Angin Yaman Disebut sebagai Tanda Qiamat, Ini Penjelasannya dalam Islam

2 months ago 30

Liputan6.com, Jakarta - Dalam esktatologi Islam, kiamat pasti terjadi dan sebuah keniscayaan. Namun, manusia tidak tahu kapan waktu terjadinya kiamat. Hanya saja, Allah SWT telah memberikan petunjuk tanda-tanda kiamat dalam Al-Qur'an atau melalui Rasulullah SAW.

Salah satu tanda kiamat yang disebut Rasulullah adalah angin yang akan mematikan orang beriman. Lantaran disebut bertiup dari Yaman atau Syam, maka angin ini disebut angin Yaman. Rasulullah bersabda, yang artinya:

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah adl-Dlabbi telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dan Abu Alqamah al-Farwi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Sulaim dari Abdullah bin Salman dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah kelak akan menghembuskan angin yang sangat lembut, selembut sutera dari arah Yaman, ia tidak akan melewatkan seorang pun yang di dalam hatinya terdapat -Abu Alqamah berkata- seberat biji-bijian, -sedangkan Abdul Aziz berkata; seberat biji sawi sekali pun- dari keimanan kecuali Allah akan mewafatkannya." (Hadits Shahih Muslim No. 168 - Kitab Iman).

Lantas, bagaimana penjelasan angin Yaman disebut sebagai tanda qiamat dalam Islam?

Angin Datangnya dari Yaman atau Syam

Dalam Kitāb Al-Aqidah Ath-Thahawiyah dalam Halaqah-25 Meninggalnya Orang Beriman sebelum Hari Kiamat, Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullāh menjelaskan sebelum terjadinya hari kiamat, Allah SWT akan mengirim angin yang mencabut nyawa semua orang yang beriman. Sehingga tidak tersisa di dunia, kecuali sejelek-jelek manusia.

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Kemudian Allah akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam, maka tidak ada seorang pun di Bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski sebesar biji sawi, kecuali akan dicabut nyawanya oleh angin tersebut. Sampai seandainya salah seorang dari mereka masuk ke dalam gunung, niscaya angin tersebut akan masuk bersamanya dan mencabut nyawanya. Maka tersisalah sejelek-jelek manusia yang ringan berbuat kerusakan, seperti ringannya burung dan mereka ganas dalam berbuat kedzaliman satu dengan yang lain, seperti ganasnya hewan buas. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran (HR. Muslim).

Di dalam sebuah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwasanya Allah SWT mengutus angin tersebut dari Yaman. Sebagian ulama mengatakan bahwasanya angin tersebut, berasal dari dua arah, yaitu Yaman dan juga Syam.

Berdasarkan pendapat Imam An-Nawawi, kemungkinan ada dua angin. Satunya berhembus dari Syam dan satunya dari Yaman. Kemungkinan lainnya, angin tersebut mulai berhembus dari arah salah satu dari dua daerah tersebut lalu berakhir pada daerah yang lain dan dari sanalah angin menyebar.

Pendapat tersebut didasarkan dari dua hadits yang menyebut perbedaan terkait dari mana angin itu berasal.

Mematikan Orang yang Kadar Keimanannya Kecil Sekalipun

Rasulullah SAW menjelaskan, angin Yaman tersebut akan mematikan orang beriman, tanpa terkecuali, walau kadar keimanannya rendah sekalipun. Dalam Kitab Kasyf al-Minan fi 'Alamat as-Sa'ah wa al-Malahim wa al-Fitan karya Mahmud Rajab Hamady yang diterjemahkan oleh Ibnu Tirmidzi. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Allah SWT akan mengirim dari arah Yaman, angin yang lebih halus dari sutra. Maka setiap orang yang di hatinya ada keimanan seberat sawi, rohnya akan dibawa oleh angin tersebut." (HR Muslim)

Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa angin tersebut nantinya membawa roh orang-orang mukmin. Sementara itu, di dunia hanya tersisa manusia dengan perangai buruk, merekalah yang nanti akan merasakan mencekamnya hari kiamat.

Nabi SAW bersabda, yang artinya:

"...kemudian Allah SWT mengirimkan angin dingin dari arah Syam mencabut roh setiap orang yang berada di muka bumi yang memiliki iman walau sebiji sawi, sehingga sekalipun di antara kalian ada yang masuk ke dalam perut gunung, angin itu akan mengikutinya dan mengambil rohnya. Tinggallah di muka bumi manusia yang berperilaku jelek, bodoh seperti burung dan akalnya seperti binatang buas yang tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemunkaran." (HR Muslim).

Waktu Terjadinya Angin Yaman

Melalui 'Asyarah Yantaz hiruhal 'Aalam 'Indal Muslimin wal Yahuud wan Nashaara susunan Mansur Abdul Hakim terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dan Uniqu Attaqi, ada kemungkinan pengiriman angin tersebut akan terjadi setelah peristiwa diangkatnya Al-Qur'an dari hati manusia dan dari lembaran-lembaran mushaf.

Peristiwa angin lembut untuk membawa roh orang mukmin ini terjadi setelah berakhirnya masa kekuasaan Nabi Isa bin Maryam dan setelah keluarnya hewan melata. Keduanya adalah tanda-tanda menjelang datangnya kiamat yang disebutkan oleh sejumlah ulama dalam kitabnya, termasuk Imam Ibnu Katsir dalam An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim.

Pendapat lainnya yang menguatkan ialah yang menyebut pada masa keluarnya dabbah, manusia masih terbagi ke dalam dua kelompok, yakni mukmin dan kafir. Peristiwa tersebut menjadi tanda kecil kiamat yang terjadi setelah keluarnya hewan tersebut.

Menukil dari buku Fitnah & Petaka Akhir Zaman oleh Abu Fatiah Al-Adnani, angin tersebut datang dari arah Yaman.

Hembusan angin lembut itu tidak akan menyisakan siapa pun kecuali para musyrikin. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya,

"Menjelang hari kiamat, akan datang angin yang akan mencabut roh-roh setiap mukmin." (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Saat Kiamat Datang, Tersisa Manusia Terjelek

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah mengikhbarkan Dajjal dan turunnya Nabi Isa AS. Kemudian, menjelang kiamat bertiup angin lembut yang akan berembus dan membawa ruh orang-orang mukmin sehingga yang tersisa adalah manusia terjelek.

Sebagaimana diriwayatkan Nawwas bin Sam’an RA, dalam hadis panjang, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

"Setelah mereka hidup penuh gelimang dunia, Allah mengirim angin lembut. Angin itu melewati ketiak-ketiak mereka, dan membawa ruh setiap mukmin dan setiap muslim. Hingga yang tersisa adalah manusia terjelek. Mereka melakukan hubungan badan layaknya himar (keledai). Di tengah merekalah, kiamat terjadi. (HR. Muslim 2937).

Berdasar keterangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, sahabat Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma pernah mengatakan,

Kiamat hanya akan terjadi pada manusia yang paling jelek. Mereka lebih jelek dibandingkan orang jahiliyah. Setiap doa yang mereka panjatkan, pasti Allah tolak doanya." (HR. Muslim 1924 dan Ibnu Hibban 6836).

Rasulullah juga Sebut Api dari Yaman sebagai 10 Tanda Kiamat Besar

Selain angin lembut yang mematikan orang mukmin yang arahnya dari Yaman, Rasulullah SAW dalam hadis lain juga menyebut api yang muncul dari Yaman. Dalam hadis yang diriwayatkan Hudzaifah bin Asid al-Ghifari, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,”.

Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi dalam Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ menjelaskan, tanda-tanda kiamat dalam hadits ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadis ini. Namun yang disebutkan dalam hadis tersebut hanya ada delapan. Salah satunya adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.

Dan tempat dikumpulkannya manusia saat itu adalah Syam, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi di dalam Sha’abul Iman dan hadits ini shahih. Dan Syam adalah daerah-daerah di sekitar Masjidil Aqsa.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya, "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki, sebagian naik kendaraan dan sebagian akan diseret di atas wajah-wajah mereka (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).

Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka sampai ditempat pengumpulan.

People Also Ask:

1. Apa itu angin Yaman menurut Islam?

Menurut Islam, Angin Yaman adalah sebuah angin sangat lembut yang diutus Allah SWT dari arah Yaman untuk mencabut nyawa setiap orang beriman menjelang hari kiamat, sehingga yang tersisa di bumi hanyalah manusia yang memiliki keburukan sifat dan kejahatan, dan kepada mereka itulah kiamat akan terjadi. Angin ini digambarkan lebih halus dari sutra dan bahkan berbau harum seperti minyak wangi.

2. Apa yang terjadi jika ada api dari Yaman?

Ketika api yang besar tersebut muncul dari Yaman, maka ia akan menyebar di bumi dan akan menggiring manusia ke tempat mereka dikumpulkan, dan orang-orang yang digiring itu terbagi menjadi tiga kelompok: Kelompok yang penuh suka cita, mereka makan, mengenakan pakaian, dan menaiki kendaraan.

3. Sebelum kiamat ada angin apa?

Angin sebelum kiamat yang dimaksud dalam Islam adalah Angin Lembut, atau disebut juga Angin Yaman, yang akan mengutus Allah SWT untuk mencabut nyawa semua orang mukmin dengan cara yang lembut, sehalus sutra dan semerbak minyak wangi. Angin ini akan datang setelah semua tanda-tanda besar kiamat, kecuali hari kiamat itu sendiri, dan hanya akan menyisakan orang-orang kafir dan buruk yang akan merasakan kedahsyatan peristiwa akhir zaman.

4. Apa saja 10 tanda kiamat besar?

10 tanda besar kiamat dalam Islam, berdasarkan hadis, meliputi kemunculan Imam Mahdi, Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, matahari terbit dari barat, munculnya Ad-Daabbah (binatang melata), munculnya kabut atau asap, munculnya api besar, terjadinya tiga peristiwa khasf (terbenamnya tanah) di timur, barat, dan Jazirah Arab, serta api yang menggiring manusia ke tempat pengumpulan mereka.

Sumber Referensi:

  • Terjemah Sahih Muslim karya Imam Muslim, Fachruddin HS
  • Kitāb Al-Aqidah Ath-Thahawiyah, Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi
  • Syarah Shahih Muslim (Al-Minhaj), Imam Nawawi
  • Kitab Kasyf al-Minan fi 'Alamat as-Sa'ah wa al-Malahim wa al-Fitan, Mahmud Rajab Hamady
  • Terjemah 'Asyarah Yantaz hiruhal 'Aalam 'Indal Muslimin wal Yahuud wan Nashaara, Mansur Abdul Hakim
  • Buku Fitnah & Petaka Akhir Zaman, Abu Fatiah Al-Adnani
  • Buku Risalah Ahlussunnah wal Jamaah, KH. M. Hasyim Asy’ari
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |