Liputan6.com, Cilacap - Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3iA, Narukan, Rembang, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), seringkali memberikan pandangan unik tentang kehidupan sehari-hari.
Dalam salah satu ceramahnya, murid Mbah Moen ini membahas tentang sisi berkah tak terduga ketika istri sedang ngamuk.
Meskipun situasi seperti ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, dalam hal ini ia memberikan perspektif yang berbeda.
Menurut Gus Baha, ketika istri ngamuk, ada beberapa hal yang dapat dipetik sebagai pelajaran dan berkah.
Gus Baha mengungkapkan bahwa situasi seperti ini dapat membuat kita lebih sabar, lebih memahami, dan lebih bijak dalam menghadapi konflik.
Simak Video Pilihan Ini:
Operasi SAR 8 Pekerja Terjebak Sumur Tambang Emas di Banyumas Ditutup
Kalau lagi Ngamuk Hemat Biaya
Gus Baha mengungkapkan bahwa ketika istri sedang ngamuk, itu dapat menjadi kesempatan besar untuk mendapatkan berkah.
Menurutnya, menghadapi situasi seperti ini hanya memerlukan biaya sabar, yang tidak memerlukan biaya materi apa pun.
Sementara itu, jika kita sedang rukun dengan istri boleh jadi ia akan mengajak jalan-jalan ke mal. Dan itu memerlukan biaya yang tidak sedikit alias banyak.
“Kalau kamu punya istri lagi ngamuk itu berkahnya besar,” papar Gus Baha yang tentunya membuat heran orang yang mendengarnya, Dikutip dari tayangan YouTube Short @Majlis Darussyifa, Jumat (11/07/25).
“Kalau ngamuk itu biayanya cuma sabar saja,” sambungnya.
“Tapi kalau rukun itu malah mengajak jalan-jalan ke mal, mahal,”imbuhnya lagi.
Ngamuk atau Tidak Sama-Sama Baik
Gus Baha menekankan bahwa dalam kedua situasi tersebut, kita dapat memperoleh pahala, baik dengan bersabar saat istri ngamuk maupun dengan mengajaknya jalan-jalan ke mal untuk menyenangkan hatinya.
Namun, kelebihan dari bersabar adalah tidak memerlukan biaya materi, sehingga menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan bermanfaat bagi spiritualitas.
“Jadi, sama-sama kamu dapat pahala, sabar ya mendapatkan pahala, pergi ke mal menyenangkan istri juga dapat pahala,” paparnya.
“Tapi mendapatkan pahala sebab pergi ke mal kan mahal, kalau sabar tidak memakai biaya,” tegasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul