Liputan6.com, Jakarta - Neraka Sijjin adalah salah satu istilah yang disebut dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surah al-Muṭaffifīn ayat 7–9, yang menggambarkan tempat atau catatan amal bagi orang-orang durhaka (al-fujjār).
Dalam kajian populer, Sijjin jarang disebut sebagai neraka secara langsung. Itu sebab, neraka Sijjin jarang dimasukkan ke dalam buku-buku populer yang membahas tentang nama neraka.
Para ulama sendiri memaknai Sijjīn sebagai tempat paling rendah di lapisan bumi, yakni penjara bagi ruh orang-orang kafir dan pendosa besar, sekaligus catatan amal buruk mereka yang kelak akan menjadi bukti saat hari perhitungan. Surah al-Muṭaffifīn ayat 7–9 menunjukkan bahwa tidak ada amal buruk yang luput dari pengawasan Allah. Semua tercatat secara sempurna.
Menurut pandangan ulama tafsir modern seperti Wahbah az-Zuḥailī dalam Tafsir al-Munir dan Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, Sijjīn bukan sekadar penjara fisik di akhirat, tetapi juga simbol kehinaan dan keterpurukan spiritual manusia yang durhaka.
Penyebutan Sijjin dalam Al-Qur'an
Buku Neraka: Gambaran Neraka Menurut Al-Quran dan Hadis karya Roidah Bakri menjelaskan berbagai aspek neraka sebagai tempat siksaan, seperti memiliki tujuh pintu, dan menggambarkan sifat-sifat penghuninya serta siksaan yang akan mereka terima, berdasar Al-Qur'an dan hadis.
Neraka Sijjin disebutkan secara eksplisit dalam QS. al-Muṭaffifīn ayat 7–13:
كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ كِتَابٌ مَرْقُومٌ وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
Artinya: “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya kitab catatan orang-orang durhaka itu tersimpan dalam Sijjīn. Tahukah kamu apakah Sijjīn itu? (Yaitu) kitab yang bertulis. Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) mereka yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakannya kecuali setiap orang yang melampaui batas dan berdosa besar. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: ‘Itu adalah dongengan orang-orang terdahulu’.” (QS. al-Muṭaffifīn/83:7–13).
Penyebutan Sijjin dalam hadis
1. Hadis Tentang Ruh Orang Mukmin dan Kafir (HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya ruh orang mukmin itu dibawa oleh para malaikat ke langit, lalu pintu-pintu langit dibukakan baginya hingga sampai ke langit yang ketujuh. Sedangkan ruh orang kafir, dibawa ke langit, tetapi pintu-pintu langit tidak dibukakan baginya, lalu Allah berfirman: ‘Tulislah kitabnya di Sijjīn di bumi yang paling bawah.’ Kemudian ruhnya dilemparkan ke bumi.” — (HR. Ahmad No. 18534, Abu Dawud No. 4753, an-Nasa’i No. 1833, shahih menurut al-Albani)
2. Hadis Perjalanan Ruh (Hadis al-Barra’ bin ‘Azib)
Hadis yang sangat terkenal tentang perjalanan ruh diriwayatkan oleh al-Barra’ bin ‘Azib, diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan al-Hakim. Rasulullah ﷺ menjelaskan keadaan ruh orang mukmin dan kafir setelah kematian.
Dalam hadis itu disebutkan: “Lalu Allah berfirman, ‘Tulislah catatan amalnya di Sijjīn di bumi yang paling bawah,’ kemudian ruh itu dilemparkan ke sana.” — (HR. Ahmad No. 18534; dishahihkan oleh Ibnu Hajar dan al-Albani)
Sijjīn di sini bukan sekadar “buku catatan dosa”, tetapi tempat roh orang kafir dikurung setelah dicabut dari jasadnya. Ruh itu tidak diterima di langit, dan Allah memerintahkan agar dimasukkan ke Sijjīn.
Makna Neraka Sijjin
Merujuk Jurnal Mengungkap Interpretasi Makna Kata Sijjīn (Suatu Kajian Taḥlīlī terhadap QS. al-Muṭaffifīn/83:7–13), karya Muhammad Isfan Fajar neraka Sijjīn dijelaskan melalui pendekatan linguistik dan tafsir klasik.
Sijjīn bermakna kitab catatan amal buruk yang di dalamnya tertulis seluruh keburukan manusia selama hidup di dunia. Catatan itu menjadi bukti yang akan menyebabkan mereka ditempatkan di tempat yang rendah, yakni neraka.
Dalam penafsiran ulama, pertama sijjīn dipahami sebagai kitab catatan amal buruk manusia, tempat dihimpunnya seluruh perbuatan dosa dan kedurhakaan mereka. Kedua, Sijjīn dimaknai sebagai tempat yang sangat rendah dan sempit, identik dengan lapisan bumi paling bawah, yaitu bagian dari neraka Jahannam di mana ruh orang-orang kafir ditempatkan.
Fajar mengutip Kitab Tafsir At-Thabari, karya Ibnu Jarir Ath-Thabari yang menafsirkan Sijjīn sebagai kitab yang telah selesai ditulis, berisi catatan kesalahan yang akan menimpa orang durhaka. Wahbah Az-Zuhaili (dalam Tafsir al-Wasīṭ) menjelaskan Sijjīn sebagai tempat penyimpanan keburukan, catatan amal penduduk neraka.
Sayyid Qutb (dalam Fī Ẓilāl al-Qur’ān) menyebut Sijjīn sebagai catatan yang menandakan kehinaan dan hukuman bagi orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Riwayat Ibnu Abbas dan Ka’ab al-Ahbar menunjukkan bahwa Sijjīn berada di bumi lapisan ketujuh, tempat roh orang kafir berada.
Pengertian Neraka Sijjin
Masih merujuk sumber yang sama dan penjelasan ulama, pengertian neraka Sijjīn dijelaskan secara mendalam dari sisi bahasa, tafsir, dan konteks ayat.
Secara lughawi, kata Sijjīn (سِجِّين) berasal dari akar kata سجن (sajana) yang berarti menahan, menyempitkan, atau memenjarakan. Jadi secara etimologis, Sijjīn bermakna tempat yang sangat sempit dan menyesakkan, atau penjara yang paling rendah dan hina.
Secara Istilah (Terminologi Tafsir) menurut hasil kajian Isfan Fajar terhadap berbagai kitab tafsir (seperti Tafsir al-Ṭabarī, Ibnu Katsīr, al-Qurṭubī, dan al-Munīr), Sijjīn dalam QS. al-Muṭaffifīn/83:7–9 diartikan sebagai: “Kitab catatan amal buruk orang-orang durhaka, yang mencatat seluruh perbuatan jahat mereka dan akan menjadi bukti atas mereka di akhirat.”
Dalam waktu bersamaan, beberapa mufassir juga menafsirkan Sijjīn sebagai: “Tempat yang paling rendah di lapisan bumi, yakni bagian dari neraka paling bawah, tempat roh orang kafir dikumpulkan.”
Secara teologis, Sijjīn bukan sekadar buku catatan dosa, tetapi juga simbol kehinaan dan keterpurukan spiritual manusia durhaka, yang seluruh amal buruknya terkunci di tempat paling hina.
Neraka Sijjīn menggambarkan balasan bagi orang-orang yang mendustakan hari pembalasan, sebagaimana dijelaskan dalam lanjutan ayat QS. al-Muṭaffifīn/83:10–13.
Kesimpulannya, hakikat Sijjīn dalam QS. al-Muṭaffifīn/83:7–13 adalah kitab catatan amal buruk yang berisi seluruh keburukan manusia selama hidup di dunia, sedangkan wujud Sijjīn merupakan tempat yang sangat rendah dan sempit di dasar bumi — identik dengan lapisan neraka paling bawah.
Neraka Sijjīn adalah tempat paling rendah dan hina di lapisan bumi yang menjadi penjara bagi roh orang-orang durhaka, sekaligus kitab catatan amal buruk mereka yang akan menjadi bukti dan dasar azab di akhirat.
Sifat-Sifat Neraka Sijjīn
Berdasarkan penjelasan para mufassir seperti Ibnu Katsīr, al-Qurṭubī, dan Wahbah az-Zuḥailī, serta hasil kajian Muhammad Isfan Fajar (2022) dalam Mengungkap Interpretasi Makna Kata Sijjīn (Suatu Kajian Taḥlīlī terhadap QS. al-Muṭaffifīn/83:7–13), sifat-sifat Sijjīn dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tempat yang Sangat Rendah dan Sempit
Secara bahasa, kata Sijjīn berasal dari “سجن (sajana)” yang berarti menahan atau memenjarakan. Maka, sifat utama Sijjīn adalah kesempitan dan kehinaan. Ia digambarkan sebagai tempat paling bawah dari tujuh lapisan bumi (as-samāwāt as-sab‘ as-suflā).
Dalam pandangan Ibnu Abbas dan Ka‘b al-Aḥbār, Sijjīn adalah penjara di lapisan bumi ketujuh, tempat roh orang kafir dikurung setelah mati.
2. Menjadi Tempat Penyimpanan Amal Buruk
Dalam Surah al-Muṭaffifīn ayat 7–9 disebutkan, “Inna kitābal-fujjāri lafī Sijjīn, kitābun marqūm” — “Sesungguhnya catatan amal orang-orang durhaka itu tersimpan dalam Sijjīn, yaitu kitab yang tertulis.” Hal ini menunjukkan bahwa Sijjīn bersifat tetap, pasti, dan tidak berubah, tempat tersimpannya semua catatan dosa besar manusia yang durhaka kepada Allah SWT.
3. Simbol Kehinaan dan Keterpurukan Spiritual
Menurut Isfan Fajar dan Wahbah az-Zuḥailī, Sijjīn bukan sekadar ruang fisik di neraka, melainkan juga simbol kehinaan batin bagi orang yang menolak kebenaran dan hidup dalam kedurhakaan. Sijjīn melambangkan kerendahan martabat rohani manusia yang jauh dari rahmat Allah.
4. Menjadi Bukti dan Saksi atas Amal Buruk
Manusia Sifat Sijjīn juga berfungsi sebagai kitab marqūm (catatan tertulis) yang tidak dapat dihapus atau diubah. Semua amal buruk yang tercatat akan menjadi bukti di hadapan Allah saat hisab. Tidak ada satu pun dosa yang bisa disembunyikan.
5. Bagian dari Neraka Jahannam yang Paling Dasar
Dalam sebagian tafsir, seperti tafsir al-Qurṭubī dan tafsir al-Baghawī, dijelaskan bahwa Sijjīn termasuk lapisan terbawah dari Jahannam, yang menandakan tingkat azab paling berat. Di sanalah berkumpulnya orang kafir, munafik, dan pendosa besar.
Golongan Penghuni Neraka Sijjīn
Berikut ini adalah golongan penghuni Neraka Sijjīna
1. Orang-Orang Fājir (Durhaka)
Menurut Isfan Fajar (2022: 51–52), kata “الفُجَّارِ (al-fujjār)” yang disebut dalam ayat 7 adalah istilah kunci yang menunjukkan penghuni Sijjīn.
Makna “fujjār” adalah orang-orang yang melakukan pelanggaran terhadap perintah Allah, mengabaikan hukum-Nya, dan hidup dalam kefasikan.Pandangan Ulama:
Ibnu Katsīr menafsirkan “fujjār” sebagai orang-orang pendosa besar yang suka melanggar batas-batas Allah dan mendustakan hari akhir. Al-Qurṭubī menjelaskan bahwa mereka adalah orang kafir dan munafik, yang menolak kebenaran wahyu dan tidak beriman kepada hari pembalasan.
At-Ṭabarī menyebut Sijjīn sebagai tempat bagi roh orang kafir, yaitu mereka yang berbuat dosa besar dan tidak sempat bertaubat hingga mati dalam kekufuran.
Ciri utama penghuni Sijjīn adalah mendustakan hari akhir. Mereka adalah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hisab, merasa bebas dari pengawasan Allah, dan menolak ayat-ayat tentang kebangkitan.
Allah berfirman, “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) mereka yang mendustakan hari pembalasan.” (QS. al-Muṭaffifīn: 10–11)Penjelasan Ulama:
Sayyid Qutb dalam Fī Ẓilāl al-Qur’ān menyebut bahwa pendustaan terhadap hari pembalasan adalah akar dari seluruh kejahatan manusia, karena tanpa iman kepada akhirat, manusia kehilangan pengendali moral. Fakhruddin ar-Rāzī menjelaskan bahwa mereka mendustakan Yawm ad-Dīn karena merasa hidup dunia abadi dan terperangkap dalam hawa nafsu.
3. Orang yang Melampaui Batas dan Berdosa Besar
Dalam ayat 12, Allah menyebut dua sifat yang melekat pada penghuni Sijjīn: Mu‘tadin (مُعْتَدٍ): orang yang melampaui batas syariat. Atsīm (أَثِيم): orang yang tenggelam dalam dosa besar.Penjelasan: Dua sifat ini menggambarkan karakter moral penghuni Sijjīn, yaitu mereka yang:
- Menyimpang dari batas halal-haram.Melakukan dosa besar seperti syirik, riba, zina, pembunuhan, atau menipu hak orang lain.
- Menolak kebenaran wahyu, bahkan mengolok-olok ayat-ayat Allah.
Dalam Tafsir Al-Munīr (Wahbah az-Zuhailī) disebutlkan mereka bukan sekadar pendosa, tapi juga keras kepala terhadap kebenaran dan menjadikan dosa sebagai kebiasaan hidup.
People also Ask:
Apa itu neraka sijjin?
Sijjin (bahasa Arab: سِجِّين lit. Netherworld, Underworld, Chthonian World) adalah dalam kepercayaan Islam baik penjara, siksaan keras atau keadaan sulit di dasarnya dari Jahannam atau neraka, di bawah bumi (bandingkan Yunani Tartarus), yang disebutkan dalam Quran 83:7
Apa yang dimaksud dengan sijjin itu?
Ringkasan AISijjin adalah istilah dalam kepercayaan Islam yang merujuk pada dua hal utama: tempat siksaan yang hebat di dasar neraka (disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai penjara bagi orang-orang durhaka) dan kitab catatan amal buruk orang-orang durhaka. Kitab ini berlawanan dengan Illiyyin, yang mencatat amal baik.
Siapa penghuni sijjin?
4. Penghuni: - Sijjin berisi catatan amal orang-orang durhaka (fujjār). - Illiyyin berisi catatan amal orang-orang yang berbakti (abrār).
Apa arti dari sijjin dalam ayat 7?
Sijjin adalah tempat yang sempit. Sijjin lawan dari illiyyin yang merupakan tempat kitab catatan orang-orang baik sebagaimana akan dijelaskan selanjutnya. Ada yang menyatakan, sijjin adalah bumi ketujuh yang paling bawah dan tempat kembali orang-orang durhaka.

2 days ago
7
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082269/original/032884500_1736233897-1736231251952_flexing-itu-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433074/original/r-view-beautiful-asian-muslim-woman-wearing-white-sleepwear-stretching-her-arms-after-getting-up-morning-sunrise-cute-young-girl-with-blue-hijab-standing-relaxing-while-looking-away_44289-1276__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4628436/original/095598200_1698637528-8712637.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3954600/original/001373400_1646637027-3110.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5142778/original/047144800_1740471441-pexels-mikhail-nilov-9783906.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365524/original/054763800_1759199598-Wanita_muslim_membaca_buku_di_kasur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391374/original/020932200_1761311781-pant4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975694/original/033193500_1729565937-nama-wali-songo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930714/original/070224300_1437079645-sunan-giri.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4787028/original/057370300_1711568364-WhatsApp_Image_2024-03-28_at_02.38.08.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930718/original/070650000_1437079645-sunan-muria-kabarmakkah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1935315/original/054978200_1519567737-Topeng_Losari_Berusia_Ratusan_Tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930720/original/2cda8888ff3dd5f06447f220aa1aec02-desabebel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5167593/original/083515700_1742364471-Kesehatan_mata.jpg)





























