Liputan6.com, Jakarta Dalam setiap gerakan sholat, terdapat makna mendalam dan aturan yang perlu diikuti sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Salah satu gerakan penting dalam sholat adalah rukuk. Sebagai bagian dari rukun sholat, rukuk memiliki tata cara dan bacaan yang tidak boleh diabaikan. Gerakan membungkuk ini tidak sekadar simbol ketundukan fisik, tetapi juga mengandung makna spiritual yang sangat dalam: tunduk dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.
Menurut Panduan Sholat dalam Keadaan Darurat oleh Nor Hadi, para ulama sepakat bahwa rukuk merupakan rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan. Hal ini merujuk pada firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj ayat 77.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱفْعَلُوا۟ ٱلْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan." (QS. Al-Hajj: 77)
Rukuk bukan hanya sekadar membungkukkan badan. Dalam rukuk, ada pengakuan akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Karenanya, bacaan dalam rukuk pun mengandung pujian yang tinggi kepada-Nya. Rasulullah SAW memberi contoh bacaan dan posisi rukuk dengan sangat jelas, yang menjadi pedoman bagi umat Islam hingga hari ini. Berikut ulasan Liputan6.com, Senin (14/7/2025).
Banjir besar yang beberapa waktu lalu menghantam Jeddah, Arab Saudi tidak menghentikan seorang warga melakukan sholat di tepi air yang mengalir deras.
Bacaan Rukuk: Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan rukuk yang paling umum dan dianjurkan Rasulullah SAW adalah:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ
Subḥāna Rabbiyal-‘Aẓīm
“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung.”
Bacaan ini disebutkan dalam hadits riwayat Muslim dan dianjurkan dibaca sebanyak tiga kali sebagaimana disebutkan dalam riwayat Tirmidzi dan Abu Daud. Dalam riwayat lain dari Abu Daud (no. 870), Rasulullah SAW juga membaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subḥāna Rabbiyal-‘Aẓīmi wa biḥamdih
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan pujian bagi-Nya."
Bacaan ini menunjukkan pengagungan kepada Allah sebagaimana sabda Nabi SAW:
“Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa.” (HR. Muslim no. 479)
Tata Cara Rukuk Sesuai Sunnah
Rasulullah SAW telah memberikan contoh tata cara rukuk yang sempurna. Dari riwayat Muslim dan Abu Dawud, dijelaskan bahwa rukuk dilakukan dengan:
- Membungkukkan badan hingga tulang belakang dan kepala sejajar.
- Meletakkan telapak tangan di atas lutut, jari-jari tangan direnggangkan seolah menggenggam lutut.
- Meluruskan punggung dan menjaga kepala tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari punggung.
- Siku dijauhkan dari tubuh, dan dilakukan dengan tuma’ninah (tenang, tidak tergesa-gesa).
Sabda Nabi SAW:
“Shalat seseorang tidak sah jika ia tidak meluruskan punggungnya ketika mengerjakan rukuk atau sujud.” (HR. Abu Dawud)
Bacaan Tambahan Saat Rukuk
Dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW juga membaca dzikir lain saat rukuk:
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Subbūḥun Quddūs, Rabbul-Malā’ikati war-Rūḥ
“Mahasuci, Maha Quddus, Rabb para malaikat dan ruh.” (HR. Muslim no. 487)
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subḥānaka Allāhumma Rabbana wa biḥamdika, Allāhumma ighfir lī
“Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, ampunilah aku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، خَشَعَ لَكَ سَمْعِي، وَبَصَرِي، وَمُخِّي، وَعَظْمِي، وَعَصَبِي. أخرجه مسلم
“Ya Allah bagi-Mu aku rukuk, kepada-Mu aku beriman, dan kepada-Mu aku berserah diri. Pendengaranku, penglihatanku, pikiranku, tulang-tulangku, dan urat-uratku tunduk kepada-Mu.” (HR. Muslim)
سُبْحَانَ ذِي الجَبَرُوتِ، وَالمَلَكُوتِ، وَالكِبْرِيَاءِ، وَالعَظَمَةِ
“Maha Suci Allah yang memiliki keperkasaan, kerajaan, kebesaran dan keagungan.”
Bacaan-bacaan ini dapat dibaca secara bergantian sebagai bentuk menghidupkan sunnah tanawwu’ (variasi dalam ibadah), sebagaimana dijelaskan dalam Ghayah al-Muqtashidin dan penjelasan ulama fikih lainnya.
Hikmah Rukuk dalam Sholat
Selain bernilai ibadah, rukuk juga memiliki hikmah kesehatan. Dalam buku Shalat Tahajud Cara Rasulullah SAW oleh Ust. Hamdi El Natary, dijelaskan bahwa rukuk dapat membantu menjaga kesehatan tulang belakang, mulai dari leher hingga pinggang. Posisi membungkuk yang stabil dan tenang memperlancar aliran darah dan memperbaiki postur tubuh.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila kamu rukuk, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas lutut, panjangkanlah punggungmu, dan tenangkanlah dalam rukukmu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Lebih dari itu, rukuk juga mengajarkan sikap merendahkan diri, mengikis kesombongan, dan menanamkan kesadaran bahwa hanya Allah-lah Yang Maha Tinggi dan Agung.
FAQ Seputar Rukuk
1. Apakah sah sholat jika tidak rukuk dengan tuma’ninah?
Tidak sah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa rukuk tanpa ketenangan dan ketundukan tidak memenuhi syarat sholat yang sah. (HR. Abu Dawud)
2. Apakah bacaan rukuk harus dalam bahasa Arab?
Ya. Dalam sholat, semua bacaan wajib menggunakan bahasa Arab sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
3. Bolehkah menambahkan bacaan dalam rukuk?
Boleh menambahkan bacaan yang memang disebut dalam hadits, namun sebaiknya tidak digabung dalam satu waktu kecuali dalam bentuk tanawwu’ (bergantian dari waktu ke waktu).
4. Apa yang dibaca setelah rukuk saat berdiri (i’tidal)?
Bacaan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ (Sami’allahu liman ḥamidah) رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ (Rabbana lakal ḥamd)
5. Apakah ada manfaat fisik dari gerakan rukuk?
Ya. Rukuk melatih fleksibilitas, menjaga kesehatan tulang belakang, dan meningkatkan aliran darah ke otak.