Arti Khususon Ila Ruhi, Begini Hukum Mendoakan Orang yang Telah Meninggal

2 months ago 22

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan umat Islam, mendoakan sesama merupakan bentuk kepedulian spiritual yang sangat dianjurkan. Salah satu bentuk doa yang kerap dilafalkan dalam tradisi keislaman di Indonesia adalah "khususon ila ruhi." Doa ini biasanya dibaca saat mengirimkan pahala bacaan surat Al-Fatihah untuk orang yang telah meninggal, baik dalam momen ziarah kubur, tahlilan, maupun saat mengenang orang-orang terkasih dari rumah.

Tradisi ini sangat lekat dengan kebiasaan kaum Nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama) yang meyakini bahwa pahala bacaan Al-Qur'an, khususnya surat Al-Fatihah, dapat dihadiahkan kepada arwah seseorang. Maka tak heran, bacaan khususon ila ruhi seringkali menjadi pembuka doa sebelum membaca surat Al-Fatihah. Tapi, apa sebenarnya makna dari kalimat ini? Bagaimana hukum mengirim doa kepada orang mati menurut syariat Islam? Berikut ulasan Liputan6.com, Senin (14/7/2025).

Haji, ziarah tahunan umat Islam ke Mekkah, adalah kewajiban sekali seumur hidup bagi umat Islam yang secara fisik dan finansial mampu melaksanakannya. Ini adalah perjalanan yang sangat spiritual, tetapi juga lelah secara fisik dan emosional.

Arti Khususon Ila Ruhi

Kalimat "khususon ila ruhi" secara harfiah berasal dari bahasa Arab yang berarti "dikhususkan kepada ruh". Frasa ini biasanya diikuti oleh penyebutan nama orang yang diniatkan untuk dikirimi doa atau pahala, seperti: "khususon ila ruhi fulan bin fulan" yang berarti "khusus untuk ruh si fulan bin fulan".

Mengutip buku Wong Kang Soleh karya Mas Wantik, istilah ini digunakan untuk mengirim hadiah pahala bacaan, khususnya surat Al-Fatihah, kepada seseorang, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Untuk diri sendiri, bentuk lengkapnya bisa menjadi "khususon ila ruhi fil jasadi" yang artinya "terkhusus untuk ruh yang ada dalam tubuh ini". Ini menandakan permohonan kepada Allah agar ruh dan jasad seseorang diberikan ketenangan dan keberkahan.

Dalam Mukjizat Al-Fatihah karya Muhammad Syafi'ie El-Bantanie, dijelaskan bahwa surat Al-Fatihah memiliki keutamaan sebagai As-Syifa (penyembuh) dan dapat menjadi penawar dari penyakit lahir dan batin. Oleh karena itu, pembacaan Al-Fatihah yang didahului dengan kalimat "khususon ila ruhi" menjadi semacam hadiah spiritual kepada orang lain.

Bacaan Doa Khususon Ila Ruhi

Berikut ini salah satu bentuk bacaan doa "khususon ila ruhi" lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ اِلَى رُوْحِ (.......) الْفَاتِحَة

Ila hadrotin nabiyyil musthofa Sayyidina Muhammadin shallallahu 'alaihi wasallam, tsumma ila ruhi (sebutkan nama almarhum/almarhumah) Al-Fatihah

Artinya: "Kepada Nabi Muhammad SAW yang mulia, kemudian kepada ruh (sebutkan nama), bacaan Al-Fatihah ini kami hadiahkan, semoga Allah menerima dan memberi rahmat."

Bacaan ini bisa disesuaikan dengan jumlah nama yang ingin disebut. Dalam praktiknya, doa ini juga bisa diperluas dengan menyebut para nabi, sahabat, ulama, dan orang-orang saleh lainnya.

Hukum Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal

Dalam Islam, mendoakan orang yang telah wafat merupakan salah satu bentuk amal yang sangat dianjurkan. Dalam Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri pernah berziarah ke makam para sahabat dan mendoakan mereka, memohonkan ampun dan rahmat Allah.

Dalil kuat tentang keutamaan mendoakan orang yang telah meninggal adalah hadits riwayat Muslim:

"Nabi SAW mengajarkan kepada mereka berziarah ke kubur supaya mengucapkan, 'Semoga keselamatan senantiasa tercurah pada kalian, hai para penghuni perkampungan kaum mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon afiyah kepada Allah SWT untuk kami dan untuk kalian.'" (HR Muslim)

Namun, sebagian kalangan, khususnya yang berpandangan lebih ketat, mempermasalahkan praktik mengirimkan doa dengan menyebut nama orang yang telah wafat secara khusus sebagai bentuk tawassul yang tidak disyariatkan. Mereka merujuk pada firman Allah dalam QS Al-A’raf: 180 dan tafsir-tafsir yang mengingatkan bahwa doa hanya boleh ditujukan kepada Allah dan tidak kepada selain-Nya, termasuk ruh orang yang sudah mati.

Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari dalam artikelnya di Almanhaj.or.id mengingatkan bahwa menyamakan doa kepada orang mati dengan tawassul kepada Allah bisa tergelincir ke perbuatan syirik jika tidak memahami batasannya. Ia mengutip ayat:

"Jika kamu menyeru mereka (selain Allah), mereka tidak akan mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu." (QS Fathir: 14)

Namun demikian, para ulama seperti Imam Nawawi dan mayoritas ulama dari mazhab Syafi'i berpendapat bahwa mengirim doa dan pahala bacaan Al-Qur'an untuk orang yang telah meninggal adalah sah dan bermanfaat bagi mereka. Dalam konteks ini, kalimat "khususon ila ruhi" bukanlah doa kepada orang mati, melainkan pengkhususan niat hadiah pahala bacaan kepada ruh si mayit.

FAQ Seputar Doa Khususon Ila Ruhi

1. Apakah doa khususon ila ruhi hanya bisa dibaca saat ziarah kubur?

Tidak. Doa ini bisa dibaca kapan saja, baik saat ziarah kubur maupun dari rumah.

2. Apakah boleh membaca doa khususon untuk orang yang masih hidup?

Boleh. Kalimat "khususon ila ruhi fil jasadi" misalnya, biasa digunakan untuk diri sendiri atau orang yang masih hidup agar diberi keberkahan.

3. Apakah doa ini dijamin sampai kepada orang yang dituju?

Menurut pendapat mayoritas ulama Ahlus Sunnah, Allah akan menyampaikan pahala bacaan tersebut jika diniatkan ikhlas. Hanya Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Menyampaikan.

4. Apakah ini termasuk tawassul yang dilarang?

Tidak, jika niatnya adalah menghadiahkan pahala bacaan (bukan meminta kepada mayit). Namun jika disertai keyakinan bahwa mayit dapat memberi syafaat langsung tanpa izin Allah, maka ini termasuk syirik.

5. Apa bacaan terpendek doa khususon?

اِلَى رُوْحِ (.......) الْفَاتِحَة

Ila ruhi (nama almarhum/almarhumah) Al-Fatihah

Artinya: "Untuk ruh (sebutkan nama), Al-Fatihah."

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |