Arti Surat Al Ikhlas Lengkap Latin dan Terjemahnya, Pahami Keutamaan Membacanya

1 month ago 12

Liputan6.com, Jakarta Arti surat Al Ikhlas secara harfiah adalah "memurnikan keesaan Allah", yang menjadi fondasi utama dalam ajaran Islam. Surat Al Ikhlas merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Quran yang memiliki makna mendalam tentang ketauhidan. 

Surat ini terdiri dari empat ayat yang sangat padat makna dan menjadi gambaran sempurna tentang sifat Allah Yang Maha Esa. Keistimewaan arti surat Al Ikhlas terletak pada kemampuannya menjelaskan konsep ketauhidan dengan bahasa yang sederhana namun komprehensif.

Surat Al Ikhlas adalah surah ke-112 dalam Al-Quran yang terdiri dari 4 ayat dan termasuk surah Makkiyah (diturunkan di Kota Mekkah). Kandungan utama surat ini menjelaskan tentang ketauhidan dengan menunjukkan sifat Allah SWT sejak ayat pertamanya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2025).

Arti Surat Al Ikhlas: Arab, Latin, dan Terjemahan Lengkap

Untuk memahami secara mendalam, berikut adalah teks lengkap surat Al Ikhlas beserta arti dan terjemahannya dikutip dari laman Kementerian Agama RI:

Ayat 1:

Arab: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Latin: Qul huwallahu ahad

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa"

Ayat 2:

Arab: اللَّهُ الصَّمَدُ

Latin: Allahush shamad

Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu

Ayat 3:

Arab: لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Latin: Lam yalid wa lam yulad

Artinya: Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan

Ayat 4:

Arab: وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Latin: Wa lam yakul lahu kufuwan ahad

Artinya: Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya

Kandungan Makna dan Hikmah Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas mengandung empat konsep dasar ketauhidan yang sangat penting dalam Islam. Konsep-konsep ini menjadi pondasi utama keimanan seorang Muslim.

Ayat pertama menegaskan keesaan Allah yang mutlak tanpa ada sekutu. Kata "ahad" menunjukkan kesatuan yang tidak dapat dibagi atau digandakan. Konsep ini membedakan Islam dari agama-agama lain yang mempercayai trinitas atau politeisme.

Ayat kedua menjelaskan sifat Allah sebagai "Ash-Shamad", yang berarti tempat bergantung segala sesuatu. Allah tidak membutuhkan siapa pun, tetapi segala sesuatu membutuhkan-Nya. Sifat ini menunjukkan kemandirian mutlak Allah dalam segala hal.

Surah ini memiliki makna "Memurnikan Keesaan Allah" dimana pengesaan terhadap Allah SWT mutlak harus dilakukan sepenuh hati, karena sifat Allah yang tidak mungkin dimiliki makhluk-Nya adalah Esa, tunggal. Pemahaman ini memperkuat keyakinan tauhid dalam hati setiap Muslim.

Keutamaan dan Fadhilah Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa berdasarkan hadits-hadits shahih dari Rasulullah SAW. Keutamaan-keutamaan tersebut meliputi:

  • Setara dengan Sepertiga Al-Quran: Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca surat Al Ikhlas satu kali sama dengan pahala membaca sepertiga Al-Quran.
  • Dicintai Allah: Orang yang rutin membaca surat ini akan mendapat cinta khusus dari Allah SWT.
  • Perlindungan dari Kesulitan: Surat ini memberikan perlindungan dari berbagai kesulitan dunia dan akhirat.
  • Jaminan Masuk Surga: Bagi yang membaca dengan istiqamah, surat ini menjadi jalan menuju surga.

Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: "Demi yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Quran". Hadits ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan surat Al Ikhlas di mata Allah dan Rasul-Nya.

Waktu dan Cara Membaca Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas dapat dibaca kapan saja tanpa batasan waktu tertentu. Namun, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk memaksimalkan manfaatnya:

  • Setelah Shalat Fardhu: Membaca tiga kali setelah setiap shalat fardhu
  • Sebelum Tidur: Sebagai wirid malam untuk perlindungan
  • Pagi dan Petang: Bagian dari dzikir pagi dan sore
  • Dalam Shalat Sunnah: Setelah Al-Fatihah dalam shalat sunnah
  • Saat Berdzikir: Sebagai bagian dari amalan harian

Cara membaca yang baik adalah dengan khusyuk, merenungkan makna setiap ayatnya, dan menghadirkan hati ketika membaca. Bacaan yang disertai dengan pemahaman akan memberikan dampak spiritual yang lebih mendalam.

Konteks Historis Turunnya Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas turun sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang musyrik dan Ahli Kitab kepada Rasulullah SAW tentang sifat-sifat Allah. Mereka ingin mengetahui "nasab" atau silsilah Allah seperti halnya manusia yang memiliki keturunan.

Pertanyaan ini muncul karena ketidakpahaman mereka tentang konsep ketuhanan yang benar. Orang-orang musyrik terbiasa dengan tuhan-tuhan mereka yang memiliki istri, anak, dan keluarga dalam mitologi mereka. Sementara Ahli Kitab memiliki konsep trinitas yang membingungkan.

Allah kemudian menurunkan surat Al Ikhlas sebagai jawaban yang tegas dan jelas. Surat ini menolak segala bentuk penyekutuan Allah dan menegaskan keesaan-Nya yang mutlak. Konteks historis ini menunjukkan bahwa surat Al Ikhlas bukan hanya bacaan, tetapi juga manifesto teologis Islam.

Penerapan Nilai-Nilai Surat Al Ikhlas dalam Kehidupan

Nilai-nilai yang terkandung dalam surat Al Ikhlas tidak hanya untuk dipahami, tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai ini dapat dilakukan melalui berbagai aspek kehidupan.

Dalam aspek ibadah, nilai keesaan Allah mendorong kita untuk beribadah hanya kepada-Nya tanpa riya atau pamer. Setiap amalan dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah semata. Dalam aspek sosial, pemahaman bahwa Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu membuat kita lebih rendah hati dan tidak sombong.

Dalam aspek ekonomi, keyakinan bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan menjauhkan kita dari praktik riba dan eksploitasi. Kita percaya bahwa rezeki berasal dari Allah, bukan dari hasil merugikan orang lain. Dalam aspek keluarga, nilai-nilai tauhid membimbing kita untuk mendidik keluarga dengan akhlak yang mulia.

Penerapan nilai-nilai surat Al Ikhlas juga tercermin dalam sikap toleransi beragama. Meskipun yakin dengan kebenaran Islam, kita tetap menghormati keyakinan orang lain dan tidak memaksakan kehendak. Sikap ini sesuai dengan prinsip "tidak ada paksaan dalam agama".

FAQ

1. Apa arti surat Al Ikhlas secara harfiah?

Arti surat Al Ikhlas secara harfiah adalah "memurnikan keesaan Allah" atau "keikhlasan dalam mengesakan Allah".

2. Berapa jumlah ayat dalam surat Al Ikhlas?

Surat Al Ikhlas terdiri dari 4 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah.

3. Mengapa surat Al Ikhlas disebut setara dengan sepertiga Al-Quran?

Karena surat ini merangkum seluruh konsep ketauhidan yang menjadi inti dari semua ajaran Al-Quran.

4. Kapan waktu yang baik untuk membaca surat Al Ikhlas?

Surat Al Ikhlas dapat dibaca kapan saja, terutama setelah shalat fardhu, sebelum tidur, dan saat berdzikir.

5. Apa keutamaan utama membaca surat Al Ikhlas?

Keutamaan utamanya adalah mendapat pahala seperti membaca sepertiga Al-Quran dan perlindungan dari Allah SWT.

6. Apakah surat Al Ikhlas termasuk surat Makkiyah atau Madaniyah?

Surat Al Ikhlas termasuk surat Makkiyah yang diturunkan di kota Mekkah.

7. Apa makna "Ash-Shamad" dalam surat Al Ikhlas?

"Ash-Shamad" berarti tempat bergantung segala sesuatu, menunjukkan bahwa Allah tidak membutuhkan siapa pun tetapi segala sesuatu membutuhkan-Nya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |