Liputan6.com, Jakarta - Sholat Maghrib adalah salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan setiap muslim pada waktu yang telah ditentukan. Namun, ada kalanya seseorang dapat melewatkan waktu sholat ini karena halangan atau udzur yang tidak dapat dihindari.
Ketika sholat Maghrib terlewat, umat muslim tidak boleh menganggapnya hilang begitu saja. Islam memberikan solusi melalui sholat qodho sebagai cara untuk mengganti sholat. Cara sholat Maghrib yang terlewat memiliki tata cara dan bacaan khusus yang perlu dipahami dengan baik.
Mengutip dari buku "Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq" oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, disebutkan bahwa jumhur ulama selain mazhab Al-Hanabilah menegaskan meskipun seseorang meninggalkan sholat fardhu dengan sengaja tanpa udzur syar'i, maka dia tetap diwajibkan untuk membayar hutang sholatnya melalui sholat qodho.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (22/8/2025).
Hukum Sholat Qodho Maghrib
Sholat qodho merupakan ibadah pengganti yang dilakukan ketika seseorang melewatkan sholat fardhu pada waktunya. Dalam sholat Maghrib, qodho dilakukan ketika seseorang tidak sempat melaksanakan sholat ini pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu dari matahari terbenam hingga hilangnya cahaya merah di langit.
Berdasarkan hadits Abdullah bin Amr yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Waktu sholat Maghrib adalah selama cahaya merah (saat matahari tenggelam) belum hilang." Hal ini menunjukkan bahwa waktu sholat Maghrib memiliki batasan yang cukup singkat, sehingga kemungkinan terlewat cukup tinggi.
Hukum melaksanakan qodho sholat Maghrib adalah wajib bagi setiap muslim yang melewatkannya karena alasan yang dibenarkan syariat. Kewajiban ini berlaku baik untuk yang lupa, tertidur, sakit, atau mengalami halangan lainnya yang tidak dapat dihindari.
Dikutip dari buku "Fikih Shalat Empat Madzhab" oleh Kasimun, para ulama menegaskan bahwa mengqadha sholat bisa dikerjakan pada waktu kapan saja selain pada tiga waktu yang diharamkan: ketika matahari terbit, ketika matahari persis di atas kepala, dan ketika matahari terbenam.
Tata Cara dan Bacaan Sholat Qodho Maghrib
Pelaksanaan sholat qodho Maghrib memiliki tata cara yang sama dengan sholat Maghrib biasa, namun dengan niat yang berbeda. Berikut adalah urutan lengkap pelaksanaannya:
- Membaca Niat Qodho
أصلي فرض المغرب قضاء لله تعالى
Usholli fardhol maghribi qodho'an lillahi ta'ala
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib qodho karena Allah Ta'ala"
- Takbiratul Ihram
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar
- Membaca Doa Iftitah (seperti sholat biasa)
- Membaca Surat Al-Fatihah di Setiap Rakaat (3 rakaat untuk Maghrib)
- Membaca Surat Pendek pada Dua Rakaat Pertama
- Rukuk dan I'tidal
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhana robbiyal 'adhiimi wa bihamdih
- Sujud
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
Subhanaa robbiyal a'laa
- Duduk di Antara Dua Sujud
- Tasyahud Awal (setelah rakaat kedua)
- Tasyahud Akhir (setelah rakaat ketiga)
- Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu alaikum wa rahmatullah
Mengutip dari buku "Shalatul Mu'min" oleh Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani, cara mengqodho sholat sama dengan ketika mengerjakannya secara ada' (pada waktunya) baik dalam jumlah rakaatnya maupun dalam sir jahrnya.
Waktu Pelaksanaan Sholat Qodho Maghrib
Sholat qodho Maghrib dapat dilaksanakan kapan saja setelah seseorang menyadari bahwa ia telah melewatkan waktu sholat tersebut. Namun, ada beberapa ketentuan waktu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
Pertama, sholat qodho harus segera dilaksanakan ketika seseorang menyadari telah melewatkan sholatnya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW: "Siapa yang terlupa sholat, maka ia wajib melaksanakannya ketika ia ingat. Tidak ada yang dapat menebus sholat kecuali sholat itu sendiri" (HR. Muslim).
Kedua, sholat qodho tidak boleh dilaksanakan pada tiga waktu yang dilarang:
- saat matahari terbit,
- saat matahari tepat di atas kepala (istawa), dan
- saat matahari terbenam.
Ketiga waktu ini merupakan waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat sunnah maupun qodho.
Berdasarkan kitab "Al-Fiqh 'ala al-madzahib al-khamsah" karya Muhammad Jawad Mughniyah, jika seseorang tertinggal sholat Maghrib dan Isya sekaligus, maka ia harus mengqodho sholat Maghrib terlebih dahulu, baru kemudian sholat Isya, sesuai dengan urutan waktu aslinya. Namun menurut mazhab Syafi'i, tertib ini hukumnya sunnah, bukan wajib.
Perbedaan Niat Sholat Maghrib Biasa dan Qodho
Perbedaan utama antara sholat Maghrib biasa dengan sholat qodho terletak pada niat yang dibaca. Niat ini menjadi pembeda yang sangat penting karena menentukan jenis ibadah yang sedang dilaksanakan.
Untuk sholat Maghrib biasa (ada'), niat yang dibaca adalah:
أصلي فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة أداء لله تعالى
Usholli fardhol maghribi tsalatsa roka'atin mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat, ada' karena Allah Ta'ala"
Sedangkan untuk sholat qodho Maghrib, niat yang dibaca adalah:
أصلي فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة قضاء لله تعالى
Usholli fardhol maghribi tsalatsa roka'atin mustaqbilal qiblati qodho'an lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat, qodho karena Allah Ta'ala"
Mengutip dari buku "Panduan Shalat dalam Keadaan Darurat" oleh Drs. H. Nor Hadi, sholat qodho adalah mengerjakan sholat yang ditinggalkan di luar waktu yang seharusnya, dan niat yang tepat menjadi kunci sahnya ibadah tersebut.
Selain perbedaan niat, aspek lain seperti jumlah rakaat, bacaan, dan gerakan sholat qodho Maghrib sama persis dengan sholat Maghrib biasa. Hal ini menunjukkan bahwa Islam memberikan kemudahan bagi umatnya untuk mengganti ibadah yang terlewat tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas ibadah tersebut.
Kondisi yang Membolehkan Tidak Mengqodho
Meskipun sholat qodho merupakan kewajiban bagi yang melewatkan sholat fardhu, terdapat beberapa kondisi tertentu yang membebaskan seseorang dari kewajiban mengqodho. Kondisi-kondisi ini telah ditetapkan berdasarkan dalil-dalil syariat yang kuat.
Berdasarkan buku "Tuntunan Bersuci dan Sholat Madzhab Imam Asy Syafi'i" karya Humaidi Al Faruq, beberapa golongan yang tidak wajib mengqodho sholatnya antara lain:
- Anak yang belum baligh - karena belum terkena kewajiban syariat
- Orang kafir - karena tidak terikat dengan hukum Islam
- Perempuan yang sedang haid atau nifas - karena dilarang melaksanakan sholat pada masa tersebut
- Orang yang gila - karena tidak memiliki kemampuan berpikir yang normal
- Orang pingsan - karena tidak sadar dan tidak mampu melaksanakan ibadah
- Orang mabuk secara tidak sengaja - karena kondisi yang berada di luar kendali
Kondisi-kondisi ini menunjukkan bahwa Islam sangat mempertimbangkan kemampuan dan keadaan umatnya dalam menetapkan kewajiban ibadah. Prinsip "la yukallifu Allahu nafsan illa wus'aha" (Allah tidak membebani jiwa melebihi kemampuannya) menjadi dasar dalam penetapan hukum-hukum tersebut.
Adab dan Sunnah dalam Sholat Qodho
Pelaksanaan sholat qodho tidak hanya sekedar mengganti sholat yang terlewat, tetapi juga memiliki adab dan sunnah tersendiri yang sebaiknya diperhatikan. Adab-adab ini akan menyempurnakan ibadah dan menambah pahala bagi yang melaksanakannya.
- Pertama, hendaknya seseorang segera melaksanakan sholat qodho begitu menyadari bahwa ia telah melewatkan sholat wajibnya. Penundaan tanpa alasan yang kuat dapat mengurangi kesempurnaan taubat dan menunjukkan sikap meremehkan perintah Allah SWT.
- Kedua, disunnahkan untuk membaca adzan dan iqamah sebelum melaksanakan sholat qodho. Jika melaksanakan beberapa sholat qodho sekaligus, cukup satu kali adzan di awal, sedangkan iqamah dibaca sebelum setiap sholat.
Dikutip dari buku "Ramadan Bersama Rasul: Panduan Ibadah di Bulan Suci Ramadan" karya Alvian Iqbal Zahasfan, sholat qodho sebaiknya dilaksanakan dengan penuh khusyuk dan penyesalan atas kelalaian yang telah terjadi. Hal ini akan menambah nilai spiritual dari ibadah tersebut.
- Ketiga, jika seseorang memiliki beberapa sholat yang harus diqodho, disunnahkan untuk melaksanakannya sesuai urutan waktu aslinya. Misalnya, jika tertinggal sholat Dzuhur dan Ashar, maka sholat Dzuhur harus diqodho terlebih dahulu.
Daftar Sumber
- Al-Faifi, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya. Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq.
- Kasimun. Fikih Shalat Empat Madzhab.
- Al-Qahthani, Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf. Shalatul Mu'min.
- Mughniyah, Muhammad Jawad. Al-Fiqh 'ala al-madzahib al-khamsah.
- Hadi, Drs. H. Nor. Panduan Shalat dalam Keadaan Darurat.
- Al Faruq, Humaidi. Tuntunan Bersuci dan Sholat Madzhab Imam Asy Syafi'i.
- Zahasfan, Alvian Iqbal. Ramadan Bersama Rasul: Panduan Ibadah di Bulan Suci Ramadan.
- Dianawati, Ajen. Tata Cara Sholat.
- Sulaiman, Muhammad. Tata Cara Sholat Wajib dan Sunnah.
- cendikia.kemenag.go.id
FAQ
1. Apakah boleh melakukan sholat qodho Maghrib di waktu Isya?
Ya, sangat boleh melakukan sholat qodho Maghrib di waktu Isya. Bahkan ini adalah praktik yang umum dilakukan ketika seseorang menyadari telah melewatkan sholat Maghrib. Sholat qodho dapat dilaksanakan kapan saja kecuali pada tiga waktu yang dilarang yaitu saat matahari terbit, istawa, dan terbenam.
2. Bagaimana urutan sholat jika tertinggal Maghrib dan harus sholat Isya?
Menurut jumhur ulama, sebaiknya melakukan sholat qodho Maghrib terlebih dahulu baru kemudian sholat Isya sesuai tertib waktu aslinya. Namun menurut mazhab Syafi'i, tertib ini hukumnya sunnah sehingga boleh mendahulukan sholat Isya jika waktunya sudah mepet.
3. Apakah niat sholat qodho Maghrib berbeda dengan sholat Maghrib biasa?
Ya, niatnya berbeda. Untuk sholat biasa menggunakan kata "ada'" sedangkan untuk qodho menggunakan kata "qodho'an". Niat qodho: "Usholli fardhol maghribi qodho'an lillahi ta'ala" yang artinya saya berniat sholat fardhu Maghrib qodho karena Allah Ta'ala.
4. Berapa lama batas waktu untuk mengqodho sholat Maghrib yang terlewat?
Tidak ada batas waktu khusus untuk mengqodho sholat yang terlewat. Kewajiban qodho tetap berlaku sampai seseorang melaksanakannya atau sampai meninggal dunia. Namun sangat dianjurkan untuk segera melaksanakan qodho begitu menyadari telah melewatkan sholat.
5. Apakah perlu adzan dan iqamah untuk sholat qodho Maghrib?
Adzan dan iqamah untuk sholat qodho hukumnya sunnah, bukan wajib. Jika melakukan beberapa sholat qodho sekaligus, cukup satu kali adzan di awal dan iqamah sebelum setiap sholat. Namun melaksanakan adzan iqamah akan menambah kesempurnaan ibadah.
6. Bagaimana jika lupa berapa banyak sholat Maghrib yang harus diqodho?
Jika tidak ingat jumlah pasti sholat yang harus diqodho, maka lakukanlah qodho sesuai perkiraan yang paling mendekati atau yakin. Prinsipnya adalah berusaha melunasi kewajiban yang ada dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan mengingat.
7. Apakah sholat qodho Maghrib harus dilakukan sendirian atau boleh berjamaah?
Sholat qodho boleh dilakukan sendirian maupun berjamaah. Jika berjamaah, semua peserta harus sama-sama melakukan qodho untuk sholat yang sama. Namun yang lebih utama adalah segera melaksanakan qodho meskipun sendirian daripada menunda-nunda menunggu kesempatan berjamaah.

2 months ago
28
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402666/original/070087200_1762259316-Muslim_membaca_sholawat_di_dekat_kaligrafi_bertuliskan_sholawat__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373270/original/044792100_1759817423-Gemini_Generated_Image_b1m0vhb1m0vhb1m0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
