Awas! Terlihat Sepele, Tapi Bisa Racuni Hati Anak Sendiri, Apa Itu?

2 months ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Perhatian yang tidak seimbang dari orang tua kepada anak-anaknya ternyata dapat membawa dampak serius. Dalam kehidupan keluarga, banyak orang tua merasa telah bersikap adil. Namun tanpa disadari, perlakuan istimewa terhadap salah satu anak bisa memunculkan api kecemburuan dan kebencian di antara saudara kandung.

Kondisi ini bisa berawal dari hal-hal yang tampak sederhana. Misalnya, orang tua cenderung menuruti keinginan satu anak saja. Akibatnya, saudara yang lain merasa tersisihkan. Ini bukan hanya melukai perasaan, tapi juga perlahan merusak hubungan antaranggota keluarga.

Sebagian orang tua menganggap wajar memperhatikan lebih anak yang dianggap penurut atau paling kecil. Padahal, pola seperti ini jika terus dibiarkan bisa menimbulkan perasaan tidak dihargai pada anak lainnya.

KH Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya menyampaikan pandangan mendalam mengenai bahaya sikap tidak adil dalam mendidik anak. Menurutnya, ketidakadilan sekecil apa pun bisa merusak struktur emosi dalam keluarga.

“Tidak adil kepada anak itu meracuni hati mereka. Menjadikan mereka punya kebencian, permusuhan dengan saudaranya,” ujar Buya Yahya dalam sebuah ceramah, dikutip Jumat (11/7/2025).

Simak Video Pilihan Ini:

Kendala Evakuasi 8 Pekerja di Sumur Tambang Emas Banyumas, Debit Air Tak Kunjung Turun

Begini Contoh Paling Nyata

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial, ceramah tersebut membahas secara rinci tentang kehancuran hubungan keluarga yang bisa dimulai dari ketidakadilan orang tua kepada anak-anaknya.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya memberikan contoh nyata. Seorang ayah atau ibu sangat menyayangi satu anak secara berlebihan. Anak tersebut menjadi pintu komunikasi jika anggota keluarga lain ingin meminta sesuatu.

“Kalau ingin sesuatu, bilang ke adik. Nanti adik yang ngomong ke ayah. Langsung dituruti,” jelas Buya Yahya menirukan situasi yang kerap terjadi di tengah keluarga.

Hal seperti itu membuat anak lain merasa tidak punya tempat. Bahkan, tanpa sadar mereka mulai menumbuhkan rasa benci kepada adiknya sendiri. Keadaan ini sangat membahayakan bagi ikatan batin antara saudara.

Tak hanya itu, Buya Yahya juga mengingatkan para anak untuk tidak mudah menuduh orang tua tidak adil. Bisa jadi, yang merasa diabaikan justru pernah mendapatkan perhatian lebih di waktu yang lain.

“Anda sebagai seorang anak jangan sekali-kali berkata ibu Anda tidak adil. Bisa jadi Anda sudah dikasih lebih dulu. Ini giliran adik Anda,” tegasnya.

Prasangka Buruk Membuka Kedurhakaan

Menurut Buya Yahya, prasangka buruk terhadap orang tua bisa membuka jalan kepada kedurhakaan. Ini menjadi awal dari bencana dalam kehidupan seorang anak.

Kebusukan hati dan prasangka negatif, lanjutnya, merupakan racun yang dapat menghancurkan keberkahan hidup seorang anak. Karena itu, kehati-hatian dalam menilai sikap orang tua menjadi penting.

Orang tua harus introspeksi dalam membina hubungan di rumah. Menanamkan keadilan bukan soal memberi sama rata, tapi menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak secara bijak.

Keadilan orang tua akan menciptakan rasa aman dan saling mencintai antar saudara. Sebaliknya, sikap pilih kasih akan menumbuhkan perpecahan yang sulit disembuhkan.

Buya Yahya juga menekankan, keluarga yang sakinah dimulai dari orang tua yang mampu menyeimbangkan kasih sayang tanpa memihak. Ini menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter anak yang sehat secara emosional.

Dengan demikian, perlakuan yang adil kepada anak bukan hanya soal pembagian materi, melainkan menyangkut kesehatan mental dan moral dalam keluarga. Orang tua harus benar-benar berhati-hati agar tidak terlihat mencintai yang satu dan mengabaikan yang lain.

Pesan ini menjadi peringatan bagi semua orang tua agar tidak meremehkan persoalan kecil dalam keluarga. Karena dari situlah, keretakan besar bisa bermula.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |