Doa Ad-Dhuha Latin, Arab, dan Arti: Panduan Lengkap Mengamalkan dan Manfaatnya

1 month ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Salat Dhuha dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur.

Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, termasuk dalam hal kelancaran rezeki dan ketenangan jiwa, yang seringkali diiringi dengan pembacaan doa Ad-Dhuha latin.

Mengamalkan doa Ad-Dhuha latin menjadi bagian penting bagi umat Muslim yang ingin meraih keberkahan di waktu pagi. 

Doa Ad-Dhuha latin yang dibaca setelah salat ini menjadi pelengkap untuk memohon karunia dan perlindungan dari Allah SWT.

Mengutip buku Lautan Mukjizat Shalat Dhuha karya Yazid Abu Fida, salat Dhuha adalah salat sunah yang dilaksanakan setelah naiknya matahari hingga sebelum matahari tergelincir. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (11/08/2025).

Bacaan Surat Ad-Dhuha (Arab, Latin, dan Terjemahan)

Surat Ad-Dhuha adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang sering dibaca dalam salat Dhuha, meskipun tidak wajib. Memahami bacaan dan maknanya dapat menambah kekhusyukan dalam beribadah, melengkapi amalan doa Ad-Dhuha latin.

Berikut ini bacaan latin Surat Ad-Duha dan artinya menurut Juz 'Amma For Kids oleh Tethy Ezokanzo dan Dian K (2016: 97):

Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan Surat Ad-Dhuha:

وَالضُّحٰىۙ

"Waḍ-ḍuḥā"

Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ

"wal-laili iżā sajādan"

Demi malam apabila telah sunyi,

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ

"mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā

"Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ

"wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlādan"

Sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ

"wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā"

Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau menjadi puas.

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ

"a lam yajidka yatīman fa āwā"

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ

"wa wajadaka ḍāllan fa hadādan"

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ

"wa wajadaka 'ā`ilan fa agnādan"

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ

"fa ammal-yatīma fa lā taq-har"

Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ

"wa ammas-sā`ila fa lā tan-har"

Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

"wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ"

Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Keutamaan Membaca Surat Ad-Dhuha

Membaca Surat Ad-Dhuha memiliki beberapa keutamaan yang luar biasa bagi umat Muslim. Surat ini diturunkan sebagai bentuk hiburan dan penjagaan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, serta melengkapi keberkahan dari doa Ad-Dhuha latin yang diamalkan.

Membaca Surat Ad Dhuha memiliki beberapa keutamaan,

  • salah satunya termasuk dalam golongan yang diridai Allah dan mendapatkan 10 kebaikan.

Hal tersebut berdasarkan Al Baidhawi dalam tafsirnya Anwarut Tanzil wal Asrarut Ta'wil (1418 H): "Siapa saja membaca surat ad-Dhuha maka Allah akan menjadikanya orang yang ridhai oleh Nabi untuk diberikan syafaat kepadanya 10 kebaikan, Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak anak yatim dan orang yang meminta-minta".

Mengutip dari Muqaddimah Al-Qur’an dan Terjemahnya (1971) yang disusun oleh Soenarjo, surat Ad-Dhuha sendiri berisi anjuran kepada umat Muslim agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada hamba-Nya.

Selain itu, surat ini juga mengandung larangan untuk berbuat semena-mena terhadap orang yang kurang mampu dan menghardik anak yatim, sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam doa Ad-Dhuha latin.

Doa Setelah Salat Dhuha (Arab, Latin, dan Terjemahan)

Setelah menunaikan salat Dhuha, dianjurkan untuk membaca doa khusus yang memohon keberkahan rezeki dan kemudahan dalam segala urusan.

Doa ini merupakan pelengkap ibadah Dhuha, dan sering dikenal sebagai doa Ad-Dhuha latin ketika dibaca dalam transliterasi.

Setelah menyelesaikan shalat dhuha dengan sempurna, langkah selanjutnya adalah duduk dengan khushu' untuk membaca doa. Berikut adalah doa yang dibaca setelah menunaikan salat dhuha, dinukil dari buku The Miracle of Shalat Tahajjud, Subuh & Dhuha karya Nazam Dewangga dan Aji 'el-Azmi' Payuni:

Bacaan Doa Setelah Salat Dhuha:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَاَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Bacaan Latin:"Allahumma innad-duha'a duha'uka wal baha'a baha'uka wal jamala jamaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma ing kana rizqi fis-sama'i fa anzilhu, wa ing kana fil ardi fa akhrijhu, wa ing kana mu'asiran fa yassirhu, wa ing kana haraman fa tahhirhu wa ing kana ba'idan fa qarribhu bi haqqi duha'ika wa baha'ika wa jamalika wa quwwatika wa qudratika, atini ma ataita 'ibadakash-shalihiin."

Artinya:"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan pemeliharaan itu adalah pemeliharaan-Mu. Ya Allah, bila rezekiku masih berada di langit maka turunkanlah, bila di dalam bumi maka keluarkanlah, bila sukar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah, bila jauh maka dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepadaku segala apa yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang shaleh."

Hukum dan Waktu Pelaksanaan Salat Dhuha

Salat Dhuha adalah salat sunah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkad) bagi umat Muslim. Waktu pelaksanaannya dimulai setelah matahari naik setinggi satu tombak hingga sebelum matahari tergelincir (menjelang waktu Zuhur), dan ini menjadi waktu yang tepat untuk mengamalkan doa Ad-Dhuha latin.

Mengutip buku Lautan Mukjizat Shalat Dhuha karya Yazid Abu Fida, salat Dhuha merupakan salat sunah yang dilaksanakan setelah naiknya matahari, yaitu setelah dilarangnya salat pada waktu sekitar setinggi satu tombak hingga sebelum matahari tergelincir.

Terdapat pandangan lain yang menyatakan bahwa salat Dhuha adalah salat sunah yang dilakukan di waktu pagi, sebagaimana dijelaskan oleh M. Khalalurrahman Al Mahfani dalam buku Berkah Shalat Dhuha.

Salat Dhuha dapat dikerjakan minimal dua rakaat, dengan cara pengerjaan yang sama seperti salat sunah lainnya, yang membedakan hanyalah niatnya. Setelah salat, pembacaan doa Ad-Dhuha latin dapat menyempurnakan ibadah ini.

Hadits-Hadits tentang Salat Dhuha

Beberapa hadits Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang anjuran dan keutamaan salat Dhuha, menegaskan pentingnya ibadah ini dalam kehidupan seorang Muslim. Hadits-hadits ini juga memperkuat motivasi untuk mengamalkan doa Ad-Dhuha latin.

Wasiat Nabi kepada Abu Hurairah r.a.

"Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur." (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salat Dhuha adalah salah satu amalan yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW, menggarisbawahi pentingnya ibadah yang diakhiri dengan doa Ad-Dhuha latin.

Jumlah Rakaat Salat Dhuha dari Aisyah r.a.

"Dari Aisyah ia berkata, Rasulullah shalat dhuha empat rakaat dan menambahnya menurut kehendak Allah." (HR Muslim)

Hadits ini mengindikasikan fleksibilitas dalam jumlah rakaat salat Dhuha, minimal dua rakaat dan bisa lebih sesuai kemampuan, yang kemudian dapat dilengkapi dengan doa Ad-Dhuha latin.

Sedekah Persendian dan Kecukupan dengan Dhuha

"Setiap pagi terdapat sedekah bagi setiap persendian kalian, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan laa ilaha illaallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuru kepada kebaikan adalah sedekah, dan mencegah dari kemungkaran adalah sedekah, semua itu bisa dicukupi dengan dua rakaat dhuha." (HR Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)

Hadits ini menjelaskan bahwa salat Dhuha dua rakaat dapat menggantikan kewajiban bersedekah atas setiap persendian tubuh, menunjukkan betapa besar pahalanya saat dilengkapi dengan doa Ad-Dhuha latin.

Kandungan dan Pesan Surat Ad-Dhuha

Surat Ad-Dhuha diturunkan pada masa-masa sulit bagi Nabi Muhammad SAW, khususnya ketika wahyu sempat terhenti. Surat ini membawa pesan penghiburan, janji, dan petunjuk bagi Nabi serta seluruh umat Muslim, yang relevan dengan semangat doa Ad-Dhuha latin.

Banyak riwayat menyebut, Surat Ad Dhuha diturunkan setelah beberapa waktu Nabi Muhammad Saw tidak mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Surat ini berisikan penyebutan penjagaan Allah terhadap Rasulullah SAW serta sebagai bentuk hiburan bagi beliau dan peringatan bagi orang yang beriman agar bersyukur.

Mengutip dari laman Quran Kemenag, berikut penjelasan tafsir dalam Surat Ad Dhuha sesuai urutan ayatnya:

  • Ayat 1-2: Allah bersumpah dengan waktu Dhuha dan malam, menegaskan bahwa Dia tidak meninggalkan atau membenci Rasul-Nya.
  • Ayat 3: Menjelaskan bahwa terhentinya wahyu bukan karena Allah membenci Nabi, melainkan ada hikmah di baliknya.
  • Ayat 4: Menegaskan bahwa kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan dunia, memberikan harapan akan pahala yang abadi.
  • Ayat 5: Allah berjanji akan memberikan karunia yang berlimpah kepada Nabi hingga beliau merasa puas, baik di dunia maupun di akhirat.
  • Ayat 6-8: Mengingatkan Nabi tentang nikmat-nikmat Allah di masa lalu: menemukan Nabi sebagai yatim lalu melindunginya, menemukan Nabi bingung lalu memberinya petunjuk, dan menemukan Nabi kekurangan lalu memberinya kecukupan.
  • Ayat 9-10: Sebagai respons atas nikmat-nikmat tersebut, Allah memerintahkan untuk tidak berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim dan tidak menghardik orang yang meminta-minta.
  • Ayat 11: Perintah untuk menyatakan nikmat Tuhan sebagai bentuk syukur, baik dengan lisan maupun perbuatan.

Manfaat Mengamalkan Surat Ad-Dhuha dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Surat Ad-Dhuha membawa berbagai manfaat praktis dalam kehidupan sehari-hari, baik secara spiritual maupun sosial. Manfaat ini saling melengkapi dengan keberkahan yang diharapkan dari pembacaan doa Ad-Dhuha latin.

Beberapa manfaat utama dari mengamalkan Surat Ad-Dhuha meliputi:

  1. Terhindar dari kebiasaan mengeluh dan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT.
  2. Terhindar dari perilaku semena-mena dan senantiasa berbuat baik terhadap sesama umat.
  3. Terhindar dari upaya menghardik anak yatim dan justru menyantuninya.

Selain manfaat-manfaat tersebut, terdapat pula keutamaan khusus yang disebutkan dalam hadits:

"Diriwayatkan dari Sahabat Ubay bin Ka'ab, Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa membaca Surat Ad-Dhuha sebanyak 7 kali ketika terbitnya matahari dan ketika tenggelamnya matahari, maka tidak akan ada barang atau sesuatu hilang darinya, tidak akan ada orang yang melarikan diri darinya, pencuri tidak akan mencuri apapun dari rumahnya, kerusakan tidak akan terjadi di dalam rumahnya, wabah dan tha'un tidak akan memasuki rumahnya. Dan setiap pencuri dan perampok yang mendekati rumahnya dan berjalan di malam hari (untuk mencuri), maka akan menemui dinding besi dan tidak menemui jalan untuk memasuki rumahnya".

Mengamalkan Surat Ad-Dhuha, terutama dalam salat Dhuha yang diikuti dengan doa Ad-Dhuha latin, juga diyakini dapat membawa kelancaran rezeki dan tercukupinya segala kebutuhan oleh Allah SWT.

Dilansir dari buku Kitab Suci Alquran Transliterasi Latin Terjemahan Indonesia terbitan Sunan Agung (2007:1297), surat ini diturunkan untuk membantah perkataan orang musyrik yang menuduh Nabi Muhammad SAW ditinggalkan Allah. Surat ini mengajarkan bahwa di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan, dan pentingnya untuk selalu bersyukur dan bersabar.

Daftar Sumber

Berikut adalah referensi yang digunakan dalam penyusunan artikel ini:

  • Anwarut Tanzil wal Asrarut Ta'wil | Nasiruddin as-Syairazi al-Baidhawi | 1418 H | Darul Ihya'
  • Berkah Shalat Dhuha | M. Khalalurrahman Al Mahfani 
  • Juz 'Amma For Kids | Tethy Ezokanzo dan Dian K | 2016 
  • Kitab Suci Alquran Transliterasi Latin Terjemahan Indonesia | Sunan Agung | 2007 
  • Lautan Mukjizat Shalat Dhuha | Yazid Abu Fida 
  • Muqaddimah Al-Qur’an dan Terjemahnya | Soenarjo | 1971 
  • Quran Kemenag 
  • The Miracle of Shalat Tahajjud, Subuh & Dhuha | Nazam Dewangga dan Aji 'el-Azmi' Payuni 

FAQ

Doa Ad-Dhuha latin adalah transliterasi dari surat Ad-Dhuha dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 11 ayat. Surat ini berisi tentang jaminan Allah kepada Nabi Muhammad dan umat Islam bahwa Dia tidak akan meninggalkan hamba-Nya serta mengajarkan nilai-nilai syukur dan kepedulian sosial.

Waktu yang paling tepat adalah setelah melaksanakan salat sunnah dhuha, yaitu ketika matahari sudah naik sepenggalah hingga sebelum waktu dhuhur tiba. Namun, doa ini juga bisa dibaca kapan saja sebagai bentuk dzikir dan doa kepada Allah SWT.

Membaca doa Ad-Dhuha latin secara rutin dapat memberikan ketenangan jiwa, menguatkan mental, mendatangkan keberkahan rezeki, serta meningkatkan rasa syukur kepada Allah. Selain itu, dipercaya dapat memberikan perlindungan dari berbagai bahaya dan kesulitan hidup.

Cara yang benar adalah dengan berwudhu terlebih dahulu, menghadap kiblat, membaca dengan tartil sambil merenungkan makna setiap ayat, dan mengakhiri dengan doa pribadi. Penting untuk membaca dengan penuh penghayatan dan keikhlasan hati.

Ya, ada doa khusus yang biasa dibaca setelah salat dhuha yang dimulai dengan "Allahumma innad-duha'a duha'uka..." Doa ini melengkapi bacaan surat Ad-Dhuha dan berisi permohonan kemudahan rezeki serta keberkahan hidup.

Ketika dibaca dalam salat dhuha, surat Ad-Dhuha menjadi bagian dari ibadah salat yang lengkap dengan rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan membaca sebagai doa bisa dilakukan kapan saja sebagai bentuk dzikir dan munajat kepada Allah tanpa terikat rukun salat.

Boleh membaca dalam bentuk latin sambil belajar menghafalkan bacaan arabnya. Yang terpenting adalah memahami makna dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam surat tersebut. Namun, dianjurkan untuk secara bertahap belajar membaca dalam bahasa Arab aslinya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |