Liputan6.com, Jakarta Doa ba'da Tarawih secara harfiah berarti doa yang dibaca setelah selesai melaksanakan salat Tarawih. Salat Tarawih sendiri adalah salat sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan, dilaksanakan pada malam hari setelah salat Isya.
Doa ini merupakan bentuk permohonan, pujian, dan zikir kepada Allah SWT setelah menyelesaikan ibadah salat malam di bulan Ramadhan ini. Membaca doa setelah salat Tarawih memiliki makna mendalam sebagai penutup rangkaian ibadah malam di bulan suci.
Dikutip dari buku Dahsyatnya Sholat dan Doa Ibu oleh Ummi Ayanih (2010), Tarawih adalah salat sunah yang dikerjakan pada malam Ramadan. Salat ini dikerjakan setelah salat Isya, dan lebih utama jika dilakukan sebelum salat Witir. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (30/7/2025).
Doa Ba'da Tarawih
Doa setelah salat Tarawih yang dikenal juga sebagai doa Kamilin, merupakan salah satu doa yang umum dibaca untuk menyempurnakan ibadah. Doa ini berisi permohonan yang komprehensif, mencakup aspek keimanan, ketaatan, dan harapan akan kebaikan di dunia maupun akhirat.
Membaca doa ini setelah salat Tarawih menjadi penutup yang sempurna bagi rangkaian ibadah malam di bulan Ramadan. Doa ini memohon agar Allah menjadikan kita orang-orang yang sempurna imannya, memelihara salat, mengeluarkan zakat, serta mengharapkan ampunan dan petunjuk-Nya.
Selain itu, doa ini juga memohon agar kita dijadikan orang-orang yang sabar atas musibah dan bersyukur atas nikmat. Berikut adalah bacaan doa setelah salat Tarawih dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Latin:
Allahummaj'alnaa bil iimaani kaamiliin. Wa lil fara'idli mu'addiin. Wa lish-shlaati haafidhiin. Wa liz-zakaati faa'iliin. Wa lima 'indaka thaalibiin. Wa li 'afwika raajiin. Wa bil-hudaa mutamassikiin. Wa 'anil laghwi mu'ridliin. Wa fid-dunyaa zaahdiin. Wa fil 'aakhirati raaghibiin. Wa bil-qadlaa'i raadhiin. Wa lin na'maa'i syaakiriin.
Wa 'alal balaa'i shaabiriin. Wa tahta liwaa'i sayyidina Muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallam yaumal qiyaamati saa'iriin, wa alal haudli waaridiin. Wa ilal jannati daakhiliin. Wa minan naari naajiin. Wa 'alaa sariril karaamati qaa'idiin. Wa min huurun 'in mutazawwijiin.
Wa min sundusin wa istabraqiin wadiibaajin mutalabbisiin. Wa min tha'aamil jannati aakiliin. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syaaribiin, bi akwaabin wa abaariiqa wa ka'sin min ma'iin. Ma'al ladziina an'amta 'alaihim minan nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa'i wash shaalihiina wa hasuna ulaa'ika rafiiqa.
Daalikal fadhlu minallaahi wa kafaa billaahi 'aliima. Allaahummaj'alnaa fii haadzihil lailatisy syahrisy syariifatil mubaarakati minas su'adaa'il maqbuuliin. Wa laa taj'alnaa minal asyqiyaa'il marduudiin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alihi wa shahbihi ajma'iin. Birahmatika yaa arhamar raahimiin, wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya:
"Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad SAW.
Pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang yang shalih.
Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Doa Setelah Salat Witir
Salat Witir adalah salat sunah penutup ibadah malam, yang sangat dianjurkan setelah salat Tarawih. Salat ini memiliki keutamaan besar dan menjadi penyempurna ibadah malam di bulan Ramadan. Setelah menyelesaikan salat Witir, umat Muslim disunahkan untuk membaca doa yang berisi permohonan keimanan yang kokoh, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, serta berbagai kebaikan dunia dan akhirat. Berikut adalah bacaan doa setelah salat Witir dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:
أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Latin:
Allahumma ina nas'aluka imanan da'iman, wa nas'aluka qalban khasyi'an, wa nas'aluka 'ilman nafi'an, wa nas'aluka yaqinan shadiqan, wa nas'aluka 'amalan shalihan, wa nas'aluka dinan qayyiman, wa nas'aluka khairan katsiran. Wa nas'alukal 'afwa wal 'aafiyah, wa nas'aluka tamamal 'afiyah. Wa nas'alukasy syukra 'alal aafiyati, wa nas'alukal ghinaa'a anin naas.
Allahumma rabbana taqabbal minna shalatana wa shiyamana wa qiyamana wa takhassyu'ana wa tadharru'ana wa ta'abbudana wa tammim taqshiirana ya allah ya allah ya allah ya arhamar raahimiin. Wa shallallahu 'ala khairi khalqihi muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. wal hamdulillahi rabbil 'alamin.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap. Kami memohon kepada-Mu hati yang khusyuk. Kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat. Kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar. Kami memohon kepada-Mu amal yang saleh. Kami memohon kepada-Mu agama yang lurus. Kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak. Kami memohon kepada-Mu kesehatan yang prima.
Kami memohon kepada-Mu bersyukur atas kesehatan. Kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami, terimalah sholat kami, puasa kami, rukuk kami, kekhusyukan, rendah diri, dan ibadah kami, serta sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Dzat Yang Maha Penyayang. Berilah kesejahteraan kepada sebaik-baik makhluk. Dia adalah Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan kepada semua sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Keutamaan Salat Tarawih
Salat Tarawih adalah salah satu ibadah sunah yang sangat ditekankan pelaksanaannya selama bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan yang dijanjikan bagi umat Muslim yang melaksanakannya dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk menghidupkan malam-malam Ramadan dengan ibadah.
Salah satu keutamaan besar dari salat Tarawih adalah pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang melaksanakan salat Tarawih karena iman dan mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Selain itu, salat Tarawih juga dapat memberikan pahala seperti salat semalam penuh dan dianggap sebagai seutama-utamanya salat sunah. Melaksanakan salat Tarawih secara berjamaah juga akan melipatgandakan pahala yang didapatkan.
Selain manfaat spiritual, salat Tarawih juga memberikan manfaat fisik dan sosial. Gerakan-gerakan salat dapat menyehatkan tubuh, sementara pelaksanaan berjamaah di masjid dapat mempererat tali silaturahmi antarumat Muslim. Ini semua menjadikan salat Tarawih sebagai amalan yang sangat berharga di bulan Ramadan.
Keutamaan Salat Witir
Salat Witir adalah salat sunah yang sangat dianjurkan, terutama sebagai penutup ibadah malam. Salat ini memiliki keutamaan yang besar dan sangat dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad SAW. Pelaksanaan salat Witir melengkapi rangkaian ibadah malam, termasuk salat Tarawih.
Salah satu keutamaan utama salat Witir adalah menjadi teladan dari Rasulullah SAW, yang senantiasa melaksanakannya. Melansir dari BAZNAS KOTA YOGYAKARTA mengutip hadis bahwa, "Sesungguhnya Allah itu witir (Maha Esa) dan mencintai yang witir."
Waktu pelaksanaan Witir, terutama di sepertiga malam terakhir, adalah waktu yang mustajab untuk berdoa, di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan. Selain itu, salat Witir juga disaksikan oleh para malaikat yang akan mendoakan orang yang melaksanakannya.
Tata Cara Singkat Salat Tarawih
Salat Tarawih adalah salat sunah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Meskipun jumlah rakaatnya bervariasi, tata cara pelaksanaannya pada dasarnya serupa dengan salat sunah lainnya. Memahami tata cara ini penting agar ibadah dapat dilakukan dengan benar dan khusyuk.
Secara umum, salat Tarawih dilakukan dengan dua rakaat salam. Dilansir dari laman BAZNAS, menjelaskan bahwa sholat tarawih dikerjakan dengan cara melakukan 2 rakaat sholat dan kemudian salam hingga berlanjut pada jumlah rakaat terakhir sholat tarawih. Setelah setiap dua rakaat, dilakukan salam, dan proses ini diulang hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan, baik 8 rakaat maupun 20 rakaat.
Urutan tata cara salat Tarawih meliputi niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan diakhiri dengan tasyahud akhir serta salam.
Niat salat Tarawih diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram. Contoh niat untuk salat Tarawih dua rakaat adalah:
"Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā."
Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala."
Tata Cara Singkat Salat Witir
Sementara salat Witir adalah salat sunah yang berfungsi sebagai penutup ibadah malam, dan jumlah rakaatnya selalu ganjil. Salat ini sangat dianjurkan setelah salat Tarawih di bulan Ramadan.
Tata cara salat Witir pada dasarnya sama dengan salat wajib, dimulai dengan niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, hingga tasyahud akhir dan salam.
Perbedaan salat witir dengan yang lain hanya pada niatnya. Niat salat witir disesuaikan dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Misalnya, untuk niat salat witir satu rakaat:
"Ushallii sunnatal witri rak'atan lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah Yang Maha Tinggi." Setelah salat Witir, disunahkan untuk membaca doa-doa khusus yang telah disebutkan sebelumnya, seperti doa setelah witir.
Daftar Sumber
- Dahsyatnya Sholat dan Doa Ibu. Ummi Ayanih. 2010. Ebook.
- BAZNAS. "Doa Setelah Sholat Tarawih agar Ibadah Semakin Sempurna". 2025-02-26. https://baznas.go.id/publikasi/artikel/doa-setelah-sholat-tarawih-agar-ibadah-semakin-sempurna-1709000000
- BAZNAS. "Doa Sholat Tarawih: Panduan Doa dan Tata Cara Sholat yang Benar". 2024-03-21. https://baznas.go.id/publikasi/artikel/doa-sholat-tarawih-panduan-doa-dan-tata-cara-shalat-yang-benar-1710900000
- BAZNAS KOTA YOGYAKARTA. "Keutamaan Sholat Witir di Malam Bulan Ramadhan". 2025-03-11. https://baznas.jogjakota.go.id/berita/detail/keutamaan-sholat-witir-di-malam-bulan-ramadhan
FAQ
1. Apa itu doa ba'da tarawih dan witir?
Doa ba'da tarawih dan witir adalah rangkaian doa yang dibaca setelah salat tarawih dan witir selama bulan Ramadan.
2. Apakah ada teks doa ba'da tarawih dalam tulisan Latin?
Ya, teks doa biasanya disertakan dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya untuk memudahkan pembaca.
3. Apakah doa ba'da tarawih wajib dibaca?
Tidak, doa ini bersifat sunnah dan dianjurkan untuk menambah keberkahan ibadah.
4. Bolehkah membaca doa ba'da tarawih sendirian di rumah?
Boleh, doa ini bisa dibaca sendiri maupun berjamaah.
5. Di mana saya bisa mendapatkan teks doa ba'da tarawih dan witir lengkap?
Teks lengkap biasanya tersedia di artikel keislaman, buku doa, atau situs terpercaya yang menyediakan versi Arab, Latin, dan terjemahannya.