Bacaan Doa Umroh Mabrur, Panduan Ringkas Menunaikannya

Liputan6.com, Jakarta - Doa umroh mabrur menjadi salah satu hal yang paling sering dicari jamaah menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Doa ini dipanjatkan agar ibadah umroh yang dilaksanakan tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga diterima oleh Allah SWT dan mendatangkan keberkahan.

Para ulama menegaskan, doa umroh mabrur mencakup permohonan ampunan, diterimanya amal ibadah, dan harapan agar umroh mampu menjadi momentum perubahan diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Dengan niat ikhlas dan doa yang tulus, setiap jamaah diharapkan pulang dengan membawa bekal rohani yang mendalam.

Di samping persiapan logistik, jamaah dianjurkan menghafalkan doa-doa penting yang berkaitan dengan umroh. Membaca doa dengan penuh kekhusyukan menjadi kunci, karena doa yang lahir dari hati ikhlas lebih mudah dikabulkan.

Salah satu doa yang umum dibaca adalah:

اللهم اجعل حجنا مبرورًا و سعيًا مشكورًا و ذنبًا مغفورًا و عملا صالحًا مقبولا و تجارة لا تبور

Latin: Allahummaj‘al hajjan mabrūran wa sa‘yan masykūrā, wa dzanban maghfūrā, wa ‘amalan shālihan maqbūlā, wa tijāratan lan tabūr.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah haji/umroh kami haji/umroh yang mabrur, sa’i yang disyukuri, dosa yang diampuni, amal shalih yang diterima, dan perdagangan yang tidak merugi.”

Selain itu, ada pula doa khusus umroh:

اللهم اجعله عمرة مبرورة و ذنبا مغفورا و سعيا مشكورا

Latin: Allahumma ja‘alhu ‘umratan mabrūratan wa dzanban maghfūrā wa sa‘yan masykūrā.

Artinya:“Ya Allah, jadikanlah ini sebagai umroh yang mabrur, dosa yang diampuni, dan sa’i yang disyukuri.”

Saat menjalankan sa’i, jamaah disarankan membaca ayat dari Al-Qur’an:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ

Latin:Innash-shafā wal-marwata min sya‘ā-irillāh.

Artinya:“Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.”

Tips yang dianjurkan untuk meraih umroh mabrur antara lain memperbanyak istighfar, menjaga keikhlasan, serta menjadikan perjalanan umroh sebagai titik awal hijrah menuju pribadi yang lebih baik. Selain itu, jamaah dianjurkan untuk mendoakan sesama agar keberkahan umroh dirasakan lebih luas.

Beberapa kitab klasik juga menyinggung makna ibadah mabrur. Kitab Nayl Al-Awtar dan Syarhus Suyuthi menekankan pentingnya niat ikhlas, pelaksanaan rukun serta sunnah dengan baik, dan menjaga akhlak sebagai tanda diterimanya ibadah. Penjelasan ini juga relevan untuk umroh.

Kementerian Agama RI turut menerbitkan buku panduan seperti Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah serta Tuntunan Manasik Haji dan Umrah. Keduanya berisi doa-doa dan zikir yang dapat diamalkan, lengkap dengan penelusuran hadis yang menjadi dasar setiap doa.

Selain itu, portal resmi BPKH juga menyediakan kumpulan doa-doa yang bisa dibaca jamaah. Artikel-artikel tersebut merangkum doa dari keberangkatan hingga kepulangan agar ibadah lebih terarah.

Ringkasnya, kunci dari umroh mabrur adalah niat yang lurus, doa yang tulus, pelaksanaan manasik sesuai tuntunan, serta perubahan akhlak setelah kembali ke tanah air. Semua doa yang diamalkan selama ibadah hanyalah perantara menuju ridha Allah SWT.

Dengan berbekal doa, persiapan, dan tekad memperbaiki diri, diharapkan jamaah dapat meraih keberkahan dari ibadah serta pulang dengan membawa doa umroh mabrur yang menjadi penanda diterimanya amal.

• Kitab Nayl Al-Awtar dan Syarhus Suyuthi
• Buku "Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah" (Kemenag)
• Buku "Tuntunan Manasik Haji dan Umrah" (Kemenag)
• Artikel "Kumpulan Lengkap Doa-Doa Haji dan Umroh Sesuai Sunnah" (BPKH)
• Artikel "Doa Umroh Mabrur dan Ciri-Cirinya, Perlu Diketahui"
• Artikel "Kumpulan Doa ketika Umroh agar Mabrur, dari Berangkat hingga Pulang"

1. Apa makna umroh mabrur?

Umroh mabrur adalah ibadah umroh yang diterima Allah SWT, ditandai dengan perubahan akhlak, ampunan dosa, dan amal yang diterima.

2. Doa apa yang paling utama untuk umroh?

Selain doa umum dan doa khusus, jamaah dianjurkan memperbanyak istighfar serta doa pribadi yang lahir dari hati.

3. Apakah doa Kemenag bisa dijadikan pegangan?

Bisa. Buku doa dan zikir dari Kemenag memuat takhrij hadis yang dapat dijadikan pegangan jamaah.

4. Mengapa kitab klasik masih relevan untuk umroh?

Karena kitab klasik menjelaskan prinsip ibadah mabrur yang berlaku baik untuk haji maupun umroh.

5. Bagaimana tanda umroh mabrur setelah pulang?

Tandanya terlihat dari meningkatnya ibadah, konsistensi menjaga sunnah, serta perubahan akhlak menjadi lebih baik.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul