Bacaan Doa Tawasul Arab, Latin, dan Artinya: Lengkap Dalil dalam Al-Quran

Liputan6.com, Jakarta - Tawasul merupakan salah satu amalan yang telah ada sejak zaman para nabi terdahulu, di mana seorang hamba memohon kepada Allah melalui perantaraan (wasilah) yang dibolehkan syariat.

Wasilah ini bisa berupa doa Nabi Muhammad SAW, orang-orang sholeh, atau amal kebajikan yang pernah dilakukan, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan memohon terkabulnya hajat.

Sebagaimana dikutip dari bsa.fah.uin-alauddin.ac.id, tawasul yang dibenarkan adalah yang sesuai dengan syari'at Islam, yakni tawssul dengan iman dan amal saleh, serta memperbanyak ibadah hanya kepada Allah SAW secara langsung tanpa melalui perantara.

Dalam praktiknya, doa tawasul sering dibaca pada berbagai kesempatan, seperti saat majelis zikir, acara tahlilan, atau ketika seseorang memiliki permintaan khusus dan ingin memohon pertolongan Allah.

Tawasul memiliki dasar yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadis, serta praktik para sahabat Nabi. Berikut sejumlah dalil yang menjadi dasar disyariatkannya tawasul, dikutip dari babel.kemenag.go.id:

1. QS. Al-Maidah ayat 35:

يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wabtagū ilaihil-wasīlata wa jāhidū fī sabīlihī la‘allakum tufliḥūn(a).

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah carilah perantara mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kalian bahagia.” (QS. Al-Maidah: 35)

2. Contoh lain ketika Rasulullah menyarankan agar para sahabat jika bertemu Uwais Al Qarani ra, mereka meminta kepadanya agar didoakan dan diampuni oleh Allah. (HR. Muslim dari Umar bin Khattab RA)

3. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin ‘Umar ra. Ada tiga orang yang terperangkap di sebuah gua, sedangkan mulut gua tertutup oleh batu besar. Mereka tidak bisa keluar dari gua tersebut. Lalu mereka memohon pertolongan kepada Allah dengan tawassul sambil menyebut amal-amal sholeh yang telah mereka lakukan masing-masing. Atas izin Allah, batu itu sedikit-sedikit bergeser sampai mereka bisa keluar dari gua dengan selamat.

Tradisi berwasilah dalam doa sudah berlangsung jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW. Saudara Nabi Yusuf AS meminta ampun kepada Allah melalui ayah mereka yang merupakan nabi dan rasul. Umat Nabi Musa AS juga pernah memohon keselamatan dari azab Allah dengan meminta beliau berdoa bagi mereka.

Dalam pelaksanaannya, tawasul biasanya dilakukan dengan urutan tertentu agar doa menjadi lebih tertib dan khusyuk. Setiap tahapan memiliki makna serta tujuan, mulai dari memohon ampunan, mengirimkan doa kepada para nabi dan orang-orang saleh, hingga menyampaikan hajat kepada Allah. Berikut ini adalah urutan tata cara bertawasul yang lazim diamalkan:

1. Memohon ampun kepada Allah dengan mengucapkan istighfar tiga kali sebagai pembuka doa
2. Mengucapkan syahadat
3. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
4. Membaca surah Al-Fatihah untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya
5. Mengirimkan Al-Fatihah kepada para malaikat
6. Mengirimkan Al-Fatihah kepada para sahabat Nabi
7. Mengirimkan Al-Fatihah kepada para wali, ulama, dan guru
8. Mengirimkan Al-Fatihah kepada kedua orangtua dan leluhur
9. Memohon kepada Allah agar hajat dikabulkan melalui wasilah yang telah disebutkan
10. Mengakhiri rangkaian tawasul dengan doa penutup yang penuh harapan dan keikhlasan.

Bacaan tawasul diartikan sebagai bacaan yang di hadiahkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW dengan tujuan untuk mendoakan saudara-saudara muslim kita atau sering disebut tawasulan. Berikut adalah bacaan doa taawasul lengkap:

1. Membaca Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaahal 'azhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

2. Mengucapkan Syahadat

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rasuulullah

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

3. Membaca Sholawat

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

4. Tawasul kepada Nabi Muhammad SAW

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِيْنَ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة

Ilaa hadhrotin nabiyyil mushthofaa sayyidinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama wa azwaajihi wa dzurriyyaatihi wa ahli baitihi ajma'iina syai-un lillaahi lahumul faatihah

Artinya: "Kepada yang mulia Nabi pilihan, junjungan kami Muhammad SAW, para istri, keturunan, dan keluarganya. Semoga Allah memberikan pahala Al-Fatihah kepada mereka."

Berikut adalah contoh bacaan tawasul kepada leluhur:

ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة

Tsumma ilaa arwaahi aabaa-inaa wa ummahaa-tinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhinaa wa asaatidzatinaa wa liman lahu haqqun 'alainaa wa lijamii'il muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaat al-ahyaa-i minhum wal amwaat, syai-un lillaahi lahumul faatihah

Artinya: "Kemudian kepada arwah bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, orang-orang yang memiliki hak atas kami, dan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Semoga Allah memberikan pahala Al-Fatihah kepada mereka."

Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan menyebutkan nama-nama leluhur atau orangtua yang ingin didoakan secara khusus:

خُصُوصًا إِلَى رُوحِ (اسم الشخص) بن/بنت (اسم الأب) اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ/لَهَا وَارْحَمْهُ/هَا وَعَافِهِ/هَا وَاعْفُ عَنْهُ/هَا لَهُ/لَهَا الْفَاتِحَة

Khushushan ilaa ruuhi (nama orang) bin/binti (nama ayah) Allaahummaghfir lahu/laha warhamhu/ha wa 'aafihi/ha wa'fu 'anhu/ha lahu/lahal faatihah

Artinya: "Khususnya kepada ruh (nama orang) putra/putri (nama ayah). Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia. Untuknya Al-Fatihah."

• babel.kemenag.go.id Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)
• bsa.fah.uin-alauddin.ac.id (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar)
• scribd.com
• nu.or.id (Nahdlatul Ulama Indonesia)

1. Apa itu doa tawasul?

Doa tawasul adalah doa yang dibaca dengan memohon kepada Allah melalui perantaraan (wasilah), baik berupa Nabi Muhammad SAW, orang-orang saleh, atau amal kebaikan yang pernah dilakukan, dengan tujuan agar permohonan lebih mudah dikabulkan oleh Allah.

2. Kapan doa tawasul biasanya dibaca?

Doa tawasul dapat dibaca kapan saja, terutama saat memiliki hajat, menghadapi kesulitan, memulai majelis zikir, acara tahlil, atau kegiatan keagamaan lainnya.

3. Apakah bacaan doa tawasul harus dalam bahasa Arab?

Tidak harus. Membaca doa tawasul dalam bahasa Arab memang dianjurkan karena sesuai riwayat dan lafaz aslinya, tetapi boleh juga disampaikan dalam bahasa yang dipahami agar maknanya lebih dihayati.

4. Apakah bertawasul termasuk syirik?

Tidak, selama keyakinannya tetap bahwa hanya Allah yang mengabulkan doa. Wasilah atau perantara hanya menjadi sarana, bukan pihak yang memiliki kekuasaan untuk mengabulkan permintaan.