Doa At-Tin Arab, Latin, dan Arti: Pahami Keutamaan Membacanya

1 week ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Doa At-Tin merujuk pada surat ke-95 dalam Al-Quran yang memiliki nilai spiritual tinggi bagi umat Islam. Surat ini sering dibaca sebagai doa karena kandungan makna mendalam tentang penciptaan manusia yang sempurna. 

Surat At-Tin diturunkan di Makkah dan terdiri dari 8 ayat yang mengandung pelajaran berharga tentang hakikat manusia. Bacaan doa At-Tin dipercaya dapat membersihkan jiwa dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. 

Menurut Tafsir Al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili, surat At-Tin dinamakan demikian karena Allah SWT bersumpah dalam permulaan surat ini dengan At-Tin dan Zaitun yang keduanya mempunyai kebaikan dan keberkahan serta kemanfaatan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (22/8/2025).

Bacaan Lengkap Doa At-Tin dan Keutamaannya

Bacaan doa At-Tin dalam bahasa Arab beserta transliterasi dan terjemahannya memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk memahami makna mendalam setiap ayatnya. Surat At-Tin merupakan salah satu surat pendek yang sering dibaca dalam berbagai kesempatan ibadah, terutama dalam shalat dan wirid harian.

Keutamaan membaca doa At-Tin sangat beragam, mulai dari pembersihan jiwa hingga perlindungan dari berbagai penyakit.

Dikutip dalam buku Mukjizat Kedokteran Nabi; Berobat dengan Rempah dan Buah-buahan karya Mahir Hassan Mahmud Muhammad, Abi Darda berkata bahwa Nabi SAW menyebutkan buah tin dapat menghentikan wasir dan bermanfaat menyembuhkan encok.

Bacaan Surat At-Tin Ayat 1-8:

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ

wat-tīni waz-zaitūn

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun

وَطُورِ سِينِينَ

wa ṭūri sīnīn

dan demi bukit Sinai

وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ

wa hāżal-baladil-amīn

dan demi kota (Mekah) ini yang aman

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ

ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn

Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

illallażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnūn

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ

fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn

Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?

أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ

a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn

Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?

Tafsir Doa At-Tin

Pemahaman mendalam tentang makna doa At-Tin memerlukan kajian tafsir yang komprehensif dari berbagai sudut pandang ulama. Surat ini mengandung simbolisme yang kaya tentang tempat-tempat bersejarah dalam Islam dan pesan moral tentang penciptaan manusia yang sempurna namun dapat terdegradasi jika tidak menjaga iman dan amal saleh.

Ayat-ayat pembuka surat At-Tin menggunakan bentuk sumpah Allah dengan menyebut buah tin, zaitun, bukit Sinai, dan kota Makkah yang aman. Menurut Tafsir Al-Tahrir wa Al-Tanwir karya Ibn Ashur, keempat hal yang disebutkan dalam sumpah ini melambangkan tempat-tempat suci yang terkait dengan para nabi dan pewahyuan.

Makna "ahsani taqwim" dalam ayat keempat menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk fisik dan spiritual yang paling sempurna. M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam bukunya Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya menjelaskan bahwa sebagian ahli tafsir menafsirkan Tin sebagai tempat tinggal Nabi Nuh AS yaitu Damaskus, sedangkan Zaitun adalah Baitul Maqdis.

Pesan utama surat ini adalah peringatan bahwa meskipun manusia diciptakan sempurna, mereka dapat jatuh ke tingkatan yang paling rendah (asfala safilin) jika tidak beriman dan beramal saleh. Sebaliknya, mereka yang mempertahankan iman dan berbuat baik akan mendapat pahala yang tidak pernah putus.

Hikmah dan Keutamaan Membaca Doa At-Tin

Berbagai hikmah dapat dipetik dari rutin membaca doa At-Tin dalam keseharian umat Muslim. Surat ini tidak hanya memberikan pelajaran spiritual tetapi juga mengandung nilai-nilai praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kesempurnaan hidup sebagai hamba Allah SWT.

Keutamaan membaca doa At-Tin mencakup aspek rohani dan jasmani berdasarkan kandungan makna spiritualnya.

  • Dari segi rohani, bacaan ini membantu memperkuat kesadaran tentang tujuan penciptaan manusia dan tanggung jawab sebagai khalifah di bumi.
  • Sementara dari segi jasmani, terdapat kaitan dengan manfaat buah tin yang disebutkan dalam hadits Nabi SAW.
  • Dalam kesehatan, Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid dalam bukunya Pola Makan Rasulullah menjelaskan bahwa buah tin mengandung unsur gula dalam kadar tinggi serta mineral seperti kalsium, fosfor, besi dan berbagai vitamin.
  • Secara spiritual, membaca doa At-Tin secara rutin dipercaya dapat membawa keberkahan dan perlindungan Allah SWT.

Waktu-waktu mustajab untuk membaca doa At-Tin antara lain:

  1. setelah shalat fardhu,
  2. sebelum tidur, dan
  3. saat menghadapi kesulitan hidup.

Konsistensi dalam mengamalkan bacaan ini akan memberikan ketenangan jiwa dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Sejarah dan Tempat Turunnya Surat At-Tin

Surat At-Tin diturunkan di Makkah sebagai surat ke-95 dalam urutan mushaf Al-Quran dan merupakan wahyu ke-28 yang diterima Rasulullah SAW. Pemahaman konteks sejarah turunnya surat ini penting untuk menangkap pesan yang ingin disampaikan Allah SWT kepada umat manusia pada masa itu dan sepanjang zaman.

Latar belakang turunnya surat At-Tin berkaitan dengan kondisi masyarakat Makkah yang masih dalam tahap dakwah awal Islam. Menurut penelitian dalam Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf Volume 9 Nomor 2 September 2023, surat ini mengandung tiga tema pokok berkaitan dengan manusia dan akidahnya, yaitu

  • memuliakan manusia,
  • menjelaskan penurunan manusia ke neraka karena kekufuran, dan
  • prinsip keadilan mutlak Allah SWT.

Surat ini turun setelah surat Al-Buruj dan sebelum surat Quraisy, menunjukkan urutan pewahyuan yang memiliki hikmah tersendiri. Makkah sebagai tempat turunnya surat ini juga memberikan dimensi tambahan pada makna "balad al-amin" (negeri yang aman) yang disebutkan dalam ayat ketiga.

Daftar Sumber

  • Al-Zuhayli, Wahbah. Tafsir Al-Munir. Damaskus: Dar Al-Fikr, 2009.
  • Muhammad, Mahir Hassan Mahmud. Mukjizat Kedokteran Nabi; Berobat dengan Rempah dan Buah-buahan. Jakarta: Pustaka Azzam, 2018.
  • As-Sayyid, Abdul Basith Muhammad. Pola Makan Rasulullah. Solo: Aqwam, 2017.
  • Al Mahfani, M. Khalilurrahman. Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2020.
  • Ibn Ashur, Muhammad Tahir. Tafsir Al-Tahrir wa Al-Tanwir. Tunisia: Dar Sahnoun, 1997.
  • Kementerian Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2019.
  • Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf. Volume 9, Nomor 2. Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk, September 2023.
  • JPIK (Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman). Vol. 6 No.2. Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Sumenep, September 2023.

FAQ tentang Doa At-Tin

1. Apa itu doa At-Tin?

Doa At-Tin merujuk pada surat ke-95 dalam Al-Quran yang sering dibaca sebagai doa karena kandungan spiritual yang mendalam. Surat ini terdiri dari 8 ayat yang mengajarkan tentang kesempurnaan penciptaan manusia dan pentingnya menjaga iman serta amal saleh.

2. Kapan waktu terbaik membaca doa At-Tin?

Doa At-Tin dapat dibaca kapan saja, namun waktu yang paling dianjurkan adalah setelah shalat fardhu, sebelum tidur, dan saat menghadapi kesulitan. Membacanya dengan konsistensi setiap hari akan memberikan keberkahan yang lebih besar dalam kehidupan.

3. Apa keutamaan membaca doa At-Tin?

Keutamaan membaca doa At-Tin meliputi penguatan iman, pembersihan jiwa, perlindungan dari berbagai penyakit, dan pengingat akan tujuan penciptaan manusia. Surat ini juga membantu memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT melalui perenungan makna ayat-ayatnya.

4. Mengapa surat At-Tin dimulai dengan sumpah Allah?

Allah SWT bersumpah dengan buah tin, zaitun, bukit Sinai, dan kota Makkah untuk menegaskan kebenaran penciptaan manusia dalam bentuk yang sempurna. Sumpah ini juga melambangkan tempat-tempat suci yang terkait dengan para nabi dan pewahyuan sepanjang sejarah.

5. Apa makna "ahsani taqwim" dalam surat At-Tin?

"Ahsani taqwim" berarti bentuk atau susunan yang sebaik-baiknya, merujuk pada kesempurnaan penciptaan manusia secara fisik, mental, dan spiritual. Konsep ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan dengan potensi yang luar biasa untuk menjadi makhluk yang mulia di sisi Allah SWT.

6. Bagaimana cara mengamalkan pesan surat At-Tin dalam kehidupan sehari-hari?

Pengamalan pesan surat At-Tin dapat dilakukan dengan senantiasa bersyukur atas kesempurnaan penciptaan, menjaga iman dan amal saleh, mengembangkan potensi diri secara optimal, dan selalu mengingat bahwa Allah SWT adalah hakim yang paling adil dalam segala urusan kehidupan.

7. Apakah ada adab khusus saat membaca doa At-Tin?

Ya, adab membaca doa At-Tin sama dengan adab membaca Al-Quran pada umumnya, yaitu dalam keadaan suci, menghadap kiblat, membaca dengan tartil, serta merenungkan makna setiap ayat. Membaca dengan penuh khusyuk dan tadabbur akan meningkatkan manfaat spiritual yang diperoleh.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |