Liputan6.com, Jakarta Doa Al Maun merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki makna mendalam tentang kepedulian sosial dan keagamaan. Surat ini mengajarkan umat Islam untuk tidak hanya fokus pada ritual ibadah, tetapi juga memperhatikan kebutuhan sesama manusia.
Al Maun yang berarti "barang-barang yang berguna sehari-hari", menjadi pengingat bagi setiap muslim tentang pentingnya berbagi dan membantu orang lain. Surat yang terdiri dari 7 ayat ini turun di Makkah dan sering dibaca sebagai doa untuk meningkatkan kesadaran sosial.
Menurut Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, surat Al Maun mengkritik keras mereka yang mengaku beriman namun mengabaikan anak yatim dan orang miskin. Doa Al Maun mengajarkan bahwa ibadah yang sempurna harus disertai dengan kepedulian terhadap sesama. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya tentang doa Al Maun melansir dari berbagai sumber, Jumat (1/8/2025).
Doa Al Maun: Arab, Latin, dan Terjemahan
Surat Al Maun adalah surat ke-107 dalam Al-Quran yang terdiri dari 7 ayat dan memiliki pesan moral yang sangat kuat. Berikut adalah QS Al-Maun ayat 1-7:
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ
A ra'aitallazi yukazzibu bid din
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ
Fa zalikallazi yadu ul yatim
Artinya: Itulah orang yang menghardik anak yatim.
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
Wa la yahuddu 'ala ta'amil miskin
Artinya: dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
Fa wailul lil musalin
Artinya: Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat.
ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Allazina hum'an salatihim sahun
Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya.
ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ
Allazina hum yura'un
Artinya: Orang-orang yang berbuat riya.
وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ
Wa yamna'unal-ma'un
Artinya: dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
Makna dan Kandungan Surat Al Maun
Surat Al Maun memiliki kandungan makna yang sangat dalam tentang hubungan antara ibadah ritual dan kepedulian sosial. Ayat pertama hingga ketiga mengkritik mereka yang mengaku beriman namun tidak peduli terhadap anak yatim dan orang miskin. Hal ini menunjukkan bahwa iman yang sejati harus dibuktikan dengan perbuatan nyata dalam membantu sesama.
Ayat keempat hingga ketujuh kemudian mengkritik orang-orang yang melakukan shalat namun tidak dengan kesungguhan hati. Mereka digambarkan sebagai orang yang lalai dalam shalat, berbuat riya (pamer), dan enggan memberikan bantuan kepada orang lain. Kombinasi kritik terhadap aspek ritual dan sosial ini menjadikan surat Al Maun sebagai pengingat penting bagi umat Islam.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, surat ini turun untuk mengkritik para pemuka masyarakat Makkah yang sombong dan tidak peduli terhadap kaum lemah. Doa Al Maun mengajarkan bahwa agama yang benar harus mencakup dimensi vertikal (hubungan dengan Allah) dan horizontal (hubungan dengan sesama manusia).
Para ulama menafsirkan bahwa "al-maun" dalam ayat terakhir merujuk pada barang-barang kecil yang biasa dipinjamkan antartetangga seperti panci, ember, atau alat-alat rumah tangga sederhana. Keengganan untuk meminjamkan barang-barang tersebut menunjukkan sifat kikir dan tidak peduli terhadap sesama yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Hikmah dan Pelajaran dari Surat Al Maun
Surat Al Maun memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keseimbangan antara ibadah ritual dan kepedulian sosial dalam kehidupan seorang muslim.
- Hikmah pertama yang dapat dipetik adalah bahwa iman yang sejati harus dibuktikan melalui perbuatan nyata, bukan hanya ucapan atau ritual semata. Seorang muslim tidak boleh mengabaikan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat sekitar.
- Pelajaran kedua adalah pentingnya memperhatikan kelompok rentan dalam masyarakat, khususnya anak yatim dan orang miskin. Surat ini mengajarkan bahwa kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan merupakan bagian integral dari keimanan. Mengabaikan mereka sama dengan mendustakan ajaran agama itu sendiri.
- Hikmah ketiga berkaitan dengan kualitas ibadah yang dilakukan. Surat Al Maun menekankan bahwa ibadah harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, bukan karena ingin dipuji orang lain. Shalat yang dilakukan dengan lalai atau karena riya tidak akan memberikan manfaat spiritual yang sesungguhnya.
- Keempat hikmah yang dapat dipetik adalah pentingnya sikap dermawan dan suka menolong, bahkan dalam hal-hal kecil seperti meminjamkan barang-barang rumah tangga kepada tetangga yang membutuhkan.
Melansir dari Journal of Islamic Studies yang diterbitkan Oxford University Press, surat Al Maun sering dijadikan rujukan dalam diskusi tentang tanggung jawab sosial dalam Islam. Menurut Fiqh al-Sunna karya Sayyid Sabiq, membaca surat Al Maun secara rutin dapat meningkatkan kesadaran sosial dan empati terhadap penderitaan orang lain. Para ulama juga menyarankan untuk membaca surat ini sebagai pengingat sebelum melakukan aktivitas sosial atau memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan.
Konteks Historis Turunnya Surat Al Maun
Surat Al Maun turun di Makkah pada periode awal dakwah Rasulullah SAW ketika masyarakat Arab masih didominasi oleh sistem tribal yang keras dan kurang peduli terhadap kaum lemah. Konteks sosial pada masa itu menunjukkan adanya kesenjangan yang sangat besar antara kelompok kaya dan miskin, serta perlakuan yang tidak adil terhadap anak yatim dan janda.
Para pemuka suku di Makkah pada saat itu sering kali menghardik anak yatim dan tidak mau berbagi makanan dengan orang miskin, meskipun mereka mengklaim sebagai orang yang religius. Sikap ini menjadi sasaran kritik dalam surat Al Maun yang menekankan bahwa agama yang benar harus diwujudkan dalam tindakan nyata kepedulian sosial.
Surat ini juga turun untuk mengkritik praktik ibadah yang tidak ikhlas, khususnya shalat yang dilakukan hanya untuk dilihat orang lain (riya). Pada masa itu, beberapa orang melakukan ritual keagamaan hanya untuk mendapatkan pengakuan sosial tanpa benar-benar memahami esensi spiritualnya.
Melansir dari The Cambridge History of Islam, konteks turunnya surat Al Maun menunjukkan kritik Al-Quran terhadap struktur sosial yang tidak adil dan praktik keagamaan yang munafik. Doa Al Maun menjadi salah satu instrumen untuk mengubah paradigma masyarakat Arab dari individualisme tribal menuju komunitas yang peduli dan saling membantu.
Sumber Referensi
- Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
- Ibnu Katsir. Tafsir Ibnu Katsir. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1998.
- Sabiq, Sayyid. Fiqh al-Sunna. Kairo: Dar al-Fath lil I'lam al-Arabi, 1995.
- Journal of Islamic Studies. Oxford: Oxford University Press.
- Holt, P.M., Ann K.S. Lambton, dan Bernard Lewis (eds.). The Cambridge History of Islam. Cambridge: Cambridge University Press, 1970.
- Journal of Religion and Society. Creighton University.
- Islamic Social Work Journal. International Association of Islamic Social Work.
FAQ Seputar Doa Al Maun
1. Apa itu doa Al Maun?
Doa Al Maun adalah surat ke-107 dalam Al-Quran yang terdiri dari 7 ayat dan mengajarkan tentang kepedulian sosial serta kualitas ibadah.
2. Kapan surat Al Maun turun?
Surat Al Maun turun di Makkah pada periode awal dakwah Rasulullah SAW.
3. Apa makna kata "Al Maun"?
Al Maun berarti barang-barang berguna sehari-hari yang biasa dipinjamkan antartetangga.
4. Berapa jumlah ayat dalam surat Al Maun?
Surat Al Maun terdiri dari 7 ayat.
5. Apa pesan utama surat Al Maun?
Pesan utama surat Al Maun adalah pentingnya keseimbangan antara ibadah ritual dan kepedulian sosial.
6. Siapa yang dikritik dalam surat Al Maun?
Surat Al Maun mengkritik orang yang mengaku beriman namun tidak peduli terhadap anak yatim dan orang miskin, serta mereka yang shalat dengan lalai dan riya.
7. Bagaimana cara mengamalkan ajaran surat Al Maun?
Ajaran surat Al Maun dapat diamalkan dengan membantu anak yatim dan orang miskin, memperbaiki kualitas ibadah, dan bersikap dermawan dalam hal-hal kecil sehari-hari.

2 months ago
33
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/885386/original/003007200_1432609352-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082269/original/032884500_1736233897-1736231251952_flexing-itu-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433074/original/r-view-beautiful-asian-muslim-woman-wearing-white-sleepwear-stretching-her-arms-after-getting-up-morning-sunrise-cute-young-girl-with-blue-hijab-standing-relaxing-while-looking-away_44289-1276__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4628436/original/095598200_1698637528-8712637.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3954600/original/001373400_1646637027-3110.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5142778/original/047144800_1740471441-pexels-mikhail-nilov-9783906.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365524/original/054763800_1759199598-Wanita_muslim_membaca_buku_di_kasur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391374/original/020932200_1761311781-pant4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975694/original/033193500_1729565937-nama-wali-songo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930714/original/070224300_1437079645-sunan-giri.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4787028/original/057370300_1711568364-WhatsApp_Image_2024-03-28_at_02.38.08.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930718/original/070650000_1437079645-sunan-muria-kabarmakkah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1935315/original/054978200_1519567737-Topeng_Losari_Berusia_Ratusan_Tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1634728/original/051392600_1498556758-1__rain-316580_960_720__Pixabay.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930720/original/2cda8888ff3dd5f06447f220aa1aec02-desabebel.jpg)





























