga siku, tayamum telah selesai dilakukan. Disunnahkan untuk membaca doa setelah tayamum dan segera melaksanakan shalat karena tayamum hanya berlaku untuk satu kali shalat fardhu. Jika ingin melaksanakan shalat lagi, maka perlu bertayamum kembali atau berwudhu jika sudah tersedia air.

Bacaan Doa Tayamum Arab, Latin, dan Terjemahan

Dalam pelaksanaan tayamum, terdapat bacaan doa yang dianjurkan untuk dibaca sebagai bentuk kesempurnaan ibadah. Doa tayamum terbagi menjadi doa niat yang wajib dibaca saat memulai tayamum, dan doa setelah tayamum yang dianjurkan untuk dibaca.

Niat Tayamum:

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitut tayammuma listibaahatish sholaati fardhan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat bertayamum untuk menghalalkan shalat fardhu karena Allah Ta'ala."

Doa Setelah Tayamum:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma-j'alni minat tawwabina wa-j'alni minal mutatahhirina wa-j'alni min 'ibadika shalihin

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang shalih."

Bacaan niat tayamum harus diucapkan dalam hati ketika memulai mengusap wajah, sedangkan doa setelah tayamum dianjurkan dibaca setelah selesai melakukan seluruh rangkaian tayamum. Kedua doa ini melengkapi kesempurnaan ibadah tayamum dan menunjukkan ketundukan serta harapan kepada Allah SWT.

Hal-Hal yang Membatalkan Tayamum

Seperti halnya wudhu, tayamum juga memiliki hal-hal yang dapat membatalkannya, sehingga perlu diketahui oleh umat Muslim agar dapat menjaga kesucian dengan baik. Pembatal tayamum terbagi menjadi dua kategori: hal yang sama dengan pembatal wudhu dan hal khusus yang hanya membatalkan tayamum.

Pembatal tayamum yang sama dengan pembatal wudhu meliputi buang air kecil, buang air besar, buang angin, bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram, tidur nyenyak, dan hilang akal baik karena gila maupun pingsan. Semua hal yang membatalkan wudhu secara otomatis juga membatalkan tayamum karena fungsi tayamum adalah menggantikan wudhu.

Pembatal khusus tayamum adalah menemukan air sebelum melaksanakan shalat atau sebelum selesai shalat. Jika seseorang telah bertayamum kemudian menemukan air yang cukup untuk berwudhu sebelum memulai shalat, maka tayamumnya batal dan wajib berwudhu dengan air. Namun, jika air ditemukan setelah selesai shalat, maka shalat tersebut tetap sah dan tidak perlu diulangi.

Melansir dari penjelasan Drs. H. Samsudin dalam materi Bimbingan Manasik Haji, tayamum juga batal jika kondisi yang menyebabkan diperbolehkannya bertayamum telah hilang. Misalnya, orang sakit yang tidak boleh terkena air kemudian sembuh, atau musafir yang telah sampai di tempat yang memiliki akses air yang memadai. Pemahaman tentang pembatal tayamum ini penting agar umat Muslim dapat menjaga kesucian ritual dengan benar.

Hikmah dan Manfaat Tayamum dalam Islam

Tayamum mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang praktis dan tidak memberatkan umatnya. Ketika seseorang tidak dapat menggunakan air karena sakit, dalam perjalanan, atau ketiadaan air, Islam memberikan alternatif yang tetap memungkinkan pelaksanaan ibadah dengan cara yang lebih mudah namun tetap memenuhi aspek kesucian ritual yang diperlukan.

Dari aspek pendidikan spiritual, tayamum mengajarkan adaptabilitas dan fleksibilitas dalam beribadah. Umat Muslim dididik untuk tidak mudah menyerah dalam menjalankan kewajiban kepada Allah SWT meskipun menghadapi keterbatasan atau kesulitan. Tayamum menjadi bukti bahwa setiap kondisi memiliki solusi dalam syariat Islam.

Manfaat praktis tayamum juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang sering bepergian, bekerja di lingkungan yang terbatas air, atau mengalami kondisi kesehatan tertentu. Tayamum memungkinkan kontinuitas pelaksanaan ibadah shalat tanpa harus menunggu kondisi yang ideal. Hikmah ini menunjukkan kesempurnaan syariat Islam yang selalu memberikan jalan keluar bagi setiap kesulitan yang dihadapi umatnya.

FAQ

1. Apa saja rukun tayamum yang harus dipenuhi?

Rukun tayamum ada 4 yaitu niat, mengusap wajah, mengusap kedua tangan hingga siku, dan melakukan secara tertib.

2. Kapan seseorang diperbolehkan bertayamum?

Tayamum diperbolehkan ketika tidak ada air, sakit yang memburuk jika terkena air, dalam perjalanan, atau sudah masuk waktu shalat namun tidak bisa menggunakan air.

3. Berapa lama tayamum berlaku?

Tayamum hanya berlaku untuk satu kali shalat fardhu, setelah itu perlu bertayamum lagi atau berwudhu jika ada air.

4. Apa yang bisa digunakan sebagai media tayamum?

Media tayamum adalah tanah, debu, pasir, batu, atau benda lain yang mengandung unsur tanah yang suci dan bersih.

5. Apa yang membatalkan tayamum?

Tayamum batal karena hal yang sama den/gan pembatal wudhu, dan juga batal jika menemukan air sebelum shalat.

6. Apakah tayamum bisa menggantikan mandi junub?

Ya, tayamum bisa menggantikan mandi junub jika dalam kondisi yang tidak memungkinkan menggunakan air untuk mandi.

7. Bagaimana niat tayamum yang benar?/

Niat tayamum dibaca dalam hati saat mulai mengusap wajah dengan lafaz "Nawaitut tayammuma listibaahatish sholaati fardhan lillahi ta'ala".

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |